Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Gunung
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Gunung
Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Gunung
Dilakukan dengan sistem tambang terbuka. Karena perlit merupakan bahan galian
lunak penambangan dilakukan dengan alat sederhana.
Bahan hangunan
Perlit dimanfaatkan schagai "very light aggregate" untuk beton atau bata cetak
yang sangat ringan. Disamping itu perlit dapat pula meningkatkan daya isolasi
terhadap panas dan suara/peredamm, tetapi mempunyai daya tekan rendah. Dalam
bentuk ukuran pasir dipergunakan untuk penyaring air.
3. PUMICE/BATU APUNG
Terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan dengan
udara luar secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan gas yang terkandung
didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma membeku
dengan tiba-tiba. Pumice umumnya terdapat sebagai fragmen yang
terlemparkan pada saat letusan gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai
bongkah. Pumice umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan,
bahan lepas atau fragmen dalam breksi gunung api. Batu apung dapat pula
dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar,
Pemanasan yang dilakukan pada obsidian dan Krakatau, suhu yang
diperlukan untuk mengubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 880°C
Tempat Diketemukan
Keterdapatan batu apung di Indonesin selaiu berkaitan dengan rangkaian gunung api Kuater sampai
Tcrsier muda. Tempat dimana batu apung didapatkan antaru lain:
Batu apung sebagai bahan galian tersingkap dekat permakaan dan relalif
tidak keras. Oleh sebab itu penambangan dilakukan dengan dengan peralatan
sederhana.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Tras disebut pula sebagai pozolam, merupakan bahan galian yang cukup banyak
mengandung silika arorf yang dapat larut atau dalam larutan asam. Nama pozolan
diambil dari suatu Puzzuoli de Napel, Italia dimana bahan tersebut diketemukan. Tras
(alam) pada umumnya terbentak dani batuan volkanik yang banyak mengandung
feldspar dan silika, antara lain breksi andesit, granit, rhyolit yang telah mengalami
pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral
lempung/kaolin dan senyawa silika amorf.
• Tempat Diketemukan
• Penyebaran tras di Indonesia mengikuti jalur rangkaian gunung api Tersier dan Kuarer antara lain:
• Daerah Istimewa Aceh: Ujung Batu dan Krueng Raya, Kab. Aceh Besar (pelapukan tufa breksi dengan
kornponen dasit dan andesitSumatera Barat: Muara Laboh Kab. Solok;
• Jambi: P. Pandan dan Batuputih, Kec. Danau Kerinci Kab. Kerinci; Lolo Kecil Kec. Gunugraya Kab.
Kerinci (merupakan pelapukan batuan gunung api yang mengandung fragmen batuapung):
• Bengkulu: Jambu keling, Kotadonok (pelapukan breksi tufa berbatu apung) Tanjung panai Kec.
Padang Ulaktanding; Lubuk Tanjung Kec. Kerkap; Kapahiang, dekat perbatasan dengan Provinsi
Sumatera Barat (pelapukan batuan vulkanik muda)
• Lampung: Mutaralam Kec. Sumberjaya Kab. Lampung Utara
• Jawa Barat: Ciomas Kab. Serang (sebagai tufa batu apung hasil kegiatan G. Danan); Batu reog dan
Bongkor,
• Jawa Tengah: Kialirejo, Kec. Ungaran Kab. Semarang; Pudak Payung, Kec. Ungaran Kab. Semarang;
• Jawa Timur. Batu, Malang. Kec. Pujon Kab. Malang; Sumberbrantas Kec. Batu, Kab. Malang
• Bali; Bajar Males dan Batujulung Kec Kutr, Kab. Bandung; Margu, Kab. Tabanan; Bringkit Kab.
Badune: Samplargan.
• Sulawesi Utara: Pineleng Kec. Pincleng Kab. Tondano; Matani, Kec. Tomohon.
Teknik Penambangan
Luluh,pelasteran lantai
Batako
Semen rakyat
5. BELERANG
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa sulfida
dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfida didapatkan dalam bentuk
galena-PbS, chalkopirit-CuFeS2 dan PiritFeS. Kesemuanya terbentuk akibat proses
hidrothermal, kecuali yang tersebut terakhir dapat pula terjadi karena prases
sedimenasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk
kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi.
Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara,
fumarola atau sebagai akibat dari gas dan larutan yang
mengandung belerang keluar dari dalam bumi melalui rekahan-
rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api
aktif, Dengan demikian belerang alam dapat dikelompokkan
menjadi tipe sublimasi dan tipe lumpur. Belerang berwarna
kuning, kekerasan 1,5-2.5, berat jenis: 2,05, bila dibakar
berwarna biru, menghasilkan gas SO2 yang berbau tidak enak.
Tempat Diketemukan
Jawa tengah: gunung muria (terdapat dalam batuan leusit-basanit, kadar K 2O = 5.56-
Teknik penambangan
Penambangan bahan galian opal kebanyakan dilaksanakan oleh
rakyat dengan metode dan peralatan yang sederhana
Terdapat disepanjang jalur gunung api baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati. Penyebaran
terdapat di :
Daerah Istimewa Aceh: Daerah Rikit Gaib, Kab. Aceh Tenggara; Krueng Raya Kab. Aceh Besar, Pantai
Calang, Kab. Aceh Barat; Lhokruet, Kab. Acch Selatan; Pantai Lamno, Kab. Acch Barat.
Sumatera Utara: Daerah Aik Puli, Kab. Tapanuli Utara. Sumatera Barat: Kota Baru dan S. Sirah Paninan
Kab. Pesisir Selatan. Jambi: S. Tutung Kec. Air Hangat Kab. Kerinci; Pulau Pandan Kec. Danau Kerinci;
Rantau Keloyang Kab. Muarabungo; Maliki dan Baru Kab. Sarko; P. Sangkar Kab. Kerinci; Bukit Baru, Kec.
Pelepat, Kab. Bungalebo Tebo. Bengkulu: G. Kandis dan G. Beringin Kab. Bengkulu Utara. Lampung:
Langkapura, Tanjungkarang; Kedatuan Bandar Lampung; G. Merbabu; G. Lubukitik; G. Batuserampuk.
• Jawa Barat: Ujung benung. Kab. Bandung; Lagadar Kab. Bandung; G. Bojong. Cililin Kab. Bandung: G.
Koromong Kab. Bandung: Jelekong Kab. Bandung: Kebon Tunggul Kab. Bandung: Selakaso Kab. Bandung;
Kec. Pacet, Kab. Bandung; Majalaya Kab. Bandung; Cicalengka Kab. Bandung; G. Sagu Kab. Bandung;
Karangtanjung. Kab.Bandung; G. Karang, Kab. Bandung; G. Cengkik Kab. Karawang: G. Cipaga Kab.
Karawang: Rajamandala. Kab. Bandung: G. Sindanglengis, Kec. Plered, Kab. Purwakarta: Ciarok Kab. Garut;
G. Sugih, Anyer Kab. Serang: G. Gede; Parung panjang Bogor, Ciomas, Parung panjang, Kab. Bogor
. • Jawa Tengah: Selogiri Bendokerep Kab. Wonogiri; G. Mergi Kab. Semarang: Beringin, Suruh Kab. Salatiga: Kandangan,
Bawean, Slawi Kec. Balapulang Kab. Tegal: Kec. Belik Kab. Pemalang. Daerah Istimewa Yogyakarta: G. Merapi: G. Gajah:
G. ljo, Kulon Jawa Timur: G. Gajah Mungkur Kab. Pasuruan; Ketapang-Layang Kab. Malang. Prigen Kab, Pasuruan;
Lumang. Kab. Pasunian; Polaman Lawang Kab, Malang: Gamang, Gading, Paiton, Bogo, Kab. Probolinggo, Pasir putih
Besuki Kab Panarukan; G. Kapuran. Sumbersuko Padaan: G Pandan Saradan Kab. Madiun; Pacet Wetan, Kambengan.
Barakan, Pelak. Ngemplak. Kesiman. Tengah Wiyu. Slawe. Briti, dan Padi Kab Mojokerto: Bantal, Belik, Sumberejo dan
Sukorame Kab. Mojokerto. Kalimantan Selatan: Jimban, Tambang, Ulang, Pleihan Kab. Tanah Laut, Ujung Batu, P. Laut
Kab. Kotabaru. Nusa Tenggara Timur. Lekebai, Kec, Paga Kab. Sikka; Ae Baru dan Kelisamba, Kab Flores. Sulawesi Utam:
Lilang Kab. Minahasa; Noongan dan Mokupa. Sulawesi Selatan: Bilibili Kec. Botonompo Kab. Gowa, Lena Kec. Parangloe.
Maluku: G. Mede, Kab. Halmahera Utara; Takome, Tugato, Temate; Bobo, Dukiri; Sandora; Tidore, Kab. Maluku Tengah;
Babang dan G. Sayoding, P. Bacaan; Pantai Itawlaka, P. Saparua, Hitu Barat, P. Ambon; G. Lana, Lei Timur. Irian Jaya:
Rumba, Bukit, Cendrawasih Kab. Sorong.
Teknik Penambangan
Batuan andesit dan basalt merupakan batuan yang cukup keras dan masif. Apabila
penambangan dilakukan oleh rakyat, karena keterbatasan modal dilakukan dengan
peralatan sederhana dengan produksi yang sangat terbatas. Apabila diinginkan
produksi bongkah yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat,
penambangan dengan dilakukan sistem peledakan, diawali dengan pembuatan
lubang tembak sangat dianjurkan. Walaupun demikian persyaratan keamanan harus
tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, showel, buldoser atau scraper pada
pelaksanaan penambangan dianjurkan sedang pengangkutan bongkah dari tempat
penambangan ke tempat pengumpul an dipergunakan dengan truck ungkit. Apabila
dikehendaki bentuk dan ukuran tertentu, penambangan awal yang menghasilkan
bentukan balok dapat dilakukan.
Pengolahan dan Pemanfaatan
sebagai sector kontruksi, seperti jembatan,jalan raya
Dimension stone umumnya dimanfaatkan untuk keperluan
estetika. Seperti ornamen-ornamen pada dinding, lantai atau
dekorasi lainnya.
11PASIR GUNUNG API
Pasir gunung api merupakan bahan lepas berukuran pasir yang dihasilkan pada
saal gunung api meletus. Komposisi mineralogi pasir gunung api tidak jauh
berbeda dengan komposisi bartuan/magmi asal. Pada saat gunung api meletus
material yang dilontarkan ukurannya sangat bervariasi mulai dari bongkah
sampai pasir. Pada umumnya sustu letusan yang mendadak sangat kuat akan
membentuk suato kaldera yang sangat luas, misalnya G. Bromo di Jawa Timur,
G. Galunggung di Jawa Barat, G. Agung di Bali. Dengan demikian pasir yang
dimuntahkan mempunyai penyebaran yang sangat luas
Tempat Diketemukan
Pasir gunung api menupakan produk vulkanisme, dengan demikian pasir gunung
api didapatkan disekitar gunung api baik yang aktivitasnya terjadi pada jaman Tersier
maupun Kuarter. Beberapa tempat yang telah diusahakan oleh masyarakat antara lain:
Di samping itu terdapat pula endapan pasir pantai seperti didaerah Riau.
Teknik Penambangan
2,07%; FeO = 3.14%; CaO = 4,86%; MgO = 1,84%: Na2O = 2,02%: MnO =
Balok breksi pumice (disebut pula sebagai breksi batu apung), diproses ditempat pemotongan batu
dengan gergaji khusus. Pemtongan dengan ukuran tertentu dapat dilakukan dengan sistem basah
ataupun sistem kering. Sistem basah lebih disukai karena membuat gergaji lebih awet disamping
proses pemotongan menjadi lebih cepat.