KOMITMEN MUTU Utama

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 78

Oleh :

SUBANGKIT MULYONO
PPSDM KEMENDAGRI REGIONAL YOGYAKARTA
• Bangkit itu SUSAH
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

• Bangkit itu TAKUT


Takut korupsi
Takut makan yang bukan hak nya

• Bangkit itu MENCURI


Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

• Bangkit itu MARAH


Marah bila martabat bangsa dilecehkan

• Bangkit itu MALU


Malu jadi benalu
Malu karena minta melulu

• Bangkit itu TIDAK ADA


Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

• Bangkit itu AKU


Untuk INDONESIA Ku
1 SISTEM PENYELENGGARAAN
PENTINGNYA PRAJABATAN

Pembentukan generasi baru PNS


yang menjalankan fungsinya
secara profesional
FUNGSI PNS
1. Pelaksana Kebijakan
Publik;
2. Pelayan Publik; dan
3. Perekat dan
Pemersatu Bangsa.
KONDISI SAAT INI
•Pentingnya membentuk Generasi Baru
ASN :
– Memiliki Mindset Aparatur Sipil Negara
– Kecintaan pada Bangsanya
– Mempunyai Standar Perilaku
•Akuantabel
•Anti korupsi
•Orientasi mutu
7 13 Februari 2020
Tujuan ASN & Tantangan Bangsa

2015 • AFTA
Independensi
danNetralitas Kompetensi
• ASEAN
2020 Community
Kesejahteraan
pegawai Integritas Kinerja/Produ
ktivitas kerja

Pengawasan 2025 • WORLD Class


Kualitas Bureaucracy
dan Pelayanan
akuntabilitas Publik
2030 • VISI Indonesia
Maju (McKinsey)
Tujuan Utama ASN
13 Februari 2020 8
Desain Kurikulum
PNS dengan
karakter yang
dibentuk oleh
nilai-nilai
dasar
Tahap III:
Tahap II: Evaluasi
Aktualisasi Aktualisasi
Nilai Dasar Nilai Dasar
Tahap I: Profesi PNS Profesi PNS
Internalisasi
Nilai Dasar
Profesi PNS
CPNS
Fokus Materi Evaluasi Diklat Prajabatan

A A
K N
E
10 13 Februari 2020
1. AKUNTABILITAS PNS
2. NASIONALISME
3. AGENDA ETIKA PUBLIK
4. AGENDA KOMITMEN MUTU
MATERI POKOK 5. AGENDA ANTI KORUPSI
DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU
GOLONGAN I, II DAN III 6. AGENDA AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PNS DI TEMPAT
TUGAS/TEMPAT MAGANG

11
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, INOVASI DAN MUTU
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

KONSEP EFEKTIVITAS, EFISIENSI, INOVASI DAN MUTU


1.Konsep Efektivitas dan Efisiensi
2.Konsep Inovasi
3.Konsep Dasar dan Pengertian Mutu

NILAI-NILAI DASAR ORIENTASI MUTU


1.Manajemen Mutu
2.Nilai-nilai Dasar Orientasi Mutu
3.Implementasi Mutu dalam Layanan Publik

PENDEKATAN INOVATIF DALAM PENYELENGGARAAN


PEMERINTAHAN
1.Pendekatan Inovatif dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan;
2.Peningkatan Produktivitas Aparatur.
MEMBANGUN KOMITMEN MUTU DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
1.Landasan Komitmen Mutu
2.Komitmen Mutu dalam Pelayanan di Tempat kerja

BERPIKIR KREATIF
1.Kreativitas Dalam Pelayanan
2.Teknik Berpikir Kreatif

MEMBANGUN KOMIMEN MUTU MELALUI INOVASI


1.Best Practices Inovasi Dalam Pelayanan
2.Peran PNS Dalam Membangun Inovasi Pelayanan
3.Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Komitmen Mutu Untuk
Keunggulan Bersaing
I EFEKTIVITAS, EFISIENSI, INOVASI DAN
MUTU PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

STRATEGI PENGEMBANGAN DIKLAT DALAM


MENDUKUNG PEMBANGUNAN
MENGARAH PADA 5 SASARAN :

Nasion’s Compepetitiveness (daya saing


bangsa secara nasional dan internasional)
Autonomy (otonomi)
Accountability (akuntabilitas)
Organizational health (kesehatan organisasi)
Peningkatan mutu berkelanjutan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

ORGANIZATIONAL HEALTH
(Kesehatan Organisasi)
Visi yang futuristik dan Misi yang realistik
Daya dukung dan kapasitas kelembagaan
Komitmen pada mutu dan etos kerja
Tercipta iklim organisasi yang kondusif
Hubungan kelembagaan mendukung
pengembangan karier individu dan lembaga
Adanya monitoring, supervisi dan evaluasi yang
efektif
NILAI-NILAI IDEAL
PNS/ASN INDONESIA
SEBAGIAN BESAR ARAH HIDUP
ARAH PERKEMBANGAN DIRI
ARAH PERTUMBUHAN DIRI
KESIMPULAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
• Karakteristik utama yang dapat dijadikan
dasar untuk mengukur efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah maupun mutu kerja, sehingga dapat
memberi kepuasan
• Sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga dan
pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Apa itu ROI (Return On Investment)
KONSEP INOVASI

• Di era Globalisasi sekarang ini,


kesempatan berkembang akan
berpihak kepada mereka yang memiliki
kompetensi (keahlian) dan pemikiran
kreatif untuk melahirkan karya-karya
inovatif.
Semua pasti berubah, yg tidak
berubah hanya perubahan itu
sendiri. Lama perubahan tgt
dari konteksnya
INOVASI DALAM
LAYANAN PUBLIK
Inovasi dalam layanan publik
mencerminkan hasil pemikiran
baru yang konstruktif, sehingga
memotivasi setiap individu untuk
membangun krakter dan mind-
set baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan.
• APA ITU INOVASI..? (1)

• Arti Inovasi secara umum sbg perubahan perilaku


• Inovasi adalah sebuah ide, praktik, atau objek yang
diangga baru oleh individu satu unit adopsi lainnya.
(Everett M Rogers)
• Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses
menciptakan dan menawarkan jasa atau barang baik
yg sifatnya baru, lbh baik atau lbh murah dibandkn
dg yg tersedia sebelmnya (Business 1000, Glossary).
• Inovasi dpt berupa produk - jasa yg baru, teknologi
proses produksi yg baru, sistem struktur , & adminsts
baru atau rencana baru bagi anggota administrasi.
• Sebuah inovasi tidak akan dapat berkembang dalam
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PT. KERETA API INDONESIA (KAI)

• Bagaimana Ignatius Jonan


Terinspirasi menginovasi PerKA
Indonesia,shg mjd Great Company ?
Konsep Mutu berkembang seiring dengan
berubahnya paradikma organisasi

• Pemuasan kebutuhan manusia yang


semula lebih berorientasi pada
terpenuhinya jumlah (kuantitas)
produk sesuai dengan permintaan,
ketika aneka ragam hasil produksi
telah membanjiri pasar maka
kepuasan lebih dititikberatkan
pada aspek mutu (kualitas).
PENGERTIAN MUTU
• Menurut Edward Deming, Mutu adalah apapun yang
menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
• Menurut Crosby, Mutu merupakan nihil cacat,
kesempurnaan dan kesuaian terhadap persyaratan.
• Menurut Juran, Mutu merupakan kesesuaian terhadap
spesifikasi.
• Berdasar pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang
diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya dan bahkan melampaui
harapannya.
• Mutu merupakan standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
ALAT PEMASTIAN MUTU PELANGGAN
(Osborne & Plastrik, 2000 hal 175)

1.Kejelasan petugas pelayanan


2.Kedisplinan petugas pelayanan
3.Tanggung jawab petugas pelayanan
4.Kemampuan petugas pelayanan
5.Kecepatan pelayanan
6.Keadilan mendapatkan pelayanan
7.Kesopanan dan keramahan petugas.
LANDASAN KOMITMEN MUTU

• Dalam memberikan layanan publik yang


bermutu harus berlandaskan prinsip
efektivitas, efisiensi dan inovasi.
• Nilai-Nilai Dasar (Pasal 4) dan Kode
Etik (Pasal 5) Layanan publik
dituangkan dalam UU Nomor 5/2014
tentang ASN.
NILAI-NILAI DASAR
ORIENTASI MUTU

• Target utama kinerja aparatur yang


berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan
kepuasan masyarakat yang menerima
layanan.

• 3 (Tiga) Fungsi utama ASN :


1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayanan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
TUJUAN UTAMA PELAYANAN BERBASIS
NILAI-NILAI DASAR KOMITMEN MUTU

1. Mengutamakan kepentingan sebagai


pelanggan;
2. Menumbuhkan kepercayaan terhadap
institusi pemerintah;
3. Meningkatkan kesetiaan dan kepuasan
sebagai pelanggan;
4. Menjalankan tugas, peran dan fungsi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
II NILAI-NILAI DASAR ORIENTASI MUTU
• TQM merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha
dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi.

• Oleh karena itu manajemen mutu harus


dilaksanakan secara terintegrasi, dengan
melibatkan seluruh komponen organisasi
untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu
agar dapat memuaskan pelanggan.
• Nilai-nilai merupakan faktor yang
mengemudikan penanganan suatu organisasi
dan menuntun pengembangan serta
implementasi semua kebijakan maupun
tindakan-tindakannya.
• Nilai-nilai = nilai-nilai inti dan filosofi yang
menggambarkan bagaimana suatu organisasi
menjalankan organisasinya dlm mengemban
misi yang telah ditetapkan.
• Nilai-nilai harus kompatibel, menyenangkan
serta meyakinkan setiap orang dalam
organisasi, pelanggan dan “stakeholders”.
SISTEM NILAI BUDAYA

1. Terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup


dalam alam pikiran sebagian besar warga
masyarakat, mengenai hal-hal yang harus
mereka anggap amat bernilai dalam hidup.
2. Sistem nilai budaya biasanya berfungsi
sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan
manusia.
3. Sistem nilai budaya dalam suatu
kebudayaan itu sebenarnya mengenai
masalah apa . . ?
1. Peran adalah tanggungjawab, perilaku atau
kinerja yang diharapkan dari seseorang
yang bertanggungjawab atas posisi
tertentu.
2. Peran aparatur negara untuk
memungkinkan organisasi sebagai
mission-focused, vision-directed,
philosophy-driven dan value based
institution
C. KLUCKHONN
ADA 5 DASAR ORIENTASI NILAI BUDAYA :
1. MASALAH MENGENAI HAKEKAT DARI HIDUP
MANUSIA (HH). Habuluminalloh
2. MASALAH HAKEKAT KARYA MANUSIA (HK).
3. MASALAH MENGENAI HAKEKAT DARI
KEDUDUKAN MANUSIA DALAM RUANG DAN
WAKTU (HW)
4. MASALAH MENGENAI HAKEKAT DARI
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
SEKITARNYA (MA). Hubluminal’Alam
5. MASALAH MENGENAI HAKEKAT DARI
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SESAMANYA
(MM) - Hubluminannaas
• NILAI-NILAI DASAR ORIENTASI BUDAYA
• MINDSET (SIKAP MENTAL APARATUR)
• COMPETENCIES (SISTEM KERJA
INSTANSI)
nilai-nilai dasar 1. REVOLUSI MANAJEMEN
mindset yang 2. CUSTOMER VALUE MINDSET
sesuai dengan
3. CONTINUOUS IMPROVEMENT MINDSET
lingkungan
organisasi 4. EMPLOYE EMPOWERMENT MINDSET

competencies
5. KERANGKA KONSEPTUAL KINERJA LEADERSHIP
6. PERUMUSAN VISI, MISI, CORE BELIEF, CORE VALUES ORGANISASI
7. ATRIBUTE LEADERS MASA DEPAN
8. PENGELOLAAN ORGANISASI
22. PENDELEGASIAN 9. KERANGKA KONSEPTUAL KINERJA MANAJERIAL
WEWENANG VS
PEMBERDAYAAN 10. PERGESERAN PERAN MANAJER
KARYAWAN LEADERSHIP
11. VALUE ADDED M ANAGEM ENT DAN CARA
DIKLAT

H R M SYSTEMS MANAGERSHIP
COSTUM ER PUAS
KARYAWAN PRODUKTIF
& BERKOMITMEN
FINANCIAL RETURNS
MEMADAI 12. KEMITRAAN USAHA
19. PENGEMBANGAN
ORGANISASI YG PAS UTK STRUCTURE STRATEGY
13. STRATEGIC COST
MENGHADAPI LINGK
REDUCTION
BISNIS KONTEMPORER

14. PENGARUH
20. CROSS- OPERATION INFORMASI AKUNTANSI
FUNCTIONAL TEAM MANAJEMEN THD
PENGAMBILAN
15. EFFECTIVE M ANAGEM ENT CONTROL SYSTEM S KEPUTUSAN DAN
21. PERGESERAN UKURAN
16. ACTIVITY BASED BUDGETING PERUMUSAN KEBIJAKAN
KINERJA KE COST
17. ACTIVITY BASED M ANAGEM ENT
EFFECTIVENESS
18. ACTIVITY BASED COST SYSTEM S
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TEKNIK/METODE
PERBAIKAN MUTU
TEKNIK/METODE PERBAIKAN MUTU

METODE PLAN DO CHECK ACT


(PDCA)
DIAGRAM FISH BONE


( Pernyataan Negatif )

PROSES PENYUSUNAN
KEBIJAKAN DAERAH BELUM 4
OPTIMAL

Akibat
HASIL PENELITIAN
DI BAPPEDA KABUPATEN 1
BELUM OPTIMAL
Sebab

2a 2b 2c 2d
Data Penelitian
Metode Rendahnya
Sarana Kerja Belum Lengkap 2
Penelitian Kreativitas Peneliti
Kurang Memadai Akurat
Belum Optimal

a b c d

Program
Pengembangan
Pendidikan Formal
Penelitian
Motivasi kerja Semangat Belajar 3
Peneliti Rendah rendah Mandiri Rendah
Kurang Optimal
( Pernyataan Positif )

Terwujudnya Proses Penyusunan


Kebijakan Daerah Yang Optimal 4

Akibat
Terwujudnyanya Peningkatan
Hasil Penelitian di Bappeda 1
Kabupaten
Sebab

2a 2b 2c 2d
Terwujudnya Terwujudnya Terwujudnya
Terujudnya
Peningkatan
Peningkatan Metode
Data Penelitian Peningkatan 2
Sarana Kerja yang Lengkap dan Kreativitas
Yang Optimal
Yang memadai Akurat Peneliti

3a 3b 3c 3d

Terwujudnya
Terwujudnya Terwujudnya Terwujudnya
Program
Peningkatan Peningkatan Peningkatan
Pendidikan Formal
Pengembangan
Motivasi Kerja Semangat Belajar 3
Penelitian Yang
Peneliti Yg tinggi Mandiri yg Tinggi
Optimal
Terwujudnya Proses Penyusunan
Kebijakan Daerah Yang Optimal

Terwujudnyanya Peningkatan
Hasil Penelitian di Bappeda
Kabupaten

Terujudnya
Peningkatan Metode Penelitian
Yang Optimal

Terwujudnya Program
Pengembangan Penelitian Yang SASARAN KHUSUS
Optimal / ACUAN JUDUL

Alternatif Kegiatannya
a b c

Melaksanakan Rapat
Melaksanakan Kerja Pengembangan Melaksnakan Diskusi
Penyusunan Program Program Penelitian Pengembangan
Penelitian Di Bappeda Penelitian
Diskusi Kelompok
 Ambil studi kasus (bebas) tentang Mutu yang tidak
baik dari Pelayanan disuatu Lembaga Publik
Tuangkan dalam bentuk Causal map

 Amati (studi kasus) kehebatan suatu organisasi


lembaga pelayanan publik dalam memberikan mutu
pelaynan
Tuangkan dalam mind map
Ruang Info
Kartu center Bebas
Musikal Ruang
anggota pustaka
Ruang Bermain Layanan
Dongeng Administras
Anak i

Free Layanan
wifi Fasilitas Pemustak
Sarana a
Ruang
Prasarana
Bioskop
Anak Referensi
Keunggulan
Dewasa/
Ruang
Umum
Gazebo perpustakaan Layanan Umum
Seminar Cetak
Grahatama Koleksi
Ruang Ruang Braile
Jurnal,
Audio Ruang Ibadah Digital peneliti Kamus,
visual Digital Program an ensiklope
perpustakaa di
n
Bedah Seminar
buku Bedah
film
KEUNGGULAN PERPUSTAKAAN GRHATAMA
ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MUTU PELAKSANA
KEBIJAKAN PUBLIK, PELAYAN PUBLIK SERTA
PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA
2 NILAI-NILAI DASAR ORIENTASI MUTU
10 UKURAN DALAM MENILAI MUTU PELAYANAN
MENURUT : ZEITHMALH

1. Tangible (nyata/berwujud)
2. Reliability (kehandalan)
3. Responsiveness (cepat tanggap)
4. Competence (kompetensi)
5. Access (kemudahan)
6. Courtesy (keramahan)
7. Communication (komunikasi)
8. Credibility (kepercayaan)
9. Security (keamanan)
10.Understanding the Costemer (pemahaman
pelanggan)
BERBAGAI TIPE PELANGGAN

A. 1. Leader Type 2. Persuasive Type


3. Patient Type 4. Quite Type
5. Carefull Type 6. Free Type

Suka Ngibul
B. 1. 2. Suka Mengeluh
3. Suka Mengorek 4. Suka Menawar
5. Suka Merusak 6. Enaknya sendiri
7. Bicara kasar, tdk sopan, memaki
8. Menuntut perlakuan khusus
9. Membawa anak kecil
ILUSTRASI KARATERISTIK
NILAI DASAR ORIENTASI MUTU
1. Nilai dasar orientasi mutu layanan publik adalah komitmen bagi
kepuasan masyarakat.
2. Pemberian layanan yang cepat, tepat dan dengan senyuman
ramah.
3. Pemberian layanan yang menyetuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tidak ada pemborosan, sehingga walaupun
fasilitas seadanya, masyarakat yang dilayani tetap dapat
merasakan kenyamanan dan kepuasan.
4. Pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada
publik
5. Berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan inovatis dalam
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
6. Upaya perbaikan secara berkelanjutan.
Secara tegas, berdasar UU RI No. 5/2014 Pasal 4,
Nilai-Nilai Dasar ASN sebagai Profesi ditetapkan sbb:

• Memegang teguh idiologi Pancasila


• Setia dan mempertahankan UUD RI TH 1945 serta pemerintahan yang sah
• Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
• Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
• Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
• Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
• Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
• Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kpd publik
• Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
• Memberikan layanan kpd publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasilguna dan santun
• Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
• Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
• Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
• Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
• Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
PERILAKU YANG BERBASIS
KODE ETIK ASN
• Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi;
• Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
• Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
• Melaksanakan tugas dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perUUan
dan etika pemerintahan
• Menjaga kerahasiaan yg menyangkut kebijakan negara
• Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien
• Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
• Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
• Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
• Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
• Melaksanakan ketentuan peraturan perUUan mengenai disiplin Pegawai ASN
3 IMPLEMENTASI MUTU DALAM LAYANAN
PUBLIK
IMPLEMENTASI MUTU
DALAM LAYANAN PUBLIK
DALAM KONTEKS UMUM :
PERBUATAN PRESTASI ATAU
PERBUATAN YANG BERDAYA GUNA

KINERJA

DALAM KONTEKS KHUSUS ADALAH HASIL KERJA


ATAU HASIL KERJA YANG DAPAT DITUNJUKKAN
BUKTINYA & DAPAT DIUKUR ATAU DIBANDINGKAN
DENGAN STANDAR YANG TELAH DITENTUKAN

KINERJA ORGANISASI ADALAH


APA YANG DICAPAI SECARA RIIL
Model Tiga Komponen Kreativitas

Ketrampilan
Keahlian Kreatif

KREATIFITAS

Motivasi
Tugas/Kerja

Sumber:
Teresa M. Amabile, “Motivating Creativity in Organization: On Doing What You Love And
Loving What You Do”, California Management Review, Vol. 40, No. 1, Fall 1997. p.43
DAMPAK LINGKUNGAN ORGANISASI
TERHADAP KREATIFITAS
Praktik
Manajemen

Sumber INOVASI
Daya

Motivasi
Lingkungan Organisasional
Masukan
Kerja
Kreativitas
terhadap Inovasi

Keahlian

Motivasi
Tugas/Kerja KREATIFITAS

Ketrampilan
Kreatif
Kreativitas
Individual/Team

Sumber:
Teresa M. Amabile, “Motivating Creativity in Organization: On Doing What You Love And
Loving What You Do”, California Management Review, Vol. 40, No. 1, Fall 1997, p. 53
9 PENUTUP
PENUTUP (1)

Kompetisi yang sangat ketat telah mendorong sektor swasta


untuk mengembangkan dan memandang inovasi sebagai alat
untuk meningkatkan kualitas produk, proses, dan pelayanan dan
dengan demikian mereka mendapatkan keuntungan kompetitif
dan meningkatkan keuntungan.
Walaupun arahnya sedikit berbeda, di sektor publik pun progres
dalam proses inovasi (yang ditandai dengan kesempatan dan
resiko) dengan fokus sebagai sebuah alat untuk meningkatkan
kinerja dan produktivitas telah berkembang dengan cukup baik,
bahkan mungkin lebih menantang dibandingkan dengan
apa yang terjadi di sektor swasta.
Walaupun umum diketahui bahwa sektor publik sering
ketinggalan dalam banyak hal dibandingkan sektor swasta,
tetapi tidak juga bisa dikatakan bahwa sektor publik tidak bisa
mengembangkan inovasi atau hanya sebagai pengikut dari
inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh sektor swasta.
PENUTUP (2)

Inovasi di sektor publik hanya akan berhasil apabila


masyarakat banyak memiliki kemampuan untuk
menjangkaunya. Inovasi menjadi tidak memiliki arti
apa-apa, dan tidak membuat perbedaan apabila tidak
dapat dimanfaatkan oleh publik secara luas.
Inovasi juga harus memperhatikan budaya dan identitas
lokal, sebagai bagian dari proses adaptasi inovasi
yang lebih baik. Pemanfaatan identitas lokal, tidak
hanya strategis dalam mendekatkan inovasi kepada
penggunanya, tetapi juga bagian dari apresiasi terhadap
existing budaya yang ada.
12 INDIKATOR
KEBERHASILAN MODUL 1

11 INDIKATOR KEBERHASILAN
MODUL 2
SELALU MAU MEMAHAMI
BELAJAR POTENSI ORANG LAIN

SIKAP TERBUKA
FLEKSIBEL
(OPEN MIND)

PRIBADI
KREATIF & SUKSES SADAR
INOVATIF “TEAM ORIENTED”
8 Etos Kerja Profesional
E-1 Kerja Adalah RAHMAT
Aku Bekerja Tulus Penuh Syukur Oleh: Jansen H.Sinamo
[Guru Etos Indonesia]

E-2 Kerja Adalah AMANAH


Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab
E-3 Kerja Adalah PANGGILAN
Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas

E-4 Kerja Adalah AKTUALISASI


Aku Bekerja Keras Penuh Semangat
E-5 Kerja Adalah IBADAH
Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan
E-6 Kerja Adalah SENI
Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas

E-7 Kerja Adalah KEHORMATAN


Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
E-8 Kerja Adalah PELAYANAN
Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati

Anda mungkin juga menyukai