CRS DBD
CRS DBD
CRS DBD
Anemia pada
Anak Oleh:
SINDHI YULIZA WIRTA G1A221036
Riskesdas tahun 2013 secara nasional ➡️umur ≥1 tahun dengan anemia : 21,7 persen.
Berdasarkan umur ➡️proporsi anemia pada balita cukup tinggi = 28,1 persen dan menurun pada
kelompok umur anak sekolah dan remaja.
Banyak anak dgn anemia tdk menunjukkan gejala dan kondisi, hanya terdiagnosis saat evaluasi
skrining rutin
Riwayat pasien secara menyeluruh membantu mengidentifikasi pasien dlm hal faktor resiko &
mengidentifikasi penyebab
Nama : An. N
Tanggal Lahir : 01 Mei 2020
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sarolangun desa bukit suban
MRS : 13 Mei 2022
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan Utama : Pucat sejak ± 10 SMRS
Keluhan tambahan : demam naik turun
4 hari SMRS Ibu pasien mengeluh anak merasa lemas dan tidak nafsu makan, nyeri perut (-), mual (+), muntah (-),
BAB cair, konsistensi cair > ampas, frekuensi 3x sehari, banyaknya 1 gelas aqua tiap BAB, BAK tidak ada keluhan.
Anak masih pucat, mimisan (-), gusi berdarah (-), lebam (-), bintik merah pada kulit (-), keluar darah dari telinga (-),
muntah hitam (-), BAB hitam (-), kuning (-),demam naik turun (-),batuk (-), pilek (+), sakit tenggorokan (+). Anak
terlihat semakin lemas. Anak juga mengeluh kedua tungkai dan pinggang belakang sakit.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PERKEMBANGAN
1. Gigi pertama : 7 bulan
2. Tengkurap : 4 bulan
3. Merangkak: 6 bulan
4. Duduk : 7 bulan
5. Berdiri : 10 bulan
6. Berjalan : 11 bulan
7. Berbicara : 1 tahun
8. Kesan : perkembangan anak baik
STATUS GIZI
1.Status antropometri
BB : 9 kg
Usia : 2 tahun
BB / U : -2 s/d + 2 SD (Gizi Baik)
STATUS GIZI
PB : 77 cm
Usia : 2 tahun
PB / U: -2 sd sampai < -2 sd ( pendek )
STATUS GIZI
BB / PB : -2 s/d + 2 SD (Normal)
STATUS GIZI
Lingkar Kepala :
LK : 38,5 cm
Usia 2 tahun
Interprestasi : Normocephal
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
Tekanan darah : -
Nadi : 112 x/i
RR : 26 x/I
Suhu : 36,8 oC
SpO2 : 99 %
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Leher
Bentuk : Normocephal Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran
Rambut : Hitam dan tidak mudah dicabut KGB : Tidak ada pembesaran
Warna : Hitam
Kulit : Ruam (-), turgor kembali cepat,
sianosis (-)
UUB :
Muka : Bentuk muka simetris
Mata : Simetris, CA (+), sklera ikterik (-), pupil
isokor, reflex cahaya (+/+)
Telinga : Lokasi normal, simetris, posisi puncak
pina sejajar dengan kantus mata, tanda infeksi (-),
serumen (+) minimal, nyeri tarik daun telinga (-)
Hidung : Lokasi normal, simetris, sekret (-),
deformitas (-), pernafasan cuping hidung (-),
epistaksis (-)
Mulut : Bibir kering (+), mukosa mulut kering (-),
bibir sianosis (-), trismus (-), lidah kotor (-), gusi
berdarah (-), nafas bau aseton (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, simetris,
retraksi (-), bekas operasi (-) Inspeksi : Cekung (-),
cembung (-)
Palpasi : Pergerakan nafas simetris,
Aukultasi : Bising usus (+)
stem fremitus meningkat pada
normal
kedua sisi
Palpasi : Soepel, nyeri tekan
Perkusi : Didapatkan pekak
(-), hepatomegaly (-),
Auskultasi : Suara nafas melemah (+/+), splenomegaly (-)
rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Perkusi : Timpani
Jantung
Inspeksi : Dalam batasnormal
Palpasi : Dalam batas normal
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Ekstremitas superior: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Ekstremitas inferior: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Refleks Fisiologis
Refleks tendon biseps : +/+
Refleks tendon triseps : +/+
Patella : +/+
Achilles : +/+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi
Hemoglobin 3,47 g/dL 12-16
MCV 55,8 Fl 80-96
MCH 14,2 Pg 27-31
MCHC 25,5 g/dl 32-36
Hematokrit 13,6 % 35-50
Eritrosit 2,44 10 /L6
3,5-5,5
Trombosit 285 10 /L9
100-300
Leukosit 9,09 10 /L9
4-10
GDS 115 103/L
Diagnosa Banding :
Anemia defisiensi besi
Anemia penyakit kronik
Thalassemia
Anemia sideroblastik
Diagnosis Kerja
Diagnosis Primer : Anemia berat
TATALAKSANA
Terapi IGD :
• O2 nasal canul 2 LPM
• IVFD D5 ¼ NS 5 tpm mikro
• Inj ceftriaxone 100 mg/24 jam
diencerkan dalam 10 mL Nacl 0,9%
habis dalam 20 menit
• Transfusi PRC 80 cc/hari, selama 3
hari
PROGNOSIS
Tanggal S O A P
16/02/2022 Demam (+) KU: tampak sakit sedang DBD Der.I IVFD RL 5cc/kg/jam
Kesadaran: Compos mentis Paracetamol tab 3x1
Mencret (+) GCS 15(E4V5M6)
Batuk kering VS: Nadi 84 x/menit, Ambroxol tab 3x1
(+) pernafasan 32 x/menit, suhu Inj. Ondansentron 2x3 mg IV
36,9°C, SpO2 94%, TD Inj. Ranitidin 2x30 mg IV
120/70 Vitamin C 1x1
Vitamin B complex 2x1
Lab :
PLT : 38.000
Banyak minum air putih
HCT : 36,5
HB : 13,1
LEUKOSIT : 6100
17/02/2022 Demam (+) KU: tampak sakit ringan DBD Der. I IVFD RL 5cc/kg/jam
Kesadaran:Compos mentis
Batuk kering GCS 15(E4V5M6) Paracetamol tab 3x1
(+) VS: Nadi 73 x/menit, Ambroxol tab 3x1
Mencret (+) pernafasan 28 x/menit, suhu Vitamin C 1x1
36,6°C, SpO2 92%, TD
110/70
Vitamin B complex 2x1
Anak diindikasikan pulang
Lab : Harus banyak minum air putih
PLT : 94.000
HCT : 34,2
HB : 12,3
LEUKOSIT : 6000
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa
HB yg beredar tdk dpt memenuhi fungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
- Kehilangan darah.
PENDEKATAN MORFOLOGI
diklasifikasikan berdasarkan ukuran sel darah
merah pada apusan darah tepi dan parameter
automatic cell counter.
Beri pengobatan (di rumah) dgn zat besi (tablet • Beri transfusi darah sesegera
besi/folat atau sirup setiap hari) selama 14 hari. • Jika komponen sel darah merah (PRC)
Jika berumur ≥ 2 thn & belum mendapatkan tersedia, pemberian 10 ml/kgBB selama 3–4
mebendazol dlm kurun waktu 6 bulan, berikan jam lebih baik. Jika tidak tersedia, beri darah
1 dosis mebendazol (500 mg) untuk utuh segar (20 ml/kgBB) dalam 3–4 jam.
kemungkinan adanya infeksi cacing cambuk • Jika kelebihan cairan karena transfusi darah :
atau cacing pita. furosemid 1–2 mg/kgBB IV
Ajari ibu mengenai pemberian makan yg baik • Bila setelah transfusi, kadar Hb masih tetap
sama dengan sebelumnya, ulangi transfusi.
Penatalaksanaan Anemia Berdasarkan Etiologi
THALASEMIA
Demam (+), demam naik turun puncaknya pada malam hari, mual (-), muntah (-), batuk (+), Pilek (+),
sakit tenggorokan (+), BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Pasien dibawa ke dokter umum & dikatakan sakit amandel, diberikan obat, lalu demam pasien turun.
Karakteristik demam tdk spesifik, anak pucat & lemas serta konjungtiva anemis → dilakukan
pemeriksaan penunjang.
PEMERIKSAAN FISIK
Konjungtiva Anemis
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Hb, indeks eritrosit, &
gambaran darah tepi.
IVFD D5 ¼ NS 5 tpm mikro • Anak dgn anemi tdk berat (haematokrit 13–
Inj ceftriaxone 100 mg/24 jam diencerkan 18%; Hb 4–6 g/dl) dgn beberapa tampilan