Kasus Apotek

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Kasus Apotek

Mandiri
Kasus
Penerimaan
barang di
Apotek!
Anggota
kelompok

• Anriani Widiya Ningsih • Putri Santika


• Auda Humaira • Selsy Permata Sari
• Gusrika Novianti • Shafira Vicka Yustitia
• Indah Kusuma Dewi • Silvia Mustika Utami
• Patchu Rohmi • Sukma Wirdaningsih
Kasus 1
PT. Bina San Prima mendistribusikan obat ke apotek mandiri smart dengan rincian sebagai berikut:
1. Folavit 400 mcg
2. Ostelox 7,5 mg
3. Pumpitor
4. Trichodazol 500mg
5. Baquinor Forte
6. Folavit 1000 mcg

Diketahui bahwa disurat pesanan folavit 400 mcg dipesan sebanyak 2 box namun yang sampai/diterima
hanya 1 box. Dalam kasus ini bagaimana tindakan yang diambil sebagai seorang apoteker?
Pendahuluan
(2) Pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai sebagaimana dimaksud
(1) Standar Pelayanan pada ayat (1) huruf meliputi:
Kefarmasian di Apotek meliputi a. perencanaan;
standar: b. Pengadaan;
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, c. penerimaan;
Alat Kesehatan, dan Bahan d. penyimpanan;
Medis Habis Pakai; dan b. e. pemusnahan;
f. pengendalian;
pelayanan farmasi klinik
g. Pencatatan & pelaporan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima (permenkes no 73 th 2016).

20 16
. 73 t h
nkes no
Perme
01
Uraian Kasus
1. 2.
Ketidaksesuaian jumlah barang Faktur tidak bisa di TTD dan dicap
yang datang dengan sp dan apotek oleh apoteker/penerima
faktur barang dikarenakan kesalahan
jumlah barang yang datang
SOP penerimaan
sediaan Farmasi
& alkes dari
PBF
Penyelesaian
Kasus
Alur jika ada kesalahan/ketidaksesuaian dalam
penerimaan barang
Barang/item yang sudah benar maka
Salesman akan melakukan faktur asli akan diserahkan kembali
konfirmasi ke distributor kepada pihak PBF/distributor

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4

Konfirmasi ke Dibuat berita acara kemudian jika ada barang yg


salah maka dikembalikan, faktur asli akan
salesman disimpan terlebih dahulu oleh pihak apotek
sampai barang/item yang salah diganti
Bila jenis dan jumlah sediaan
Penyelesaian farmasi-alat kesehatan tidak
sama, dikembalikan dan
Kasus ditukar dengan yang tertera
pada faktur dan SP.

Sesuai SOP Bila jumlah barang yang


Penerimaan kurang sudah terpenuhi
sediaan farm jumlahnya (sesuai dengan sp
asi-
alkes
dan faktur) baru
ditandatangani oleh penerima
barang dan di cap.
Kasus 2
● Seorang pengantar barang (loper) datang ke apotek untuk mengantarkan
pesanan obat apotek tersebut, pada saat pengecekan barang pihak pengantar
barang tidak melakukan pengecekan bersama apoteker.

● Bagaimana sikap apoteker terhadap situasi ini?


Pengecekan barang datang harus
dihadiri dua saksi dari pihak apotek
Penyelesaian (penerima barang) dan PBF
Kasus (pengantar barang).

Pengecekan barang harus dilakukan


dari keduabelah pihak agar saat
terjadi kekurangan atau kesalahan
Sesuai SOP
barang tidak menimbulkan
Penerimaan
sediaan farm kesalahan pahaman dan juga
asi- sebagai bentuk pertanggung
alkes
jawaban terhadap perkerjaannya.
Kesimpulan
● Harus ada SOP yang jelas sebagai
acuan penerimaan sediaan farmasi,
alkes ataupun BMHP
● Harus ada sosialisasi SOP minimal
ke pengantar barang (Loper) untuk
menghindari terjadinya kesalahan
● Penerima barang harus mengacu
pada SOP penerimaan yang sudah
ditetapkan apotek
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai