Nutrisi Parenteral Pada Neonatus Afifah Syifa G992102064, Noni Alyani, Jason Antonius
Nutrisi Parenteral Pada Neonatus Afifah Syifa G992102064, Noni Alyani, Jason Antonius
Nutrisi Parenteral Pada Neonatus Afifah Syifa G992102064, Noni Alyani, Jason Antonius
Neonatus
○ Glutamin : TIDAK DIBERIKAN karena tubuh sudah memproduksi enzim glutamin sintase yang
mengubah glutamat menjadi glutamin
Vitamin
1. Kalori Protein (kkal) = Kalori Total x 15% (20-25% bila butuh tinggi)
1. Kebutuhan Cairan = Kebutuhan Cairan Total – Emulsi Lipid – Larutan AA – Larutan Dextrose
6. Tambahkan Vitamin, Elektrolit dan Trace Element
Poin-poin Penting
● Pemberian AA dimulai dari 0.5g/kgBB/hari pada neonatus dan 1.0g/kgBB/hari pada anak lalu dinaikkan
0.5g/kgBB/hari sampai tercapai dosis yang diinginkan
● Pemberian lemak juga dari dosis rendah lalu perlahan-lahan ditingkatkan
● Bila ada restriksi cairan, gunakan lipid 20% agar kebutuhan cairan tidak terlalu banyak namun kebutuhan
kalori tercukupi
● Untuk memenuhi asam lemak esensial (ALE) dapat digunakan larutan emulsi yang mengandung minyak
safflower
● Emulsi lipid yang mengandung middle chain triglyceride (MCT) lebih baik karena MCT tidak ditimbun di
hepar atau jaringan lemak serta mengalami proses hidrolisis dan oksidasi cepat
● Pemberian cairan dapat terus menerus 24 jam atau bisa 18 jam dengan istirahat 6 jam untuk clearance
Komplikasi Pemasangan NP
- Mekanik
Pada kateter vena sentral dapat terjadi : sindroma vena cava superior, aritmia
atau tamponade jantung, trombus intrakardial, efusi pleura atau kilotorak, emboli paru dan
hidrosefalus sekunder terhadap trombosis vena jugularis.
-Infeksi
Sepsis sering disebabkan oleh Staphylococcus epidermis, Stretococcus viridans,
Escheria Coli, Pseudomonas spp dan Candida albicans. Infeksi ditanggulangi
dengan pemberian antibiotik. Kejadian sepsis dapat berkurang dengan digunakannya
kateter karet silikon perkutaneus.
Komplikasi
- Metabolik
Pada bayi berat lahir amat sangat rendah sering terjadi hiperglikemia, karena produksi insulin
yang tidak adekuat dan berkurangnya sensitivitas terhadap insulin. Hipoglikemia terjadi karena
penghentian infus glukosa atau kelebihan pemberian insulin. Pada bayi kurang bulan kelebihan beban
protein akan menimbulkan azotemia, hiperammonia.
Pada bayi kurang bulan kelebihan beban protein akan menimbulkan azotemia, hiperammonia.
Resiko terjadi hiperbilirubinemia meningkat pada bayi cukup bulan dan pemberian NPT yang
lama tanpa disertai enteral feeding. Keadaan ini biasanya terjadi secara dini dan lebih berat pada
keadaan pemberian protein yang tinggi dan cairan dekstrosae yang hipertonis. Penyebabnya multi
faktor, biasanya dihubungkan dengan stimulasi aliran empedu, malnutrisi, defisiensi atau toksis
terhadap asam amino.
Kelainan metabolik yang berhubungan dengan pemberian lipid, antara lain : kolestatik,
hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia.
Pemantauan
Tujuan pemantauan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan menilai
keberhasilan terapi.
Parameter Frekwensi Pemeriksaan Parameter Frekwensi Pemeriksaan