Askep Filariasis
Askep Filariasis
Askep Filariasis
Filariasis
Cacing Filaria
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia
Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh
manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. infeksi cacing ini
menyerang jaringan viscera, parasit ini termasuk kedalam superfamili Filaroidea,
family onchorcercidae. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening
manusia
selama 4 - 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina menghasilkan
jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.
Ciri-ciri cacing dewasa atau makrofilaria :
a. Berbentuk silindris, halus seperti benang, putih dan hidup di dalam sisitem limfe
b. Ukuran 55 – 100 mm x 0,16 mm
c. Cacing jantan lebih kecil: 55 mm x 0,09 mm
d. Berkembang secara ovovivipar
Manifestasi klinis
Manifestasi gejala klinis filariasis disebabkan oleh cacing dewasa pada sistem
limfatik dengan konsekuensi limfangitis dan limfadenitis. Selain itu, juga oleh
reaksi hipersensitivitas dengan gejala klinis yang disebut occult filariasis.
Dalam proses perjalanan penyakit, filariasis bermula dengan limfangitis dan
limfadenitis akut berulang dan berakhir dengan terjadinya obstruksi menahun
dari sistem limfatik.
MASSA INKUBASI PENYAKIT FILARIASIS
3. Gejala Klinik Akut
1. Masa Prepaten Gejala klinik akut menunjukkan limfadenitis dan
Merupakan masa antara masuknya larva limfangitis yang disertai panas dan malaise. Kelenjar
infektif sampai terjadinya mikrofilaremia yang terkena biasanya unilateral. Penderita dengan
yang memerlukan waktu kira-kira 3¬7 gejala klinis akut dapat mikrofilaremik ataupun
bulan. Hanya sebagian tdari penduduk di amikrofilaremik.
daerah endemik yang menjadi mikrofilaremik,
dan dari kelompok mikrofilaremik inipun tidak
semua kemudian menunjukkan gejala klinis.
Terlihat bahwa kelompok ini termasuk
kelompok yang asimtomatik baik
mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.
2. Masa Inkubasi
Merupakan masa antara masuknya larva 4. Gejala Menahun
infektif hingga munculnya gejala klinis Gejala menahun terjadi 10-15 tahun setelah
yang biasanya berkisar antara 8-16 bulan. serangan akut pertama. Mikrofilaria jarang
ditemukan
pada stadium ini, sedangkan limfadenitis masih
dapat terjadi. Gejala kronis ini menyebabkan
terjadinya cacat yang mengganggu aktivitas
penderita serta membebani keluarganya.
Komplikasi
a. Cacat menetap pada bagian tubuh yang terkena
b. Elephantiasis tungkai
c. Limfedema : Infeksi Wuchereria mengenai kaki dan lengan, skrotum, penis,vulva
vagina dan payudara,
d. Hidrokel (40-50% kasus), adenolimfangitis pada saluran limfe testis berulang:
pecahnya tunika vaginalisHidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di
antaralapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal
cairan yang berada di dalam rongga itu memang adadan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.
e. Kiluria : kencing seperti susu karena bocornya atau pecahnya saluran limfe oleh
cacing dewasa yang menyebabkan masuknya cairan limfe ke dalam saluran
kemih.
Pemeriksaan Diagnostic
a. Diagnosis Klinik
b. Diagnosis Parasitologik
c. Radiodiagnosis
d. Diagnosis Immunologi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
Jenis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan imun. Cacing filariasis menginfeksi manusia
melalui gigitan nyamuk infektif yang mengandung larva stadium III. Gejala yang timbul berupa demam berulang-
ulang 3-5 hari, demam ini dapat hilang pada saat istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.
c. Sirkulasi
Tanda : Perubahan TD, menurunnya volume nadi perifer, perpanjangan pengisian kapiler.
e. Integumen
Tanda : Kering, gatal, lesi, bernanah, bengkak, turgor jelek.
h. Neurosensoris
Gejala : Pusing, perubahan status mental, kerusakan status indera peraba, kelemahan otot.
Tanda : Ansietas, refleks tidak normal.
j. Keamanan
Gejala : Riwayat jatuh, panas dan perih, luka, penyakit defisiensi imun, demam berulang, berkeringat
malam.
Tanda : Perubahan integritas kulit, pelebaran kelenjar limfe.
k. Seksualitas
Gejala : Menurunnya libi
Tanda : Pembengkakan daerah skrotalis
e. Anjurkan klien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat jika panas tinggi
Dengan pakaian tipis dan menyerap keringat maka akan mengurangi penguapan.
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pengobatan (anti piretik).
Rasional : Diharapkan dapat menurunkan panas dan mengurangi infeksi.
Dx 2 : Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe
Intervensi
a. Berikan tindakan kenyamanan (pijatan / atur posisi), ajarkan teknik relaksasi.
Rasional : Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dapat
meningkatkan koping.
e. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pengobatan (obat anelgetik).
Diberikan untuk menghilangkan nyeri.
Rasional :Untuk mengurangi rasa nyeri
Dx 3 : Kurang pengetahuan berhubungan inefektif informasi.
Intervensi
Intervensi
b. Gunakan pelindungan kaki, bantalan busa atau air pada waktu berada
ditempat tidur dan pada waktu duduk dikursi
Rasional : Tingkatkan sirkulasi darah pada permukaan kulit untuk mengurangi
panas atau kelembaban.