Kista Nasolabial11

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Kista Nasolabial: Laporan Kasus dengan Temuan

Ultrasonografi dan Magnetic Resonance Imaging

Nama : Yuli Prihastuti J


NIM : J111 13 020
Bagian radiology
PENDAHULUAN
KISTA NASOLABIAL

Teori berdasarkan
Pengertian Prevalensi
sumber munculnya kista

Tujuan Penelitian
LAPORAN KASUS
Seorang wanita berusia 54 tahun datang ke departemen radiologi dengan sakit gigi
yang umum. Dia menggambarkan riwayat pemeriksaan neurologis dengan MRI otak, dan
ahli saraf tersebut mengirimnya ke radiologi gigi karena kemungkinan adanya lesi yang
berasal dari dentin. Selama pemeriksaan klinis, terlihat adanya pembengkakan fluktuasi
tajam pada sulkus labial atas, di bawah lipatan nasolabial kanan. Tidak ada perubahan
tulang dalam ortopantomografi dan pemeriksaan radiografi oklusal, dan semua gigi yang
terkait terbukti vital menggunakan pengujian pulp listrik .
Pemeriksaan radiografi

(a) (b)

Foto panoramik (a) dan oklusal (b) radiographies tidak menunjukkan perubahan
tulang pada daerah apikal dari gigi insisivus atas.
Ultrasonografi (USG)

Foto ultrasonografi menunjukkan lekukan kistik anechoic yang terdefinisikan


dengan baik, berbentuk ovoid, diameter sekitar 2 cm
Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Gambar aksial T1 MRI menunjukkan lesi dengan hypointensity homogen (panah).


Gambar sagital T1 MRI menunjukkan lesi hyperintense di bawah fossa hidung
(panah putih) dan erosi tulang (panah hitam).
Gambar aksial T2 MRI menunjukkan lesi berbatas tegas dengan hyperintensity homogen
(panah). massa kistik bulat terdefinisi dengan baik di daerah alar nasal kanan
DIAGNOSIS

Berdasarkan pemeriksaan Ultrasonografi, MRI,dan temuan klinis, diagnosis awal


kista nasolabial pun dibuat. Lesi diangkat melalui pembedahan dengan pendekatan
intraoral dengan anestesi lokal, dan spesimen bedah dikirim untuk pemeriksaan
histopatologis. Lesi didiagnosis sebagai kista nasolabial.
Diskusi
 Awal mula nama Kista Nasolabial

 Metode radiografi yang dapat digunakan untuk diagnosis kista nasolabial

Plain Radiografi MRI

CT US

 Perawatan Kasus
Awal mula nama kista nasolabial

Zuckerkand 1882 RAO

Kista klestadt
Kista nasal alveolar
Kista nasolabial
Kista wing nasal
Kista mukoid hidung
Plain radiografi

Plain radiografi (radiografi polos) adalah modalitas gambaran yang hanya


tersedia selama 50 tahun pertama radiologi
Penatalaksanaan foto pada kasus:
Aspirasi cairan kistik disuntik agen kontras diagnosis
 Hasil foto pada kasus :
Hanya sedikit memperlihatkan perubahan karena tidak ada erosi tulang
CT (Computed Tomography)

 Dapat menampilkan gambaran yang lebih detail dengan tampilan 3D,


biasanya digunakan untuk melihat pembuluh darah, otot, dan organ tubuh
lainnya
 Digunakan untuk :
• Diagnosis
• Memantau kondisi kesehatan
• Alat bantu perawatan medis
 Menampilkan potongan melintang bagian tubuh
 Hasil foto pada kasus :
• Batas jelas
• Membulat
• Homogen
• Densitas rendah pada daerah nasolabial
MRI (Magnetic Resonance Imaging)

 MRI merupakan salah satu peralatan diagnosis canggih yang menghasilkan


pencitraan dengan menggunakan resonansi magnetik nuklir
 Hasil gambarnya detail dari potongan tipis bagian tubuh dari berbagai sudut dan
arah
potongan
 Biayanya lebih tinggi CT
 Resiko radiasi lebih rendah karena tidak menggunakan radiasi pengion
 Hasil foto pada kasus :
• Menunjukkan karakteristik kista yang mengandung cairan
• Intensitas rendah pada gambar T1
• Intensitas tinggi pada gambar T2
USG (Ultrasonografi)

 Salah satu peralatan diagnosis yang menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara
 Dapat mendefenisikan jaringan lunak dengan baik
 Tidak ada radiasi pengion
 Nonionized
 Murah
 hasil foto pada kasus :
• Batas jelas
• Bulat
• Massa berisi cairan anechoic di daerah sulkus nasolabial
Perawatan kasus

Dalam kasus ini, kista nasolabial dilakukan perawatan sederahana yaitu enuleasi
dengan pendekatan sublabial intraoral dan transisi marsupial transnasal.
KESIMPULAN
Kista nasolabial adalah lesi jaringan lunak. Oleh karena itu, radiografi konvensional
seringkali tidak memadai digunakan. Ultrasonografi dan MRI adalah metode gambaran
diagnostik yang berhasil untuk mengevaluasi lokasi, menentukan isi kista, dan
mendiagnosis, disamping pemeriksaan klinis. Sebaiknya gunakan kombinasi MRI dan USG
untuk diagnosis lesi jaringan lunak yang tidak menonjol, seperti kista nasolabial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai