PPK KLP 3 - C1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA II

Tri Isra Wahyu Lestari 09220190023


Nurul Makka Mustafa09220190024
Nur Hafizah 09220200059

Kelompok III
Bahan Kimia
Curah atau Komoditas

Komoditas atau bahan kimia curah adalah bahan kimia yang


diproduksi dalam volume besar dan dibeli berdasarkan
komposisi kimia, kemurnian, dan harga.
Nitrogen
Sifat Fisik Sifat Kimia

Symbol :N
Nomor Atom :7
Berat atom : 14007
Berat Jenis : 1,251 g/l pada 0 °C - Unsur yang Kurang Reaktif
Fase pada suhu kamar : Gas - Mudah menguap
Klasifikasi : Gas (Bukan logam) - Bersifat Asphyxiant
Titik didih : -195,79°C/-320,33 °F - Bersifat Inert
Tiitik Leleh : -210,00 °C, -346,00 °F
Sifat Kimia Senyawa : Tidak berwarna dan tidak
berbau
Proses Pembuatan Nitrogen

Filtrasi kompressi Cooling Water Purrification (Pemurnian)

01 02 03 04

Distilasi
Heat Exanger (pemindah panas) Ekspansi

05 06 07
Kegunaan Nitrogen
1. Di pabrik pupuk, gas nitrogen digunakan sebagai bahan baku pembuatan amonia. Kemudian, amonia (NH3) dan kabon
monoksida direaksikan untuk memproduksi pupuk urea, dengan rumus kimia CO(NH2)2.
2. Di pabrik kimia seperti pabrik penghasil hydrogen peroksida, nitrogen digunakan sebagai campuran gas hidrogen
pada reactor hidrogenasi, blanket pada tanki, sealing gas pada kompresor dan gas untuk kebutuhan purging.
3. Nitrogen juga digunakan sebagai assist gas pada proses pemotongan dengan menggunakan sinar laser.
4. Pada industri makanan, nitrogen cair dimanfaatkan pada proses pendinginan dan pembekuan produk pangan. Selain itu,
nitrogen cair juga digunakan pada proses immersion freezing, yaitu proses pembekuan cepat.
5. Pada proses pembuatan obat, nitrogen digunakan sebagai shield gas, yaitu untuk mencegah proses degradasi karena oksidasi
dan penyerapan uap air dari udara.
ASAM NITRAT
SIFAT FISIK SIFAT KIMIA

Rumus Kimia :
1. Reaksi sebagai asam
Berat Molekul : 63.013 g/mol
2. Reaksi sebagai pengoksidasi
Wujud : Cair
3. Reaksi sebagai penetrasi
Warna : Tidak Berwarna
Densitas : 1.39 g/mL
Titik lebur : -41.6°C
Titik didih : 83.4°C
Temperatur kritis : 246.85°C
Tekanan kritis : 68 atm
Kelarutan : larut dalam air
Kemurnian : 65 wt%
Konversi : 95%
Kapasitas panas (pada 25°C) : 110.68 J/mol
Viskositas : 2 cP
PROSES PEMBUATAN ASAM NITRAT

Persiapan bahan Tahap reaksi Tahap reaksi Tahap reaksi


baku oksidasi oksidasi lanjutan absorbsi

01 02 03 04
KEGUNAAN ASAM NITRAT

1. Industri Peledak
2. Industri logam
3. Dalam Teknik aerospace
4. Pembuatan garam nitrat
5. Pemurnian
6. Pengujian kalorimetri
Bahan kimia curah/komoditi :
NaOH
Sifat fisika Sifat Kimia

Rumus Molekul : NaOH - Sangat larut dalam air


No. atom :7 - Kelarutannya rendah dalam
Berat atom : 40 g/mol pelarut polar seperti etanol
Densitas : 2,13 g/cm3 dan metanol
Titik didih : 1.388 °C - Sangat higroskopis
Tiitik Lebur : 323 °C (menyerap kelembaban udara
Fungsi NaOH

NaOH (sodium hidroksida) digunakan untuk membuat sabun padat. Sabun mempunyai sifat
membersihkan melalui proses kimia koloid, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar.
Proses Pembuatan NaOH
SIFAT KIMIA KLORIN SIFAT FISIKA KLORIN

• Nomor Atom :17


Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna
Kerapatan :1,5
kehijauan pada suhu kamar
• Titik Leleh :171
Mempunyai titik lebur -1010 celsius
• Entalpi Peleburan :3,2
Titik didih -340C.
• Titik Didih :238
Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia
Entalpi Penguapan :10
klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi
Afinitas Elektron :355
electron pada kulit terluarnya.
• Energi Ionisasi :1266
Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar
Keelektonegatifan :3,0
pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil
Jari-jari kovalen :99
dan sangat reaktif agar klorin bisa
Jari-jari ion :181
mendapatkan stuktur seperti gas mulia.
Entalpi Hidrasi :279
Selain itu, klorin juga bersifat oksidator.
Daya Hantar Molar :76,4
PROSES PEMBUATAN
KLORIN

Klorin dapat dibuat menggunakan 3 cara yaitu proses deacon (oksidasi), HCl

dicampur dengan udara, kemudian dialirkan melalui CuCl2 yang bertindak

sebagai katalis dan reaksi terjadi pada suhu ± 430°C dan tekanan 20 atm. Cara

kedua, elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma. Cara ketiga,

elektrolisis lelehan NaCl.


SIFAT FISIKA BENZENA

Bentuk : Cair Rumus Kimia : C6H6


Berat Molekul (BM) : 78 g/mol
Viskositas (µ) : 0,601 cP pada 25°C
Densitas (ρ) : 0,876 g/ml pada 25°C
Titik didih : 80,1°C
Titik lebur : 5,53°C
Kemurnian : Benzena 99,7-99,9% ( % berat)
Kelarutan : Larut dalam alkohol, kloroform.
PROSES PEMBUATAN BENZENE

Pembakaran pada
Vaporizer toluena Toluena dan hidrogen
furnance dan asap hasil
Toluena dan Hidrogen menjadi gas. Hidrogen berfase gas. Dialirkan ke
pembakaran dipekatkan
murni reaktor fixed
menjadi briket arang

Separator dan di recycle kondensor


Sisa-sisa toluena Flash drum ke mixing point

Toluena dengan
kemurnian 0,02%

Benzena Menara destilasi Tangki penyimpanan


produk
KEGUNAAN BENZENA

Kegunaan benzena bisa kita misalnya dalam bidang pertambangan. Benzena ada dalam
wujud trinitrotoluena (TNT) yang menjadi bahan baku peledak. Di bidang kesehatan,
misalnya kamu sedang sakit kepala belakang, kamu akan dapat obat sakit kepala aspirin,
yang dibuat dari senyawa turunan benzena dalam aspirin. Karbol yang biasa kamu pakai
sewaktu ngepel juga ada fenolnya, yang mana senyawa turunan benzena
Bahan Kimia Halus

Bahan kimia halus merupakan bahan kimia yang diproduksi dalam


volume kecil dan dibeli berdasarkan komposisi kimia, kemurnian dan
harga.
Dekstrin

Sifat Fisik Sifat Kimia

- Rumus molekul : (C6H10O5)n.XH2O


- Berat molekul : 162,09 g/mol
- Bentuk : Padat
- Warna : Putih hingga kuning
Larut dalam air dingin
tua
- Spesific gravity : 1,038
- Titik cair : 178oC
- pH : 5-7
Proses Pembuatan Dekstrin

0 0
1 2

Hidrolisis pati dengan asam Hidrolisis pati dengan enzim


Kegunaan Dekstrin

Dekstrin digunakan sebagai bahan pengisi dalam industri farmasi. Dalam industri
pangan (minuman), dekstrin digunakan sebagai bahan pengental atau sebagai
bahan pengisi serbuk minuman.
Bahan kimia Khusus :
MSG (Monosodium Glutamate)

Sifat Fisika dan Kimia Msg (Monosodium Glutamate)

- berbentuk kristal
- berwarna putih
- MSG memiliki rumus kimia C5H8O4NNaH2O
- memiliki berat molekul 187,13 g/mol
- MSG terdiri dari 12,2% natrium, 78,2% glutamat,
dan 9,6% H2O
- sangat mudah larut dalam air
- tidak bersifat higroskopis
- tidak larut dalam pelarut organik umum seperti eter
Proses Pembuatan MSG (Monosodium Suhu 48 °C
Glutamate) Selama 2-2,5 jam
Ph 7,5

Evaporasi
Pengenceran Fermentasi (Penguapan hasil fermentasi agar
(Penambahan H2ssO4) (Pengembangbiakan lebih pekat sebelum melakukan
bakteri Asam Glutamat) proses kristalisasi

Kristalisasi
Pengeringan
(Pemanasan hasil
Pengemasan Dan
evaporasi sampai
penyaringan
membentuk kristal)

Suhu 60-70 °C
MSG kristal + NaOH Menjadi Dry MSG
Proses pengemasan yang Pengeringan dilakukan dengan
siap dipasarkan menggunakan blower hingga kadar air pada
kristal hanya 2% kemudian dilaukan
pendingnan dengan suhu 30-40 °C
Sifat Asam Boraks
Nama Sistematis : Asam Boraks
Nama lain : Orthoboric acid atau acidum boricum
Rumus Molekul : H3BO3
Massa Molar : 61,83g/ mol
Specific gravity : 1,435
Titik lebur : 185°C
Titik didih : 300°C
Penampilan : Kristal putih solid
Densitas : 1,435g/ cm3 ,cair
Kelarutan dalam air : 2, 78 g per 100 g (0oC), 38 g per 100 g (100 oC)
Keasaman : 9,24 (pKa)
Tambahkan sedikit teks isi
Bahan Deterjen

Kegunaan Asam Boraks


Bahan Kosmetik

Pengawet Kayu dan Plastik


Uraian Proses Asam Boraks

Asam boraks (boric acid) secara komersial dapat dibuat dengan proses asidifikasi. Proses asidifikasi

adalah proses pengasaman natrium boraks decahydrate dengan menggunakan asam sulfat.

Reaksi:

Na2B4O7.10H2O+ H2SO4  4H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O


PROSES PEMBUATAN ASAM BORAKS

Mixer dengan Larutan natrium


Natrium boraks boraks decahydrate Asam Boraks, natrium
perbandingan 3 : 12.
decahydrate dan asam dan asam sulfat boraks decahydrate
Asam sulfat dengan
sulfat kemudian direaksikan dan natrium sulfat
konsentrasi 93%
dalam reaktor

Kristal asam boraks


Pengkristalan Evaporator antara air
filtrat natrium boraks dan larutan natrium
asam boraks dengan Asam Boraks,
decahydrate dan sulfat kemudian
(crystallizer) natrium boraks
natrium sulfat dialirkan menuju
decahydrate dan
centrifuge
natrium sulfat

Proses evaporator Pengeringan asam


sebagai hasil Ditampung dalam Packing dan
boraks dengan rotary
samping. silo pemasaran
dryer
Bahan Kimia Halus : Toluena
SIFAT FISIKA TOLUENA

 Sifat Fisika Toluena


 Massa Molar : 92,14 gr/mol
 Temperatur leleh normal : 178,15 K
 Titik didih normal : 383,15 K
 Densitas :
Padat pada 93,15 K : 11,18 L/mol
Cair pada 298,15 K : 9,38 L/mol
 Tekanan kritis : 4,108 Mpa
 Faktor kompresibilitas kritis : 0,264
  Viskositas : 0,548 mPa.s (cPa)
 Panas pembentukan : 50,17 kJ/mol
  Panas penguapan : 33,59 kJ/mol
 Panas pembakaran : -3734 kJ/mol
Bahan Kimia Halus : Toluena
SIFAT KIMIA TOLUENA

  Reaksi hidrogenasi, dengan katalis nikel, platinum atau paladium dapat menjenuhkan cincin
aromatik sebagian maupun keseluruhan, menghasilkan benzena, metana dan bifenil.
 Reaksi oksidasi, dengan katalis kobalt, mangan atau bromida pada fase cair menghasilkan asam
benzoat.
C6H5CH3 + 3/2 O2     Br/Co/Mn        C6H5COOH + H2O
 Reaksi substitusi oleh metil, pada temperatur tinggi dan reaksi radikal bebas. Klorinasi pada 100oC
atau dengan ultraviolet membentuk benzil klorida, benzal klorida dan benzotriklorida.
 Reaksi substitusi oleh logam alkali menghasilkan normal-propil benzena, 3-fenil pentana, dan 3-
etil-3-fenil pentana.
Bahan Kimia Halus : Toluena

Toluena

Fungsi Fusion

● Dalam Kimia ● Sintesis Toluena


Industri
● Sintesis Toluena dari
● Bahan Peledak Batu Bara

● Dalam Cat
Sifat Dimetil Formamida

Sifat Fisika Sifat Kimia

Rumus Kimia : C3H7NO cairan tidak berwarna ini larut dengan


Berat Molekul : 73.09 g/mol air dan mayoritas cairan organik. DMF
adalah pelarut umum bagi reaksi
Wujud : Cair
kimia. Dimetilformamida tidak berbau
Densitas : 0.949 g/L sedangkan pada kualitas teknis atau
Titik didih : 153°C sampel terdegradasi sering memiliki
Temperatur kritis : 374 °C bau amis karena ketidakmurnian
Tekanan Kritis : 43,62 atm dimetilamina
Kegunaan Dimetilformamida (DMF)

• DMF menembus sebagian besar plastik serta membuat mereka membengkak. Karena sifat
ini DMF sesuai untuk sintesis peptida fasa padat serta sebagai komponen pengupas cat.

• DMF digunakan sebagai pelarut untuk mendapatkan kembali olefin seperti 1,3-
butadiena melalui distilasi ekstraktif.

• DMF juga digunakan sebagai bahan baku penting dalam pembuatan pelarut pewarna.
Senyawa ini dikonsumsi selama reaksi.
Proses Pembuatan Dimetilformamida (DMF)

Proses Direct Synthesis

Proses terdiri dari satu tahap dimana Dimetilamina bereaksi dengan gas
CO dengan bantuan katalis sodium methylate yang dilarutkan dalam
metanol. Hasil reaksi dialirkan ke unit evaporasi agar dapat dipisahkan
dari katalis yang sudah terpakai. Setelah terbebas dari katalis lalu
diumpankan ke unit pemurnian yang terdiri dari kolom distilasi untuk
memisahkan Dimetilformamida dari sisa reaktan.
Bahan Kimia Khusus

Bahan kimia khusus merupakan bahan kimia yang dibeli


karena efek (atau fungsinya), bukan karena komposisi
kimianya.
Pestisida

Sifat Fisis Sifat Kimia


Dapat berubah bentuk Mudah Terbakar
Proses Pembuatan Pestisida

Isolasi Mikroba

Seleksi Mikroba
Kegunaan Pestisida

Memberantas atau mencegah hama-hama


penyakit yang merusak tanaman

Memberantas atau mencegah binatang yang


dapat menyebabkan penyakit pada manusia
atau binatang yang perlu di lindungi dengan
penggunaan pada tanaman, tanah atau air.

Memberantas rerumputan
SIFAT FISIK & KIMIA OBAT

Pemerian 1 2 Stabilitas

Kelarutan 3 4 Ukuran Partikel


PROSES PEMBUATAN OBAT TABLET

Timbang bahan sesuai Campur bahan tambahkan Mg Dilakukan evaluasi


kebutuhan selama 15 menit stearate dan talk terhadap masa kempa

Massa kempa
Lakukan evaluasi
ditabletasi dengan
terhadap tablet yang
punch diameter 6-8
diperoleh
mm
Sodium Dodecyl Benzene Sulfonate

Rumus Molekul (g/mol) : C12H25C6H4SO3Na


Berat Molekul (g/mol) : 348 g/mol
Bentuk : Butiran, bubuk warna putih hingga kuning
Sifat Detergent : Biodegradable
PROSES PEMBUATAN
SODIUM DODECYL BENZENE SULFONATE

Persiapan bahan Sulfonasi Netralisasi


Pemisahan Pemurnian
baku

01 02 03 04 05
Kegunaan Sodium Dodecyl Benzene Sulfonate

Detergen dibedakan dalam 4 group : anionik ; kationik ; nonionik dan amfoterik. Kelompok
yang besar berisi anionik yang biasanya berupa garam sodium dari sulfat organik atau sulfonat.
Pada umumnya produk komersial dibuat dari gabungan variasi komponen. Deterjen
mempunyai kemampuan menyerap air (hidrophilic) pada salah satu ujung molekul dan ujung
molekul lainnya yang memiliki kemampuan menolak air (hidrophobic). Sifat khusus ini
digunakan untuk menghilangkan kotoran.
SIFAT FISIK & KIMIA Mg(OH)2

SIFAT KIMIA SIFAT FISIK

1. Sangat mudah terlarut dalam larutan HCl mulai dari


1. Massa molekul magnesium hidroksida 58,3 g/mol
berkonsentrasi rendah hingga tiggi
2. System kristal atau space group heksagenol
2. Tidak dapat larut dalam air
3. Densitas/massa jenis: 2,36 g/cm3
3. Mudah larut dalam garam-garam yang bersifat ammonium
4. Warna tidak berwarna
4. Tidak bereaksi dengan HCL jika pada MG(OH)2 terdapat
5. Titik lebur 350 C
garam-garam ammonoium
PROSES PEMBUATAN Mg(OH)2

Proses untuk membuat magnesium hidroksida yaitu kalsinasi batu kapur, reaksi

dengan air, reaksi dengan air laut, dan pemurnian. Garam air laut yang

direaksikan dengan Ca(OH)2 akan menghasilkan Mg(OH)2 serta hasil samping lain

yaitu CO2. Konversi dari bahan baku menjadi produk sekitar 90%.
KEGUNAAN Mg(OH)2

Magnesium hidroksida berguna untuk mengatasi gejala akibat asam lambung


berlebih, seperti sakit perut, gangguan pencernaan, atau rasa panas di dada
(heartburn). Magnesium hidroksida juga digunakan sebagai pengobatan jangka
pendek untuk konstipasi.
PHENYL CARBAMIDA

Phenylthiocarbamide (PTC), juga dikenal sebagai phenylthiourea (PTU), adalah


tiourea organosulfur yang mengandung cincin fenil. Dengan nama IUPAC
Feniltiokarbamid.
PHENYL CARBAMIDA

Sekitar 70% orang dapat mencicipi PTC, bervariasi dari yang terendah
58% untuk Penduduk Asli Australia dan penduduk asli New Guinea hingga
98% untuk penduduk asli Amerika. Satu studi telah menemukan bahwa
non-perokok dan mereka yang tidak terbiasa dengan kopi atau teh memiliki
persentase mencicipi PTC yang secara statistik lebih tinggi daripada
populasi umum. PTC tidak terjadi pada makanan, tetapi bahan kimia
terkait, dan pilihan makanan terkait dengan kemampuan seseorang untuk
merasakan PTC.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai