Knowledge - BAPPEDA - KEMENKEU Fasilitas Atau Dukungan Pemerintah Untuk Proyek KPBU KEMENKEU

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

Fasilitas/Dukungan Pemerintah Untuk Proyek

KPBU
Jakarta, 7 April 2017
JIMMY SITUMORANG
KASUBDIT PENYIAPAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN
BADAN USAHA

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
Fasilitas / Dukungan Pemerintah
Untuk Proyek KPBU

Project Development Fund


(PDF)

Fasilitas/ Dukungan Kelayakan


Dukungan (Viability Gap Fund/ VGF)
2

Penjaminan Pemerintah
yang timbul akibat
terjadinya Risiko Politik

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
Project Development Fund
1 (PDF)

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
3
Fasilitas Dana Penyiapan Proyek (PDF) (1)

• Dana yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan


fasilitas penyiapan kajian akhir studi kelayakan dan
fasilitas pendampingan transaksi
• Fasilitas penyiapan kajian awal studi kelayakan dapat
laksanakan sendiri oleh PJPK dan/atau Bappenas,
dan/atau KPPIP (untuk proyek KPBU Prioritas)
• PDPPI dapat dijadikan pusat konsultasi PJPK dalam
setiap Tahapan KPBU

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
4
Fasilitas Dana Penyiapan Proyek (PDF) (2)
Berdasarkan pengaturan PMK Nomor 265 Tahun 2015 serta
perubahannya, pelaksanaan Fasilitas dapat dilakukan oleh:
• DJPPR c.q. Dit. PDPPI sebagai pelaksana fasilitas;
• Badan Usaha Milik Negara tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, melalui penugasan khusus dari
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal PPR;
• Lembaga Internasional dalam bentuk kerjasama dalam
rangka pelaksanaan Fasilitas.(PMK 129 Tahun 2016)

Dalam hal Proyek KPBU Kilang Minyak, biaya pelaksanaan


Fasilitas dapat dibayarkan terlebih dahulu oleh PJPK kepada
Lembaga Internasional, dan selanjutnya PJPK mendapatkan
penggantian biaya (reimbursement) dari Dana Penyiapan
Proyek).
Direktorat Pengelolaan Dukungan
DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
5
Mekanisme Pemberian PDF untuk Proyek KPBU
(Berdasarkan PMK Nomor 265 Tahun 2015)

Penjelasan Skema: Financial


Menteri Keuangan
1. Dana PDF bersumber dari alokasi APBN; Close
c.q Dirjen PPR
2. Menteri Keuangan mendelegasikan kewenangan pengelolaan
Dana PDF kepada PPP Unit; APBN
3. Menteri Keuangan c.q Dirjen PPR dan PJPK menandatangani Badan Usaha
Kesepakatan Induk dalam rangka Penyediaan dan Pelaksanaan
Fasilitas setelah diterbitkannya Persetujuan Fasilitas oleh Menkeu 2
; Perjanjian KPS
1
4. Dalam hal Pelaksana fasilitas melalui penugasan khusus BUMN,
Menteri Keuangan c.q Dirjen PPR menerbitkan SK penugasan dan 3
menandatangani perjanjian penugasan kepada BUMN, selaku
pelaksana penyiapan dan/atau pendampingan transaksi; Dit. PDPPI PJPK
5. Setelah terbit SK dan perjanjian penugasan, PJPK PDF
menandatangani Perjanjian Pelaksanaan Fasilitas dengan BUMN
pelaksana penugasan PDF;
6. Pelaksanaan pemberian Fasilitas oleh BUMN dilakukan bersama Back to back Pembentukan
7 8 4
konsultan dengan menggunakan dana BUMN terlebih dahulu agreement
yang dapat meliputi kegiatan:
a. Fasilitas Penyiapan Proyek yang terdiri atas:
• Penyiapan Kajian awal Pra Studi Kelayakan dan
BUMN
Penyiapan Kajian Akhir Pra-Studi Kelayakan;
• Penyiapan Kajian Akhir Pra-Studi Kelayakan. 5
Tim Koordinasi

a. Pendampingan Transaksi proyek:


6
• Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha;
• Pelaksanaan Penandatangan Perjanjian KPBU.
7.Pelaksana Fasilitas mengajukan tagihan atas pelaksanaan
pemberian Fasilitas kepada Direktur PPP Unit;
8. Pelaksana Fasilitas menerima kompensasi pemberian Fasilitas Alur Dana PDF
Pengadaan Manajemen
berupa penggantian biaya + margin dari PPP Unit. Konsultan Fasilitasi Proyek
Alur Kontraktual
Note: Dalam hal Pelaksana Fasilitas dilakukan oleh PDPPI, tidak
diperlukan SK Penugasan dan Perjanjian Penugasan. Selanjutnya
Perjanjian Pelaksanaan Fasilitas ditandatangani oleh Direktur PDPPI Koordinasi Pelaksanaan Fasilitas
dan PJPK
Direktorat Pengelolaan Dukungan
DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
6
Dukungan Kelayakan
2 (Viability Gap Fund/ VGF)

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
7
Dukungan Pemerintah Dalam Rangka
Meningkatkan Kelayakan Proyek (1)

• Kontribusi Pemerintah Pusat atas sebagian biaya


konstruksi, yang diberikan kepada proyek KPBU dalam
rangka meningkatkan kelayakan finansial proyek
• Dasar Hukum : PMK 223/2012 dan PMK 143/2013
• Dukungan Kelayakan diberikan dalam bentuk tunai
kepada proyek KPBU atas suatu porsi yang tidak
mendominasi biaya konstruksi (max 49% dari biaya
konstruksi)

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
8
Dukungan Pemerintah Dalam Rangka
Meningkatkan Kelayakan Proyek (2)
Tanpa Dukungan Pemerintah Dengan Dukungan Pemerintah

A Tarif selama masa konsesi


Tarif selama masa konsesi
B ATP
Investmennt Cost

Investme
nt Cost
DP Note: ATP (Ability to Pay)

Tujuan:
 Untuk meningkatkan kelayakan finansial Proyek KPS yang kelayakannya marginal.
 Untuk membuat tarif layanan yang diberikan proyek KPS menjadi terjangkau oleh
masyarakat.

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
9
Kriteria untuk Mendapatkan
Dukungan Kelayakan (VGF)
 Proyek secara ekonomi layak namun secara finansial belum layak.
 Proyek yang didasarkan pada “prinsip pengguna membayar”.
 Investor swasta yang dipilih harus melalui tender yang terbuka dan
kompetitif dibawah skema KPBU.
 Perjanjian kerjasama harus membuat skema peralihan aset dan/ atau
manajemen aset dari investor ke PJPK pada akhis masa konsesi.
 Studi kelayakannya harus menunjukan:
1. Alokasi risiko yang optimal antara investor dan PJPK
2. Menyimpulkan bahwa proyek layak secara ekonomis dan akan layak
secara finansial apabila diberikan VGF
 VGF yang diberikan hanya untuk sektor-sektor yang disebutkan dalam
Perpres 38/2015 dan perubahannya.

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
10
Dana Dukungan Kelayakan (VGF)
dalam PMK 223/2012
• VGF adalah kontribusi APBN atas sebagian biaya konstruksi (max 49%) dalam rangka
Definisi dan Ruang meningkatkan kelayakan finansial proyek KPBU
Lingkup • Biaya investasi non konstruksi harus dikeluarkan dari basis perhitungan VGF

• Perjanjian KPBU, menjadi dasar atas tahapan pencairan/pembayaran VGF


Dasar Pem- • Besaran dan tahapan pencairan VGF ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui persetujuan
bayaran VGF besaran, persetujuan final dan Surat Dukungan Kelayakan

Sumber • APBN merupakan sumber dana VGF baik untuk proyek KPBU Pusat maupun Daerah
Dana VGF • VGF langsung dibayarkan dari APBN kepada proyek KPBU (rek. Badan Usaha)

Klasifikasi • Pembayaran VGF diklasifikasikan sebagai Belanja barang


Belanja • Klasifikasi Mata Anggaran BA 99

• VGF dianggarkan secara berkala oleh Kementerian Sektor dan dialokasikan oleh
Periode Kemenkeu c.q. DJPPR pada setiap tahun anggaran sesuai peraturan perundang-
Penganggaran undangan

• Persetujuan Prinsip diterbitkan sebelum Prakualifikasi (PQ)


Jenis • Persetujuan Besaran diterbitkan sebelum pengumuman RFP Final
Persetujuan • Persetujuan Final diterbitkan sesudah penetapan pemenang dan sebelum penandatangan
VGF Perjanjian KPBU
• Surat Dukungan Kelayakan setelah penandatangan perjanjian KPBU

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
11
Proses Pemberian Dukungan Kelayakan 1/2
Pasal 11-12 Pasal 13-14 Pasal 15-16

PQ Initial Final Bid Penetapan BUPL


RFP RFP Sub-
mission
PJPK:
1 Usulan
Persetujuan Prinsip 2 Usulan
Persetujuan Besaran DK Besaran DK
3 Usulan Persetujuan Final
kepada Menteri Keuangan kepada Menteri Keuangan sebagaimana dalam kepada Menteri Keuangan
Isi: Disertai:
 informasi proyek KS Disertai: Persetujuan Besaran
 salinan Berita Acara Hasil Pelelangan
 usulan jumlah besaran DK  dokumen pengumuman hasil PQ DK B menjadi satu- (BAHP)
 waktu & syarat pencairan DK  dokumen perubahan atas Pre-FS satunya parameter  pernyataan PJPK: pelelangan dilakukan
 melampirkan: (jika ada) sesuai dengan peraturan KPS
finansial dalam
o pre-FS*)  pernyataan PJPK bahwa dokumen-  salinan surat penetapan pemenang lelang
o surat pernyataan PJPK: dokumen di atas telah dibuat secara wajar penetapan Badan  jadwal:
• pre-FS wajar & dapat diper- dan seluruh isinya dapat o pendirian Badan Usaha Penandatangan
Usaha Pemenang
tanggungjawabkan dipertanggungjawabkan Perjanjian Kerjasa Sama (BUPPKS)
• bersedia mengikuti mekanisme Lelang (BUPL)
o penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
pemberian DK (PKS)
Kemenkeu

Evaluasi oleh Komite DK Evaluasi oleh Komite DK Evaluasi oleh Komite DK

Rekomendasi Komite DK
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan Rekomendasi Komite DK ke Menteri
ke Menteri Keuangan (i) Besaran DK Keuangan
(ii) Waktu Pencairan DK

Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK

A Persetujuan Prinsip
PQ
B Persetujuan Besaran DK Final
RFP C Persetujuan Final

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
12
Proses Pemberian Dukungan Kelayakan 2/2
Pasal 16 Pasal 17 - 18 Pasal 18 - 19

Pendirian Penandatanganan PKS Pencairan DK


PJPK: BUPPKS antara PJPK dan BUPPKS

PJPK menerbitkan draft:


5 Pelaporan
4 Dokumen Persetujuan Pemberian
Dukungan Kelayakan
Kepada Menteri Keuangan

 tentang:
i. pendirian BUPPKS
• dengan menggunakan Persetujuan Final
ii. rencana penandatanganan PKS
C sebagai dasar
 lampiran:
o akta pendirian BUPPKS
o bukti penyetoran BUPL dalam saham BUPPKS
o draft final PKS, dilampiri dengan draft final
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan
Kelayakan
Kemenkeu

Evaluasi oleh Komite DK

Menteri Keuangan menerbitkan kepada BUPPKS, cc PJPK


Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan:
(i) Besaran DK D Surat Dukungan Kelayakan
(ii) Waktu Pencairan DK
Berisi konfirmasi Menteri Keuangan tentang telah berlakunya
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan dan
memuat minimal:
o jumlah DK sesuai Dokumen Persetujuan Pemberian
Dukungan Kelayakan;
o waktu dan syarat pembayaran DK sesuai Dokumen
Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
13
Proses Pencairan Dukungan Kelayakan
(VGF)
1
Bukti Pencapaian Kinerja
dan Hasil Verifikasi
Konsultan Independen
Tagihan
3
VGF

PJPK Kementerian
Badan Usaha
Teknis-KPA
2 3 4
Persetujuan PJPK atas Hasil Lampiran tagihan VGF: SPM
Verifikasi Konsultan 1. Perjanjian Kerja Sama
Independen 2. Surat Dukungan Kelayakan
6 3. Ringkasan Terms & Conditions
VGF VGF KPPN
4. Bukti pencapaian kinerja yang
telah diverifikasi 5
Keterangan: 5. Persetujuan PJPK atas hasil
1. KPA = Kuasa Pengguna Anggaran SP2D
2. PPK = Pejabat Pembuat Komitmen verifikasi
3. KPPN = Kantor Pelayanan 6. Surat Pernyataan dari PPP Co
Perbendaharaan Nasional
4. SPM = Surat Perintah Membayar
bahwa pencapaian kinerja BANK
5. SP2D = Surat Perintah Pencairan Dana adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan
Operasional

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
14
3 Jaminan Pemerintah

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
15
Penjaminan Pemerintah

• Kontribusi Pemerintah Pusat atas sebagian biaya konstruksi, yang diberikan


kepada proyek KPBU dalam rangka meningkatkan kelayakan finansial
proyek
• Dasar Hukum : PMK 223/2012 dan PMK 143/2013
• Dukungan Kelayakan diberikan dalam bentuk tunai kepada proyek KPBU
atas suatu porsi yang tidak mendominasi biaya konstruksi (max 49% dari
biaya konstruksi)
• Dalam rangka meningkatkan kredibilitas penjaminannya, PT PII melakukan
kerjasama dengan Multilateral Development Agency (MDA) ataupun pihak
lainnya
• Dalam hal diperlukan, Menteri Keuangan akan memberikan counter
guarantee guna mendukung kerjasama PT PII

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
16
Skema Pengembalian Investasi dengan AP
Jenis Pengembalian Investasi Proyek KPBU
1. Availability (based) Payment (Pembayaran Ketersediaan Layanan)/ AP
o Definisi
adalah pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada
Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan kualitas
dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian KPBU.

o Dasar Hukum
• Perpres 38/2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur.
• PMK Nomor 190/PMK.08/2015 tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan Dalam
Rangka KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur.

2. User (based) Payment


o Pengembalian investasi berdasarkan penggunaan aktual atas layanan yang tersedia
o Pihak swasta harus menanggung risiko permintaan
o Pihak swasta biasanya akan meminta tingkat pengembalian yang lebih tinggi
o Dasar Hukum : Perpres 38/2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur.

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
17
Proses Bisnis Skema KPBU AP dan User Fee
Penugasan PDF
Kemenkeu Kemenkeu
(APBN) (APBN)
(APBD
Single
window Penugasan
)
Single
Policy PDF
window
Policy
AP
(Pemda)
VGF
* PT PII VGF PT SMI
PT SMI PT PII
Penyiapan AP
Regres dan (K/L) Regres Penyiapan
Transaksi dan
Penjaminan Penjaminan Transaksi

Perjanjian
Perjanjian
KPBU
KPBU
Badan Usaha PJPK Badan Usaha PJPK
AP

User fee
Tarif

Pengguna Pengguna
Availability Payment (AP) Layanan Layanan
*untuk KPBU Pusat AP dan VGF tidak dapat digabungkan User Fee

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
18
Kelebihan Skema AP Dibandingkan dengan
Skema Belanja Modal (Tradisional)

Pengadaan infrastruktur dengan Belanja Modal Harus dialokasikan belanja modal


(APBN) untuk membayar kontraktor
proyek selama masa konstruksi
Rp Juta

Harus dialokasikan belanja APBN


untuk pemeliharaan aset selama
masa operasi

Adanya risiko kelebihan biaya dan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tahun
kelebihan waktu yang harus
ditanggung APBN

Pengadaan infrastruktur dengan skema AP


Tidak ada alokasi APBN untuk
Pembayaran konstruksi
Belanja APBN untuk membayar
Rp Juta

ketersediaan layanan (AP) hanya


dilakukan pada masa operasi
Menghilangkan risiko kelebihan
biaya dan kelebihan waktu yang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tahun harus ditanggung APBN
masa konstruksi masa operasi

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
19
Kriteria Proyek untuk dapat mengaplikasikan KPBU AP

Kriteria Umum Proyek:

1. Proyek infrastruktur yang layak secara ekonomi (meningkatkan kualitas layanan public atau
pun memberi manfaat social bagi masyarakat) namun secara komersial masih marginal
2. Proses pengadaan proyek dilakukan melalui tahapan pemilihan yang adil, terbuka dan
transparan, serta memperhatikan prinsip persaingan usaha yang sehat
3. Moda pengembalian investasi kepada badan usaha tidak berasal dari tarif pengguna
layanan
4. Tarif tetap dapat dikenakan kepada pengguna layanan, dimana pengelolaannya
dilaksanakan oleh PJPK

Kriteria tambahan untuk proyek daerah:

5. AP untuk proyek daerah bersumber dari APBD


6. Apabila kapasitas APBD tidak mencukupi kebutuhan AP, maka kelayakan finansial proyek
KPBU dapat dibantu melalui VGF
7. VGF adalah Dana Dukungan atas sebagian biaya konstruksi yang bersumber dari APBN
(maximum 49% dari biaya konstruksi)
8. Pengaturan lebih lanjut atas penganggaran APBD dan proyek Daerah ditetapkan oleh
Permendagri.

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
20
Pengaturan Dalam PMK AP
• AP meliputi biaya Capex, Opex dan tingkat pengembalian investasi
Ruang
• AP tidak boleh menanggung biaya promosi dan biaya pengelolaan pendapatan tarif
Lingkup layanan

Dasar • Perjanjian KPBU, yang didalamnya mengatur tentang target kinerja yang objektif dan
terukur akan menjadi dasar pembayaran AP
Pembayaran • Pembayaran AP tidak dihubungkan dengan tarif pengguna layanan

Sumber • APBN untuk KPBU (proyek infrastruktur pusat), atau


Dana AP • APBD untuk KPDBU (proyek infrastruktur daerah)

Klasifikasi • Diklasifikasikan sebagai belanja barang/jasa (layanan publik) yang dilakukan oleh
Belanja Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah
• AP dianggarkan dan dialokasikan secara berkala oleh PJPK melalui DIPA pada setiap
Periode tahun anggaran sesuai peraturan perundang-undangan
Penganggaran • Penganggaran pertama dilakukan pada tahun sebelum periode operasi dimulai
• AP dibayarkan oleh Pemerintah (PJPK) pada masa operasi dengan suatu komitmen
pembayaran jangka panjang
Periode • Pencairan pertama dilakukan pada tahun pertama periode operasi
Pembayaran • Pencairan dapat dilaksanakan secara berkala sesuai dengan spesifikasi output dan
pencapaian target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian KPBU

• Persetujuan Prinsip diajukan PJPK sebelum PQ, diterbitkan Menkeu sebelum


Perstujuan
penetapan RFP Final
AP • Persetujuan Final diterbitkan sebelum penandatangan perjanjian KPBU
Direktorat Pengelolaan Dukungan
DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
21
Prosedur Pelaksanaan AP
Final Bid Penetapan BUPL Ttd PKS
RFP Sub-
mission
PJPK:
1 Usulan
Persetujuan Prinsip
Market
Sounding
PQ Initial RFP 2 Usulan Persetujuan Final
kepada Menteri Keuangan kepada Menteri Keuangan
Disertai:
Isi: Disertai:  salinan Berita Acara Hasil Pelelangan
 informasi mengenai kesiapan proyek KPBU  dokumen pengumuman hasil market (BAHP)
 melampirkan: sounding dan PQ  pernyataan PJPK: pelelangan dilakukan
o pre-FS*)  dokumen perubahan atas Pre-FS sesuai dengan peraturan KPBU
o surat pernyataan PJPK: (jika ada)  salinan surat penetapan pemenang lelang
• SCBA  pernyataan PJPK bahwa dokumen-  jadwal:
• Komitmen bersedia mengikuti dokumen di atas telah dibuat secara wajar o pendirian Badan Usaha Penandatangan
mekanisme KPBU dan seluruh isinya dapat Perjanjian Kerjasa Sama (PKS)
• Target waktu pelaksanaan proyek dipertanggungjawabkan
o penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
(PKS)
Kemenkeu

Evaluasi oleh Dit PDPPI Pemantauan oleh Dit PDPPI guna memastikan Evaluasi oleh DJPPR dan DJA
kepatuhan atas regulasi di bidang Keuangan
Negara

Pendampingan melalui fasilitas PDF


Rekomendasi dan meminta izin ke Menteri
Capacity Building untuk KPBU dan proses Rekomendasi ke Menteri Keuangan
Keuangan untuk memantau proses pengadaan
KPBU penganggaran dan alokasi AP

Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK


Persetujuan Final
A Persetujuan Prinsip* B guna memastikan AP masuk
dalam akun mandatory spending
di APBN serta proses persetujuan
di DPR sebelum penandatangana
*Kebutuhan adanya persetujuan prinsip tidak menjadi suatu keharusan, dilihat dari kebutuhan PJPK dan hasil PKS
proses pengadaan
sampai dengan sebelum Final RFP
Direktorat Pengelolaan Dukungan
DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
22
Syarat agar proyek dapat diusulkan dengan skema AP

Pihak Kemenkeu c.q. Dit PDPPI dapat memberikan fasilitas kepada PJPK yang proyeknya
lolos evaluasi penilaian, diantaranya fasilitas;

 Pendampingan dan konsultasi dalam proses penyiapan


 Menjembatani koordinasi PJPK dengan lembaga donor, agar dapat memberikan
fasilitas penyiapan kelayakan teknis dan finansial
 Pendampingan dalam proses pengusulan dukungan pemerintah dan/atau jaminan
pemerintah melalui PT PII
 Pendampingan dan fasilitas konsultasi dalam proses transaksi (Konsultasi pasar,
Pra-kualifikasi, lelang, negosiasi dll)

4 Aspek yang dinilai dalam evaluasi proyek;

 Value For Money (VFM) dalam bentuk kualitatif


 Availability Payment
 Kapasitas Fiskal PJPK
 Kesiapan proyek dan Komitmen PJPK dalam mengimplementasikan

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
23
Syarat agar proyek dapat diusulkan dengan skema AP

Terdapat 15 Kriteria dalam ke-4 aspek yang dinilai, halmana harus dapat dijelaskan oleh
PJPK (Pemda):

1. Aspek VfM proyek menggunakan skema KPBU


- Kebutuhan proyek bagi masyarakat atau Pemda (need analisys)
- Kepatuhan proyek terhadap regulasi dan peluang keberhasilan implementasi proyek
- Kompleksitas pengelolaan risiko
- Perkiraan waktu pencapaian utilisasi proyek
- Nilai investasi proyek
- Kompleksitas pemeliharaan proyek
2. Aspek AP
- Sumber pengembalian investasi proyek
- Analisa rasio PAD terhadap nilai proyek
3. Aspek Kesiapan Proyek dan Keseriusan PJPK
- Ketersediaan anggaran publik untuk tahap penyiapan
- Penyediaan lahan
- Kesiapan proyek
4. Aspek Kapasitas PJPK
- Analisa presentase ruang fiscal
- Analisa rasio PAD tahun terakhir terhadap pendapatan
- Analisa rasio rata-rata PAD 5 tahun terakhir terhadap pendapatan
- Analisa rasio belanja modal terhadap total belanja

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
24
Peran Penjaminan PT PII dalam
menjawab isu-isu potensial dalam implementasi AP

Isu-isu potensial
Mismatch penganggaran Sustainability APBN/APBD
ketidaksesuaian pembayaran AP kegagalan melakukan
dengan siklus penganggaran penganggaran AP dalam APBN/
APBN/ APBD APBD akibat situasi politik

Temporary shortage
kapasitas keuangan PJPK tidak
mencukupi

Kegagalan pembayaran AP

Pada dasarnya Kegagalan bayar PJPK yang diakibatkan oleh tindakan Pemerintah
dapat dijamin oleh PT PII

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
25
TERIMA
KASIH
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko
Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan
Pembiayaan Infrastruktur
Gedung Frans Seda Lantai 1
Jalan Dr. Wahidin No. 1
Jakarta Pusat 10710
Telp. (021) 3505052 Fax. (021) 3447386
Website: www.djppr.kemenkeu.go.id

Direktorat Pengelolaan Dukungan


DJPPR Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
26

Anda mungkin juga menyukai