Tabung Bertekanan
Tabung Bertekanan
Tabung Bertekanan
KLASIFIKASI :
1. Berdasarkan dimensinya: t 1
a. Berdinding tipis d 10 t : tebal dinding
t 1
b. Berdinding tebal d 10 d : diameter
p = tekanan fluida
d = diameter silinder
ℓ = panjang silinder
t = tebal dinding silinder
Gb.3.
ft1 = tegangan sirkumferensial bahan
silinder
Gaya total yang bekerja = tekanan x luas proyeksi = p . d . ℓ …….(1)
p. d
t= ………….. (3)
2. ft1
Catatan:
1. Dalam perencanaan silinder mesin, untuk pelebaran yang diijinkan
setelah terjadi keausan, maka persamaan (3) ditambah dengan
6 – 12 mm.
p.d
(6 12) mm
t= 2. ft1
2. Dalam konstruksi tabung bertekanan tinggi (ketel uap) yang
menggunakan sambungan paku keling dalam menyambung
ujung plat,
p.d
t= (mm) .......... (a)
2.ft1.
3. Dalam perencanaan ketel uap, tebal dinding yang dihitung dengan
persamaan (a), bisa dibandingkan dengan tebal plat minimum
(tabel 1).
Tabel 1
Catatan:
Bila nilai (t) dari hasil perhitungan lebih kecil dari nilai (t) dalam
tabel, dipakai nilai (t) dari tabel. Bila (t) hasil perhitungan lebih
besar dari (t) tabel, maka dipakai (t) hasil perhitungan.
2. Tegangan Longitudinal.
2
Gaya total yang bekerja = p x d ...(4)
4
Gaya tahan total = ft2 x π.d.t ...................(5)
Catatan :
Dari persamaan 3 dan 6 nampak bahwa tegangan longitudinal
adalah setengah dari tegangan sirkumferensial. Karena itu
perencanaan tabung bertekanan harus didasarkan pada tegangan
sirkumferensial.
Contoh:
Sebuah sistim hidrolis seperti pada Gb.5.
Tekanan pompa 30 kg/cm2.
a. Jika diameter tangki bertekanan 80
cm tentukan tebal dinding tangki
untuk efisiensi sambungan 100 %.
Diasumsi
Gb.5 tegangan tarik yang diijinkan untuk
bahan tangki adalah 500 kg/cm
b. Tentukan diameter silinder dan tebalnya untuk menghasilkan
2
.
gaya operasi F = 2500 kg. Diasumsi gaya gesek yang diijinkan
dalam silinder adalah 10% dari gaya operasi dan penurunan
tekanan antara tangki dan silinder adalah 2 kg/cm2. Diasumsi
tegangan tarik ijin bahan silinder 300 kg/cm2.
di ft p
t= 1
Gb.7 2 ft p
2. Persamaan Birnie’s.
d i f t (1 ) p
Untuk bahan ulet dan ujung terbuka, t = 1
2 f t (1 ) p
3. Persamaan Clavarino’s.
d i f t (1 2 ) p
Untuk bahan ulet dan ujung tertutup, t = 1
μ = poison ratio.
2 f t (1 2 ) p
= 0,25 – 0,33 untuk baja (steel)
= 0,23 – 0,27 untuk besi tuang (cast iron)
= 0,31 – 0,34 untuk tembaga (copper)
= 0,32 – 0,42 untuk kuningan (brass)
= 0,32 – 0,36 untuk aluminium
4. Persamaan Barlow’s.
p.d 0
Untuk pipa gas dan minyak bertekanan tinggi, t =
di = diameter dalam ; do = diameter luar
2.f t
5. Tebal cylinder head dan cover plate.
Cylinder head bisa berbentuk plat datar atau sedikit
Melengkung.
k. p
Tebal minimum untuk plat datar, t1 = di ft
Penyelesaian:
a. Tebal dinding silinder
di f t p 35 550 135
t= 1 1 4,95 cm 5cm
2 ft p 2 550 135
Tabel. 3
PIPES ft (kg/cm2)
Cast iron steam or water pipes 140
Cast iron steam engine cylinders 125
Lap welded wrought iron tubes 600
Solid drawn steel tubes 1400
Copper steam pipes 250
Lead pipes 16
Contoh:
Pipa baja membawa 2000 m3 uap per jam pada tekanan 12 kg/cm2.
Kecepatan aliran adalah 28 m/detik. Diasumsikan tegangan tarik
400 kg/cm2. Tentukan diameter dalam dari pipa dan tebal dinding.
Penyelesaian:
Banyaknya aliran uap, Q = 2000 m3/jam.
Tekanan uap, p = 12 kg/cm2.
Kecepatan aliran, v = 28 m/detik
Tegangan tarik, ft = 400 kg/cm2
Diameter dalam pipa,
Q 0,555
D = 1,13 1,13 0,1582 atau 0,16 m 16 cm
v 28
p.D 12.16
Tebal dinding, t = C 0,3 0,54 cm 5,4 mm
2.ft 2.400
7. Sambungan pipa.
a. Socket joint. b. Nipple joint.
p.D
0,35 200
Tebal pipa, t = 2.f 9 mm t= 9 11,5 mm
t 2 14
Diameter efektif, D1 = Dp – d = 290 -16 = 274 mm
Gaya yang berusaha memisahkan flange adalah gaya pada 8 baut,
yaitu:
2 2
D
F= 4 1 .p (274) .0,35 20650 N
4
Kita cari momen bending pada bagian x-x yang tangensial ke pipa
bagian luar. Dari pengukuran didapat, x = 90 mm
Jarak bagian x-x dari titik pusat baut,
Dp D 290 200
y= ( t) 11,5 33,5 mm
2 2 2 2
Tegangan kerja pada flange (fb):
Momen bending pada tiap baut akibat gaya F,
F 20650 ……….. (a)
Mb = .y 33,5 86480 N - mm
n 8
Momen tahanan flange,
Mb = fb.z = fb. 1/6.x.tf2 = fb. 1/6.90.202 = 6000.fb N-mm ......... (b)
Dari (a) dan (b) didapat,
86480 2
6000. fb = 86480 fb = 6000 14,413 N/mm
Contoh:
Tentukan dimensi luar dari sebuah flange dari pipa besi tuang
yang berdiameter 25 cm dengan tekanan 7 kg/cm2.
Penyelesaian:
Diameter dalam pipa, D = 25 cm
Tekanan, p = 7 kg/cm2
p.D
Tebal pipa, t = 2.f C
t
Dari tabel, untuk besi tuang nilai C = 0,9 cm dan ft = 140 kg/cm2.
7.25
Sehingga, t = 0,9 1,53 2 cm
2.140
dC 1,691
2,012 2,2 cm
Jadi diameter nominal baut, d = 0,84 0,84
Penyelesaian.
Diameter dalam pipa, D = 5 cm
Tekanan fluida, p = 70 kg/cm2
Tegangan tarik maksimum bahan pipa, ft = 210 kg/cm2
Tegangan tarik maksimum bahan baut, ft1 = 280 kg/cm2
D ft p 5 210 70
1 1 1,035 1,2 cm
Tebal dinding pipa, t = 2 ft p = 2 210 70
1,75
2,09 2,2 cm
Diameter nominal baut, d = 0,84
L1 8,35
M1 = 2F. 2 x 673,75 x 5,630 kg - cm
2 2