Referat Pulmo Mikosis Paru

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Disusun Oleh :

1. Gata Dilla
2. Risa Muthmainah

PEMBIMBING : dr. Handriyani, Sp.P

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pulmonologi


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RSUD ADE MOH DJOEN SINTANG
2019
PENDAHULUAN

Mikosis paru
Amerika, afrika, meksiko, canada
dan australia

Salah
diagnosis Tidak diketahui
Indonesia ?

TB Paru Gejala klinis mirip


Mikosis paru

▸ ETIOLOGI
○ JAMUR PATOGEN SISTEMIK
■ Jamur yang dapat menginfeksi
pejamu normal, menulari manusia
▸ DEFINISI
lewat inhalasi
▸ Gangguan paru yang ■ e.c histoplasmosis, koksidiomikosis
disebabkan oleh infeksi /
kolonisasi jamur atau reaksi ○ JAMUR OPORTUNISTIK
hipersensitif terhadap jamur ■ Infeksi jamur akibat ganguan
imunitas spesifik (pada penderita
immunocompromised)
■ E.c : candida, aspegilosis
Histoplasmosis

▸ Penyakit yang disebabkan jamur


histoplasma capsulatum
▸ Hidup dalam tanah yang mengandung
kotoran burung, ayam, kelelawar.
▸ Gejala : influenza atau pneumonia ringan
▸ Infeksi kronik  demam, menggigil, sakit
kepala, nyeri otot dan sendi, batuk
nonproduktif, nyeri dada
Patogenesis
Manusia terhirup spora
H.Capsulatum

Spora H capsulatum berhasil menghindari pertahanan


nonspesifik paru hingga mencapai alveolus

Spora kemudian berubah menjadi fase ragi dan


bermultiplikasi dengan pembelahan biner.

Neutrofil, dan makrofag


memfagosis ragi

Ragi yang difagosit tidak berhasil dibunuh, justru


bermultiplikasi dalam tubuh makrofag
Aspergilosis

▸ Penyebab : jamur Aspergillus, terutama


spesies A. fumigatus.
▸ Jamur ini banyak berhamburan di udara
sehingga gampang dihirup melalui saluran
napas.
▸ Manifestasi :
○ Aspergilosis alergika
○ Aspergiloma
▸ Gambaran rontgen khas : fungus ball
Kriptokokosis paru
▸ Penyebab : Cryptococcus neoformans
▸ Jamur banyak ditemukan pada kotoran
burung dara yang mengering. Jamur
masuk ke tubuh melalui inhalasi.
▸ Gejala : demam subfebris, batuk non
produktif, nyeri dada, dispnea ringan
▸ Gejala lain : hemoptisis, keringat malam,
penurunan berat adan
▸ Gambaran radiologi : kavitas , pneumonitis
efusi pleura dan pembesaran nodus limfa
hilus dan mediastinum
Kandidosis
▸ Penyakit ini disebabkan oleh jamur spesies Candida,
terutama C. albicans.
▸ Kandida dapat hidup sebagai organisme komensal
di mulut, saluran cerna dan vagina, tapi pada
keadaan tertentu dapat menjadi pathogen dan
menyebabkan kandidosis
▸ Secara radiologis bisa dijumpai bercak-bercak
segmental atau ada juga berupa gambaran abses.
Diagnosis dapat dipastikan dengan biopsi paru atau
ditemukan candida dalam jumlah banyak di dalam
dahak dan sekret bronkus
Diagnosis

