Seminar MSDM P7A PPT Khairyan S. (2018410311)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH STRES KERJA DAN

KONFLIK KERJA TERHADAP


KEPUASAN KERJA

Khairyan Setiantama (2018410311)


Seminar Manajemen SDM
LATAR BELAKANG

● Sumber daya manusia mempunyai dampak yang lebih


besar terhadap efektifitas perusahaan.

● Adanya perbedaan kepribadian pada diri manusia


memungkinkan terjadinya konflik dalam suatu organisasi
dan hal ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.

● Stres atau tekanan dalam jiwa seorang karyawan dalam


bekerja akan berdampak pada kepuasan kerjanya.

● Kepuasan kerja merupakan salah satu aspek penting


agarkaryawan mampu bekerja secara optimal
TUJUAN

Untuk Menganalisis besar Pengaruh


Stres kerja dan Konflik Kerja Terhadap
Kepuasan kerja serta memahami
hubungan antara Stres kerja dan Konflik
Kerja Terhadap Kepuasan kerja
RUANG LINGKUP TEORI

● Stres kerja adalah umpan balik atas atas diri karyawan secara fisiologis maupun psikologis terhadap
keinginan atau permintaan organisasi. Stres kerja merupakan faktor-faktor yang dapat memberi tekanan
terhadap produktivitas dan lingkungan kerja serta dapat mengganggu individu.

● Konflik kerja adalah ketidak sesuaian antara dua orang atau lebih di dalam perusahaan karena adanya
perbedaan pendapat, nilai-nilai, tujuan, serta kompetisi untuk memperbutkan posisi dan
kekuasaan menurut sudut pandang masing-masing untuk mencapai tujuan.

● Kepuasan kerja didefinisikan sebagaikeadaan yang menyenangkan atau emosi positif yang dihasilkan dari
penilaianpekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.Kepuasan kerja dihasilkan dari persepsikaryawan mengenai
seberapa baik pekerjaan mereka menyediakan hal yang dipandang penting.
STRES KERJA

● Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang meciptakan


adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi
emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan Rivai (Afrizal
dkk, 2014).

Kondisi Pekerjaan Konflik Peran Pengembangan Struktur Organisasi


Karir
FAKTOR PENYEBAB STRES KERJA
Beban kerja yang Perbedaan antara nilai
berlebihan, banyaknya perusahaan dan karyawan.
tugas dapat menjadi sumber Artinya,adanya tekanan mental pada
stress waktu suatu upaya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan nilai
perusahaan dan karyawan.

Tekanan atau desakan waktu,


atasan seringkali memberikan
tugas sesuai dengan target Frustasi, suatu akibat dari
dengan waktu yang terbatas motivasi atau dorongan yang
terhambat yang mencegah
seseorang mencapai tujuan

Wewenang untuk
melaksanakan
tanggungjawab,
KONFLIK KERJA

● Menurut Winardi (Afrizal dkk, 2014) menyatakan konflik merupakan situasi,


dimana terdapat berbagai tujuan atau berbagai emosi yang tidak sesuai satu
sama lain, pada diri beberapa individu yang kemudian menyebabkan timbulnya
pertentangan.
● Menurut Ivanko dalam Hamali (2018:236) konflik adalah pertentangan kebutuan,
nilai – nilai dan kepentingan yang aktual yang dirasakan oleh anggota organisasi.

DIMENSI
Dimensi Konflik Kerja

Komunikasi Struktur Pribadi

pertukaran informasi
yang tidak Mencakup sistem nilai
Semakin besar individu setiap orang dan
cukup,merupakan kelompok dan semakin
penghalang terhadap karateristik kepribadian yang
terspesifikasi kegiatannya, menyebabkan
komunikasi dan kondisi semakin besar kemungkinan
yang berpotensial untuk indiosinkrasi dan perbedaan
terjadinya konflik. individu.
menimbulkan konflik.
Bentuk Konflik Kerja

Menurut Mangkunegara (2011), terdapat empat bentuk konflik kerja dalam organisasi, yaitu:

Konflik hierarki (hierarchical conflict), yaitu konflik yang terjadi pada tingkatan hierarki
organisasi.

Konflik fungsional (functional conflict), yaitu konflik yang terjadi dari bermacam-macam
fungsi departemen dalam organisasi.

Konflik staf dengan kepala unit (line staff conflict), yaitu konflik yang terjadi antara pemimpin
unit dengan stafnya terutama staf yang berhubungan dengan wewenang/otoritas kerja.

Konflik formal-informal (formal-informal conflict), yaitu konflik yang terjadi yang


berhubungan dengan norma yang berlaku di organisasi informal dengan organisasi formal.
Indikator Konflik Kerja

Burhanudin (Septriani,2016) konflik yang terjadi antar kelompok dalam organisasi


disebabkan oleh banyak sebab.Indikator-indikator utama penyebab konflik antar
kelompok antara lain :

a. Ketergantungan kerja/work interdependence.


1) Ketergantungan berkelompok (pooled interpendence)
2) Ketergantungan berurutan (sequential interdependence)
3) Ketergantungan timbal balik(reciprocal interpendence)

b. Perbedaan tujuan

c. Perbedaan persepsi

d. Kemenduaan organisasional
Kajian Pustaka Kepuasan Kerja

● Menurut Rivai (Afrizal dkk, 2014:4) kepuasan kerja merupakan evaluasi yang
menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya, senang atau tidak senang,
puas atau tidak puas dalam bekerja

● Menurut Dhania (2010) menjelaskan bahwa bahwa kepuasan kerja karyawan


merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam usaha
peningkatan kemampuan sumber daya manusia suatu organisasi, karena
dengan kepuasan kerja yang dirasakan maka seorang karyawan mampu bekerja
secara optimal.

● Sementara itu Hasibuan (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja
Dimensi Kepuasan Kerja

Dimensi Kepuasan Kerja


Menurut Stephen Robbins dalam Sinambela (2017:324), mengajukan empat dimensi pengukuran
kepuasan kerja, yaitu:
a. Tantangan Pekerjaan
Karyawan cenderung memiliki pekerjaan yang memberikan kesempatan mereka menggunakan
keahlian dan kemampuan, serta menawarkan variasi tugas.
b. Reward yang memadai
Kecenderungan pekejaaan dalam menginginkan sistem penghasilan dan kebijakan promosi yang adil,
tidak mendua dan sejalan dengan harapannya.
c. Kondisi kerja yang memadai.
Perhatikan pekerjaan pada lingkungan kerja, baik kenyamanan ataupun fasilitas yang memungkinkan
mereka melakukan pekerjaan secara baik.
d. Kolega yang mendukung
Pekerjaan selain bekerja juga mencari kehidupan sosial. Tidak mengejutkan bahwa dukungan rekan
kerja mampu meningkatkan kepuasan kerja seorang pekerja.
Indikator Pengukuran Kepuasan Kerja

Menurut Hasibuan(2009:118)dalam
Kepuasan Terhadap Pekerjaan
jurnal JOM FISIP Vol. 3 No. 2 –
Oktober 2016 Karyawan cenderung menyukai dengan
01 pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka
kesempatan untuk menggunakan ketrampilan
dan kemampuan mereka

Kepuasan kepada Sistem


Pekerjaan
02 Berkaitan dengan sistem pekerjaan seperti
penggajian dan juga promosi

Kepuasan Terhadap Kondisi


Kerja
Kondisi yang menyenangkan akan mendorong
03 seseorang untuk bekerja lebih giat. Berkaitan
dengan fasilitas yang nyaman
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai