Kortikosteroid Istn - 1

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOLOGI

KORTIKOSTEROID
ISTN FARMASI

Oleh :
Teodhora, M.Farm., Apt.
PENDAHULUAN

 Molekul steroid dihasilkan mlalui kelenjar adrenal melalui


metabolisme kolesterol pd tubuh yg dikenal dgn senyawa
kortikosteroid. Kortikosteroid terbagi mnjd 2 yaitu glukokortikoid dan
mineralkortikoid.
 Glukokortikoid  b’peran pd metabolisme glukosa  mghasilkn
glukokortikoid alami yaitu kortisol/hidrokortison
 sdgkn mineralkortikoid  b’peran dlm mmiliki aktivitas regulasi
elektrolit  mghasilkan mineralkortikoid alami yaitu aldosteron
MEKANISME KERJA HORMON
DALAM TUBUH
 Hormon kortikotropin dilepaskan dari hipotalamus Pd keadaan stres produksi kortisol adalah
dan bekerja di hipofisis anterior untuk melepaskan
sekitar 20 mg/hari pd org dewasa. Stress
hormon adrenokortikotropik yg menstimulasi
produksi kortisol dari kelenjar adrenal. Hormon fisik atau gangguan psikologis jg dpt
adrenokortikotropik yg diberikan secara berlebihan meningkatkan produksi kortisol (stress
dpt menghasilkan peningkatan hormon kortisol akibat adanya trauma, infeksi, dan
di dalam tubuh, sementara tubuh juga setiap penyakit) selama kondisi stress berkisar
harinya menghasilkan hormon tsb.
150-200 mg dpt meningkatkan hormon
kortisol. Jika krn penyakit sperti infeksi
 Konsentrasi kortisol plasma biasanya tertinggi
pada pagi hari (10-15 g/ml pd jam 06:00 – sepsis diketahui dpt meningkatkan
08:00 AM) dan terendah pd malam hari saat produksi hormon kortisol sampai pd
tidur. Kortisol mmberikan feedback negatif pd tingkat maksimal sehingga menganggu
hormon adrenokortikokropik dan pelepasan hormon fungsi tubuh.
kortikotropin.
FUNGSI KORTIKOSTEROID

Menekan dan mencegah gejala respon alergi/peradangan


Menekan respon imun yg tdk sesuai atau tdk diinginkan
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan mobilisasi asam
lemak
Mempengaruhi metabolisme dan kalsium
Homeostatis kardiovaskular
Fungsi sistem saraf pusat dan berbagai efek pd sistem endokrin
Keseimbangan cairan dan elektrolit
MEKANISME KERJA OBAT KORTIKOSTEROID

 Molekul steroid akan berdifusi melintasi membran sel dan berikatan dengan reseptor
glukokortikoid  menyebabkan perubahan konformasi pada reseptor. Kompleks
reseptor glukokortikoid akan bergerak ke dalam inti sel, membentuk dimer dan
berikatan pada respon glukokortikoid. Gen tsb menekan atau merangsang transkripsi,
yg menghasilkan asam ribonukleat dan sintesis protein hal ini akan mnybbkan
penghambatan faktor transkripsi yang mengontrol sintesis mediator proinflamasi,
termasuk makrofag, eosinofil, limfosit, sel mast, dan sel dendritik
 Selain itu dpt jg melalui MK  Penghambatan fosfolipase A2, yang bertanggung
jawab dalam memproduksi berbagai mediator inflamasi. Serta penghambatan gen
yang berperan dalam ekspresi siklooksigenase-2, nitrat oksida sintase yang dapat
diinduksi, dan sitokin pro-inflamasi, termasuk TNF-alfa dan berbagai interleukin.
TERAPI SISTEMIK

 Terapi sistemik menggunakan kortikosteroid biasanya melalui rute


pemberian oral (PO), intravena (IV), atau intramuskular (IM).
 Dosis farmakologi  untuk penggunaan jangka pendek dpt
diberikan ketika respon inflamasi atau kondis imun dengan risiko yg
serius serta dpt mengancam jiwa pada pasien termasuk kondisi
eksaserbasi asma atau COPD.
 Bila diperlukan dosis sistemik harus diberikan lebih awal dalam
pengobatan berdasarkan onset (3-8 jam) untuk banyak kondisi.
EFEK TERAPI GLUKOKORTIKOID
INDIKASI SECARA KLINIS PENGGUNAAN
GLUKOKORTIKOID SISTEMIK
CONTOH OBAT KORTIKOSTEROID SISTEMIK
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Kortikosteroid bukan menjadi lini pertama pd kondisi eksaserbasi krn


akan mmberikan efek yg merugikan
 Kalaupun digunakan sbg terapi farmakologi maka perlu diketahui apabila
penggunaan lini pertama tdk responsif maka terapi kortikosteroid dpt
diberikan namun diperlukan pemantauan yg ketat terkait penggunaan dan
informasi obat untuk mencegah berbagai efek samping yg buruk dalam
penggunaan kortikosteroid
HIDROKORTISON DAN
FLUDROKORTISON

 Hidrokortison  pada dosis 20 mg


setiap pagi dan 10 mg pada pukul
16:00
 Fludrokortison  bentuk sintetis aldosteron
 Apabila dlm kondisi stres, maka
yang dapat ditambahkan dgn tujuan
dosis hingga 300 mg/hari mungkin meningkatkan kekurangan adrenal. Umumnya
diperlukan untuk mencegah tanda diberikan pada dosis 0,1 mg/hari
dan gejala kekurangan adrenal,
termasuk hipoglikemia, hipotensi,
dan kolaps kardiovaskular.
 Titrasi dosis dan optimalisasi terapi
kronis dipertimbangkan untuk
diperlukan untuk mencegah gejala.
BEBERAPA MK EFEK SAMPING KORTIKOSTEROID
KORTIKOSTEROID INHALASI

 Kortikosteroid inhalasi mrupkn analog sintetik yang dibuat dari


molekul steroid dasar dan dari molekul terhalogenasi, yang dpt
meningkatkan potensi.
 Mekanisme Kerja Terapi  identik dengan agen sistemik di mana
molekul harus memasuki inti sel trlbh dhulu kemudian mempengaruhi
transkripsi gen shingga mmberikan respon seluler lalu efek obat
 Contoh obat beclomethasone dipropionate
KORTIKOSTEROID
INHALASI
POTENSI KORTIKOSTEROID
BERDASARKAN PENELITIAN
potensi relatif kortikosteroid dari tinggi ke rendah :::
Fluticasone furoate > mometasone > fluticasone propionate >
beclomethasone > ciclesonide > cesmonide > triamcinolone >
flunisolide.
Beclomethasone = ciclesonide > fluticasone propionate > mometason
> flunisolide > budesonide > budesonide (nebulizer).

Keterangan : > adalah lebih berpotensi, = adalah berpotensi sama


 Meskipun kortikosteroid inhalasi adalah terapi yang efektif untuk
mengurangi risiko eksaserbasi (bila dikombinasikan dengan golongan 2
agonis long acting) namun penggunaannya dapat dikaitkan dengan
terjadinya peningkatan risiko pneumonia.
 Peningkatan resiko infeksi saluran pernapasan pada pasien dengan PPOK
yang diobati dengan kortikosteroid inhalasi muncul dan telah dikonfirmasi
dalam berbagai penelitian beberapa tahun yang lalu, namun peningkatan
resiko pneumonia masih tidak jelas, krn mengingat manfaat dalam
penurunan eksaserbasi. Tampaknya tidak ada peningkatan resiko
kematian terkait dengan pneumonia pada pasien yg mnggunakn
kortikosteroid inhalasi.
REFERENSI

Clinical Pharmacology of Corticosteroids. 2018. Dennis M Williams


PharmD BCPS AE-C “RESPIRATORYCARE” Volume 63(6)
Zullies Ikawati. 2008. Pengantar Farmakologi Molekuler. Gadjah
Mada University Press
Bertram G. Katzung-Basic & Clinical Pharmacology (9th Edition)
Glucocorticoid Pharmacology. Last modified: 2017/03/28.
TUSOM. Pharmwiki. Medical Pharmacology. TMedWeb

Anda mungkin juga menyukai