▸ Anamnesis
○ Pasien yang memiliki kondisi imunosupresi (neutropenia berat,
keganasan darah, transplantasi organ atau kemoterapi)
○ Penggunaan jangka panjang alat-alat kesehatan invasif
(ventilator mekanik, kateter vena sentral dan perifer, kateter
urin, kateter lambung, water sealed drainage, dll)
○ Pasien dengan kondisi imunokompromis akibat penggunaan
jangka panjang antibiotika berspektrum luas, kortikosteroid,
obat imunosupresi
○ Penyakit kronik seperti keganasan rongga toraks, PPOK,
bronkiektasis, luluh paru, sirosis hati, insufisiensi renal,
diabetes
○ Gambaran infiltrat di paru dengan demam yang tidak membaik
setelah pemberian antibiotika adekuat dengan atau tanpa
adenopati
▸ Pemeriksaan fisik
○ Pada pemeriksaan fisis, mikosis paru sulit
dibedakan dengan penyakit paru lain
○ Tidak khas  batuk darah, sesak, batuk kronik
○ Infeksi jamur lokal di mulut/tenggorokan
Pemeriksaan penunjang

▸ Pemeriksaan Radiologi
○ Gambaran foto toraks pada sebagian besar
mikosis paru tidak menunjukkan ciri khas, dapat
ditemukan infiltrat interstisial, konsolidasi,
nodul multipel, kavitas, efusi pleura.
○ Gambaran yang khas dapat terlihat pada
aspergiloma yaitu ditemukan fungus ball pada
pemeriksaan foto toraks. Hasil yang lebih baik
didapat dari pemeriksaan CT-scan toraks
Gambaran Radiologis

Fungus ball Cryptococcosis


Pemeriksaan laboratorium

▸ Pemeriksaan mikroskopik
▸ Pemeriksaan mikroskopik langsung
dilakukan dengan menambahkan larutan
garam fisiologis, KOH 10% atau tinta India.
Teknik pewarnaan dapat dilakukan dengan
Giemsa, gomori methenamin silver (GMS),
calcofluor, maupun deteksi antibodi
monoklonal dengan pewarnaan
imunofluoresens.
▸ Biakan
▸ Serologi
▸ Polymerase chain reaction (PCR)
Diagnosis mikosis paru

Biopsi
jaringan
Faktor Kriteria
pejamu +
klinis + Mikologi =
Probable

Faktor Kriteria Negatif atau


pejamu + klinis + tidak =
Possibble
dilakukan

Faktor Kriteria
pejamu + klinis + Mikologi = Proven
Penatalaksanaan

▸ Medikamentosa OAJ

▸ Bedah
- golongan polien
- golongan alilamin
- golongan flusitosin
- golongan azol
- golongan
ekinokandin
Gejala, faktor risiko

Fungus ball FOTO TORAKS Lesi lain

Operasi (bila CT-scan, induksi sputum, bronkoskopi (BAL), biopsi,


CT-Scan, pemeriksaan
mungkin) +OAJ TTNA, pemeriksaan mikologi
lain termasuk
pemeriksaan mikologi
(konfirmasi jamur).
Bila operasi tidak FR (+) Possible Probable Proven
mungkin Infeksi (-)

in
Profilaksi
Infeksi (-) Terapi Terapi pre- Terapi
Evaluasi respons OAJ s empirik emptive definitif

(+) (-) Usahakan OAJ sesuai jenis jamur


tatalaksana
invasif minimal
(kevemostomi,
Terapi OAJ kavemoplasti) Evaluasi toksisitas dan respons terapi

OAJ sampai faktor risiko teratasi >> 3- OAJ dilanjutkan 2 minggu setelah
4 minggu perbaikan klinis, radiologi dan
mikologi
Kesimpulan

▸ Mikosis paru adalah gangguan paru yang disebabkan oleh


infeksi/kolonisasi jamur atau reaksi hipersensitif terhadap
jamur
▸ Kejadian mikosis paru semakin meningkat seiring dengan
peningkatan penyakit Sindrom Imunodefisiensi Akut (SIDA)
dan keganasan. Faktor predisposisi lainnya yaitu
pemakaian obat-obat kortikosteroid, imunosupresif,
sitostatistika.
▸ Penatalaksanaan mikosis paru berkaitan erat dengan jenis
jamur, status imun pejamu, lokasi infeksi, kepekaan jamur
terhadap obat, terapi antijamur sebelumnya, penanganan
sumber infeksi dan faktor risiko. Penatalaksanaan ini terdiri
atas medikamentosa
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai