SERBUK

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

FARMASETIKA DASAR 1

PULVIS et PULVERES
(SERBUK)

apt. SITI SUTIYAH, S.Si.


PENGERTIAN SERBUK

Serbuk adalah campuran kering


bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar.
PEMBAGIAN SERBUK

Obat
dalam
Pulvis

Serbuk Obat luar

Pulveres
PEMBAGIAN SERBUK
PULVIS (Serbuk tidak terbagi)
Obat Dalam (Oral)
 Terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia,
antasida, makanan diet dan beberapa
jenis analgetik tertentu.
 Pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau
penakar lainnya.
Obat Luar
 Contoh: serbuk gigi dan serbuk tabur.
PULVERES (Serbuk terbagi)
 Serbuk yang dibagi-bagi dalam bobot yang kurang lebih sama
 Dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk
sekali minum
MACAM-MACAM SERBUK

PULVIS ADSPERSORIUS (Serbuk tabur)


 Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar
dan dimaksudkan untuk obat luar.
 Dapat dikemas dalam wadah yang bagian
atasnya berlubang halus untuk memudahkan
penggunaan pada kulit.
 Umumnya serbuk tabur harus melewati
ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar
tidak menimbulkan iritasi pada bagian
yang peka.
MACAM-MACAM SERBUK

Syarat-syarat pulvis adspersorius :


 Harus halus, tidak boleh ada butiran-butiran
kasar. Biasanya diayak dengan menggunakan
pengayak No. 60 dan jika serbuk
mengandung lemak, harus diayak dengan
pengayak No. 44.
 Talk, kaolin dan bahan mineral lainnya harus
bebas bakteri Clostridium Tetani, Clostridium
Welchii dan Bacillus Anthracis.
 Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka
MACAM-MACAM SERBUK
PULVIS EFFERVESCENT (Serbuk buih)
 Merupakan serbuk biasa yang sebelum ditelan
dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin/air
hangat dan dari proses pelarutan ini akan
mengeluarkan gas CO2, kemudian membentuk
larutan yang pada umumnya jernih.
 Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat atau asam
tartrat) dengan senyawa basa (natrium karbonat atau natrium bikarbonat).
Interaksi asam dan basa dalam air akan menimbulkan suatu reaksi yang
menghasilkan gas karbondioksida.

 Bila kedalam campuran ditambahkan zat berkhasiat, maka akan segera


dibebaskan sehingga memberikan efek farmakologi dengan cepat.
Pada pembuatan bagian asam dan basa harus dikeringkan secara terpisah.
MACAM-MACAM SERBUK

PULVIS DENTIFRICIUS (Serbuk gigi)


Adalah serbuk gigi, biasanya mengandung carmin
sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dulu dalam
chloroform/etanol 90%.

PULVIS STERNUTATORIUS (Serbuk bersin)


Adalah serbuk bersin yang pemakaiannya dihisap
melalui hidung, sehingga serbuk harus benar-benar
halus sekali
KELEBIHAN & KELEMAHAN SERBUK

KELEBIHAN KELEMAHAN
 Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis  Tidak tertutupnya rasa
yang sesuai dengan keadaan pasien tidak enak seperti pahit,
 Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak sepat, lengket di lidah
oleh air (bisa diatasi dengan
 Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna corrigens saporis)
dibanding sediaan padat lainnya  Pada penyimpanan
 Cocok digunakan untuk anak-anak dan menjadi lembab
orang dewasa yang sukar menelan kapsul
atau tablet
 Obat yang terlalu besar volumenya untuk
dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat
dalam bentuk serbuk
SYARAT SERBUK

Halus

Homoge
Kering
n

Syarat
Serbuk
SYARAT SERBUK

KERING
 Tidak boleh menggumpal karena mengandung air (lembab)

