Anfar Logam Berat
Anfar Logam Berat
Anfar Logam Berat
3
Metode I
Tetapkan jumlah logam berat menggunakan Metode I, kecuali
dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Metode I
“
digunakan untuk zat yang pada kondisi penetapan memberikan
larutan jemih dan tidak berwama pada kondisi uji.
Metode III
Metode III digunakan untuk zat yang pada kondisi Metode I tidak
menghasilkan larutan jemih dan berwarna, atau senyawa yang karena sifatnya
menganggu pengendapan logam oieh ion sulfida atau minyak lemak dan
minyak menguap.
Metode V
Metode V suatu metode digesti basah, hanya digunakan bila Metode I dan
Metode III tidak dapat digunakan.
4
Pereaksi khusus
Larutan persediaan timbal(II) nitrat Larutkan 159,8 mg timbal(II)
nitrat P dalam 100 ml air yang telah ditambah 1 ml asam nitrat P,
kemudian encerkan dengan air hingga 1000,0 ml. Buat dan simpan
larutan ini dalam wadah kaca yang bebas dari garam-garam timbal
yang larut.
5
Metode I
Dapar asetat pH 3,5 Larutkan 25,0 g amonium
asetat P dalam 25 ml air dan tambahkan 38,0 ml
asam klorida 6 N. Jika perlu atur pH hingga 3,5
dengan penambahan amonium hidroksida 6 N atau
asam klorida 6 N, encerkan dengan air hingga 100
ml, campur.
Larutan baku Pipet 2 ml Larutan baku timbal (20 ug Pb) ke
dalam tabung pembanding warna 50 ml, dan encerkan dengan
air hingga 25 ml. Atur pH antara 3,0 dan 4,0 dengan
penambahan asam asetat I N atau amonium hidroksida 6 N,
encerkan dengan air hingga 40 ml, campur.
[Catatan Bila warna pada larutan pembanding lebih muda dari warna larutan baku gunakan Metode III sebagai
pengganti Metode I untuk zal uji.]
Metode II
Larutan uji 12 ml larutan zat uji seperti tertera pada masing-
masing monografi.
Larutan baku Campur 10 ml Larutan baku timbal 1 bpj atau 2
bpj sesuai yang ditetapkan dengan 2 ml Larutan uji.