Difusi Dan Disolusi
Difusi Dan Disolusi
Difusi Dan Disolusi
dan
Disolusi
A P T, D O M I N U S M A G N U S B U N G A , S . FA R M , M . S I
A P T, M . S AT R I A M A N D A L A , S . FA R M . , M . FA R M
DIFUSI
PENGERTIAN
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses perpindahan massa molekul
suatu zat yang dibawa oleh gerakan molekular secara acak dan
berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul
melalui suatu batas, misalnya suatu membran polimer.
Dengan kata lain, Difusi adalah proses perpindahan zat dari konsentrasi
yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
Perbedaan konsentrasi (suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tingg ke bagian yang berkonsentrasi rendah) yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara
merata atau mencapai keadaan kesetimbangan manakala perpindahan
molekul tetap terjadi, walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Berdasarkan Energi yang
dibutuhkan
Berdasarkan Jenis membran
Difusi Biasa
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin
mengambil nutrisi atau molekul yang
01 01 Difusi melalui barrier non
hydrophobic atau tidak berpolar
pori/ Difusi Molekuler
/berkutub. Molekul dapat langsung
berdifusi ke dalam membrane plasma yang
Jenis- atau permeasi
terbuat dari phospholipids. Difusi seperti jenis 02 Difusi yang melalui
ini tidak memerlukan energi atau ATP
difusi barier pori
(Adenosine Tri-Phosphate).
Difusi 02
Khusus
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin 03 Difusi melewati matrix
mengambil nutrisi atau molekulyang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi
seperti ini memerlukan protein khusus yang
memberikan jalur kepada partikel-partikel
tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel.
DIFUSI MELALUI BARIER
NON PORI
Difusi molekuler atau permeasi melalui
1 medium tidak berpori bergantung pada
kelarutan molekul yang berpenetrasi/
menembus dalam membran bahan.
Contoh:
3 Transpor teofilin yang melalui suatu membran polimer
meliputi disolusi obat tersebut ke dalam membran.
Proses pergerakan melalui pori dan saluran
DIFUSI MELEWATI
1 melibatkan lewatnya bahan melalui pori-pori BARIER PORI
membran yang berisi pelarut.
Contoh:
3 Koefisien difusi melewati solven biasanya
Lewatnya molekul - molekul steroid
besar.
(yang disubtitusi dengan gugus
hidrofilik) melalui kulit manusia yang
terdiri dari folikel rambut, saluran
sebum dan pori-pori keringat pada
epidermis.
Difusi melalui suatu membran dengan susunan
1 anyaman polimer yang memiliki saluran yang DIFUSI MELEWATI
bercabang dan saling bersilangan.
Matrix
Difusi dapat terjadi melewati atau diantara
matrix dan Bergantung pada ukuran dan
2 bentuk molekul yang berdifusi.
02
04
Ukuran Partikel
Semakin kecil ukuran
partikel, semakin cepat 03 Suhu
partikel itu akan bergerak
sehingga kecepatan difusi Semakin tinggi suhu, partikel
semakin tinggi. Luas suatu area mendapatkan energi untuk bergerak
Semakin besar luas dengan lebih cepat. Maka, semakin
area, semakin cepat cepat pula kecepatan difusinya.
kecepatan difusinya.
Lanjutan - Faktor yang mempengaruhi difusi
Konsentrasi Obat
Semakin besar 06 FAKTOR-FAKTOR
perbedaan
konsentrasi obat,
semakin cepat pula
kecepatan difusinya.
07
09
Koefisien Difusi
Semakin besar koefisien
difusi, maka semakin besar 08 Koefisien Partisi
kecepatan difusinya.
Difusi pasif dipengaruhi oleh koefisien
Viskositas partisi, yaitu semakin besar koefisien
Semakin besar viskositas partisi maka semakin cepat difusi obat.
makan semakin lambat
kecepatan difusi
HUKUM FICK
Untuk menghitung laju Difusi maka dapat digunakan persamaan melalui hukum FICK
Menurut hukum difusi Fick, molekul obat berdifusi dari daerah dengan konsentrasi
obat tinggi ke daerah konsentrasi obat rendah.
Uji difusi
Salah satu metode yang digunakan dalam uji difusi adalah
metode flow through
Prinsip kerjanya :
• Pompa peristaltik menghisap cairan reseptor dari gelas
kimia kemudian dipompa ke sel difusi melewati penghilang
gelembung sehingga aliran terjadi secara hidrodinamis,
• Cairan tersebut kemudian dialirkan kembali ke reseptor
• Cuplikan diambil dari cairan reseptor dalam gelas kimia
dengan rentang waktu tertentu dan diencerkan dengan
pelarut campur.
• Kemudian, diukur absorbannya dan konsentrasinya pada
Panjang gelombang maksimum sehingga dapat dihitung laju
difusi berdasarkan hukum Fick di atas.
Uji difusi
Beberapa alat metode uji difusi lain :
DISOLUSI
• Disolusi mengacu pada proses ketika fase
padat (misalnya tablet atau serbuk) masuk
kedalam fase larutan, seperti air.
• Ketika obat melarut, partikel-partikel padat
memisah dan molekul demi molekul
Konsep Disolusi bercampur dengan cairan dan tampak
menjadi bagian dari cairan tersebut
• Disolusi sediaan farmasi adalah proses
pelepasan senyawa obat dari sediaan dan
melarut dalammedia pelarut
𝑑𝑀 𝐷 . 𝐴(𝐶 𝑠 −𝐶❑ )
A : luas permukaan zat
= Cs : kelarutan zat padat dalam media disolusi
𝑑𝑡 h C : konsentrasi zat dalam larutan pada waktu t
h : tebal lapisan difusi
Kecepatan disolusi
Contoh soal:
Suatu sediaan granul obat seberat 0,55 g dan luas permukaannya 0,28 m 2 (0,28 x 104
cm2) dibiarkan melarut dalam 500 ml air pada 25 oC. Sesudah menit pertama, jumlah
yang ada dalam larutan adalah 0,76 gram. Kuantitas D/h dikenal sebagai konstanta laju
disolusi (k). Jika kelarutan Cs dari obat tersebut adalah 15 mg/ml pada suhu 25 oC,
berapa kah k?
jawaban
𝑑𝑀 = 𝐷 . 𝐴 (𝐶 𝑠 − 𝐶 ❑ )
𝑑𝑡 h
Diketahui:
M = 0,76 gram = 760 mg 760 = 𝐷 ¿ ¿
60
t = 1 menit = 60 detik
S = 0,28 m2 = 0,28 x 104 cm2
1 2.67= 𝐷 ¿ ¿
cm/detik
C = 0 mg/cm3
Cs = 15 mg/ cm3
𝑘 = 𝐷 = 12,67
Ditanya : Nilai k atau D/h = ……… ? h 4,2 𝑥 10 4
Faktor yang mempengaruhi disolusi
Disolusi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu Sifat fisika kimia obat, factor formulasi, factor alat
dan kondisi lingkungan
PERAN 01
pengembangan produk baru, untuk pengawasan mutu, dan
untuk membantu menentukan kesetersediaan hayati.
UJI
DISOLUS 02
Karakteristik disolusi biasa merupakan sifat yang penting dari
produk obat yang memuaskan.
I
DALAM BIDANG
FARMASI
Uji disolusi digunakan untuk mengontrol kualitas dan menjaga
terjaminnya standar dalam produksi tablet.
03
Berikut, contoh table penerimaan uji disolusi untuk sediaan lepas segera,
pada farmakope Indonesia V, hal 1611
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing
monografi,
• persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif
terlarut dari unit sediaan yang diuji sesuai
dengan Tabel Penerimaan 1. Lanjutkan
pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil
pengujian memenuhi tahap S 1 atau S2.
• Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut
seperti tertera pada masing-masing monografi,
dinyatakan dalam persentase kadar pada
etiket,
• Angka 5%, 15%, dan 25% dalam tabel adalah
persentase terhadap kadar yang tertera pada
etiket, dengan demikian mempunyai arti yang
sama dengan Q
Intepretasi Hasil Uji disolusi
Jenis Alat uji disolusi, jenis media, volume media,
waktu, serta metode pengukuran spektro disesuaikan
pada monografi