Preparasi Gigi Penyangga

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

PREPARASI GIGI PENYANGGA

WAHJUNI WIDAJATI,drg.,MS.,SpPros.K
TUJUAN:
 Menempatkan restorasi GTC pada sisa gigi asli 
serasi dg geligi sebelahnya dan antagonis
 Memperoleh ketebalan yang cukup bagi restorasi
GTC  dapat menahan daya kunyah yang
menimpanya
 Memperoleh ruang antar gigi  matriks aliran
penuangan logam atau ketebalan porselin pada
pembuatan GTC di laboratorium teknik
Lima asas tata cara persiapan gigi :

1. Pengamanan jaringan gigi (preservation of tooth


structure)
2. Bentuk pegangan dan penahan mahkota tiruan
atau GTC (retention and resisteance)
3. Keawetan (kekuatan) bahan restorasi
( structural durability)
4. Kerapatan batas akhir preparasi dan restorasi
marginal integrity
5. Pengaman jaringan periodonsium

Kelima asas  menunjang keberhasilan


Preparasi gigi  gigi penyangga
1. Pengamanan jaringan gigi
(preservation of tooth structure)

 Sebaiknya berhati-hati dan benar-benar


terencana sesuai dengan rencana perawatan
/ desain retener (pemaut)
 Pengambilan yang berlebihan
* Bentuk menjadi kerucut  retensi
* Kepekaan gigi terhadap suhu
* Kematian pulpa
2. Bentuk pegangan dan penahan
(retension & resistance)
 Retension

kemampuan bagian gigi penyangga untuk menahan


lepasnya restorasi lewat arah pasang
Retensi yang baik :
* derajat kemiringan dinding aksial tak
lebih dari 60 ( makin kerucut makin
tidak retentif)
* pemulasan tidak boleh sampai mengkilap
* dibuat tambahan : - axial groove (alur)
- box ( kotak)
- pin hole (lubang susuk)
Resistance
Kemampuan bagian gigi penyangga yang
berfungsi menghalangi lepasnya
restorasi karena daya kekuatan
kearah akar gigi, miring atau
horisontal
3. Keawetan bahan restorasi
( structural durability )

Supaya restorasi tahan lama  mempunyai


Ketebalan tertentu
Preparasi gigi penyangga diperhatikan
Terutama pada tonjol fungsional (functional
cusp), fosa sentral (central fossa) dan lingir
tepi (marginal ridge)
Pada gigi anterior  insisial
Restorasi  kesatuan sistim kunyah
4. Kerapatan batas akhir preparasi dan
restorasi

 Kerapatan  mencegah kebocoran


 Batas akhir tidak rapat  karies  ganggu

an periodontium karena plak


Sebaiknya :
- bentuk batas akhir preparasi disesuaikan
dengan bahan restorasi
- pembulatan sudut-sudut tajam okluso
aksial insiso aksial
Batas akhir preparasi :
 Knife edge
 Shoulder ( bahu siku )
 Chamfer ( bahu liku )
5. Pengamanan jaringan
periodonsium

 Batas akhir preparasi masuk saku gusi 


estetik baik
 Makin masuk saku gusi  merugikan

periodonsium
Sebaiknya :
 preparasi 1-1.5 mm diatas servikal

 Masuk saku gusi hanya labial / bukal 

estetika
Secara umum pengasahan gigi dikerjakan
sebagai berikut :

 Pengasahan bag oklusal atau insisial mengurangi


jaringan gigi bagian oklusal atau insisial dg cara
membuat beberapa keratan dengan bur silindris
atau tapered
 Pembuatan bevel pd tonjol fungsional
 Pengasahan bid aksial bukal & lingual bidang bukal /
labial diasah sesuai dg kontur gigi masing-masing
sebanyak yang dibutuhkan, demikian juga bagian
lingual
 Pengasahan bidang proksimal
secukupnya sampai daerah titik kontak bebas
 Pengasahan bag servikal
bentuk sesuai dg rencana bahan dan posisinya
juga disesuaikan dengan desain GTJ
 Pengasahan bentuk-bentuk tambahan bila
perlu

BENTUK DASAR GIGI ASLI HARUS


MASIH TAMPAK
Pengurangan Bentuk Anatomi Gigi Untuk
Persiapan Gigi Penyangga

 Pengambilan jaringan karies


Ekskavator  karies lunak
Bur bulat kecepatan rendah  karies keras
 Hand chisel

Mempertegas merapikan sudut kontak proksimal


 Bur atau Batu

Kecepatan tinggi  Jaringan Gigi sehat


Kecepatan rendah  Jaringan Karies/memulas
Ada 3 Jenis Bahan Alat Pengasah Gigi

 Batu pengasah (serbuk intan)


mengurangi jaringan gigi dan memulas ujung bulat
peluru,papak, kerucut panjang/ pendek, roda
tidak dengan tekanan
 Bur pengasah (tungsten carbide)
Mengurangi jaringan gigi dan memulas
Membuat bentukan yang tepat
Memotong restorasi logam
 Gurdi (baja tahan karat )
Membuat pin-hole / pasak
Bentuk bur yang dipakai --- hasil akhir
preparasi yang didinginkan & kecep putar

 Besar kecil bur--- sedikit banyaknya


jaringan gigi yang diambil & kecepatan
putar
 Diperlukan pancaran air  penyejuk
- Kesehatan pulpa – mulai 430 C – kerusa
kan pada pulpa
- Membersihkan kotoran yang melekat
pada alat pengasah
Respon biologik pulpa pada pengasahan
gigi penyangga dengan kecepatan tinggi
 Kecepatan rendah aman  menyulitkan drg.
Dan tak menyenangkan bagi penderita
 Kecepatan tinggi  bahaya terhadap pulpa
 Penanggulangan bahaya dari bur berkecepatan
tinggi
* Bur ; bahan kualitas baik ukuran dan
bentuk kristal memenuhi standar
* Pendingin ; semprotan air
Kesejajaran bidang aksial gigi penyangga :

- Bidang – bidang aksial gigi penyangga yang telah


di praparasi pada sisi mesial dan distal ( bid.
mesial dan distal ) harus sejajar satu sama lain.

A B C D

Bid. A sejajar dg. Bid. C


Bid. B sejajar dg. Bid. D

Kesejajaran bidang aksial tersebut bertujuan untuk


memperoleh arah pasang restorasi Gigi Tiruan
Cekat
BEBERAPA CATATAN PENTING
 Matabur bentuk flame dapat menggantikan
fungsi mata bur bentuk roda ( wheel ) yaitu
untuk mengambil bidang palatinal gigi
anterior pada daerah mulai dari singulum ke
arah insisal
 Pemilihan bentuk chamfer ( bahu liku) atau
shoulder ( bahu siku ) sebagai bentuk akhiran
preparasi ditentukan oleh jenis bahan
restorasi yang akan dipakai
 Untuk membentuk chamfer dipakai mata bur
bentuk round end (ujung bulat)
 Ukuran panjang mata bur bentuk thin tapered
untuk menghilangkan titik kontak proksimal gigi
penyangga dengan gigi tetangganya tergantung
dari jenis gigi penyangga yang akan di asah.
Untuk gigi posterior dipakai mata bur short thin
tapered ( memakai ukuran pendek )
Sedang untuk gigi anterior dipakai mata bur long
thin tapered ( memakai ukuran panjang )
Jadi panjang mata bur disesuaikan dengan
panjang serviko insisal atau serviko oklusal gigi
penyangga yang akan diasah ( di preparasi )
DEPTH ORIENTATION GROOVE
INCISAL REDUCTION : FLAT END
TAPERED
PROXIMAL AXIAL REDUCTION : - LONG THIN TAPERED
- CHAMFER DIAMONDS
LINGUAL AXIAL REDUCTION : CHAMFER DIAMOND
SMALL WHEEL DIAMOND
OCCLUSAL REDUCTION : NO 170
ROUND END TAPERED DIAMOND
PROXIMAL AXIAL REDUCTION : SHORT THIN TAPERED
CHAMFER DIAMOND
OCCLUSAL REDUCTION : NO. 170 OR ROUND END TAPERED
LINGUAL AXIAL REDUCTION : CHAMFER DIAMOND
BUCCAL AND LINGUAL AXIAL REDUCTION : CHAMFER DIAMOND
FUNCTIONAL CUSP BEVEL : ROUND END TAPERED DIAMOND
OR NO. 170 BUR
AXIAL SMOOTHING : CHAMFER BUR
SEATING GROOVE : NO. 170 BUR
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai