Sediaan Kapsul & Ipc-Nya (Amanda & Regina Kel.6)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

XI FARMASI

SMK CARAKA NUSANTARA


PELAYANAN FARMASI

SEDIAAN KAPSUL
DAN PARAMETER
AMANDA SOFA ARDIYANTY DAN
REGINA APRILLIA VINKAN
PENGERTIAN KAPSUL
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995, Kapsul
(Capsulae) adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam
suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Sedian Kapsul
Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat
dari pati atau bahan lain yang sesuai.
RESOURCES SLIDE DAN KERUGIAN KAPSUL
KEUNTUNGAN

KEUNTUNGAN KAPSUL
● Dapat menutupi rasa obat yang tidak enak
KERUGIAN KAPSUL
● Bahan obat tunggal ataupun campuran dapat diberikan
dalam satu kapsul ● Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena

● Bagi beberapa penderita kapsul lebih mudah ditelan pori-pori kapsul tidak dapat menahan penguapan
daripada tablet ● Tidak bisa untuk zat-zat higroskopis (menyerap
● Kapsul dapat dilapisi dengan bahan tertentu sehingga lembab)
tidak pecah atau larut dlm lambung ● Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan
● Selain serbuk, bahan obat lain yang kering dapat cangkang kapsul
dimasukkan dalam kapsul, seperti granul
● Tidak bisa untuk balita
MACAM-MACAM KAPSUL

BERDASARKAN BERDASARKAN CARA


KONSISTENSI PEMAKAIAN

 Kapsul cangkang keras  Per Lisan


(capsule durae, hard  Per Rektal
capsul)
 bKapsul cangkang lunak
BERDASARKAN TUJUAN  Per Vagina
PEMAKAIAN
(capsulae molles, soft  Topikal
capsul)

 Untuk Manusia
 Untuk Hewan
UNITS OF TEMPERATURE
A. KESERAGAMAN SEDIAAN

KESERAGAMAN
KESERAGAMAN BOBOT
KANDUNGAN

Untuk kapsul lunak berisi cairan pengukuran variasi kandungan zat aktif
atau untuk produk yang dari satu unit dengan unit yang lain.
Faktor-faktor seperti berat jenis
mengandung zat aktif > 50 mg (density), ukuran partikel, dan bentuk
yang merupakan 50% atau lebih partikel mungkin dapat berpengaruh
dri bobot perkapsul pada keseragaman sediaan.
INQUIRY PROCESS
B. UJI WAKTU HANCUR

Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuain


batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing
monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet atau kapsul digunakan untuk pelepasan
kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu
tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode
berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di
antara periode pelepasan tersebut. Uji waktu hancur
tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya
terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur
sempurna bila sisa sediaan, yang tertinggal
Suatu sediaan dikatakan stabil menunjukkan perubahan secara perubahan sifat fisik apabila tidak fisik
selama masa penyimpanan. Salah satu sifat fisik yang perlu diamati adalah sifat higroskopisitas sediaan.
Uji higroskopisitas merupakan cara menguji kemampuan bahan obat untuk menyerap uap dari udara
setelah dibiarkan dalam suatu kondisi dan satuan waktu yang diamati. Sejumlah kapsul ditempatkan
perlakuan pengaturan kelembaban tertentu dan pada temperatur kamar. Masing-masing perlakuan
diamati setiap hari dalam seminggu dan tiap minggu selama satu bulan. Pengamatan dilakukan terhadap
perubahan bobot kapsul, bentuk kapsul, dan isi kapsul

C. UJI HIGROSKOPISITAS
UJI BKO

Uji bahan kimia obat merupakan uji yang dilakukan untuk


mengetahui kandungan bahan kimia obat yang terkandung dalam
obat tersebut. Uji BKO biasanya dapat menggunakan
spektofotometri UV-. Vis, kromatografi cair kinerja tinggi
(KCKT) , atau bisa juga menggunakan liquid chromatography

UJI BAHAN KIMIA OBAT (BKO)


KADAR AIR ISI
KAPSUL
Uji ini untuk mengetahui kandungan air
berlebihan pada obat tradisional akan
mempercepat pertumbuhan mikroba serta dapat
mempermudah terjadinya hidrolisa terhadap
kandungan kimianya.
UJI DISOLUSI

Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan


persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing
monografi untuk sedian tablet dan kapsul, kecuali pada
etiket yang dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.
Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin
lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing
monografi.

Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing
monografi, uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan bersalut
enterik, maka digunakan cara pengujian untuk sediaan lepas lambat seperti yang tertera pada uji
obat, kecuali di nyatakan lain dalam masing-masing monografi
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai