Kista Nasolabial11
Kista Nasolabial11
Kista Nasolabial11
Teori berdasarkan
Pengertian Prevalensi
sumber munculnya kista
Tujuan Penelitian
LAPORAN KASUS
Seorang wanita berusia 54 tahun datang ke departemen radiologi dengan sakit gigi
yang umum. Dia menggambarkan riwayat pemeriksaan neurologis dengan MRI otak, dan
ahli saraf tersebut mengirimnya ke radiologi gigi karena kemungkinan adanya lesi yang
berasal dari dentin. Selama pemeriksaan klinis, terlihat adanya pembengkakan fluktuasi
tajam pada sulkus labial atas, di bawah lipatan nasolabial kanan. Tidak ada perubahan
tulang dalam ortopantomografi dan pemeriksaan radiografi oklusal, dan semua gigi yang
terkait terbukti vital menggunakan pengujian pulp listrik .
Pemeriksaan radiografi
(a) (b)
Foto panoramik (a) dan oklusal (b) radiographies tidak menunjukkan perubahan
tulang pada daerah apikal dari gigi insisivus atas.
Ultrasonografi (USG)
CT US
Perawatan Kasus
Awal mula nama kista nasolabial
Kista klestadt
Kista nasal alveolar
Kista nasolabial
Kista wing nasal
Kista mukoid hidung
Plain radiografi
Salah satu peralatan diagnosis yang menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara
Dapat mendefenisikan jaringan lunak dengan baik
Tidak ada radiasi pengion
Nonionized
Murah
hasil foto pada kasus :
• Batas jelas
• Bulat
• Massa berisi cairan anechoic di daerah sulkus nasolabial
Perawatan kasus
Dalam kasus ini, kista nasolabial dilakukan perawatan sederahana yaitu enuleasi
dengan pendekatan sublabial intraoral dan transisi marsupial transnasal.
KESIMPULAN
Kista nasolabial adalah lesi jaringan lunak. Oleh karena itu, radiografi konvensional
seringkali tidak memadai digunakan. Ultrasonografi dan MRI adalah metode gambaran
diagnostik yang berhasil untuk mengevaluasi lokasi, menentukan isi kista, dan
mendiagnosis, disamping pemeriksaan klinis. Sebaiknya gunakan kombinasi MRI dan USG
untuk diagnosis lesi jaringan lunak yang tidak menonjol, seperti kista nasolabial.
TERIMA KASIH