Praktikum Identifikasi Nyamuk 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 57

Identifikasi Nyamuk

dr.Rizka Sofia, MKT


Nyamuk merupakan vektor dari penyakit. Menurut
klasifikasinya nyamuk dibagi dalam dua subfamili yaitu
Culicinae yang terbagi menjadi 109 genus dan
Anophelinae yang terbagi menjadi 3 genus. Di seluruh
dunia terdapat lebih dari 2500 spesies nyamuk
Jenis–jenis nyamuk yang menjadi vektor utama, dari
subfamili Culicinae adalah Aedes sp, Culex sp, dan
Mansonia sp, sedangkan dari subfamili Anophelinae
adalah Anopheles sp (Harbach,2008).
Semua jenis nyamuk membutuhkan air untuk hidupnya,
karena larva nyamuk melanjutkan hidupnya di air dan
hanya bentuk dewasa yang hidup di darat (Sunaryo, 2001).
Telur nyamuk menetas dalam air dan menjadi larva.
Nyamuk betina biasanya memilih jenis air tertentu untuk
meletakkan telur seperti pada air bersih, air kotor, air
payau, atau jenis air lainnya.
Telur nyamuk menetas dalam air dan menjadi larva. Larva
nyamuk hidup dengan memakan organisme kecil, tetapi
ada juga yang bersifat sebagai predator seperti larva
Toxorhynchites sp yang memangsa jenis larva nyamuk lain
yang hidup dalam air.
Nyamuk betina menghisap darah manusia atau hewan
lain seperti kuda, sapi, babi, dan burung dalam jumlah
yang cukup sebelum perkembangan telurnya. Nyamuk
jantan biasanya hidup dengan memakan cairan tumbuhan
(Sembel, 2009).
Nyamuk mengalami metamormofosa sempurna dengan
bentuk siklus hidup berupa telur, larva, pupa dewasa
(Sembel, 2009).
Telur biasanya diletakkan di atas permukaan air satu per
satu atau berkelompok. Telur-telur dari jenis Culex sp
diletakkan berkelompok (raft). Nyamuk Anopheles sp dan
Aedes sp meletakkan telur di atas permukaan air satu
persatu. Telur dapat bertahan hidup dalam waktu yang
cukup lama dalam bentuk dorman. Namun, bila air cukup
tersedia, telur telur itu biasanya menetas 2-3 hari sesudah
diletakkan (Sembel, 2009).
Larva dari kebanyakan nyamuk menggantungkan diri di
permukaan air. Untuk mendapatkan oksigen dan udara,
larva nyamuk Culex sp dan Aedes sp biasanya
menggantungkan tubuhnya membentuk sudut terhadap
permukaan air.
Ada jenis larva nyamuk yang hidup dalam air dan bernapas
melalui difusi kutin (cutaneous diffusion) seperti
Mansonia sp. Mansonia sp memiliki tabung udara
yang berbentuk pendek dan runcing yang dipergunakan
untuk menusuk akar tanaman air. Stadium larva
memerlukan waktu kurang lebih satu minggu.
Sesudah melewati pergantian kulit keempat, maka terjadi
pupasi. Pupa berbentuk agak pendek, tidak makan,
tetapi tetap aktif bergerak dalam air terutama bila
diganggu. Mereka berenang naik turun dari bagian dasar
ke permukaan air. Bila perkembangan pupa sudah
sempurna, yaitu sesudah dua atau tiga hari, maka kulit
pupa akan pecah dan nyamuk dewasa keluar serta terbang
(Sembel, 2009).
Nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa berhenti
sejenak di atas permukaan air untuk mengeringkan
tubuhnya terutama sayap – sayapnya dan sesudah mampu
mengembangkan sayapnya, nyamuk dewasa terbang
mencari makan. Dalam keadaan istirahat, bentuk dewasa
Culex sp dan Aedes sp hinggap dalam keadaan sejajar
dengan permukaan, sedangkan Anopheles sp hinggap
membentuk sudut dengan permukaan (Sembel, 2009).
Berdasarkan tempat bertelur, habitat nyamuk dapat
dibagi menjadi container habitats dan ground water
habitats (genangan air tanah). Container habitat terdiri
dari wadah alami dan wadah artifisial. Genangan air tanah
adalah genangan air yang terdapat tanah di dasarnya.
Spesies yang memiliki habitat genangan air tanah adalah
Anopheles sp, Culex sp (Qomariah, 2004).
Ciri-ciri Larva Nyamuk

Pada sisi abdomen segmen VIII terdapat comb scale.


Comb scale adalah baris sisik seperti duri pada
segmen VIII yang mempunyai bentuk dan ukuran yang
bervariasi, biasanya berjumlah 8 – 21 yang terbagi dalam
beberapa deret (Breeland dan Loyless, 1982 ).
Larva nyamuk Mansonia sp, Culex sp, Culiseta sp,
dan Aedes sp memiliki corong udara (siphon) pada
segmen VIII, pada corong udara tersebut terdapat pecten
serta beberapa pasang siphonic tuft (Utrio,1976).
Saddle adalah struktur yang mengelilingi segmen anal
larva, yang terdapat pada nyamuk Culex sp, Mansonia sp
dan Aedes sp
Pada segmen kepala terdapat beberapa Antena, Mata,
dan beberapa pasang rambut seperti midfrontal hairs dan
inner frontal hairs. Mid frontal hairs adalah bulu yang
terdapat pada kepala larva bagian tengah, sedangkan Inner
frontal hairs adalah bulu yang terdapat di kepala nyamuk,
di bawah midfrontal hairs (Dodge, 1966).
Morfologi larva nyamuk (Carruthers)
Larva ini dalam pertumbuhan dan perkembangannya
mengalami 4 kali pergantian kulit (ecdysis) dan larva yang
terbentuk berturut-turut disebut instar I, II, III dan IV
(Depkes RI, 2003).
Larva instar I, tubuhnya sangat kecil, warna transparan,
panjang 1-2 mm, duri-duri (spinae) pada dada (thorax)
belum begitu jelas dan corong pernapasan (siphon) belum
menghitam.
Larva instar II bertambah besar, ukuran 2,5-3,9 mm, duri
dada belum jelas, dan corong pernapasan sudah berwarna
hitam.Larva instar II mengambil oksigen dari udara,
dengan menempatkan corong udara (siphon) pada
permukaan air seolah-olah badan larva berada pada posisi
membentuk sudut dengan suhu permukaan air sekitar
30°C, larva instar II dalam bergerak tidak terlalu aktif.
Larva Instar III lebih besar sedikit dari larva instar II dan
lebih aktif bergerak.
Larva instar IV telah lengkap struktur morfologinya dan
jelas tubuh dapat dibagi jelas menjadi bagian kepala
(cepal), dada (thorax) dan perut (abdomen). Larva ini
berukuran paling besar 5 mm. Larva ini tubuhnya langsing
dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif dan
waktu. Temperatur optimal untuk perkembangan larva ini
adalah 25°C – 30°C (Depkes RI, 2005).
Aedes Sp
Larva nyamuk Aedes sp menggantungkan tubuhnya
dengan membentuk sudut terhadap permukaan air.
Larva Aedes sp memiliki ciri – ciri yaitu memiliki2-3 deret
comb scale, mempunyai siphon dengan panjang 4x lebar
basal (Breeland dan Loyless, 1982). Diatas siphon
terdapat sepasang siphonic tufts (Prianto, 2004) dan
memiliki lebih dari 4 pecten (Utrio,1976). Pada segmen
kepala, larva Aedes sp memiliki 2-4 cabang midfrontal
hairs dan inner frontal hairs (Utrio, 1976).
Anopheles sp
Larva Anopheles sp tidak memiliki siphon sehingga Larva
Anopheles sp menggantungkan dirinya sejajar dengan
permukaan air (Prianto,2004).
Culex sp
Larva Culex sp menggantungkan tubuhnya dengan
membentuk sudut terhadap permukaan air (Prianto, 2004).
Larva Culex sp memiliki ciri – ciri yaitu memiliki 4 deret
comb scale, mempunyai siphon dengan panjang 5-6x lebar
basal (Breeland dan Loyless, 1982).
Diatas siphon terdapat 4-5 pasang siphonic tufts (Prianto,
2004) dan memiliki kurang dari 4 pecten (Utrio,1976).
Pada segmen kepala, larva Culex sp memiliki 5-7 cabang
midfrontal hairs dan 4-8 cabang inner frontal hairs (Utrio,
1976).
Morfologi Larva Aedes aegypti (Littig dan Stojanovich, 1997)
Gambar 2.6 Morfologi Larva Anopheles
quadrimaculatus (Littig dan
Stojanovich,1997).
Gambar 2.6 Morfologi Larva Anopheles
quadrimaculatus (Littig dan
Stojanovich,1997).

Morfologi Larva Anopheles


Morfologi Larva Culex quenquefasciatus
Survey Larva

Survei larva dilakukan dengan mengambil larva nyamuk di


berbagai habitat. Kemudian diidentifikasi dan dihitung.
Survei larva bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
larva nyamuk (Soekirno dkk, 2006). Pemeriksaan
dilakukan dengan mata telanjang di semua tempat air di
dalam dan di luar rumah di suatu daerah. Survei larva
terdiri dari 2 metode.
Metode Single Survey, dilakukan dengan mengambil satu
larva di setiap genangan air yang terdapat larva, kemudian
dilakukan identifikasi jenis larva.
Metode Visual, dilakukan dengan melihat ada tidaknya
larva di setiap genangan air tanpa melakukan pengambilan
larva. Survei ini bertujuan untuk mengukur kepadatan
larva.
Angka bebas Larva (ABL)
Angka bebas larva adalah persentase jumlah rumah bebas
larva diantara rumah yang diperiksa secara acak .
House Index (HI)
House Index adalah persentase jumlah rumah yang
ditemukan larva dengan rumah yang diperiksa secara acak.
Container Index (CI)
Container Index adalah persentase jumlah wadah yang
ditemukan larva pada jumlah wadah yang diperiksa yang
dipilih secara acak (Yuniati, 2012).
Breteau Index(BI)
Breteau Index adalah jumlah persentase wadah yang
terdapat larva dengan rumah yang diperiksa (Zulkarnaini,
2009).
Metamorfosis
Telur Anopheles
Telur mempunyai
alat apung
Diletakkan satu
per satu di
permukaan air
Telur Aedes
Telur tanpa alat apung,
menempel pada
dinding container
(tempat penampungan
air), tepat di atas
permukaan air jernih
Telur Culex
Telur tersusun seperti
rakit di atas
permukaan air keruh
Telur Mansonia
Telur tersusun
bergerombol, salah
satu ujungnya
memusat pada satu
titik, sedangkan ujung
yang lain meruncing
melekat pada daun
tanaman air yang
mengapung…
Larva nyamuk
Terdiri dari bagian Caput, thorax dan abdomen.
Abdomen terdiri dari 8 ruas, pada ruas abdomen ke
8 ada sisir yang penting untuk membedakan spesies
Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Dari ruas abdomen ke delapan muncul sifon yang
bentuknya seperti kerucut berfungsi sebagai corong
pernafasan pada larva Aedes, Culex, dan Mansonia,
sedangkan larva Anopheles tidak mempunyai sifon,
tetapi mempunyai sepasang lubang spirakel pada
segmen abdomen ke delapan.
Adapun segmen abdomen ke 9 membentuk insang
anal yang berfungsi sebagai regulator tekanan
osmotik
LARVA
Larva Anopheles

Larva tidak bersifon, tetapi punya sepasang lubang


spirakel pada segmen abdomen ke delapan
Di bagian dorsal abdomen tersusun lempeng dari
khitin dan terdapat sikat atau bulu palmata pada
samping kiri dan kanan segmen abdomennya
sewaktu istirahat sejajar dengan permukaan air
Larva Anopheles
Larva Aedes

Larva mempunyai sifon (terompet) pada


segmen abdomen VIII
Sewaktu istirahat sifon membentuk sudut
di permukaan air jernih
Sifon dengan satu berkas rambut di
seberang distal pekten
Larva Aedes aegypti
Sisir pada ruas ke-8 abdomen mempunyai
gigi-gigi yang bergerigi (duri lateral)

Sisir

Insang anal
Sifon
Selongsong larva Ae. aegypti

Insang anal

Sisir
Sifon
Larva Aedes albopictus
Sisir pada ruas ke-8 abdomen mempunyai
gigi-gigi sederhana tanpa duri lateral

Sisir

Insang anal
Sifon
Larva Culex

Larva mempunyai sifon (terompet) pada


segmen abdomen VIII
Sewaktu istirahat sifon membentuk sudut di
permukaan air keruh
Sifon dengan lebih dari satu berkas rambut di
seberang distal pekten…
Larva Aedes, Anopheles dan Culex
Larva Mansonia

Larva mempunyai sifon (terompet) pada segmen


abdomen VIII
Ujung sifon dengan katup penembus dan
menancap (melekat) pada akar-akar tanaman air
(Pistia, Eichornia, Salvinia)
Pupa Anopheles

Siphon
Cephalothorax

Paddle

Sifon pendek, tumpul, dengan celah pada


satu sisinya
Pupa Anopheles
Pupa Aedes

Sifon
Cephalothorax

Abdomen

Paddle

Sifon agak panjang


Bagian tepi paddle berduri pendek (Aedes aegypti)
Bagian tepi paddle berbulu panjang (Aedes
albopictus)
Selongsong pupa Ae. aegypti

Siphon

Abdomen
Cephalothorax

Paddle
Pupa Culex

Siphon
Abdomen
Cephalothorax

Paddle

Sifon panjang dan ramping…


Tepi paddle halus
Pupa Mansonia

Sifon dengan katup penembus, dan melekat


pada tumbuhan air
Nyamuk Dewasa
Tubuh terdiri dari caput, thorax dan abdomen
Pada caput terdapat alat mulut yang panjang dan
runcing disebut probosis
Disamping probosis terdapat sepasang palpus
maxillaris
Di samping palpus maxillaris terdapat sepasang
antena yang berbulu panjang dan lebat (tipe
plumose) pada yang jantan dan berbulu pendek
dan jarang (tipe pilose) pada yang betina
Kepala Jantan Betina Anophelini
Sayap dan sisik Anophelini
CULICINI
Kepala betina
CULICINI
Kepala jantan
Nyamuk Ae. albopictus


Mesonotum mempunyai
gambaran sebuah pita
putih longitudinal


Sayap Cullicini
Culex / Aedes Mansonia
• Sisik sayap sempit • sisik-sisik sayap lebar
panjang dengan ujung asimetris, dan sebagian
runcing sempit, berwarna gelap
• dan terang bergantian

Anda mungkin juga menyukai