HALUS
 Partikel memenuhi derajat kehalusan serbuk

HOMOGEN
 Setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahan-
bahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula
(campurannya serbasama atau merata)
DERAJAT HALUS SERBUK &
PENGAYAK
 Derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak.
 Nomor pengayak menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung
searah dengan panjang kawat.
 Nomor pengayak : 5, 8, 10, 22, 25, 30, 36, 44, 60, 85, 100, 120,150,
170, 200 dan 300
 Jika dinyatakan dalam satu nomor, artinya semua serbuk dapat
melalui pengayak dengan nomor tersebut. Misalnya: “serbuk 85”,
artinya semua serbuk yang diayak harus melalui ayakan no 85.
 Jika dinyatakan dalam 2 nomor, artinya semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor tertinggi. Contoh “serbuk 10/40” artinya
semua serbuk dapat melewati ayakan no 10, dan tidak lebih dari
40% yang melalui ayakan no 40.
DERAJAT HALUS SERBUK &
PENGAYAK
Derajat halus serbuk (menurut FI ed III):
• Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
• Serbuk kasar adalah serbuk (10/40)
• Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60)
• Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85)
• Serbuk halus adalah serbuk (85)
• Serbuk sangat halus adalah serbuk (120) dan
(200/300)
KETENTUAN UMUM PERACIKAN

1. Obat yang berbentuk kristal/bongkahan besar hendaknya


digerus halus terlebih dahulu.
2. Obat yang bekhasiat keras dalam jumlah sedikit dicampur
dengan zat tambahan dalam mortir.
3. Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar
merata.
4. Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu.
(BJ-nya besar dimasukkan dulu)
5. Obat yang volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu.
(Bj-nya besar dimasukkan dulu)
6. Jangan menggerus bahan serbuk dalam jumlah banyak
sekaligus.
SERBUK DENGAN BAHAN
PADAT
1. Serbuk yang halus sekali.
a. Serbuk halus tidak berkhasiat keras
Belerang : tidak dapat diayak dengan ayakan sutera atau logam
karena akan menimbulkan butiran bermuatan listrik akibat
gesekan. Karena itu dalam pembuatan bedak tabur tidak ikut
diayak.
b. Serbuk sangat halus dan berwarna
Misalnya : Rifampicin, Stibii Penta Sulfidum. Agar serbuk tidak
masuk kedalam pori-pori mortir, maka waktu menggerus mortir
dilapisi zat tambahan (konstituen).
c. Serbuk halus berkhasiat keras.
Dalam jumlah banyak digerus dengan dilapisi zat tambahan.
Dalam jumlah sedikit (kurang dari 30mg atau 50mg) dibuat
pengenceran.
SERBUK DENGAN BAHAN
PADAT
2. Serbuk berbentuk hablur dan kristal.
Sebelum dicampur dengan bahan obat yang lain, zat digerus terlebih dahulu.

Serbuk dengan Camphora


Camphora sangat mudah mengumpul, untuk mencegahnya dikerjakan
dengan dicampur dulu dengan eter atau etanol 95 % dan dikeringkan
dengan zat tambahan.
Camphora dan Menthol  titik eutektikum!

Serbuk dengan Asam salisilat


Asam salisilat merupakan serbuk sangat ringan dan mudah terbang yang
akan menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir hidung dan mata
hingga akan bersin. Dalam hal ini asam salisilat dibasahi dengan etanol 95%
atau eter dan segera keringkan dengan zat tambahan.
SERBUK DENGAN BAHAN
PADAT
Serbuk dengan Asam benzoat, Naftol, Mentol, Thymol
Dikerjakan seperti diatas. Untuk obat luar digunakan eter, sedangkan untuk
obat dalam menggunakan etanol 95%.
 
Serbuk dengan garam-garam yang mengandung kristal
Dapat dikerjakan dalam mortir/lumpang panas, misalnya KI dan garam-garam
bromida.
Garam-garam yang mempunyai garam exicatusnya, lebih baik diganti dengan
exicatusnya.
Penggantiannya sebagai berikut :
Ferrosi sulfas 67% atau 2/3 bagian
Aluminii et Kalii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
Magnesii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
Natrii Sulfas 50 % atau 1/2 bagian
Natrii Carbonas 50% atau 1/2 bagian
SERBUK DENGAN BAHAN SETENGAH PADAT

 Dalam bedak tabur yang termasuk bahan setengah padat adalah


adeps lanae, cera alba, cera flava, paraffin padat/paraffin
solidum, vaselin flavum/vaselin kuning dan vaselin album/vaselin
putih.
 Dalam jumlah yang besar sebaiknya dilebur terlebih dahulu
diatas tangas air, lalu dicampur dengan zat tambahan.
 Dalam jumlah sedikit sebaiknya digerus dengan penambahan
aceton atau eter, lalu ditambah zat tambahan.
SERBUK DENGAN BAHAN CAIR

Serbuk dengan minyak atsiri


Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat
Elaeosacchara, yakni campuran 2 gram gula (SL/laktosa) dengan
1 tetes minyak atsiri. Bila hendak dibuat 4 gram Elaeosacchara
anisi, kita campur 4 gram gula/saccharum lactis dengan 2 tetes
minyak anisi.
Bagaimana jika hendak dibuat 5 gram elaeosacchara MP?
6 g SL + 3 tetes ol MP  timbang 5 gram dari elaeosaccharaMP
tsb.
SERBUK DENGAN BAHAN CAIR

Serbuk dengan tinctura


 Contoh: serbuk dengan Opii tinctura, Digitalis tinctura, Aconiti
Tinctura, Belladonnae Tinctura, Ratanhiae Tinctura.
 Tingtur dalam jumlah kecil dikerjakan dalam mortir/lumpang
panas kemudian dikeringkan dengan zat tambahan.
 Sedangkan dalam jumlah besar dikerjakan dengan menguapkan
diatas tangas air sampai kental baru ditambahkan zat tambahan
(sampai dapat diserap oleh zat tambahan), aduk sampai kering,
kemudian diangkat.
SERBUK DENGAN BAHAN CAIR
Serbuk dengan tinctura
 Zat berkhasiat dari tinctura menguap, pada umumnya terbagi
menjadi 2, yaitu :
a. Tinctur yang dapat diambil bagian-bagiannya
Spiritus sebagai pelarutnya diganti dengan zat tambahan,
contohnya: lodii tinc, Camphor Spiritus, Tinc.Opii Benzoica.
b. Tinctur yang tidak dapat diambil bagian-bagiannya
Kalau dalam jumlah yang banyak sebaliknya dilakukan
pengeringan pada suhu serendah mungkin, tetapi kalau
jumlahnya sedikit dapat ditambahkan langsung kedalam
campuran serbuk. Jumlah maksimal 4 tetes dalam 1 gram serbuk.
Contohnya : Valerianae Tinc, Aromatic Tinc.
SERBUK DENGAN EKSTRAK
Ekstrak kering (Extractum siccum)
Pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus,
misalnya: Opii extractum, Strychni extractum.
 
Ekstrak kental (Extractum spissum)
Dikerjakan dengan lumpang/mortir panas dengan sedikit
penambahan pelarut (etanol 70%) untuk mengencerkan ekstrak,
kemudian tambahkan zat tambahan sebagai pengering.
Contohnya: Belladonnae extractum, Hyoscyami extractum.
Cannabis indicae extractum dan Valerianae extractum menggunakan
etanol 90%. Sementara Filicis extractum dengan eter
SERBUK DENGAN EKSTRAK

Ekstrak cair (Extractum liquidum)


Dikerjakan seperti mengerjakan serbuk dengan tinctur,
Contohnya Rhamni Purshianae extractum, Extr. Chinae Liq dapat
diganti dengan ext. Chinae siccum sebanyak sepertiganya.
SERBUK DENGAN TABLET ATAU KAPSUL

Serbuk dengan tablet atau kapsul


a. Tablet
Dapat diambil bentuk tablet langsung atau diambil zat
berkhasiatnya. Misalnya tablet parasetamol, tablet digerus halus
kemudian dicampur dalam serbuk dan gerus sampai homogen
atau bisa juga diambil bentuk zat berkhasiatnya, yaitu serbuk
parasetamol.
Jumlah tablet dalam bentuk pecahan, misalnya 2,5 tablet, maka
yang 2 tablet diambil utuh sementara yang 0,5 tablet dapat dibuat
pengenceran, hasil pengenceran yang setara 0,5 tablet dapat
dicampurkan dengan serbuk.
SERBUK DENGAN TABLET ATAU KAPSUL

Pengenceran tablet
Misal:
Tablet Parasetamol 3,5 tablet. Maka ambil 3 tablet dan 0,5 tablet
diambil dari pengenceran. Caranya: ambil 1 tablet parasetamol, gerus
kemudian timbang, jika hasilnya tidak bulat maka dapat di ad-kan
dengan penambahan SL.
Misal: 1 tablet yang telah digerus + SL = 800 mg.
Maka 0,5 tablet = 0,5 x 800 mg = 400mg (hasil pengenceran)
SERBUK DENGAN TABLET ATAU KAPSUL

Serbuk dengan tablet atau kapsul


b. Kapsul
Caranya buka cangkang kapsul keluarkan isinya, baru dicampurkan
kedalam serbuk.
SERBUK DENGAN BAHAN OBAT DALAM JUMLAH KECIL

a. Kurang dari 30 mg
1. Contoh : Luminal 15 mg
pengenceran : Timbang luminal 30 mg, ditambah laktosa dan
carmin 270 mg, jumlah 300 mg (pengenceran 1:10).
Dari campuran ini diambil : 15/30 X 300 mg = 150 mg
2. Contoh : Atropin sulfas 4 mg
Pengenceran : Timbang atropine sulfas 30 mg ditambah laktosa
dan carmin 1470 mg, jumlah 1500 mg (pengenceran 1:50).
Dari campuran ini diambil : 4/30 X 1500 mg = 200 mg
SERBUK DENGAN BAHAN OBAT DALAM JUMLAH KECIL

b. Kurang dari 1 mg
Contoh : Atropin sulfas 0,3 mg.
Tingkat I :
Timbang Atropine sulfas 30 mg ditambah laktosa dan carmin
1470 mg, jumlah 1500 mg (pengenceran 1:50).
Timbang campuran ini = 3/30 X 1500 mg = 150 mg
(mengandung Atropin sulfas 3 mg)
Tingkat II :
Timbang campuran I =150 mg, ditambah Laktosa 350 mg, Jumlah
500 mg.
Timbang campuran ini 0,3/3 X 500 mg = 50 mg
CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK
Pencampuranukuran partikel
Memperkecil

1. Penggerusan
Dengan menggerus bahan obat dalam mortir, dilakukan
penekanan dengan stamper untuk memperkecil ukuran partikel,
dan pengadukan agar pencampuran lebih homogen.
2. Penggilingan
Bahan digiling dalam alat grinder, seperti ball mill, blender.
3. Pulverization by intervention
Proses memperkecil ukuran partikel dengan pertolongan
bahan kedua/pelarut yang mudah dipisahkan setelah proses
berakhir, disebut juga grinding basah. Caranya bahan obat +
pelarut ad tepat larut + bahan padat inert, aduk ad kering dan
homogen.
Pencampuran
Pencampuran serbuk

Mixing: “doubling-up” technique


Dimulai dengan bahan serbuk (A) yang
memiliki berat dan volume kecil (sedikit),
ditambahkan sejumlah yg sama dari
bahan B lalu digerus hingga tercampur
homogen.
Selanjutnya tambahkan lagi B dengan
jumlah sama dg serbuk di dalam
lumpang, gerus homogen. Lakukan
sampai semua serbuk tercampur
homogen.
Selanjutnya tambahkan bahan lain (C, D
atau E) sesuai metode diatas.
Membagi serbuk
Membungkus
TUGAS

1. Kerjakan perhitungan bahan 2. Kerjakan perhitungan bahan


dan pembuatannya! dan pembuatannya!

R/ Camphora 3 R/ Parasetamol ½ tab


Menthol 7 CTM ¼ tab
ZnO 10 Coffein 25 mg
Talkum ad 100 m.f. pulv. dtd. No. XV
m.f. Pulv. Adsper. S t dd P I
Sue

Anda mungkin juga menyukai