SERBUK
SERBUK
SERBUK
PULVIS et PULVERES
(SERBUK)
Obat
dalam
Pulvis
Pulveres
PEMBAGIAN SERBUK
PULVIS (Serbuk tidak terbagi)
Obat Dalam (Oral)
Terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia,
antasida, makanan diet dan beberapa
jenis analgetik tertentu.
Pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau
penakar lainnya.
Obat Luar
Contoh: serbuk gigi dan serbuk tabur.
PULVERES (Serbuk terbagi)
Serbuk yang dibagi-bagi dalam bobot yang kurang lebih sama
Dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk
sekali minum
MACAM-MACAM SERBUK
KELEBIHAN KELEMAHAN
Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis Tidak tertutupnya rasa
yang sesuai dengan keadaan pasien tidak enak seperti pahit,
Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak sepat, lengket di lidah
oleh air (bisa diatasi dengan
Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna corrigens saporis)
dibanding sediaan padat lainnya Pada penyimpanan
Cocok digunakan untuk anak-anak dan menjadi lembab
orang dewasa yang sukar menelan kapsul
atau tablet
Obat yang terlalu besar volumenya untuk
dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat
dalam bentuk serbuk
SYARAT SERBUK
Halus
Homoge
Kering
n
Syarat
Serbuk
SYARAT SERBUK
KERING
Tidak boleh menggumpal karena mengandung air (lembab)
HALUS
Partikel memenuhi derajat kehalusan serbuk
HOMOGEN
Setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahan-
bahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula
(campurannya serbasama atau merata)
DERAJAT HALUS SERBUK &
PENGAYAK
Derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak.
Nomor pengayak menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung
searah dengan panjang kawat.
Nomor pengayak : 5, 8, 10, 22, 25, 30, 36, 44, 60, 85, 100, 120,150,
170, 200 dan 300
Jika dinyatakan dalam satu nomor, artinya semua serbuk dapat
melalui pengayak dengan nomor tersebut. Misalnya: “serbuk 85”,
artinya semua serbuk yang diayak harus melalui ayakan no 85.
Jika dinyatakan dalam 2 nomor, artinya semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor tertinggi. Contoh “serbuk 10/40” artinya
semua serbuk dapat melewati ayakan no 10, dan tidak lebih dari
40% yang melalui ayakan no 40.
DERAJAT HALUS SERBUK &
PENGAYAK
Derajat halus serbuk (menurut FI ed III):
• Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
• Serbuk kasar adalah serbuk (10/40)
• Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60)
• Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85)
• Serbuk halus adalah serbuk (85)
• Serbuk sangat halus adalah serbuk (120) dan
(200/300)
KETENTUAN UMUM PERACIKAN
Pengenceran tablet
Misal:
Tablet Parasetamol 3,5 tablet. Maka ambil 3 tablet dan 0,5 tablet
diambil dari pengenceran. Caranya: ambil 1 tablet parasetamol, gerus
kemudian timbang, jika hasilnya tidak bulat maka dapat di ad-kan
dengan penambahan SL.
Misal: 1 tablet yang telah digerus + SL = 800 mg.
Maka 0,5 tablet = 0,5 x 800 mg = 400mg (hasil pengenceran)
SERBUK DENGAN TABLET ATAU KAPSUL
a. Kurang dari 30 mg
1. Contoh : Luminal 15 mg
pengenceran : Timbang luminal 30 mg, ditambah laktosa dan
carmin 270 mg, jumlah 300 mg (pengenceran 1:10).
Dari campuran ini diambil : 15/30 X 300 mg = 150 mg
2. Contoh : Atropin sulfas 4 mg
Pengenceran : Timbang atropine sulfas 30 mg ditambah laktosa
dan carmin 1470 mg, jumlah 1500 mg (pengenceran 1:50).
Dari campuran ini diambil : 4/30 X 1500 mg = 200 mg
SERBUK DENGAN BAHAN OBAT DALAM JUMLAH KECIL
b. Kurang dari 1 mg
Contoh : Atropin sulfas 0,3 mg.
Tingkat I :
Timbang Atropine sulfas 30 mg ditambah laktosa dan carmin
1470 mg, jumlah 1500 mg (pengenceran 1:50).
Timbang campuran ini = 3/30 X 1500 mg = 150 mg
(mengandung Atropin sulfas 3 mg)
Tingkat II :
Timbang campuran I =150 mg, ditambah Laktosa 350 mg, Jumlah
500 mg.
Timbang campuran ini 0,3/3 X 500 mg = 50 mg
CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK
Pencampuranukuran partikel
Memperkecil
1. Penggerusan
Dengan menggerus bahan obat dalam mortir, dilakukan
penekanan dengan stamper untuk memperkecil ukuran partikel,
dan pengadukan agar pencampuran lebih homogen.
2. Penggilingan
Bahan digiling dalam alat grinder, seperti ball mill, blender.
3. Pulverization by intervention
Proses memperkecil ukuran partikel dengan pertolongan
bahan kedua/pelarut yang mudah dipisahkan setelah proses
berakhir, disebut juga grinding basah. Caranya bahan obat +
pelarut ad tepat larut + bahan padat inert, aduk ad kering dan
homogen.
Pencampuran
Pencampuran serbuk