Pembangunan Perumahan Swadaya P2BPK
Pembangunan Perumahan Swadaya P2BPK
Pembangunan Perumahan Swadaya P2BPK
Outline
Latar Belakang Kemunculan P2BPK Dasar Hukum Kelembagaan Mekanisme P2BPK Pembiayaan Pelaksanaan Kendala dan Permasalahan Program Lanjutan P2BPK Kesimpulan
Latar Belakang..
Permasalahan Perumahan Pemberdayaan Masyrakat Dalam pemenuhan kebutuhan perumahan
P2BPK
Peran Pemerintah
Pengertian Perumahan Swadaya bdsk hasil sarasehan Dinas Kimtaru Jawa Tengah di Semarang 14 Maret 2006 ttg Persiapan Pelaksanaan Program Kredit Mikro Perumahan Swadaya Bersubsidi adalah: Self Help Housing yang berarti bahwa rumah bukan hanya dilihat dari cara pembangunannya yang Self built namun lebih jauh pada user control artinya bahwa keterlibatan penuh dari si penghuni sangat dipentingkan. Rumah bukan dianggap sebagai komoditi namun sebagai kata kerja karena merupakan suatu proses atau kegiatan (Housing by process rather than Housing by Product) Yang membedakan dengan rumah formal adalah bahwa dalam hal penggunaan tenaga kerja dalam pembangunan rumah yang lebih pada sweat equity (dengan keringat sendiri) ditambah dengan bantuan tukang kalau diperlukan Bahan bangunan yang digunakan lebih berupa Stockpiling bahan bangunan (bisa baru dan terutama bekas) Sistem Pembiayaan terutama dengan menggunakan kredit mikro untuk mendukung pembangunan rumah secara bertahap
Namun begitu, kendala yang dihadapi oleh perumahan swadaya adalah menyangkut relatif kurang terpenuhinya persyaratan lokasi, kualitas rumah dan kualitas lingkungan, terutama dukungan prasarana dan sarana. Perhatian baik pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi, kabupaten/kota selama ini masih sangat terbatas dalam penanganan perumahan swadaya, umumnya berbasis pada proyek dan ad hoc. Proyek yang dilakukan berupa subsidi pemerintah dalam membangun dan memperbaiki rumah dan perumahan, baik berupa bahan bangunan rumah, maupun pinjaman dana untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan konsep bergulir yang digulirkan dalam kelompok masyarakat Pada skala proyek, bantuan pemerintah sukses selama proyek dilaksanakan, tetapi pembinaan pasca proyek umumnya tidak berkelanjutan sehingga terjadi kecenderungan kemunduran kualitas lingkungan maupun rumah yang dibangun secara swadaya.
Risalah Seminar Nasional Membangun Keswadayaan Masyarakat Miskin untuk Menghuni Rumah yang Layak yang diselenggarakan di UNS atas kerjasama Kantor Menpera dan UNS tgl 2-3 Maret 2006, yatu:
Membangun keswadayaan masyarakat untuk menghuni rumah yang layak (dengan mensinergikan upaya pemberdayaan ekonomi dengan upaya pembangunan rumah) Di dalam membangun keswadayaan melibatkan seluruh stakeholders (pemerintah, swasta, lembaga keuangan dan masyarakat) Membangun keswadayaan bdsk kearifan lokal baik lembaga, pranata sosial, maupun bentuk dan bahan bangunan Dalam membangun keswadayaan masyarakat miskin, diperlukan peningkatan kapasitas masing-masing pelaku Perguruan tinggi dan lembaga penelitian diharapkan dapat memberikan dukungan analisis ilmiah dan evaluasi dalam merumuskan kebijakan dan operasionalisasi kebijakan Peran lebih dari pemerintah Propinsi, Kabupaten/ kota dalam memberikan dukungan dan mensinergikan berbagai upaya dan pengendalian pelaksanaan pemberdayaan ekonomi dan pembangunan rumah Peran pemerintah propinsi, kabupaten dan kota adalah memberikan jaminan hukum bermukim bagi masyarakat miskin.
Perjalanan P2BPK..
Kerjasama Menpera dan UNDP
*) Studi Kasus : - Jakarta (cengkareng) - Bandung (Rancaekek)
P2BPK
Providing
Pergeseran orientasi
Enabling
P2BPK
P2BPK merupakan singkatan dari pembangunan perumahan bertumpu pada kelompok yang merupakan program pembangunan berbantuan (aided housing programme) yang memfasilitasi warga masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat menyelenggarakan perumahan mereka secara kooperatif/gotong royong
Dasar Hukum
UU No.4/1992 UU No.1/2011
Permenpera 06/KPTS/1994 ttg Pedoman Umum Pembangunan Perumahan Bertumpu pada Kelompok
Kelembagaan P2BPK
AKPPI
Pusat
ASPEK
Provinsi
ASPEK Wilayah
KP (Konsultan Pembangunan)
MBR Profesional
Mekanisme
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pengorganisasian Peserta pembentukan KSM Penyusunan Aturan Main (Rules of the Game) AD, ART, dan Tatacara mengikuti P2BPK Penyusunan Rencana Tindak (Action Plan) Survey dan Penentuan Lokasi Penyusunan Usulan Awal Proyek Perumahan Pendataan/ Mawas Diri (Community Self Survey) Penyusunan Usulan Proyek Pembangunan Negosiasi dan Penilaian (Appraisal) Realisasi Kesepakatan Tindak Pembangunan Rumah Penghunian Pembinaan Lanjut
Model Pembiayaan..
Pusat
Provinsi Kab/Kota
P2BPK.....
Kredit
Triguna memuat 3 paket kredit sekaligus: Kredit untuk membeli tanah Kredit untuk membangun rumah Kredit untuk income generation (jika masih ada sisa) Skim Kredit Triguna disediakan (BTN) dengan pagu maksimum sesuai pembiayaan yang disediakan untuk RS/RSS.
Kelanjutan Kerjasama Menpera dan UNDP Kegiatan yang mendukung: Pembentukan AKPPI Pembentukan ASPEK Pelatihan-Pelatihan
Pelaksanaan P2BPK..
Capaian Pelaksanaan Pelaksanaan P2BPK
Perkembangan Pelaksanaan P2BPK Jumlah Lokasi Rencana Realisasi Estimasi Desember 2000 Proses KPR Jumlah Biaya Dalam Proses 100% Jumlah Dalam Proses Disetujui 153 15.947 98.887.995.000 2.538 1.05 3.553 261 2.117 Satuan Lokasi Unit Rupiah Unit Unit Unit Kelompok Kelompok
Pelaksanaan P2BPK..
No 1 Kantor Cabang BTN Palembang Nama Kelompok KUD Tunas Sawitri Koperasi Pedatuan 2 3 Makassar Bandung Koperasi Mitra Mas KOPEDI KOWAPERAK 4 Jakarta Kuningan Kop. Eko Damai Mandiri KOPERSUP KOPRA Kop. PKGC 5 6 Bekasi Solo KUD Mina Singaperbangsa Kop. Tekad LPTP I Kop. Tekad LPTP II Mojosongo Berseri I Mojosongo Berseri II 7 Denpasar/ Mataram KPSRR KOPAJALI Mataram Total Akad Kredit 16 Januari 1996 07 Agustus 1995 2 Juni 1997 7 Juli 1994 5 September 1994 24 April 1994 29 Desember 1992 15 Juni 1996 10 September 1997 15 januari 1997 11 April 1994 12 Juli 1996 B Juli 1999 24 Juni 1000 18 April 1996 13 mei 1997 Jumlah (Unit) 50 27 120 116 160 181 156 200 100 250 74 110 51 37 64 45 1.741 Lama (Tahun) 15 13,4 15 20 15 15 20 15 15 15 15 15 15 15 20 20 Progress (Tahun) 100 100 100 93,87 61 100 100 40 100 50 100 100 100 100 100 100
P2BPK
CoBild
????
Kesimpulan
Upaya Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan baik untuk perumahan baru maupun peningkatan kualitas perumahan bagi MBR masih memiliki keterbatasan, salah satunya adalah anggaran. Meskipun dilakukan upaya dengan merangkul sektor swasta, namun hal ini pun hanya mampu menutupi kebutuhan perumahan sekitar 10%-20%. Oleh Karena itu, dilakukan upaya pemberdayaan pembangunan perumahan secara swadaya oleh masyarakat. Salah satu program yang digulirkan oleh pemerintah adalah P2BPK. Dalam perjalanannya P2BPK mengalami modifikasi demi upaya menyempurnakan program terbaik dalam membantu MBR mendapatkan kemudahan terhadap akses rumah yang layak dan terjangkau. Saat ini program pembangunan perumahan swadaya dimasukkan ke dalam program PNPM Mandiri Perkim.