Analisis Kasus Di Rumah Sakit X
Analisis Kasus Di Rumah Sakit X
Analisis Kasus Di Rumah Sakit X
Kelompok 4A
2 Rizka Rachmawati
4 Shifa Zakia
FAKTA PIHAK
● Petugas registrasi dan rekam medik yang kesulitan ➢ Pegawai di Rumah Sakit X, berperan
mencari berkas dan rekam medik karena sistem sebagai pelaku pemberi pelayanan
penyimpanan dokumen masih manual. kepada pasien
● Petugas registrasi sibuk mengobrol dan bermain
gadget untuk alasan yang tidak diketahui ketika ada ➢ Pasien, berperan sebagai penerima
pelanggan yang datang. pelayanan yang terkena dampak negatif
● Petugas kesehatan yang ditugaskan di Poli juga
datang tidak tepat waktu sehingga pelanggan ➢ Pimpinan Rumah Sakit X, berperan
menunggu dengan waktu yang tidak jelas. sebagai pembuat keputusan dalam
menegakkan aturan dalam Rumah Sakit
Identifikasi Isu pada Kasus
FAKTA PIHAK
● Petugas registrasi sibuk mengobrol dan bermain gadget dengan
➢ Pegawai ASN di Rumah Sakit X,
alasan yang tidak jelas ketika Pelanggan sudah mengantri.
● Petugas Rekam Medik dan Registrasi tidak melakukan penyimpanan berperan sebagai pelayan bagi
berkas dengan rapih dan Petugas kesehatan di Poli tidak datang
tepat waktu. masyarakat (pasien)
● Masih ada senioritas dalam pegawai sehingga pegawai junior
cenderung sungkan untuk menegur pegawai senior jika melakukan
➢ Pasien, berperan sebagai penerima
kesalahan.
● Pelayanan yang diberikan Petugas kesehatan juga tidak ramah dan layanan yang terkena dampak dari
tidak memberikan penjelasan dengan baik kepada Pelanggan.
● Petugas Rekam Medik dan Petugas Poli yang tidak saling buruknya pelayanan
berkoordinasi mengenai penyerahan rekam medik.
● Alur pelayanan Rumah Sakit X juga tidak jelas dan ruang tunggu
➢ Divisi Sumber Daya Manusia Rumah
yang tersedia juga tidak nyaman.
● Pegawai baru di Rumah Sakit X tidak diberikan pelatihan atau Sakit X, berperan dalam meningkatkan
pendampingan khusus, mereka diminta untuk belajar sendiri atau
learning by doing, mereka tidak diberikan kesempatan untuk
kompetensi seorang ASN dan membuat
berkontribusi sesuai tupoksinya. sistem punishment/reward.
Identifikasi Isu pada Kasus
FAKTA PIHAK
● Rumah Sakit X belum membuat SOP sebagai acuan untuk ➢ Rumah Sakit X, berperan sebagai
bekerja sehingga yang terjadi di Rumah Sakit X yaitu instansi dalam terjadinya aktivitas
kesalahpahaman mengenai penyerahan rekam medik antara pelayanan
petugas rekam medik dan petugas di Poli-Poli.
● Tidak adanya SOP juga menyebabkan pegawai baru merasa
➢ Divisi Hukum dan Organisaasi
tidak nyaman, mereka hanya diminta melakukan pekerjaan-
Masyarakat serta Kepegawaian,
pekerjaan apa saja.
berperan sebagai pembuat kebijakan
● Tidak adanya SOP juga menyebabkan tidak adanya standar
(SOP)
pelaporan yang bisa dijadikan acuan untuk membuat laporan
keuangan dan pembagian jasa medik secara adil, sehingga
Rumah Sakit memiliki hambatan banyak piutang yang belum ➢ Pegawai, berperan pelaksana pelayanan
dibayar dan laporan kinerja pegawai masih belum rapih dan yang terdampak ketidakjelasan SOP
berkesinambungan.
Analisis Isu pada Kasus dikaitkan dengan nilai dasar BerAKHLAK
Adaptif
Petugas RS yang tidak proaktif ❏ Memberikan bantuan kepada
membantu rekan kerja yang ❏ Pekerjaan menumpuk karena tidak
rekan kerja yang mengalami
kesulitan dapat menghambat
kesulitan selesai tepat waktu
kinerja secara keseluruhan ❏ Mengembangkan sistem kerja ❏ Pelayanan yang diberikan RS X
sehingga pasien tidak bisa
yang lebih efektif dan efisien untuk tidak bisa berkembang
memperoleh pelayanan yang
diterapkan di unit kerja
optimal.
Analisis Isu pada Kasus dikaitkan dengan nilai dasar BerAKHLAK
3. Belum Optimalnya Pengelolaan Tata Tertib dan Kebijakan terkait Pembagian Tugas dan Pelaporan
Keuangan di Rumah Sakit X
Nilai-nilai dasar PNS yang tidak diterapkan Penerapan nilai BerAKHLAK yang Dampak apabila nilai
ideal BerAKHLAK tidak diterapkan
Berorientasi Pelayanan
SKP pegawai baru belum ditetapkan Atasan menyelesaikan SKP Pegawai mengerjakan pekerjaan
dengan alasan menunggu SKP tepat waktu agar tidak yang tidak sesuai dengan tugas
atasan yang belum selesai menghambat SKP pegawai dan fungsinya
baru
Isu Prioritas : Masih Buruknya Sikap dan Perilaku Pegawai ASN di Rumah Sakit X
Analisis Isu Utama
Skills Suppliers
Rekomendasi Penyelesaian Isu Utama
Gagasan Kreatif serta Konsekuensi Penerepan
System
1 Alur pelayanan Rumah Sakit X Mengeluarkan regulasi yang jelas terkait alur Tim hukum dan OSDM serta tim terkait melaksanakan rapat untuk membuat regulasi
tidak jelas pelayanan di Rumah Sakit X terkait alur pelayanan di Rumah Sakit X
Membuat sistem antrian digital Tim IT beserta tim yang berkompeten dibidangnya melaksanakan rapat mengenai
pembuatan sistem antrian digital
2 Sistem pencarian arsip masih manual Membuat sistem pencarian arsip secara digital Tim IT beserta tim yang berkompeten dibidangnya melaksanakan rapat mengenai
pembuatan sistem pencarian arsip secara digital dengan menyiapkan data-data rekam
medik terdahulu.
3 Belum adanya SOP terkait pembagian Membuat SOP terkait pembagian tugas Tim hukum, OSDM, dan Keuangan serta tim terkait bersama para petinggi RS
tugas dan fungsi pegawai, laporan dan fungsi pegawai, laporan keuangan dan melaksanakan rapat untuk membuat kebijakan terkait SOP laporan keuangan, laporan
keuangan dan laporan kinerja di laporan kinerja di Rumah Sakit X kinerja dan pembagian tugas yang memuat juga reward dan punishment bagi pegawai
Rumah Sakit X di Rumah Sakit X. Hal yang perlu dipersiapkan adalah peraturan pemerintah terkait
tugas dan fungsi jabatan pegawai Rumah Sakit, laporan keuangan, dan laporan kinerja.
Surroundings
1 Lingkungan kerja yang Toxic Meningkatkan hubungan kerja dengan ditetapkan satu orang diantara pegawai yang menjadi PIC acara rutin tersebut (bisa
(komunikasi kurang jelas serta mengadakan pertemuan internal rutin (misal: 1 bergantian) supaya semuanya berpengalaman dalam menjalankan acara, PIC
membiarkan masalah yang terjadi) kali/bulan) untuk evaluasi sistem kerja dan berdiskusi dengan bagian HRD selaku penanggung jawab terkait masalah
meningkatkan rasa kebersamaan kepegawaian
2 RS X tidak menjawab kebutuhan Menyebarkan kuesioner rutin (misal: 1 kali/6 memastikan dalam pengisian kuesioner identitas pegawai terjamin kerahasiaannya
pegawai sehingga masalah akan bulan) untuk evaluasi dan menjawab apa yang sehingga pegawai dapat mengisi dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi, selain
terjadi begitu saja tanpa diselesaikan dibutuhkan pegawai saat ini itu kuesioner harus diisi oleh seluruh pegawai supaya data tidak bias
Rekomendasi Penyelesaian Isu Utama
Gagasan Kreatif serta Konsekuensi Penerapan
Suppliers
1 Ketidaksesuaiannya kriteria SDM yang Melakukan riset pengadaan jasa untuk dapat memahami Divisi pengadaan jasa harus melakukan riset terhadap krieria SDM yang dibutuhkan Rumah Sakit.
disediakan terhadap kebutuhan Rumah kebutuhan Rumah Sakit X Dimulai dari rapat dengan pihak Rumah Sakit untuk menetapkan persyaratan rekrutmen yang jelas.
Sakit Setelah diperoleh calon SDM, divisi pengadaan jasa harus mengadakan rapat dengan Rumah Sakit
untuk menentukan calon SDM yang memiliki semua kriteria yang dibutuhkan Rumah Sakit. Jika
kriteria calon SDM sudah sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit, akan lebih mudah bagi SDM untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pasien.
2 Kurangnya penetapan standar SDM dari Melakukan standarisasi tugas dan evaluasi rutin terhadap Perlu dilakukan pelatihan penetapan standar secara rutin bertujuan untuk menyamakan persepsi
pengelola pengadaan jasa standar kinerja untuk meningkatkan kualitas SDM setiap karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab. Pelatihan juga diselenggarakan secara
eksternal agar SDM bisa membandingkan kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan dari SDM
yang berasal dari instansi lain. Setelah itu membuat evaluasi kinerja setiap 6 bulan sekali dan dinilai
oleh divisi SDM agar setiap SDM mengetahui sudah sejauh apa kapasitas yang dimiliki dan yang
perlu diupgrade.
Skills
1 Tidak melayani dengan ramah dan tidak Meningkatkan pelayanan prima agar bisa memberikan Agar dapat meningkatkan pelayanan prima, SDM di Rumah Sakit X harus terstandarisasi. Pegawai
memberikan penjelasan dengan baik pelayanan yang ramah dan memuaskan kepada yang dimiliki harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan bidang tugas yang
pelanggan
dikerjakan baik dilihat dari tingkat pendidikan maupun pengalaman yang dimiliki SDM yang
bersangkutan. Selain itu perlu dilakukan upaya peningkatan dan perbaikan mutu SDM secara berkala
dengan melakukan pelatihan service excellent
2 Tidak memiliki kemampuan berkomunikasi Meningkatkan kemampuan SDM untuk memahami Agar dapat meningkakan kemampuan komunikasi antar pegawai, Manajemen Rumah Sakit X dapat
yang baik bagaimana komunikasi dibangun dalam suatu organisasi melakukan beberapa hal yaitu rutin mengadakan acara kumpul karyawan sehingga meningkatkan
bisnis sehingga akan berdampak pada kelancaran komunikasi internal di perusahaan. Karena hal ini akan memungkinkan karyawan untuk mengobrol
organisasi. dengan teman yang berbeda tim. Selain itu Manajemen juga dapat memberikan pelatihan tentang
cara meningkatkan komunikasi internal di perusahaan.