Paragraf Kelompok 4

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PARAGRAF

Kelompok 4 :
• Eko Prasetyo (18423051)
• Cikal Rafif Inti Fadha (18423082)
• Asmira Dewi Safitri (18423156)
• Ulfi Sheila Pinasti (18423173)
Yang akan kita pelajari :

Pengertian Paragraf
Struktur Paragraf
Syarat-Syarat Paragraf
Jenis Paragraf
Pengembangan Paragraf
PENGERTIAN PARAGRAF

 P aragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan


yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat.
 Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu
pikiran utama atau ide pokok
STRUKTUR PARAGRAF

 Struktur paragraf biasanya dikaitkan dengan pengurutan letak


kalimat utama, dan kalimat-kalimat penjelas.
 Kalimat utama merupakan kalimat inti sebuah paragraf.
 Kalimat penjelas merupakan kalimat yang memberikan
penjelasan tambahan, detail, atau rincian dari kalimat utama
suatu paragraf.
STRUKTUR PARAGRAF

Secara garis besar struktur paragraf dapat dikategorisasikan


menjadi tiga:
1. Kalimat utama pada awal paragraf dan diikuti dengan kalimat-
kalimat penjelas.
2. Kalimat pada akhir paragraf dan didahului dengan kalimat-
kalimat penjelas
3. Kaliat utama terdapat pada awal dan akhir paragraf
(campuran), diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas.
1. Kalimat utama pada awal paragraf dan diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas

Contoh : Masih banyak yang belum memahami bahaya membuang sampah


elektronik di sembarang tempat. Padahal, sampah elektronik dapat
mengakibatkan sejumlah dampak buruk bagi lingkungan jika dibuang tidak
pada tempatnya. Sampah elektronik sendiri merupakan sampah yang jauh
lebih sulit diurai secara alami dibanding sampah plastik. Belum lagi beberapa
komponen sampah ini mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seprti
timbal dan PVC yang akan membahayakan bila sampai terbakar.
2. Kalimat pada akhir paragraf dan didahului dengan kalimat-kalimat
penjelas

Contoh : Bersosialisasi menjadikan seseorang peka pada reaksi sosial dan


segala peristiwa di sekitarnya. Dengan sosialisasi setiap orang dapat
memeroleh penjelasan mengenai hal yang tidak diketahui sebelumnya. Pada
berbagai situasi, sosialisasi antar individu pasti dilakukan. Misalnya pada
acara seminar yang dilangsungkan antar perusahaan, sosialisasi dapat
menambah jaringan pertemanan yang bisa saja saling menguntungkan. Jadi,
cukup banyak manfaat yang diperoleh dengan menjalin sosialisasi antar
sesama
3. Kaliat utama terdapat pada awal dan akhir paragraf (campuran),
diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas.

Contoh : Kesehatan adalah kekayaan terbesar yang wajib dijaga. Dengan


berbekal kesehatan hidup seseorang akan lebih memiliki makna. Sehat
ibarat barang mahal yang perlu dijaga dan diperjuangkan. Kesehatanlah yang
akan membantu setiap individu untuk menjalani aktifitas sehari- hari.
Sehingga ketika kita memiliki kondisi fisik yang sehat hendaknya patut
disyukuri dengan menjaga pola hidup kita.
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

1. Kesatuan
Mengandung satu gagasan utama dan kalimat-kalimat dalam paragraf
mengarah pada satu pokok atau tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan.
2. Kepaduan
Sebuah paragraf dikatakan memiliki kepaduan jika terdapat keserasian
hubungan antarkalimat dalam paragraf.
3. Kelengkapan dan Ketuntasan
• Kelengkapan terpenuhi apabila gagasan utama dalam paragraf
dikembangkan sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh gagasan
utama.
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

• Ketuntasan dapat dimaknai kedalaman pembahasan, yakni semakin


konkret penggambaran suatu objek akan semakin jelas informasi yang
disampaikan. Ketuntasan bahasan berkaitan dengan kesempurnaan
pembahasan materi secara menyeluruh dan utuh.
4. Keruntutan
Uraian informasi disajikan secara urut, tidak ada informasi yang
melompat-lompat sehingga pembaca lebih mudah mengikuti jalan
pikiran penulis.
5. Terdapat Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam
karangannya
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

Beberapa sudut pandang yang dapat digunakan penulis dalam karangan :


1. Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti aku
atau saya.
2. Sudut pandang orang ketiga biasanya menggunakan kata ganti orang
ketiga, seperti dia atau nama orang yang menjadi tokoh dalam cerita.
3. Sudut pandang pengamat menempatkan penulis sebagai pengamat
serba tahu yang bertindak seolah-olah mengetahui segala tingkah laku
dan peristiwa yang dialami tokoh.
4. Sudut pandang campuran merupakan kombinasi antara sudut
pandang orang pertama dan pengamat.
JENIS PARAGRAF

 Berdasarkan Pola Pernalaran


1. Paragraf Deduktif
Paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal
paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung
gagasan utama.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat
pada bagian akhir.
3. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya
terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.
JENIS PARAGRAF

4. Paragraf Ineratif
Paragraf inretaif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah-tengah paragraf.
5. Ide Pokok Menyebar
Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada
kalimat-kalimatnya. Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf
itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf itu.
JENIS PARAGRAF

 Berdasarkan Gaya Ekspresi/Pengungkapan


1. Paragraf Narasi (Kisahan)
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang
mengisahkan atau memaparkan suatu kejadian secara berurutan
atau kronologis.
• Karakteristik paragraf narasi, yaitu
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur atau jalan cerita
c. Adanya latar atau setting
d. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam
karya non fiksi
JENIS PARAGRAF

2. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu
keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk
menginformasikan sesuatu sehingga memperluas pengetahuan
pembaca.
4. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan.
JENIS PARAGRAF

5. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah suatu corak
paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat penulis agar
pembaca menerima pendapatnya.

 Berdasarkan Urutan
1. Paragraf Pembuka/Pengantar
Paragraf ini merupakan pembuka untuk sampai pada permasalahan
yang dibicarakan.
JENIS PARAGRAF

2. Paragraf Isi
Paragraf isi merupakan inti dari sebuah karangan yang terletak di
antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan simpulan dari pokok-pokok pikiran
dalam paragraf isi.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Secara kronologi atau alamiah disusun menurut susunan waktu (the order of time)
pada umumnya dipakai dalam paragraph. Seperangkat kata dapat digunakan sebagai
penanda perturutan waktu itu, seperti pertama-tama, mula-mula, kemudian, sesudah
itu, selanjutnya, dan akhirnya. Contoh :
Pada Maret 1942, Imamura memasuki Bandung, tanpa menarik perhatian. Sehari
sesudah itu ia memerintahkan stafnya untuk mulai menegakkan pemerintahan
militer guna memerintah Pulau Jawa. Kemudian, ia mengadakan inspeksi ke
markas besar dari kedua divisi lain yang masih termasuk dalam tentara ke-16 yang
ia pimpin, yaitu divisi ke-48 di,Fort de Kock (Bukittinggi), Sumatera Tengah, dan
divisi ke-8 di Surabaya, yang telah menduduki Jawa Timur. Pada 12 Maret 1942,
Imamura mendirikan markas besar tentara ke- 16 di Batavia, yang kemudian diberi
nama Djakarta (Jakarta). (Diolah dari Soekarno: Biografi 1901—1950)
PENGEMBANGAN PARAGRAF

2. Dengan ilustrasi
Paragraf ini biasa digunakan oleh penulis yang ingin memaparkan
sesuatu yang dilihatnya.
Contoh:
Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Gambir, kepadatan
penumpang kereta pada arus mudik semakin hari semakin meningkat.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran. Menurut Kepala
Stasiun Gambir, tujuan pemudik yang memanfaatkan transportasi kereta
adalah ke kota-kota besar diJawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Solo,
Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk mengantisipasi lonjakan
penumpang, PT KA telah menambah rangkaian gerbong kereta. Selain itu, PT
KA juga akan mengoperasikan kereta sapu jagat.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
3. Paragraf definisi. Paragraf ini digunakan apabila seorang penulis bermaksud
menjelaskan suatu istilah yang mengandung suatu konsep dengan tujuan agar pembaca
memperoleh pengertian yang jelas.
Contoh:
Istilah globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-
bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi merupakan suatu proses ketika antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan saling memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang
sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian
pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran
negara atau batas-batas negara.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
4. Pengembangan paragraf secara analogi. Pengembangan ini diberikan suatu contoh
gambaran yang berbeda, tetapi mempunyai kesamaan, baik bentuk maupun fungsi,
untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sesuatu yang tidak dipahaminya dengan
baik. untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu
yang dikenal baik oleh umum. Contoh :
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi,
bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti
teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu.
Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang mahabesar dan
beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat
yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya.
Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada semua ciptaan-Nya
itu.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
5. Pembandingan dan Pengontrasan Untuk memperjelas paparan. Pengembangan
paragraf yang menunjukkan pembandingan pada umumnya ditandai dengan kata-kata
seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan,
dan sementara itu. Sementara itu, pengembangan paragraf yang menunjukkan
pengontrasan pada umumnya ditandai dengan kata-kata yang mengandung makna
pertentangan, seperti akan tetapi, berbeda dengan, bertentangan dengan, lain halnya
dengan, dan bertolak belakang dari.
Contoh :
Anak sulungku benar-benar berbeda dengan adiknya. Wajah anak sulungku mirip dengan
ibunya, sedangkan adiknya mirip dengan saya. Dalam hal makan, sulit membujuk si Sulung
untuk makan. Ia hanya menyenangi makanan-makanan ringan seperti kue, sedangkan
adiknya hampir tidak pernah menolak makanan apa pun. Namun, dalam minum obat
mereka justru bertolak belakang. Si Sulung sangat mudah minum segala obat yang diberikan
dokter, sedangkan adiknya harus dibujuk terlebih dulu agar mau meminumnya.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
6. Pengembangan sebab-akibat, hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat
berbentuk sebab-akibat.
Contoh:
Banyak sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi dalam 10 tahun belakangan.
Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar.
Namun, faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat
dari penebangan liar itu tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak
ada lagi yang mengikat. Oleh karena itu, tiap datang musim hutan selalu terjadi bencana
banjir dan juga tanah longsor.
TERIMA KASIH!
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai