Nutrisi Parenteral Pada Neonatus Afifah Syifa G992102064, Noni Alyani, Jason Antonius

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Nutrisi Parenteral Pada

Neonatus

Afifah Syifaul Ummah (G992102064)


Jason Antonius Januar (G992008033)
Noni Alyani Hutomo (G992108058)8

Pembimbing: dr. Andhika Trisna Putra, Sp. A, M. Biomed


Pendahuluan
Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan secara umum dan khususnya
teknologi kedokteran, maka nutrisi parenteral (NP) pun telah secara luas dan
relatif aman digunakan pada berbagai keadaan klinis baik untuk jangka pendek
ataupun untuk jangka waktu lama. Walaupun nutrisi enteral lebih aman dan
lebih murah serta lebih sedikit komplikasinya, NP masih dan akan tetap
mendapat
tempat dalam tatalaksana pasien di klinik. NP adalah pemberian nutrisi yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral melalui vena yang
utuh. Tujuannya adalah untuk memberikan nutrien yang dibutuhkan agar anak
dapat tumbuh kembang seperti anak lain yang mendapat dukungan nutrisi
enteral.
Nutrisi Parenteral

Nutrisi Parenteral (NP) merupakan cara pemberian


nutrisi dan energi secara
intravena yang bertujuan untuk memberikan
kecukupan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
metabolisme dan pertumbuhan bayi baru
lahir yang mempunyai masalah klinis yang berat
Indikasi
Pasien tidak mampu mentoleransi Pasien dengan kebutuhan metabolism
nutrisi enteral karena disfungsi traktus meningkat yang kemungkinan tidak
GI. adekuat dengan pemberian NP
● Pasca bedah neonatus: gastroschisiz, atresia ● Lukar bakar hebat dan trauma
esophageal, atresia intestinal multiple, ileus ● Fibrosis kistik
mekonium dengan peritonitis, malrotasi dan ● Sepsis berat
volvulus, MH + enterokolitis, hernia ● Gagal ginjal
diafragmatika.
● Gagal jantung berat
● Reseksi usus yang panjang
● Fistula gastrointestinal
● Penyakit GI berat: EKN, inflammatory bowel
disease, pankreatitis
● Malabsorbsi berat
● Diare intraktabel pada bayi
● Pemberian kemoterapi dengan atau tanpa
iradiasi
● Transplantasi tulang dan organ lain
● BBLSR dengan penyakit saluran napas atau
penyakit lain yang berat
● Chilothorax dan chiloacites
Karbohidrat
Sumber utama karbohidrat berasal dari glukosa. Untuk mencegah terjadinya
hipoglikemia, kebutuhan yang diperlukan untuk bayi cukup bulan adalah 6-8 mg/kg
BB/menit dan bayi kurang bulan adalah 4 mg/kg BB/menit, dapat ditingkatkan 0,5-
1 mg/kg BB/menit setiap hari sampai 12-14 mg/kg BB/menit dalam 5-7 hari.
Kebutuhan akan meningkat pada keadaan stress (misalnya : sepsis, hipotermia) atau
bayi dengan ibu Diabetes Mellitus.
Lemak
Kebutuhan lemak pada pemberian NPT adalah sebagai berikut :
a. Nonatus dengan BB < 1000 g
Pemberian awal 0,5 g/kg BB/hari, kemudian ditingkatkan 0,25-0,5 g/kg BB/hari
sampai mencapai 2-2,5 g/kg BB/hari.
b. Neonatus dengan BB > 1000 g
Pemberian awal di mulai dengan dosis 1 g/kg BB/hari, kemudian ditingkatkan 1
g/kg BB/hari sampai mencapai 3 g/kg BB/hari.
Lemak
Pada pemberian lemak, harus dilakukan monitoring terhadap kadar trigliserida
darah, pemberian harus dikurangi jika kadar trigliserida > 150 mg/dl. Hati-hati
pemberian lemak pada bayi dengan penyakit paru atau hati.
Pemberian infus lemak harus di hentikan, jika terjadi :
1. Sepsis
2. Trombositopenia (< 50.000/mm3)
3. Asidosis (pH < 7,25)
4. Hiperbilirubinemia
Protein
● Protein pada anak lebih banyak dari dewasa karena selain maintenance tubuh juga untuk pertumbuhan
● Jumlah protein adalah 15% total kalori
● Rasio kalori nitrogen : kalori non-nitrogen 1:150-200 untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan protein
● Asam Amino (AA) selain AA esensial perlu ditambahkan Taurin dan Sistein karena Enzim Sistasionase pada
hepar belum cukup untuk mengubah metionin menjadi sistein dan taurin
● AA lain yang perlu diperhatikan:

○ Arginin : tambahkan pada kasus stres metabolik

○ AA rantai cabang : tambahkan pada kasus hepatologi cegah/obati enselofati hepatik

○ Glutamin : TIDAK DIBERIKAN karena tubuh sudah memproduksi enzim glutamin sintase yang
mengubah glutamat menjadi glutamin
Vitamin

● Vitamin berperan sebagai co-enzim pada reaksi metabolik


● Pada nutrisi parenteral, vitamin akan hilang sebagian
karena menempel pada kantong, botol dan selaing infus
atau rusak karena pajanan cahaya -> menentukan dosis
vitamin tidak mudah
Mineral dan Elektrolit
● Diberikan :Ca, P Na, K, Cl, Asetat dan Mg
● Kadar Ca dan P diperhatikan karena kemungkinan presipitasi
● Beberapa trace element (mineral) ditambahkan juga
● Pemberian Fe masih kontroversial
Akses Pemberian
Pemberian Nutrisi Parenteral ada 2 jalur yaitu vena perifer dan
sentral
Indikasi pemilihan:
● Lama Pemberian

○ < 14 hari pakai perifer

○ > 14 hari pakai sentral


● Konsentrasi Larutan (Osmolaritas)

○ Dextrose 25-30% (1200-1500 mOsm/L) pakai sentral


karena hiperosmolar

○ Perifer hanya bisa menoleransi Dextrose 5-10% (250-


500 mOsm/L)

○ Perifer tidak bisa menoleransi osmolaritas melebihi


600 mOsm
Cara Menghitung Nutrisi Parenteral
1. Hitung kebutuhan kalori total dan cairan total
2. Hitung kebutuhan lipid

1. Kalori Lipid (kkal) = Kalori Total x 30%

2. Konversi ke emulsi lipid (ml) = Kalori lipid ÷ N

(Emulsi 10% N = 1.1, Emulsi 20% N = 2.0)


3. Hitung kebutuhan protein

1. Kalori Protein (kkal) = Kalori Total x 15% (20-25% bila butuh tinggi)

2. Gram Protein (g) = Kalori Protein ÷ 4

3. Asam Amino (ml) = Gram Protein ÷ Konsentrasi Larutan AA (%)


4. Hitung kebutuhan karbohidrat (Dextrose)

1. Kalori Dextrose (kkal) = Kalori Total – Kalori Lipid – Kalori Protein

2. Jumlah Larutan (ml) = Kalori Dextrose ÷ Konsentrasi Larutan Dextrose (%)


5. Hitung kebutuhan cairan (Aquadest)

1. Kebutuhan Cairan = Kebutuhan Cairan Total – Emulsi Lipid – Larutan AA – Larutan Dextrose
6. Tambahkan Vitamin, Elektrolit dan Trace Element
Poin-poin Penting
● Pemberian AA dimulai dari 0.5g/kgBB/hari pada neonatus dan 1.0g/kgBB/hari pada anak lalu dinaikkan
0.5g/kgBB/hari sampai tercapai dosis yang diinginkan
● Pemberian lemak juga dari dosis rendah lalu perlahan-lahan ditingkatkan
● Bila ada restriksi cairan, gunakan lipid 20% agar kebutuhan cairan tidak terlalu banyak namun kebutuhan
kalori tercukupi
● Untuk memenuhi asam lemak esensial (ALE) dapat digunakan larutan emulsi yang mengandung minyak
safflower
● Emulsi lipid yang mengandung middle chain triglyceride (MCT) lebih baik karena MCT tidak ditimbun di
hepar atau jaringan lemak serta mengalami proses hidrolisis dan oksidasi cepat
● Pemberian cairan dapat terus menerus 24 jam atau bisa 18 jam dengan istirahat 6 jam untuk clearance
Komplikasi Pemasangan NP

- Mekanik
Pada kateter vena sentral dapat terjadi : sindroma vena cava superior, aritmia
atau tamponade jantung, trombus intrakardial, efusi pleura atau kilotorak, emboli paru dan
hidrosefalus sekunder terhadap trombosis vena jugularis.
-Infeksi
Sepsis sering disebabkan oleh Staphylococcus epidermis, Stretococcus viridans,
Escheria Coli, Pseudomonas spp dan Candida albicans. Infeksi ditanggulangi
dengan pemberian antibiotik. Kejadian sepsis dapat berkurang dengan digunakannya
kateter karet silikon perkutaneus.
Komplikasi

- Metabolik
Pada bayi berat lahir amat sangat rendah sering terjadi hiperglikemia, karena produksi insulin
yang tidak adekuat dan berkurangnya sensitivitas terhadap insulin. Hipoglikemia terjadi karena
penghentian infus glukosa atau kelebihan pemberian insulin. Pada bayi kurang bulan kelebihan beban
protein akan menimbulkan azotemia, hiperammonia.
Pada bayi kurang bulan kelebihan beban protein akan menimbulkan azotemia, hiperammonia.
Resiko terjadi hiperbilirubinemia meningkat pada bayi cukup bulan dan pemberian NPT yang
lama tanpa disertai enteral feeding. Keadaan ini biasanya terjadi secara dini dan lebih berat pada
keadaan pemberian protein yang tinggi dan cairan dekstrosae yang hipertonis. Penyebabnya multi
faktor, biasanya dihubungkan dengan stimulasi aliran empedu, malnutrisi, defisiensi atau toksis
terhadap asam amino.
Kelainan metabolik yang berhubungan dengan pemberian lipid, antara lain : kolestatik,
hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia.
Pemantauan
Tujuan pemantauan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan menilai
keberhasilan terapi.
Parameter Frekwensi Pemeriksaan Parameter Frekwensi Pemeriksaan

Suhu Setiap 4 jam Kalsium & Fosfor 2 x/minggu, kemudian


setiap minggu
Antropometri
Elektrolit Setiap hari dalam 3 hari
Berat badan Setiap hari pertama, kemudian 2
x/minggu,
Panjang badan Setiap minggu jika berat badan < 1000 g,
3 x/minggu
Lingkar kepala Setiap hari Magnesium Selang sehari dalam
Metabolik minggu pertama, kemudian
setiap
Glukosa Setiap hari minggu
Pemantauan
Parameter Frekwensi Pemeriksaan
Hematokrit Selang sehari selama 1 minggu,
kemudian setiap minggu
BUN & Kreatinin Setiap minggu
Bilirubin Setiap minggu, jika menggunakan
protein tinggi
Ammonia Setiap minggu
Protein & Albumin Setiap minggu
SGOT & SGPT Setiap minggu
Trigliserida Setiap minggu untuk penderita yang
diberikan lemak
Urine
Berat jenis & Glukosa Setiap sample urin selama minggu
pertama, kemudian
tiap shift
Penghentian NP

- Bila nutrisi enteral sudah dapat diberikan dan ditoleransi, maka NP


secara bertahap dapat dikurangi seiring bertambahnya jumlah nutrisi
enteral. Sebaiknya NP parenteral tidak dihentikan secara mendadak,
tetapi dalam 24 jam, bahkan pada neonatus harus dilakukan dalam
2-3 hari. NP baru dihentikan seluruhnya bila asupan nutrisi enteral
sudah mencapai 2/3 kebutuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai