Indikasi Nutrisi Parenteral Total
Indikasi Nutrisi Parenteral Total
Indikasi Nutrisi Parenteral Total
PARENTERALTOTAL
PADA BAYI BARU LAHIR
Pendahuluan
Chirla D. ( 2005 )
Pengertian dan Definisi NPT
Adalah
infus yang diberikan secara kontinyu(terus
menerus )
mengandung cairan glukosa hipertonik
asam amino , elektrolit, mineral ,
vitamin dan lemak
untuk memelihara jaringan tubuh dan
meningkatkan pertumbuhan pada bayi
baru lahir yang tidak dapat menerima
minuman per oral
Tujuan pemberian nutrisi
intravena
Memulai memberikan nutrien yang cukup mencegah
keseimbangan nitrogen dan energi negatif
Mencegah defisiensi asam lemak esensial
Meningkatkan retensi nitrogen dan penyediaan protein
Menyediakan energi bagi proses metabolik
Menjaga laju pertumbuhan dan pematangan selama masa
postnatal yang kritis
Membantu laju pertumbuhan intrauterin normal dengan
komposisi yang tepat tanpa meningkatkan angka
kematian yang bermakna. .
Indikasi NPT
l BKB(paling sering) krn membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk menerima pemberian
nutrisi enteral lengkap.
Bayi berat < 1500 gram ( kontraindikasi
pemberian makanan enteral lengkap)
l BBL >, BKB sakit ( nutrisi enteral ditunda
sampai usia 7 hari )
l Bayi dg kelainan usus bawaan ( NPO untuk
waktu yang lebih lama dan mungkin perlu
beberapa tindakan pembedahan ( gastrischisis
dan omfalokel )
l Bayi EKN yang membutuhkan tindakan operasi
dan/atau usus yang diistirahatkan.
Indikasi NPT(lanj)
1. BKB dengan spektrum intoleransi makanan
yang dicurigai EKN. Termasuk bayi – bayi sakit
yang mengalami ileus primer atau sekunder
oleh karena EKN atau sepsis.
2. Bayi- bayi pasca operasi yang tidak dapat
mentoleransi nutrisi enteral.
3. Sakit berat seperti septikemia atau gagal
jantung – sering diikuti dengan ileus.
4. Gangguan napas ( respiratory distress )
5. Bayi baru lahir dengan diare yang sulit
disembuhkan (jarang).
Tabel 1. Indikasi NPT dan jalur pemberian
Jalur
pemberian Indikasi NPT
Perifer Pemberian nutrisi sementara < 2 minggu:
•Menurun nya masukan enteral
•Imaturitas usus fungsional
•Intoleransi makanan yang bersifat sementara
•Ketidakstabilan medis
Sentral Saluran gastrointestinal yang lama tidak digunakan > 2
minggu :
•Sindroma usus pendek (Short bowel syndrome )
•Kelainan gastrointestinal yang dioperasi
•Enterokolitis nekrotikans
•Diare yang sulit disembuhkan
•Ileus Mekonium
•Akses vena bagi BBLASR, < 1000 gram
Larutan P100 :
Utk bayi > atau BBLASR yang tidak memiliki akses vena.
Diberikan saat 2 hari pertama kehidupan, maksimal 51ml/kg/hari
(2.1ml/kg/jam).
Protein 2g/kg/hari
Natrium dan kalium yang normalnya tidak terdapat dalam larutan
awal.
Maksimal 90ml/kg/hari (3.75ml/kg/jam ) Protein 3.5g/kg/hari),
Maksimal dapat dinaikkan : 103ml/kg/hari (4.3ml/kg/jam, protein 4.0g/kg/hari).
Dapat via intravena perifer, pikirkan pemasangan longline utk jangka lama
Menyediakan dalam volum yang relatif kecil, menjamin kebutuhan nutrisi
pada bayi yang masukan cairannya terbatas.
Jalur infus Pemberian NPT
Jalur perifer untuk NPT parsial atau tambahan
Pemberian nutrisi jangka pendek.
Kadar glukosa ≤12,5% (D12,5) dan Asam amino 3,5
gram/kg/hari (risiko tromboflebitis)
Tidak boleh mengandung kalsium ( dapat terjadi komplikasi
karena ekstravasasi kalsium)
Jalur sentral dilakukan dengan :
pemasangan sebuah kateter vena dengan ujungnya berada di
dalam lokasi sentral
Jalur ini biasa digunakan bagi pasien yang memerlukan
dukungan nutrisi jangka lama
Indikasi nutrisi pre operatif
Penelitian tentang pemberian nutrisi enteral pre operatif selama 10 –
21 hari menunjukkan penurunan :
infeksi luka operasi
kebocoran anastomose
gagal hati , gagal jantung,
lama perawatan rumah sakit.
The Veterans Admnistration Cooperative Studies Program
menunjukkan pemberian nutrisi parenteral perioperatif saat 7 – 15
hari pre operatif dan 3 hari post operatif tidak bermanfaat pada kasus
malnutrisi sedang dan ringan.
Pada kasus malnutrisi berat hanya terjadi komplikasi non infeksi
yang lebih sedikit.
Angka kejadian infeksi lebih tinggi pada pemberian nutrisi secara
parenteral karena pemakaian kateter vena sentral.
Arbor A. ( 2004)
Indikasi nutrisi post operatif
Kasus post operatif mayor saluran pencernaan
menunjukkan intoleransi terhadap pemberian
nutrisi enteral dini
Harus dimulai segera dan diberikan dengan
kombinasi parenteral dan enteral sampai saluran
pencernaan pulih.
BBL dan anak yang tidak dapat mentoleransi
puasa dalam waktu yang singkat
BBL dan anak yang pemberian nutrisi enteral
ditunda selama 5 – 7 hari.
Atresia biliaris
Tujuan : menyediakan kalori yang adekuat dengan
menggunakan formula yang memaksimalkan masukan
lemak
Tahap pertama
Segera setelah operasi atau saat diagnosis
ditegakkan.
Sumber utama kalori lewat jalur parenteral selama
periode waktu tertentu .
Nutrisi enteral harus dimulai dalam 1 – 2 minggu
setelah onset sindroma ini, untuk mencegah
terjadinya kolestasis karena nutrisi parenteral.
Larutan enteral ideal : isotonik atau mendekati
isotonik ( mudah diterima )
Sindroma usus pendek (1)
lanj
Tahap pertama(lanj)
Tahap kedua :
Status tubuh lebih stabil,
Pengawasan terhadap status nutrisi sangat penting.
Pemeriksaan segera :
elektrolit, fungsi hati dan penentuan status protein ( protein total,
albumin dan kapasitas pengikatan besi total )
selanjutnya per minggu.
Kadar vitamin yang larut dalam lemak harus diperiksa tiap 6 bulan
untuk memastikan jumlah adekuat
Kadar serum vitamin A, D dan E juga diperiksa.
Sindroma usus pendek ( 2)lanj
Tahap kedua
Gagal tumbuh
Perlu dievaluasi adanya kelainan neurologi, gangguan
menelan, penolakan makan, malabsorpsi dan kelainan
metabolik.
Sebaiknya dimulai dengan 50 kkal/kg/hari dan ditingkatkan 20 –
25 kkal/kg/hari sesuai toleransi saluran pencernaan.
Berat feses harus < 150 gram/hari pada bayi muda.
Untuk mencapai tumbuh kejar, nutrisi dapat ditingkatkan
sampai 150 – 240 kkal/kg/hari.
Kalium tambahan sampai 5 mEq/kg/hari dibutuhkan saat
minggu pertama program rehabilitasi nutrisi.
Kadar kalium, magnesium dan fosfat harus diawasi ketat.
Gagal tumbuh
Adalah
infus yang diberikan secara kontinyu(terus menerus )
mengandung cairan glukosa hipertonik
asam amino , elektrolit, mineral ,
vitamin dan lemak
untuk memelihara jaringan tubuh dan meningkatkan
pertumbuhan pada bayi baru lahir yang tidak dapat menerima
minuman per oral
Tujuan NPT :
meningkatkan retensi nitrogen dan penyediaan protein
menyediakan energi bagi proses metabolik
menjaga laju pertumbuhan dan pematangan selama masa postnatal yang kritis.
Ringkasan (2 )
Indikasi NPT
paling sering pada perawatan BBL , BKB
bayi dengan kelainan usus bawaan yang akan
NPO untuk waktu yang lebih lama dan mungkin
memerlukan beberapa tindakan pembedahan.
bayi dengan EKN, termasuk bayi – bayi sakit
yang mengalami ileus primer atau sekunder
oleh karena EKN atau sepsis
bayi sepsis dan sakit berat lain nya
Ringkasan (3 )