SCM 3 Kel.06
SCM 3 Kel.06
SCM 3 Kel.06
1. Pendahuluan
2. Time To Market Sebagai Faktor Keunggulan Bersaing
3. Keterlibatan Supplier Dalam Perancangan Produk Baru
4. Design For Manufacturability (DFM)
5. Design For Supply Chain Management (SCM)
6. Design For Reverse Logistics
7. Rancangan yang Mendukung Mass Costomization
8. Efek Kesamaan Komponen
3.1 PENDAHULUAN
Dalam perspektif supply chain,perancangan produk baru adalah salah satu fungsi vital yang
sejajar dengan fungsi-fungsi lain seperti pengadaan material, produksi dan distribusi.
Keinginan pelanggan yang beragam dan persaingan yang semakin ketat Sehingga mendorong perusahaan untuk
semakin inovatif dalam menciptakan produk baru.
Pengembangan produk menjadi isu penting pada produk-produk inovatif,tetapi tidak terlalu penting pada produk-
produk fungsional. Namun produk-produk fungsional pun dewasa ini banyak yang berubah kearah produk
inovatif.
3.2 TIME TO MARKET SEBAGAI FAKTOR KEUNGGULAN
BERSAING
Time to market adalah waktu antara gagasan perancangan produk baru dimulai sampai
produk tersebut dipasarkan.
Fase-fase kegiatan dalam perancangan produk baru secara umum :
1. Idea generation
2. Business/technical assessment
3. Product concept
4. Product engineering & design
5. Prototype design
6. Test and pilot production
7. Manufacturing ramp up
8. Launch
Banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk memperpendek time to market
yaitu:
1. Keterlibatan banyak pihak mulai dari wakilwakil bagian (fungsional) di dalam perusahaan maupun
pihak luar seperti supplier dan pelanggan
2. Manajemen proyek yang bagus
3. Tim perancangan produk yang solid, dinamis dan enerjik
4. Teknologi yang mendukung
Praktek melibatkan fungsi-fungsi lain sejak dini dalam perancangan produk serta,Secara simultan melakukan kegiatan perancangan
produk yang tadinya dikerjakan secara sequensial dinamakan dengan Concurrent engineering.
3.3 KETERLIBATAN SUPPLIER DALAM PERANCANGAN PRODUK
BARU
Banyak perusahaan yang memilih supplier sebelum proses rancangan produk dimulai, sehingga supplier tersebut bisa
dilibatkan dalam kegiatan perancangan produk. Mereka diperlukan untuk memberikan masukan tentang material apa
yang cocok untuk suatu rancangan produk baru dan Apakah supplier tersebut nantinya bisa memasok material yang
dibutuhkan.
Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melibatkan supplier antara lain :
•penghematan biaya material,
•peningkatan kualitas dan kecocokan material dengan rancangan yang dibuat,
•serta pengurangan waktu perancangan maupun waktu manufaktur
Menurut Handfield and Nichols (2002) Supplier-supplier untuk item-item yang kompleks dan
supplier-supplier kritis perlu dilibatkan sejak awal
1. Kemampuan dan kemauan mereka untuk berpartisipasi dalam proses perancangan termasuk untuk mencapai kesepakatan tentang
isu-isu hak kekayaan intelektual dan hal-hal lain yang bersifat rahasia
2. Kemauan mereka untuk memberikan komitmen waktu, tenaga maupun sumber daya lain yang diperlukan dalam perancangan
produk baru.
3.4 DESIGN FOR MANUFACTURABILITY (DFM)
Ada bebrapa prinsip dari design for manufacrurability, antara lain :
-simplifikasi rancangan produk melalui penggunaan komponen yang lebih sedikit dan langkah proses
produksi yang lebih sederhana.
-Standardisasi bahan dan komponen antarproduk
-Upayakan penggunaan modular design pada perencanaan produk
-Menggunkan konsep postponement
-Mengupayakan menggunkan teknologi yang sama dengan produk lama
-Membentuk tim lintas fungsi
3.5 DESIGN FOR SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Rancangan produk yang mempertimbangkan supply chain management dinamakan design for
SCM.
Secara umum design for SCM mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Kemudahan untuk menyimpan, mengirim, dan mengembalikan produk.
2. Fleksibelitas rancangan terhadap perubahan permintaan pelanggan.
3. Modularity : banyaknya komponen yang sama dan bisa digunakan untuk membuat produk akhir
yang berbeda.
4. Aspek lokalisasi: rancanagn yang memperhatikan bisa atau tidaknya sebagian kegiatan perakitan
akhir dilakukan diarea pemasaran.
5. Reuseability dari rancangan
6. Rancangan yang mendukung cutomization.