P2TL

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 63

P2TL

( Peraturan Pencegah Tubrukan di Laut )

Nana S. Noor_AMC @010


 Bagian A : Umum

 Aturan 1 : Penerapan.

- Berlaku bagi semua kapal dilaut, di laut lepas dan


perairan yg berhubungan & dapat dilayari.
- Tidak menghalangi peraturan khusus.
- Tidak mencampuri aturan khusus ttg lampu,
isyarat, suling dsb.
- Bagan pemisah lalu-lintas dpt disyahkan
organisasi.
- Bila konstruksinya khusus, maka jumlah, tempat,
jarak, busur nampak lampu-2 dan sosok-2 benda,
isyarat bunyi harus semirip mungkin dgn aturan ini.
Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 2 : Tanggung Jawab.

 Tidak akan membebaskan setiap kapal atau


pemilik-nya, Nakhoda atau awak kapalnya
dari setiap kelalaian melaksanakan
kebiasaan pelaut yg baik.

 Dalam memenuhi aturan ini harus


memperhatikan bahaya navigasi, bahaya
tubrukan & keadaan khusus.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 3 : Definisi Umum

 kapal
 kapal tenaga
 kapal layar
 kapal yg sedang menangkap ikan
 pesawat terbang laut.
 kapal yang tdk dapat di olah gerak
 kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya
 kapal yang terkungkung oleh saratnya
 sedang berlayar
 saling melihat
 penglihatan terbatas.
Nana S. Noor_AMC @010
Bagian B :
Seksi I : Aturan - aturan Menyimpang dan
Berlayar

 Aturan 4 : Penerapan
Berlaku bagi setiap kondisi penglihatan.

 Aturan 5 : Pengamatan
Selalu mengadakan pengamatan yg baik, dengan
penglihtan / pendengaran + semua sarana yg ada,
agar dpt penilaian lebih awal ada / tdk adanya
bahaya tubrukan.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 6 : Kecepatan aman

 Harus senantiasa bergerak dg kecepatan


aman, shg efektif untuk menghindari bahaya
tubrukan dan dapat dihentikan dlm jarak yg
sesuai.

 Oleh semua kapal

 Tambahan bagi kpl yg ada radarnya


Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 7 : Bahaya Tubrukan

• Menggunakan semua sarana untuk menentukan ada


/ tdknya bahaya tubrukan. Jika ragu-2 = ada.
• Jika dilengkapai radar, gunakan.
• Praduga atas informasi yg kurang tdk boleh.
• Ada / tdk adanya bahaya tubrukan :
- baringan kpl yg tidak berobah = ada bahaya.
- bahaya = ada jika dekat kpl besar, kpl
gandeng, jarak terlalu dekat.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 8 : Tindakan untuk Menghindari
Tubrukan

a. Tindakan harus tegas, dlm waktu cukup & sesuai dg


kecakapan pelaut yg baik.
b. Perubahan haluan dan atau kecepatan harus cukup besar
agar mudah kelihatan oleh kapal lain.
c. Jika ruang gerak cukup, perubahan haluan saja paling
tepat, asal waktu & kondisi memungkinkan.
d. Tindakan menghindari harus dg jarak yg aman
e. Untuk menilai keadaan, jika perlu maju pelan, stop atau
bergerak mundur.
f. Kpl yg tdk boleh merintangi, hrs mberi ruang gerak
g. Kpl yg tdk boleh merintangi, tetap perhatikan aturan.
h. Kpl yg tdk boleh dirintangi, hrs tetap perhatikan aturan
Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 9 : Alur Pelayaran Sempit

 Berlayar disisi kanan.


 Kapal kecil / k.layar tidak boleh merintangi kpl besar.
 Kapal penangkap ikan tidak boleh merintangi.
 Tidak boleh memotong alur, jika hal itu menghalangi.
 Jika akan menyusul, bunyikan isyarat spt aturan 34c.
 Mendekati tikungan berlayar hati-2, isyarat spt atr.
34e.
 Menghindari berlabuh di alur pelayaran sempit.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 10 : Bagan Pemisah Lalu-lintas

 Berlaku di BPL / TSS yg diakui organisasi.


 Belayar di BPL :
- Berlayar disisi alur yg sesuai.
- Bebas dari garis / daerah pemisah
- Masuk / keluar jalur dr ujung-2, jika dari tengah
harus dengan sudut kecil.
 Menghindari memotong jalur, tetapi jika terpaksa
memotong hrs dengan sudut mendekati tegak lurus.
 Berlayar dekat BPL jangan gunakan air dekat pantai.
 Boleh berlayar dekat pantai jika yg dituju disitu.
Nana S. Noor_AMC @010
 Tidak boleh masuk daerah pemisah, kecuali dlm keadaan
darurat atau menangkap ikan.

 Berlayar dekat ujung BPL harus sangat hati-hati.

 Menghindari berlabuh jangkar di BPL/ dekat ujung-2.

 Jika tidak menggunakan BPL, harus jauh dari BPL.

 Kapal penangkap ikan tdk boleh merintangi kpl di BPL

 Kapal kecil / kapal layar tidak boleh merintangi.

 Kpl yg terbatas OG yg merawat sarana, dikecualikan

 Kpl yg terbatas OG yg memasang kabel laut, dikecualikan


Nana S. Noor_AMC @010
Seksi II : Sikap Kapal Yang Saling Melihat
 Aturan 11 : Penerapan
 Berlaku bagi kapal-kapal yang
saling melihat.
 Aturan 12 : Kapal - kapal layar
 a. - Yang mendapat angin dr lambung kiri,
menghindar
- Yang diatas angin, menghindar.
- Jika kpl lain tdk jelas, yg dpt angin dr kiri
menyimpang.
 b. Sisi atas angin = sisi yg berlawanan layar
utama. Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 13 : Penyusulan

 Yang menyusul harus menyimpangi.

 Menyusul = dibelakang sector lampu


lambung.

 Jika ragu-ragu, harus dianggap menyusul.

 Menyusul tetap menyusul, sampai bebas.


Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 14 : Situasi Berhadapan

 Saling berhadapan, masing-2 merubah


haluan ke kanan.

 Berhadapan : terlihat di depan & kedua


lampu tiang terlihat satu garis atau kedua
lampu lambungnya terlihat bersamaan.

 Jika ragu-ragu, harus menganggap


demikian.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 15 : Situasi Menyilang

 Yg melihat kapal lain pada lambung


kanannya, harus menyimpang dan
menghindari memotong depannya.

 Aturan 16 : Tindakan Kpl yg menyimpang

 Harus mengambil tindakan sedini mungkin


& nyata.
Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 17 : Tindakan Kpl yg Bertahan

 Jika kapal yg satu menyimpang, yg lain hrs


bertahan.
 Jika perlu, kapal yg bertahan boleh
membantu.
 Jika terlalu dekat, kapal yg bertahan harus
mengambil tindakan
 Untuk menghindar, jangan merubah kekiri.
 Aturan ini tidak membebaskan kapal yg harus
menyimpang.
Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 18 : Tanggung Jwb antar Kapal

 Kecuali diatur dalam aturan 9, 10 & 13 :

a. Kapal tenaga harus menyimpangi :


– Kapal yg tak dapat di olah gerak
– Kapal yg terbatas Olah Geraknya.
– Kapal yg sedang menangkap ikan.
– Kapal layar.

( k.tenaga, k.layar, k.ikan, k.tbts OG, k.t.dpt.OG )


Nana S. Noor_AMC @010
b. Kapal layar harus menyimpangi :
– Kapal yg tak dapat di olah gerak
– Kapal yg terbatas Olah Geraknya.
– Kapal yg sedang menangkap ikan.

c. Kpl yg sdg nangkap ikan hrs menyimpangi


– Kapal yg tak dapat di olah gerak
– Kapal yg terbatas Olah Geraknya.

Nana S. Noor_AMC @010


d. Setiap kpl selain kpl yg tdk dpt OG &
terbatas OG,
- harus menghindari kapal terkungkung
saratnya.
- Kapal yang terkungkung saratnya harus
berlayar dengan hati-hati.

e. Pesawat terbang laut di air harus


menghindari semua kapal dan
memenuhi aturan bagian ini.

Nana S. Noor_AMC @010


 Seksi III : Sikap Kapal dlm Penglihatan Terbatas

 Aturan 19 : Sikap Kpl-kpl dlm Penglihatan Terbatas

a. Berlaku didalam & di dekat daerah tampak terbatas


b. Bergerak dgn kecepatan aman & siapkan mesin,
c. Untuk memenuhi aturan dlm seksi I, harus mem-
perhatikan keadaan tampak terbatas.
d. Kapal yg mendeteksi kpl lain dg radar, jika merubah
haluan harus menghindari :
- merubah kekiri thd kpl dimuka arah melintang.
- merubah kearah kpl melintang/dibelakangnya.
e. Jika mendengar isyarat kabut didepan arah
melintang, kurangi kecepatan, jika perlu stop.
Nana S. Noor_AMC @010
 Bagian C : Lampu - 2 dan Sosok - 2 Benda

 Aturan 20 : Penerapan

 Aturan ini berlaku untuk segala cuaca.


 Aturan ttg lampu -2 berlaku sejak matahari
tenggelam s/d matahari terbit.
 Dalam keadaan nampak terbatas, juga harus
diperlihatkan sejak matahari terbit s/d terbenam.
 Sosok - sosok benda harus dipenuhi pd siang hari.
 Lampu -2 dab Sosok -2 benda harus sesuai dgn
ketentuan pada Lampiran I Peraturan ini.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 21 : Definisi – definisi

a. Lampu tiang : putih, 225˚.

b. Lampu -2 lambung : merah / hijau, 112.5˚.

c. Lampu buritan : putih, 135˚.

d. Lampu tunda : kuning = lampu buritan = 135˚

e. Lampu perling: berkerlip dg freq 120 kerlip/mnt

f. Lampu keliling : nampak pd busur cakrawala 360˚


Nana S. Noor_AMC @010
 Aturan 22 : Daya Tampak Lampu – lampu

 Kapal dengan panjang ≥ 50 meter :


- Lampu tiang 6 mil.
- Lampu lambung 2 mil.
- Lampu buritan 3 mil.
- Lampu tunda 3 mil.
- Lampu keliling putih / merah / hijau / kuning
3 mil

Nana S. Noor_AMC @010


b. Kapal dengan panjang ≥ 12 mtr dan < 50 mtr :
- Lampu tiang 5 mil, kec panj < 30 m, 3 mil.
- Lampu lambung 2 mil.
- Lampu buritan 2 mil.
- Lampu tunda 2 mil.
- Lampu keliling putih/merah/hijau/kuning 2 mil.
c. Kapal dengan panjang 12 meter :
- Lampu tiang 2 mil.
- Lampu lambung 1 mil.
- Lampu buritan 2 mil.
- Lampu tunda 2 mil.
- Lampu keliling putih/merah/hijau/kuning 2 mil.
d. Kpl yg kurang jelas/benda ditunda,
Nana S. Noor_AMC @010 kel. putih 3 mil
Aturan 23 : Kapal-2 Tenaga sedang Berlayar

a. Kapal tenaga sedang berlayar hrs perlihatkan :


- lampu tiang depan
- lampu tiang kedua, ( panj < 50m tdk wajib)
- lampu-lampu lambung
- lampu buritan.

b. Kapal dg bantalan udara :


Jika beroperasi dg non displasemen selain lampu tsb diatas
Nana S. Noor_AMC @010
ditambah lampu perling kuning keliling.
Aturan 23 : Kapal tenaga sedang berlayar

Sound signals :
_______ Making way trought the water

_______ _______ Underway but stopped


Nana S. Noor_AMC @010
c. - Kpl tenaga < 12 m, sbg pengganti (a),
lampu putih keliling + lampu lambung.

- Kpl tenaga < 7 m, max 7 knot, sbg


pengganti (a), lampu putih keliling
cakrawala jika mungkin, + lamp
lambung.

- Kpl tenaga < 12 m, lampu lambung


boleh kombinasi, ditempatkan dibawah
lampu tiang / lampu putih keliling, jika
mungkin di tengah kpl.

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 24 : Menunda dan Mendorong

a. Kpl tenaga yg menunda harus memperlihatkan:


- Dua lampu tiang bersusun tegak, jika panjang
gandengan>200 m, tiga bersusun.
- Lampu-lampu lambung.
- Lampu buritan.
- Lampu tunda diatas lampu buritan.
- Jika panj gandengan > 200m, belah ketupat.

b. Jika mendorong dalam satu rangkaian = 1 kapal.

Nana S. Noor_AMC @010


c. Kapal tenaga sedang mendorong /
menggandeng samping harus memasang
lampu lambung dan lampu buritan.
d. Kpl tsb pd (a) &(c) hrs pasang lamp tiang dpn
e. Kapal/benda ditunda harus memperlihatkan:
- lampu-lampu lambung
- lampu buritan.
- panjang tundaan > 200m, + belah ketupat.

 Jika tidak mungkin, terangi obyek yg ditunda.

 Jika tidak mungkin, gunakan isyarat untuk menarik


perhatian seperti Aturan 36.
Nana S. Noor_AMC @010
f. Kapal yg didorong tdk satu rangkaian, harus
memasang lampu-2 lambung di ujung depan.
Kpl yg digandeng samping, hrs memasang
lampu lambung dan lampu buritan.

g. Kpl/benda yg ditunda & kurang jelas, jika lebar <


25m memasang lampu putih keliling di-ujung2.
Jika lebar ≥ 25m, ditambah lagi dua lampu putih
keliling pada sisi paling luar dari lebarnya.
Jika panjang > 100m, ditambah lagi lampu putih
keliling hingga jaraknya lampu-2 tsb < 100 m.
Jika panjang tundaan > 200m + belah ketupat.
Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 25 : Kapal yg sedang berlayar dan
kapal yg didayung.

a. Kapal yg sedang berlayar hrs perlihatkan


lampu lambung dan lampu buritan.
b. Kapal layar panj < 20m, lampu lambung & buritan
bisa digabung sbg lentera kombinasi didekat puncak
tiang.
c. Sebagai tambahan kapal layar boleh memasang dua
lampu keliling bersusun tegak atas merah bawah
hijau di dekat puncak tiang, tetapi tidak diperlihatkan
bersama dg lentera kombinasi.
Nana S. Noor_AMC @010
d. - Kapal layar panj < 7m, memperlihatkan
lampu-2 pd (a) atau senter/lentera putih yg
siap diperlihatkan dlm waktu cukup utk
mencegah tubrukan.
- Kpl yg digerakkan dayung boleh memper-
lihatkan lampu-2 spt kapal layar atau senter /
lentera putih yg siap diperlihatkan dlm waktu
cukup utk mencegah tubrukan.

e. Kapal layar yg juga digerakkan dg mesin, harus


memperlihatkan sosok benda kerucut dg puncak
dibawah ditempat yg dapat terlihat dg baik.

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 25 : Kapal layar sedang berlayar

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 26 : Kapal-kapal penangkap ikan
a. Kapal yg sedang menangkap ikan baik berlayar
atau berlabuh jangkar, hanya boleh memperlihatkan
lampu-2 atau sosok-2 benda yg diatur dlm aturan ini
b. Kapal yg sedang mendogol/pukat tarik, hrs mem-
perlihatkan :
- dua lampu keliling atas hijau bawah putih, atau
dua kerucut dg puncak berhimpit bersusun tegak
lurus.
- lampu tiang belakang & lebih tinggi dari lampu
keliling hijau putih keleiling. Jika panj < 50 meter
boleh memasang tetapi tidak diwajibkan.
- jika sedang melaju juga harus memasang lampu
lambung dan buritan.
Nana S. Noor_AMC @010
c. Kapal menangkap ikan kecuali dg dogol, harus
memperlihatkan :
- dua lampu keliling atas merah, bawah putih atau
dua kerucut dg puncak berhimpit
- jika alat penangkap ikannya menjulur > 150 m,
harus memperlihatkan juga lamapu keliling putih
atau kerucut dg puncak keatas, kearah alat
penangkap ikan itu berada.
- jika sedang melaju juga harus memasang lampu
lambung dan buritan.
d. Kapal penangkap ikan yg saling berdekatan dg yg
lain, boleh nmemperlihatkan isyarat tambahan
seperti pada lampiran II aturan ini.
e. Jika tidak sedang menangkap ikan, aturan lampu &
sosok benda berlaku seperti kapal pada umumnya
sesuai dengan panjangnya.
Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 26 : Kapal-kapal penangkap ikan

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 27 : Kapal yg Tak Dapat di Olah Gerak dan
Kpl yg Terbatas Kemampuan Olah Geraknya

a. Kapal yg tak dapat di olah gerak harus memasang :


- dua lampu merah keliling bersusun tegak.
- dua bola bersusun tegak
- jika mempunyai laju, juga harus memperlihatkan
lampu lambung dan buritan.
b. Kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas
harus memperlihatkan :
- lampu merah putih merah bersusun tegak.
- bola belah ketupat bola bersusun tegak.
- jika mempunyai laju + lampu tiang, lambung dan
buritan.
- Jika berlabuh jangkar + lampu jangkar/bola.
Nana S. Noor_AMC @010
c. Kapal yg sedang menunda dan sulit mengolah
gerak, selain lampu menunda (24a), harus
memperlihatkan lampu/sosok benda pd b.I & II.

d. Kapal yang sedang mengeruk harus memperlihat-


kan lampu/sosok benda pd b.I,II & III, dan :
- dua lampu merah keliling / dua bola hitam ber-
susun tegak, di sisi yg ada rintangan.
- dua lampu hijau / dua belah ketupat bersusun
tegak, di sisi yang boleh dilewati.
- jika berlabuh jangkar, lampu-2 dan sosok benda
tsb sebagai pengganti lampu jangkar/sosok benda.
Nana S. Noor_AMC @010
e. Kapal yg melaksanakan penyelaman, jika tidak dpt
mematuhi ayat (d) pd aturan ini, harus memasang :
- lampu merah-putih-merah / bola-belah ketupat -
bola bersusun tegak.
- bendera ‘A’ setinggi ≥ 1m di tempat yg jelas.
f. Kapal penyapu ranjau selain lampu-2 navigasi/sosok
benda berlabuh, harus memasang tiga lampu hijau
keliling cakrawala atau tiga bola hitam, satu dipuncak
tiang & dua lainnya di ujung andang-2, yg berarti
berbahaya bagi kpl lain mendekat < 1000m.
g. Kapal yg panjangnya < 12m, kecuali yg melakukan
penyelaman, tidak wajib mematuhi aturan ini.
h. Isyarat-isyarat tersebut pd aturan ini bukan isyarat-
isyarat kapal dalam bahaya.
Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 27 : Kapal yg Tak Dapat di Olah Gerak dan
Kpl yg Terbatas Kemampuan Olah Geraknya

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 24 & 27 : Menunda, mendorong & situasi
yang lain.

Nana S. Noor_AMC @010


Kapal-kapal yang terbatas kemampuan Olah
Geraknya

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 28 : Kapal yang terkungkung oleh saratnya

 Kapal yang terkungkung oleh


saratnya, selain lampu navigasi
harus memasang pula tiga lampu
merah keliling bersusun tegak atau
sebuah silinder, ditempat yg
terlihat jelas.

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 28 : Kapal yang terkungkung oleh
saratnya

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 29 : Kapal – kapal Pandu

a. Kapal yang sedang melakukan pemanduan


harus memperlihatkan :
- lampu putih-merah keliling bersusun tegak.
- jika berlayar + lampu-2 lambung & buritan.
- jika berlabuh jangkar, putih-merah + lampu
jangkar.

b. Jika tidak sedang melakukan pemanduan


berlaku sebagaimana layaknya kapal lain,
sesuai dengan panjangnya.
Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 29 : Kapal – kapal Pandu

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 30 : Kapal-kapal yg berlabuh jangkar
dan kapal kandas

a. Kapal yg berlabuh jangkar harus memperlihatkan :


- lampu keliling putih atau bola di bag depan kpl.
- di dekat buritan/lebih rendah, lampu kllg putih.

b. Kapal panj < 50m boleh satu lampu saja.

c. Kapal yg panj ≥ 100m, + lampu kerja untuk


menerangi geladak.
Nana S. Noor_AMC @010
d. Kapal kandas harus memperlihatkan :
Selain lampu-2 pd ayat (a) & (b) juga
dua lampu merah keliling atau tiga bola
bersusun tegak.

e. Kapal panj < 7m tidak diwajibkan kecuali


di dalam atau dekat alur pelayaran sempit.

f. Kapal yang panj < 12m, jika kandas tidak


diwajibkan memasang lampu / sosok
benda seperti aturan ini.
Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 30 : Kapal-kapal yg berlabuh jangkar
dan kapal kandas

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 31 : Pesawat terbang laut

 Pesawat terbang jika tidak mungkin


memenuhi aturan ini, harus memperlihatkan
lampu-2/sosok-2 benda yg sifat dan
kedudukannya semirip mungkin.

Nana S. Noor_AMC @010


Bagian D : Isyarat - isyarat Bunyi dan
Cahaya

Aturan 32 : Definisi – definisi.

a. Suling dpt tiup pendek & tiup panjang spt


Lamp III.
b. Tiup pendek : kurang lebih 1 detik.
c. Tiup panjang : 4 – 6 detik.

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 33 : Perlengkapan Isyarat Bunyi

a. Kapal yg panjangnya ≥ 12m, harus dilengkapi


suling dan genta, dan kapal yg panjangnya ≥
100m + gong

b. Suling, genta & gong tsb harus memenuhi rincian


dalam lampiran II dari aturan ini.

c. Untuk kapal yg panjangnya < 12m, isyarat tsb


dapat diganti dg alat lain yg dapat menghasilkan
bunyi yg efeisien.

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 34 : Isyarat-isyarat Olah Gerak dan
Peringatan
a. Kapal yang saling melihat, jika melakukan gerakan
harus menunjukkan isyarat suling sbb :
- satu tiup pendek, saya sedang merubah hal.
ke kanan.
- dua tiup pendek, saya sedang merubah haluan
ke kiri.
- tiga tiup pendek, mesin saya sedang bergerak
mundur.
b. Isyarat tsb diatas boleh ditambah dg isyarat cahaya:
- isyarat tsb mempunyai arti yg sama.
- tiap cerlang kira-kira 1 detik, jarak antara 1 detik
dan selang antara tidak kurang dari 10 detik.
Nana S. Noor_AMC @010
c. Bila saling melihat di alur pelayaran sempit :

- kapal yg menyusul membunyikan isyarat suling :


___ ___ _ saya akan menyusul dr sisi kanan
___ ___ _ _ saya akan menyusul dari sisi kiri.
_ _ _ mesin saya bergerak mundur.

- jika yg disusul setuju, bunyikan, ___ _ ___ _

d. Jika ragu-2 thd kapal lain / tidak setuju : _ _ _ _ _

Nana S. Noor_AMC @010


e. Kapal yg mendekati tikungan yg
menghalangi penglihatan, membunyikan
suling yg harus dibalas oleh kpl-2 yg
mendekati tikungan dg isyarat yg sama:
_________ ( satu tiup panjang )

f. Jika dilengkapi dua buah suling yang


jaraknya lebih dari 100 m, hanya satu
suling saja yg digunakan untuk memberi
isyarat-2 olah gerak & peringatan.

Nana S. Noor_AMC @010


Aturan 35 : Isyarat - isyarat Bunyi dalam
Penglihatan Terbatas

Didalam atau didekat daerah penglihtan terbatas, baik


siang atau malam hari berlaku aturan ini:

a. Kapal tenaga melaju : ________

b. Kapal berlayar/berhenti : ________ ________

c. Kapal tenaga berhalangan : ________ _ _

d. Kpl ikan berlabuh/kerja : ________ _ _


Nana S. Noor_AMC @010
e. Kpl ditunda/plg blakang: ________ _ _ _

f. Kpl didorong/gabungan : a / b.

g. Kpl berlabuh jangkar : genta 5”, P >100m


+ gong, sebagai tambahan: _ ________ _

h. Kapal yang kandas : x x x genta 5” x x x

i. Kapal < 12 m, tidak wajib, cukup bunyi yg


efisien.
j. Kpl pandu sdg memandu : a, b, g, _ _ _ _
Nana S. Noor_AMC @010
Nana S. Noor_AMC @010
Aturan 36 : Isyarat - Isyarat untuk menarik
Perhatian

 Untuk menarik perhatian kapal lain boleh


mengguna-kan isyarat cahaya dan isyarat
bunyi apa saja yg tidak terkelirukan isyarat
lain yg diatur dalam aturan ini.

Nana S. Noor_AMC @010


 Aturan 37 : Isyara t – isyarat Bahaya

 Dalam keadaan bahaya dan memerlukan


pertolongan, harus memperlihatkan isyarat
-isyarat yang tertera pada Lampiran IV
aturan ini.

Nana S. Noor_AMC @010


Bagian E : Pembebasan
Aturan 38 : Pembebasan – Pembebasan

Setiap kapal yang memenuhi P2TL ’60 yang peletakan lunasnya


sebelum aturan ini berlaku, diberikan pembebasan sbb :
a. Pemasangan lampu-2 dg jarak sesuai aturan 22, sampai 4
tahun setelah berlakunya peraturan ini.
b. Pemasangan lampu-2 dg rincian warna sebagaimana dlm
seksi 7 Lamp.I dari peraturan ini, sampai 4 tahun setelah
berlakunya peraturan ini.
c. Perubahan-2 satuan ukuran metrik pada penempatan lampu
merupakan pengecualian tetap.
d. (i) Penempatan kembali lampu-2 tiang di kapal yg
panjangnya 150 m, sebagai akibat aturan pd seksi 3(a)
Lamprian I, sampai 9 thn setelah berlakunya peraturan ini.
(ii) Penempatan kembali lampu-2 tiang di kapal yg panjangnya
 150m, sebagai akibat aturan pd seksi 3(a) Lampiran I,
sampai 9 tahun setelah tanggal mulai berlakunya
peraturan ini. Nana S. Noor_AMC @010
e. Penempatan kembali lampu-2 tiang di kapal
sebagai akibat aturan pd seksi 2(b) Lampiran I,
sampai 9 tahun setelah tanggal mulai berlakunya
peraturan ini.
f. Penempatan kembali lampu-2 tiang di kapal sebagai
akibat aturan pd seksi 2(b) dan 3(b) Lampiran I,
sampai 9 tahun setelah tanggal mulai berlakunya
peraturan ini.
g. Persyaratan-2 tentang alat-alat isyarat bunyi
seperti pada Lampiran III, sampai 9 tahun setelah
tanggal mulai berlakunya peraturan ini.
h. Penempatan kembali lampu keliling sebagai akibat
ketetapan pd seksi 9(b) Lampiran I dari aturan-2 ini,
merupakan suatu pembebasan tetap.
Nana S. Noor_AMC @010
LAMPIRAN IV

ISYARAT - ISYARAT BAHAYA

1. Isyarat-2 berikut diperlihatkan oleh kapal yang berada dalam


bahaya dan memerlukan pertolongan, baik diperlihatkan
secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.
a. Tembakan atau ledakan dengan selang waktu + 1 menit.
b. Membunyikan isyarat kabut secara terus-menerus.
c. Roket atau peluru yang menebarkan bintang-2 merah
dengan selang waktu singkat.
d. Isyarat radio atau yg lain, mengisyaratkan kode morse SOS
e. Isyarat radio telepon yg mengucapkan “May Day”.
f. Isyarat kode internasional “NC”.
g. Isyarat bendera segi empat dgn bola diatas / dibawahny
Nana S. Noor_AMC @010
h. Nyala api di kapal.
i. Cerawat payung atau obor tangan dg sinar warna
merah.
j. Isyarat asap warna jingga.
k. Menaik-turunkan lengan perlahan-lahan.
l. Tanda bahaya radio telegrafi.
m. Tanda bahaya radio telepon.
n. Isyarat-isyarat resmi system radio komunikasi.
o. Isyarat-isyarat rambu petunjuk posisi darurat.
2. Penggunaan isyarat-isyarat tersebut diatas dilarang kecuali
untuk menunjukkan keadaan darurat dan perlu pertolongan.
3. Perlu perhatian terhadap isyarat-isyarat berikut :
a. Kain terpal warna jinga segi empat & lingkaran hitam,
untuk pengenalan dari udara .
b. Petunjuk warna. Nana S. Noor_AMC @010

Anda mungkin juga menyukai