LAYANAN 2 Baca Meter Dantagihan Listrik-Rev-03 (22-09-2014)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

NO FUNGSI TUL-1994 P4-2011

2 F2 - Pembacaan  Kegiatan Pembacaan meter  Kegiatan pembacaan meter


Meter menjadi fungsi tersendiri dan pembuatan rekening
F3 - Pembuatan begitu juga dengan menjadi satu fungsi yaitu :
Rekening pembuatan rekening. “Pembacaan Meter &
Perhitungan Tagihan Listrik”.
 Membuat dan mencetak  Tidak ada lagi pembuatan dan
rekening listrik. pencetakan rekening listrik.
 Membuat daftar rekening  Tidak lagi dibuat daftar
listrik per tempat rekening per tempat
pembayaran. pembayaran.
 Mengirim pembuatan  Tidak lagi mengirim rekening ke
rekening ke fungsi fungsi penagihan, melainkan
penagihan. perhitungan tagihan listrik ke
Data Center.
 Belum ada rekapitulasi  Ada Rekapitulasi pembelian
pembelian strom listrik strom listrik prabayar.
prabayar.
Fungsi Pembacaan Meter dan Perhitungan
Tagihan Listrik adalah fungsi yang melaksanakan
pelayanan berupa :
Kegiatan pembacaan, pencatatan dan perekaman
angka kedudukan meter pada alat pengukur kWh,
kVArh, kVA Maksimal di setiap pelanggan serta
memastikan ketepatan dari sakelar waktu dan
perhitungan tagihan listrik.
KEGIATAN PEMBACAAN METER ( CATER )
A. Pembentukan RBM
B. Pengaturan Jadual Pembacaan Meter
C. Pelaksanaan Pembacaan Meter
D. Perhitungan Pemakaian kWh / kVArh / kVA
Maksimal
1 2 3 4 11
11

11

1. DPK
2. DLPD 10
PERENCANAAN
3. LAP KINERJA BM
1. RBM dan GAMBAR RBM SISTEM PEMBACAAN 1. PEREKAMAN DATA
4. INFORMASI DARI PETUGAS BM
 Kapasitas RBM 1. ON SITE  KIRIM ANGKA STAND DAN
 Pemeliharaan FOTO KE SERVER KELAINAN APP
 Smart Phone (Barcode -RBM)  Meter Macet, Rusak
 Rencana vs Realisasi Foto kWh Meter  DOWN LOAD DATA
 UP LOAD DATA  Meter Mundur
 PDT  Meter Tidak Ada
2. JADUAL PEMBACAAN 2. INFORMASI PELANGGAN 2. PROSES PERHITUNGAN KWH
3. PEMERIKSAAN KWH  MCB Tidak Sesuai,
METER 3. AMR MCB Bukan Milik PLN,
 Mulai Pembacaan 4. PRABAYAR 4. PERBAIKAN DATA
5. INFORMASI PEMBACAAN MCB Tidak Disegel
 Akhir Pembacaan
 Tanggal Baca Per 6 7 LETAK/POSISI APP
Pelanggan  Didalam, Terlalu Tinggi
Sulit Dibaca, dan
5 8 9 Kaca Buram

1. RBM dan GAMBAR RBM 1. JOB SPESIFICATION HASIL PEREKAMAN ANGKA FOLLOW UP INFORMASI DARI PROSES P2TL / PENGGANTIAN :
 Evaluasi Kapastitas RBM 2. PEMBINAAN STAND METER PETUGAS BACA METER 1. Meter Macet dan Rusak
secara terus menerus  Pembinaan terencana terhadap  Evaluasi Hasil Pembacaan 1. KELAINAN APP
 Melakukan Pemeliharaan Out Sourching  Meter Macet dan Rusak 2. Meter Mundur
 Evaluasi danTindak Lanjut DPK
 Monitoring Rencana dan 3. EVALUASI KUALITAS  Meter Mundur 3. Meter Tidak Ada
Realisasi Pembentukan dan  Evaluasi dan Tindak Lanjut DLPD
 Uji Petik ± 20 Plg / Hari / RBM  Meter Tidak Ada
Pemeliharaan RBM  Pembacaan Ulang / Uji Petik  MCB Tidak Sesuai, Bukan 4. MCB Tidak Sesuai, Bukan
 Evaluasi Hasil Uji Petik Distorsi
khusus yang diragukan Milik PLN, Tidak Disegel Milik PLN, Tidak Disegel.
2. JADUAL PEMBACAAN ± 20 % Baik
kebenarannya 2. LETAK & KONDISI APP
 Konsistensi terhadap Jadual 4. EVALUASI KUANTITAS 5. Reposisi APP
 Evaluasi Kegiatan down-load /  Didalam, Terlalu Tinggi,
 Konsistensi Tanggal Baca  Yang Harus Dibaca vs Terbaca up-load data sesuai jadual Sulit Dibaca & Kaca Buram.
Per Pelanggan

12
RBM dibentuk dengan memberikan nomor Kode Kedudukan Pelanggan dengan
struktur berjumlah 12 digit terdiri atas :

Nomor Sisipan digit : 11-12


Nomor Urut Baca Meter digit : 8-10
Kode Rute Baca Meter digit : 6-7
Kode Area Baca Meter digit : 4-5
Kode Sub Rayon/Ranting digit : 3

Kode Rayon/Ranting digit : 2

Kode Area/Cabang digit : 1

RBM ( Rute Baca Meter ) adalah urutan langkah pembaca meter di lapangan dalam
melakukan pembacaan meter sesuai dengan kemampuan baca seorang pembaca meter
dalam 1 (satu) hari kerja.
STANDAR KAPASITAS BACA METER
Adalah jumlah pelanggan yang mampu dibaca dalam sehari
kerja oleh seorang Pembaca Meter, ditentukan oleh :
 Kondisi geografis (jalan datar, perbukitan)
 Kerapatan bangunan (perkampungan padat, tersebar)
 Kondisi perumahan (rumah mewah/besar, RSS)

Pada umumnya standar kapasitas baca meter dikelompokkan menjadi :


 Daerah Jarang / Sulit 50 s.d 100 Pelanggan / RBM
 Daerah Sedang 101 s.d 150 Pelanggan / RBM
 Daerah Padat / Mudah 151 s.d 200 pelanggan / RBM

Tidak menutup kemungkinan jumlah pelanggan dalam satu RBM bisa


melebihi dari standar kapasitas tersebut karena kondisi masing-masing
area geografis, maka harus ditetapkan standar kapasitas baru.
GAMBAR RUTE BACA METER (RBM)
Dibuat untuk memudahkan petugas pembaca meter melaksanakan
tugasnya, pada prinsipnya gambar RBM dapat memberikan informasi
kepada petugas pembaca meter, didaerah mana RBM tersebut berada,
mulai lokasi mana petugas pembaca meter memulai melakukan
pembacaan meter dan urutan pembacaannya
KEGUNAAN GAMBAR RBM ANTARA LAIN :
A. Memudahkan pelaksanaan pembacaan meter
B. Memudahkan rotasi/penggantian pembaca meter
C. Memudahkan pengawasan pembacaan meter
D. Memudahkan pembuatan dan pemeliharaan RBM
E. Memudahkan penetapan kode kedudukan baik untuk pelanggan
baru maupun perobahan kode kedudukan pelanggan lama.
F. Menjadi media komunikasi antar pembaca meter dan pengawas.
G. Memberi kemudahan pada bidang lain (custumer service, gangguan,
penagihan )
Gambar yang baik dibuat pada peta dasar yang berskala, dan dapat juga
digambar pada peta tidak berskala, namun dibuat secara proposional.
Dengan ukuran kertas sebaiknya maksimum format A4.
Gambar mencantumkan :
 Nama jalan, gang,desa, kelurahan yang ada.
 Bangunan-bangunan permanen yang mudah dikenal sebagai
pedoman, misalnya : Kantor, tempat ibadah, sekolah, rel KA,
jembatan, sungai dan sebagainya.
 Mencantumkan arah mata angin dan arah panah pembacaan.
 Mencantumkan data pelanggan pertama dan pelanggan terakhir,
serta no urut pembacaan.
 Mencantumkan Daftar pelanggan sesuai urutan yang ada digambar
RBM.
Map Cater Bentuk “PETA”
RBM ( Rute Baca Meter ) adalah urutan langkah pembaca meter di lapangan dalam
melakukan pembacaan meter sesuai dengan kemampuan baca seorang pembaca meter
dalam 1 (satu) hari kerja.
Map Cater Bentuk Foto “Satelit”
Untuk mempermudah pengawasan dan
kelancaran pembacaan meter, maka perlu
dibuat rencana jadual pelaksanaan
pembacaan angka kedudukan meter
Rencana jadual pelaksanaan pembacaan
meter dilakukan setiap bulan dan dimulai
tanggal sesuai kondisi masing-masing
Area/Unit Pelayanan.
Apabila dipandang perlu, maka jadual
pembacaan meter dapat dilakukan beberapa
bulan sekali, yang tentunya akan diatur
tersendiri oleh direksi.
Rotasi Pembaca Meter adalah perpindahan
penugasan Pembaca Meter dari daerah baca
tertentu ke daerah baca yang lain, secara
periodik maupun insidentil.
Tujuan Rotasi Pembaca Meter untuk
meningkatkan kualitas hasil baca meter dan
produktivitas Pembaca Meter serta bila
terjadi penyimpangan pembacaan meter
akan dapat segera diketahui.
Rotasi Pembaca Meter dilakukan berdasarkan
jadual rotasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Salah satu faktor keberhasilan
rotasi pembaca meter adalah kualitas Rute
Baca Meter.
Jumlah pemakaian kWh dan Jumlah pemakaian kVArh dihitung dengan
rumus:
kWh = ( A – L ) x FKM x FRT
kVArh = ( A – L ) x FKM x FRT
dimana :
A = Angka Kedudukan Akhir
L = Angka Kedudukan Bulan Lalu
FKM = Faktor Kali Meter (Perkalian Ratio CT x PT x Konstanta )
FRT = Faktor RugiTrafo
Jumlah pemakaian kVA Maksimal dihitung dengan rumus :
kVA = P x CT x PT x K
dimana :
P = Angka Penunjukan kVA Maksimal.
CT = Ratio Trafo Arus.
PT = Ratio Trafo Tegangan.
K = Konstanta Meter.
Apabila terdapat pelanggan yang karena sesuatu hal tidak dipasang
kVA Maksimal melainkan dipasang kW Maksimal maka besarnya daya
terukur yang digunakan untuk menghitung biaya beban adalah
dengan rumus :
kVA = ( P x CT x PT x K ) / FD
dimana :
P = Angka Penunjukan kW Maksimal.
CT = Ratio Trafo Arus.
PT = Ratio Trafo Tegangan.
K = Konstanta Meter.
Kelebihan
FD = FaktorkVArh = Pemakaian kVArh – ( 0,62 x Total Pemakaian
daya
kWh )
 METER TUNGGAL TARIF  S2, R1, R2, R3, B1, B2, I1, P1
 Tarif / Daya : R-1 / 2.200 VA
 Stand Akhir : 1360
 Stand Lalu : 1220 RM (40 Jam): 88 kWh  Daya (kVA) x 40 Jam
 FKM : 1x FRT : 1
ANGKA STAND PEMAKAIAN
URAIAN SELISIH FKM KWH
AKHIR LALU
1 2 3 4 = 2-3 5 6=4x5
R-1/2.200 VA 1360 1220 140 1 140
 METER GANDA + kVArh TARIF  S3, B3, I2, I3, P2
 Tarif / Daya : B-3 / 345.000 VA
LWBP WBP kVArh
 Stand Akhir : 1250 650 870
 Stand Lalu : 1125 625 820
 FKM : 400 x FRT : 1 RM (40 Jam) : 13.800 kWh
ANGKA STAND PEMAKAIAN
URAIAN SELISIH FKM KWH
AKHIR LALU
1 2 3 4 = 2-3 5 6=4x5
LWBP 1250 1125 125 400 50.000
WBP 650 625 25 400 10.000
TOTAL - - - - 60.000
KVARH 870 820 50 400 20.000
KEL KVARH - - - - 0

kWh = Kilo Watt Hours  1 kWh = Lampu 20 Watt x 5 Buah x 10 Jam Nyala
PELANGGAN TAMBAH DAYA :
LAMA BARU
Tarif R-1 R-2 Tarif
Daya (VA) 2.200 3.500 Daya (VA)
Tanggal Baca 01-07-2014 31-07-2014 Tanggal Baca
Stand Akhir - 1600 Stand Akhir
Tanggal Cabut 10-07-2014 10-07-2014 Tanggal Pasang
Stand Cabut 1300 1300 Stand Pasang
Stand Lalu 1220 - Stand Lalu
FKM 1 1 FKM

ANGKA STAND PEMAKAIAN


URAIAN SELISIH FKM KWH
AKHIR LALU
1 2 3 4 = 2-3 5 6=4x5
R-1 / 2.200 VA 1300 1220 80 1 80
R-2 / 3.500 VA 1600 1300 300 1 300
JUMLAH 380
RM
R-1 / 2.200 VA (10 / 30 ) hari x 2,2 kVA x 40 Jam 29
R-2 / 3.500 VA (20 / 30 ) hari x 3,5 kVA x 40 Jam 93
JUMLAH 122
KEGIATAN PERHITUNGAN TAGIHAN LISTRIK

A. Menghitung Pemakaian Listrik


B. Daftar Langganan Perlu Diperhatikan
C. Perhitungan Tagihan Listrik
D. Berita Acara Perhitungan Tagihan Listrik
E. Rekapitulasi Pembatalan / Perbaikan
F. Rekapitulasi Layanan Khusus Penyambungan
Sementara
G. Rekapitulasi Pembuatan Tagihan Listrik Per
Golongan Tarif
H. Rekapitulasi Pembuatan Tagihan Listrik Per Kode
Golongan
UPLOAD BERITA ACARA
HASIL PEREKAMAN PERHITUNGAN
PEMBACAAN METER TAGIHAN LISTRIK

MENGHITUNG PERHITUNGAN LAPORAN PENJUALAN


PEMAKAIAN LISTRIK
DLPD REKAPITULASI
TAGIHAN ISTRIK TENAGA LISTRIK

DLPD REKAPITULASI
PEMAKAIAN TIDAK WAJAR 1. PEMBATALAN / PERBAIKAN
 KWH TURUN > 50% 2. TS  ( P2TL KURANG TAGIH)
 KWH NAIK > 50 % 3. PENYAM BUNGAN
 PEMAKAIAN > 720 JAM SEMENTARA
4. PER GOLONGAN TARIF
LAKUKAN PENGECEKAN 5. PER KODE GOLONGAN

SETELAH
DIANGGAP WAJAR
HASIL PEMBACAAN METER DIPROSES DENGAN TAHAPAN :
1. MENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK
Setelah hasil perekaman pembacaan meter diupload, kemudian dihitung pemakaian
kWh, dan untuk pelanggan golongan tarif tertentu dihitung kVArh dan kVA Maksimum.
2. DAFTAR LANGGANAN PERLU DIPERHATIKAN ( DLPD)
Daftar Langganan Yang Perlu Diperhatikan (DLPD) adalah daftar pelanggan yang
pemakaiannya tidak wajar. lndikator utama yang perlu diperhatikan dalam DLPD ini
antara lain : kWh turun lebih dari 50%, kWh naik lebih dari 50%, pemakaian kWh nol,
sfand mundur dan pemakaian kWh lebih dari 720 jam nyala, kVArh sama dengan total
pemakaian kWh.
3. PERHITUNGAN TAGIHAN LISTRIK
Setelah semua pemakaian dianggap wajar, maka dilakukan perhitungan tagihan
listrik.
4. BERITA ACARA PERHITUNGAN TAGIHAN LISTRIK
Setelah perhitungan tagihan listrik selesai dilakukan, dibuatkan Berita Acara yang
menyatakan daftar jumlah lembar pembuatan tagihan listrik per tarif dan per golongan
sebagai kontrol dalam proses pembuatan tagihan listrik.
Bagi sistem manual, Berita Acara Perhitungan Lembar Tagihan Listrik dicetak dan
ditandatangani oleh pembuat tagihan listrik dan bagian penjual rekening.
Bagi yang sudah menggunakan sistem komputer, Berita Acara Perhitungan Lembar
Tagihan Listrik dibuat otomatis oleh sistem dan divalidasi oleh penerima secara sistem.
 PEMBUATAN REKAPITULASI  LAPORAN PENJUALAN TENAGA LISTRIK
DESKRIPSI PERUBAHAN TTL BARU :
A. PECAH TTL UNTUK PELANGGAN REGULER

TTL LAMA TTL BARU


27 Juni 2014 01 Jul 2014 28 Jul 2014

A B

Perhitungan
Data TTL Lama = A / ( A+ B ) x Total kWh x Rp TTL Lama
Data TTL Baru = B / ( A + B ) x Total kWh x Rp TTL Baru
Total Pemakaian kWh = Stand Akhir - Stand Awal
Total Hari Pemakaian = ( Tanggal Baca Akhir - Tanggal Baca Awal )
Hari Pakai TTL Lama (A) = ( Tanggal Perubahan TTL - Tanggal Baca Awal )
Hari Pakai TTL Baru (B) = ( Tanggal Baca Akhir - Tanggal Perubahan TTL )
Fraksi TTL Lama = Hari Pakai TTL Lama / Total Hari Pemakaian
Fraksi TTL Baru = Hari Pakai TTL Baru / Total Hari Pemakaian
RM Lama = ( Daya / 1000 ) x 40 Jam x Fraksi TTL Lama x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Lama
RM Baru = ( Daya / 1000 ) x 40 Jam x Fraksi TTL Baru x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Baru
Pemakaian TTL lama = Total Pemakaian kWh x ( Hari Pakai TTL Lama / Total Hari Pemakaian )
Pemakaian TTL Baru = Total Pemakaian kWh - Total Pemakaian TTL Lama
RP Pemakaian = ( Pemakaian TTL Lama x Rp TTL Lama ) + ( Pemakaian TTL Baru x Rp TTL Baru )
atau ( RM Lama + RM Baru )
B. PECAH TTL UNTUK PELANGGAN MUTASI SEBELUM TANGGAL KENAIKAN TTL

Data Lama TTL Lama Data Baru TTL Lama Data Baru TTL Baru
25 Jun 2014 26 Jun 2014 01 Jul 2014 26 Jul 2014

A B C

Mutasi Tambah Daya pada Tanggal, 26 Juni 2014


Perhitungan :
Data Lama TTL Lama = A / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Lama
Data Baru TTL Lama = B / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Lama
Data Baru TTL Baru = C / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Baru
Hari Pakai Data Lama TTL Lama = ( Tanggal Mutasi - Tanggal Baca Awal )
Hari Pakai Data Baru TTL Lama = ( Tanggal Kenaikan TTL - Tanggal Mutasi )
Hari Pakai Data Baru TTL Baru = ( Tanggal Baca Akhir - Tanggal Kenaikan TTL )
Fraksi Data Lama TTL Lama = Hari Pakai Data Lama TTL Lama / Total Hari Pemakaian
Fraksi Data Baru TTL Lama = Hari Pakai Data Baru TTL Lama / Total Hari Pemakaian
Fraksi Data Baru TTL Baru = Hari Pakai Data Baru TTL Baru / Total Hari Pemakaian
Stand Proporsional = Stand Pasang + ((( Hari Pakai Data Baru TDL Lama / (Tanggal Baca Akhir – Tanggal Mutasi )) x
( Stand Akhir – Stand Pasang )))
Pemakaian Data Lama TTL Lama = ( Stand Cabut – Stand Awal )
Pemakaian Data Baru TTL Lama = ( Stand Proporsional – Stand Pasang )
Pemakaian Data Baru TTL Baru = ( Stand Akhir – Stand Proporsioal )
RM Data Lama TTL Lama = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi Data Lama TTL Lama x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Lama
RM Data Baru TTL Lama = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi Data Baru TTL Lama x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Lama
RM Data Baru TTL Baru = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi Data Baru TTL Baru x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Baru

RP Pemakaian = ( Pemakaian Data Lama TTL Lama x Rp TTL Lama ) atau RM Data Lama TTL Lama +
( Pemakaian Data Baru TTL Lama x Rp TTL Lama ) atau RM Data Baru TTL Lama +
( Pemakaian Data Baru TTL Baru x Rp TTL Baru ) atau RM Data Baru TTL Baru
C. PECAH TTL UNTUK PELANGGAN MUTASI SETELAH TANGGAL KENAIKAN TTL

Data Lama TTL Lama Data Lama TTL Baru Data Baru TTL Baru
26 Jun 2014 01 JuL 2014 13 Jul 2014 27 Jul 2014

A B C

Mutasi Tambah Daya pada Tanggal, 13 Juli 2014


Perhitungan :
Data Lama TTL Lama = A / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Lama
Data Lama TTL Baru = B / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Baru
Data Baru TTL Baru = C / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Baru
Hari Pakai Data Lama TTL Lama = ( Tanggal Kenaikan TTL - Tanggal Baca Awal )
Hari Pakai Data Lama TTL Baru = ( Tanggal Mutasi - Tanggal Kenaikan TTL )
Hari Pakai Data Baru TTL Baru = ( Tanggal Baca Akhir - Tanggal Mutasi )
Fraksi Data Lama TTL Lama = Hari Pakai Data Lama TTL Lama / Total Hari Pemakaian
Fraksi Data Lama TTL Baru = Hari Pakai Data Lama TTL Baru / Total Hari Pemakaian
Fraksi Data Baru TTL Baru = Hari Pakai Data Baru TTL Baru / Total Hari Pemakaian
Stand Proporsional = Stand Awal + ((( Hari Pakai Data Lama TDL Lama / (Tanggal Cabut – Tanggal Awal )) x
( Stand Cabut – Stand Awal )))
Pemakaian Data Lama TTL Lama = (Stand Proporsional – Stand Awal )
Pemakaian Data Lama TTL Baru = ( Stand Cabut – Stand Proporsional )
Pemakaian Data Baru TTL Baru = ( Stand Akhir – Stand Pasang )
RM Data Lama TTL Lama = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi Data Lama TTL Lama x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Lama
RM Data Lama TTL Baru = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi Data Lama TTL Baru x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Baru
RM Data Baru TTL Baru = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi Data Baru TTL Baru x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Baru

RP Pemakaian = ( Pemakaian Data Lama TTL Lama x Rp TTL Lama ) atau RM Data Lama TTL Lama +
( Pemakaian Data Lama TTL Baru x Rp TTL Baru ) atau RM Data Lama TTL Baru +
( Pemakaian Data Baru TTL Baru x Rp TTL Baru ) atau RM Data Baru TTL Baru
D. PECAH TTL UNTUK PELANGGAN DENGAN PERIODE BACA YANG MELALUI
2 KALI KENAIKAN TTL

TTL LAMA TTL BARU


27 Mei 2014 01 Jun 2014 01 Jul 2014 03 Jul 2014

A B C

Perhitungan :
Data TTL Lama = (( A + B ) / ( A + B + C )) x Total kWh x Rp TTL Lama
Data TTL Baru = C / ( A + B + C ) x Total kWh x Rp TTL Baru
Total Pemakaian kWh = ( Stand Akhir – Stand Awal ) x FKM x FRT
Total Hari Pemakaian = ( Tanggal Baca Akhir – Tanggal Baca Awal )
Hari Pakai TTL Lama ( A + B ) = ( Tanggal Perubahan TTL(Max) - Tanggal Baca Awal )
Hari Pakai TTL Baru ( C ) = ( Tanggal Baca Akhir - Tanggal Perubahan TTL(Max) )
Fraksi TTL Lama = Hari Pakai TTL Lama / Total Hari Pemakaian
Fraksi TTL Baru = Hari Pakai TTL Baru / Total Hari Pemakaian
RM Lama = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi TTL Lama x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Lama
RM Baru = Daya (kVA) x 40 Jam x Fraksi TTL Baru x Rp LWBP atau Rp Blok 1 TTL Baru
Pemakaian TTL Lama = Total Pemakaian kWh x ( Hari Pakai TTL Lama / Total Hari Pemakaian )
Pemakaian TTL Baru = Total Pemakaian kWh – Pemakaian TTL Lama
RP Pemakaian = ( Pemakaian TTL Lama x Rp TTL Lama ) + ( Pemakaian TTL Baru x Rp TTL Baru )
atau
RM Lama + RM TTL Baru
EDARAN DIREKSI NO : 0155.E/DIR/2014
BESARAN KOEFISIEN “K” TAHUN 2014 (30-04-2014)
1. Koefisien K (KKurs) US Dollar 0,0054983
2. Koefisien K (KICP) ICP 0,2173380 Indonesian Crude Price
3. Koefisien K (KInflasi) Inflasi 0,1898601
EDARAN DIREKSI NO : 006.E/DIR/2014
BESARAN KOEFISIEN “K” TAHUN 2014 (25-07-2014) Berlaku : 01-08-2014
1. Koefisien K (KKurs) US Dollar 0,00507706565554522
2. Koefisien K (KICP) ICP 0,23220446093752200
3. Koefisien K (KInflasi) Inflasi 0,18903532595439100

GOL BATAS
URAIAN APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
TARIF DAYA
6.600 VA 1.352,0 1.529,5 1.528,5 1.535,0 1.571,0 1.531,8 1.515,8
R3 KE ATAS
-
0 5 9 5 8 6 2
6.600 VA 1.352,0 1.529,5 1.528,5 1.535,0 1.571,0 1.531,8 1.515,8
B2 KE ATAS
-
0 5 9 5 8 6 2
1.530,0 1.730,9 1.729,8 1.737,1 1.777,9 1.733,5 1.715,3
0 3 4 5 3 4 9
Blok WBP = K x LWBP
200 KVA 1.020,0 1.153,9 1.153,2 1.158,1 1.185,2 1.155,6 1.143,5
B3 KE ATAS
Blok LWBP
0 5 3 0 8 9 9
kVArh
1.117,0 1.263,6 1.262,9 1.268,2 1.298,0 1.265,6 1.252,3
0 9 0 3 0 0 4
 METER TUNGGAL TARIF  S2, R1, R2, R3, B1, B2, I1, P1
 Tarif / Daya : R-1 / 2.200 VA
 Stand Akhir : 1360
 Stand Lalu : 1220 RM (40 Jam): 88 kWh
 FKM : 1x FRT : 1
ANGKA STAND HITUNG RUPIAH
PEMAKAIAN TARIF RM
URAIAN SELISIH FKM TAGIHAN TAGIHAN
AKHIR LALU KWH Rp/kWh 40 Jam Nyala
ACTUAL LISTRIK
1 2 3 4 = 2-3 5 6=4x5 7 8=6x7 9 10
R-1/2.200 VA 1360 1220 140 1 140 1.109 155.260 97.592 155.260

 METER GANDA + kVArh TARIF  S3, B3, I2, I3, P2


 Tarif / Daya : B-3 / 345.000 VA
LWBP WBP kVArh
 Stand Akhir : 1250 650 870
 Stand Lalu : 1125 625 820
 FKM : 400 x FRT : 1 RM RM (40 Jam) : 13.800 kWh
ANGKA STAND HITUNG RM RUPIAH
PEMAKAIAN TARIF
URAIAN SELISIH FKM TAGIHAN 40 Jam Nyala TAGIHAN
AKHIR LALU KWH Rp/kWh
ACTUAL LISTRIK
1 2 3 4 = 2-3 5 6=4x5 7 8=6x7 9 10
LWBP 1250 1125 125 400 50.000 1.158,10 57.661.310
WBP 650 625 25 400 10.000 1.737,15 17.298.390
TOTAL - - - - 60.000
KVARH 870 820 50 400 20.000
KEL KVARH - - - - 0 1.268,23 0
TOTAL TAGIHAN 74.959.700 15.981.780 74.959.700

Kelebihan kVArh = Pemakaian kVArh – ( 0,62 x Total Pemakaian kWh )


PELANGGAN TAMBAH DAYA :
LAMA BARU
Tarif R-1 R-2 Tarif
Daya (VA) 2.200 3.500 Daya (VA)
Tanggal Baca 01-07-2014 31-07-2014 Tanggal Baca
Stand Akhir - 1600 Stand Akhir
Tanggal Cabut 10-07-2014 10-07-2014 Tanggal Pasang
Stand Cabut 1300 1300 Stand Pasang
Stand Lalu 1220 - Stand Lalu
FKM 1 1 FKM

ANGKA STAND HITUNG RM RUPIAH


FK PEMAKAIAN TARIF
URAIAN SELISIH TAGIHAN 40 Jam TAGIHAN
AKHIR LALU M KWH Rp/kWh
ACTUAL Nyala LISTRIK
1 2 3 4 = 2-3 5 6=4x5 7 8=6x7 9 10
R-1 / 2.200 VA 1300 1220 80 1 80 1.109 88.720 31.052 88.720
R-2 / 3.500 VA 1600 1300 300 1 300 1.210 363.000 114.950 363.000
TOTAL - - - - 380 451.720 146.002 451.720
SETTING KODE PROSES
INISIALISASI
SUPLAI KODE PROSES
0

DOWNLOAD SUPLAI DIL

0
UPLOAD STAND
METER/ENTRY SUPLAI STAND MONITORING OLAP

1 1

MONITORING DPM HITUNG KWH DAN HITUNG REKENING


DLPD
K 2
2 K
FLAG DPP
3 3

BLTH REK N+1

K K 1. KOREKSI STAND INI


AP2T CARGO P2APST
2. KOREKSI STAND LALU : LALU, CABUT dan PASANG
AP2T : APLIKASI PELAYANAN PELANGGAN TERPUSAT
P2APST : PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN ARUS PENDAPATAN SECARA TERPUSAT
1 - BACA METER
UPLOAD FILE STAND KINI 2A - BACA METER
MONITORING
2 - BACA METER DPM
HITUNG KWH DAN DLPD
2B - BACA METER
KOREKSI
STAND METER
3 - BILLING
SUPLAI KODE PROSES

4 - BILLING
SUPLAI DIL
5 - BILLING
SUPLAI STAND METER 6A - BILLING
TAGIHAN LISTRIK
(OLAP)
6 - BILLING
PROSES FINAL
REKENING
6B - BILLING
KOREKSI
STAND KINI

7 - BILLING
FLAG KE DPP SOREK
F1
PERUBAHAN
TARIF KE
PRABAYAR SOREK 11

F1 F2-KOREKSI REKENING DKRP 12


PASANG BARU
LPB
F5-PEMBATALAN PIUTANG DBP 31

F1-P2TL KWH P2TL

F1-PERMOHONAN ANGSURAN KWH TS

F1-SAMBUNGAN SEMENTARA KWH PESTA

F1-PERESMIAN PJU ILEGAL KWH PJU ILEGAL


P2APST
F1-KOMPENSASI UJL TERHADAP
STAND BONGKAR KWH TS
VENDING
UNIT

LPB STROOM AWAL KWH LPB


BANK/
MITRA LPB STROM KOMPENSASI KWH LPB
PPOB
LPB STROM ISI ULANG KWH LPB
TUL III-07
PER
KOREKSI JENIS TARIF KOREKSI
REKENING REKENING
BENAR + SALAH

+ -

SAMBUNGAN
RESTITUSI
SEMENTARA + -
TUL III-09

+ -
PEMBATALAN
PENETAPAN
PENETAPAN
P2TL / TS + + P2TL / TS

PJU
PRABAYAR
ILEGAL
+ + +

PEMAKAIAN DES 2012 PEMAKAIAN JAN 2013 PEMAKAIAN PEB 2013 PEMAKAIAN MRT 2013

DESEMBER 2012 JANUARI 2013 PEBRUARI 2013 MARET 2013 APRIL 2013
PEMAKAIAN DES 2012 PEMAKAIAN JAN 2013 PEMAKAIAN PEB 2013 PEMAKAIAN MRT 2013

+
+ +

+ 0
1

NOMOR
NO NAMA FORMULIR KETERANGAN
FORMULIR
PDE/PDT/SMARTPHONE/
1 TUL II-01A Daftar Pembacaan Meter Tarif Tunggal Tanpa kVArh
AMR
Daftar Pembacaan Meter Tarif Ganda dan Tunggal dengan
2 TUL II-01B PDE/PDT/SMARTPHONE AMR
kVArh
3 TUL II-02 Berita Acara Pembacaan Meter Tidak dibuat
4 TUL II-03 Kartu Meter Pelanggan Masih Digunakan
5 TUL II-04 Pemberitahuan Pembacaan Meter Masih Digunakan
6 TUL II-05 Rekapitulasi Pembacaan Meter Harian Aplikasi Vendor
7 TUL II-06A Daftar Pemakaian kWh Tarif Tunggal Tanpa kVArh AP2T-OLAP
Daftar Pemakaian kWh Tarif Ganda dan Tunggal dengan
8 TUL II-06B AP2T-OLAP
kVArh
9 TUL II-07 Kartu Pemakaian kWh, kVArh, kVA Maksimal AP2T
10 TUL II-08 Daftar Koreksi Angka Kedudukan Meter Bulan Lalu AP2T
Berita Acara Perhitungan Kembali Pemakaian kWh / kVArh /
11 TUL II-09 AP2T (DKrP)
kVA Maksimal
12 TUL II-10 Pemeriksaan / Penelitian untuk Restitusi Rekening Listrik AP2T (BA Restitusi)
2

NOMOR
NO NAMA FORMULIR KETERANGAN
FORMULIR
Kartu Kontrol Jumlah Lembar Pembuatan Rekening Listrik
1 TUL III-01 Manual
Daftar Pelanggan Lampu Penerangan Jalan Umum / Lampu
2 TUL III-02 AP2T  OLAP
Lalu Lintas / Pemberhentian Bis / ….. )
3 TUL III-03 Rekening Listrik Diganti Struk
4 TUL III-04A Daftar Rekening Listrik Tarif Tunggal Tanpa kVArh AP2T  OLAP
Daftar Rekening Listrik Tarif ganda dan Tunggal dengan
5 TUL III-04B AP2T  OLAP`
kVArh
6 TUL III-05 Pertanggung Jawaban Pembatalan Rekening Listrik AP2T
Daftar Rekening Listrik Tarif Tunggal Tanpa kVArh Yang
7 TUL III-06A AP2T  OLAP
Dibatalkan / Diperbaiki / Perbaikan / Susulan
Daftar Rekening Listrik Tarif Tunggal dan Ganda dengan
8 TUL III-06B AP2T  OLAP
kVArh Yang Dibatalkan / Diperbaiki / Perbaikan / Susulan
9 TUL III-07 Rekapitulasi Pembuatan Rekening Listrik Per Golongan Tarif AP2T
10 TUL III-08 Rekapitulasi Pembuatan Rekening Listrik Per Kode Golongan AP2T
11 TUL III-09 Laporan Penjualan Tenaga Listrik AP2T

OLAP : On-Line Analitical Procesing ( mengambil langsung dari database )


OLTP : On-Line Transacsional Procesing ( mengmbil dari Rekap )

Anda mungkin juga menyukai