Pertemuan Ke-8 TEKLAB

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PEMBAHASAN DAN

SIMULASI TEKNIK-TEKNIK
HUBUNGAN KONSELING
PERORANGAN
DORONGAN MINIMAL (DORMIN)
Pengertian
Dorongan Minimal adalah gerakan anggota badan,
pengulangan kata kunci yang menunjukkan bahwa
konselor mempunyai perhatian dan ikut serta dalam
pembicaraan klien.

Tujuan
Tujuan dorongan minimal adalah memberikan
kebebasan dan kesempatan kepada klien untuk terus
berbicara atau melanjutkan pembicaraannya.
Bentuk Dorongan Minimal
 Verbal yaitu dengan menggunakan kata-kata,
seperti : hmm…., ya…., trus…., lalu…., Ibumu….,
dsb.
 Non Verbal yaitu dengan menggunakan isyarat atau
bahasa tubuh lainnya, seperti : anggukan,
senyuman, dsb.
Waktu Penggunaan
Waktu penggunaan dorongan minimal adalah selama
proses konseling berlangsung, pada saat-saat yang
tepat. Saat yang tepat adalah saat Ki terhenti
berbicara atau Ki tertegun, Ki menoleh pada Ko, juga
pada saat penafsiran.
DORONGAN MINIMAL (DORMIN)
 Tanda bahwa konselor:
- mengikuti pembicaraan klien
- memahami pembicaraan klien
 Mendorong klien untuk terus membuka
diri
 Dengan kata atau isyarat yang tepat
 Dengan intonasi yang tepat
 Dalam waktu yang tepat
4
MENGENAL PERASAAN (NALSA)
Pengertian
Mengenal perasaan adalah kemampuan untuk
mengamati dan memberikan tanggapan secara tepat
terhadap perasaan-perasaan klien.

Tujuan
o Menimbulkan suasana keakraban dalam hubungan
konseling
o Mewujudkan sikap konselor yang menerima klien
sekaligus memberikan empati kepadanya
Cara Mengenal Perasaan Klien
 Mengamati isi pembicaraan, bahasa tubuh,
perasaan apa yang terkandung saat klien
menyampaikan sesuatu, pikiran apa yang
dikemukakan klien.
 Mengamati cara penyampaian permasalahan
oleh klien
 Melaksanakan 3M dengan baik
Syarat Mengenal Perasaan Klien
 Syarat utama untuk dapat bekerja dengan perasaan
klien dalam suasana konseling adalah kemampuan
untuk dapat mengenali yang dikomunikasikannya
baik secara verbal maupun non verbal.
 Konselor harus peka terhadap berbagai hal selain isi
dari yang disampaikan klien.
 Seringkali cara klien berbicara lebih memberikan
arti daripada kata-kata yang digunakan untuk
mengungkapkan dirinya.
 Peka adalah cepat tanggap atau sensitif terhadap
berbagai hal yang dikemukakan klien.
CARA SEDERHANA MENGENAL PERASAAN
KLIEN
Konselor dapat secara sederhana dan efektif
membuat perasaan klien dapat dikenali secara
jelas dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya
sebagai berikut :
• “Bagaimana perasaan Anda?”
• “Apa yang Anda rasakan sekarang?”
Kontak Psikologis

Konselor Klien
9
KONTAK PSIKOLOGIS
Pengertian
Kontak psikologis adalah hubungan psikologis antara
konselor dengan klien.
Tujuan
 Dengan terjadinya kontak psikologis, konselor dapat
menangkap apa yang dikomunikasikan klien baik
secara verbal maupun secara non verbal.
 Kontak psikologis adalah benang merah antara
konselor dengan klien yang akan menimbulkan rasa
empati pada konselor.
 Ko tidak boleh hanyut dalam perasaan Ki, karena
akan mengganggu proses konseling.
REFLEKSI
Pengertian
Refleksi adalah memantulkan kembali apa-apa yang
dirasakan dan dipikirkan oleh klien.
Tujuan
Agar Ki merasa bahwa Ko benar-benar sedang berusaha
memahami apa yang dikatakan Ki
Mengerti dengan tepat apa yang dimaksudkan klien
Konselor menerima klien apa adanya
Menumbuhkan kesan yang lebih mendalam pada Ki
tentang dirinya
Memudahkan klien memperoleh pengenalan dan
pemahaman diri yang lebih menyeluruh
JENIS-JENIS REFLEKSI
• Refleksi O, yaitu refleksi yang tidak ada
kelanjutannya. Konselor merefleksi isi
pembicaraan klien atau perasaannya, namun
tidak terlalu penting oleh klien.
• Refleksi negatif, yaitu yang membuat klien
mempertahankan diri, misalnya klien akan
menjawab :”tidak, saya tidak begitu”.
• Refleksi khayal, yang jauh dari kaitannya
dengan apa yang dimaksudkan klien.
• Refleksi positif, yaitu refleksi yang tepat dan
sesuai dengan perasaan atau isi pembicaraan
klien.
BENTUK REFLEKSI
Refleksi Isi
Yaitu konselor mensarikan secara singkat dan
sederhana informasi yang diberikan klien (isi
pembicaraan klien)
Refleksi Perasaan
Yaitu konselor menyatakan kembali pembicaraan
klien yang mengandung pesan emosional atau
perasaan klien.
SYARAT DALAM REFLEKSI
Tidak boleh negatif
Kalimatnya berbentuk pernyataan, bukan
pertanyaan
Bahasa yang digunakan harus pendek, singkat dan
padat
Kalimat yang digunakan itu jelas dan mudah
ditangkap oleh klien
Refleksi hendaknya tepat, baik isi maupun makna
Isi refleksi adalah pokok pikiran/pokok perasaan Ki
Respon Ki mestinya ‘iya’, itu bertanda refleksi tepat
Langkah-langkah dalam refleksi
Laksanakan 3M dengan baik
Kenali perasaan yang terkandung dalam pernyataan
klien ‘dengan empati’
Tangkap isi yang terkandung dalam pernyataan Ki
Pantulkan/alih ungkapkan perasaan Ki atau isi
pembicaraan klien tersebut dengan kalimat
pernyataan
Ko mampu menyarikan apa yang disampaikan klien
Sampaikan refleksi dengan kalimat Ko sendiri
KALIMAT AWAL YANG BIASA DIPAKAI
UNTUK MEREFLEKSIKAN ISI
Anda mengatakan bahwa Anda …………………...
Anda …………………………………………….
Dapat dikatakan bahwa ……………………………….
Saya mengerti maksudnya bahwa Anda ……….
KALIMAT AWAL YANG BIASA DIPAKAI
UNTUK MEREFLEKSIKAN PERASAAN

Anda merasa …………………………


Anda merasa …………….. karena …………..
Kelihatannya Anda …………………
Tampaknya Anda ……………………
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai