Putusnya Perkawinanpptx 1617808649

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PUTUSNYA

PERKAWINAN
Hukum Perkawinan dan waris Islam
Pokok Bahasan
› Sebab-Sebab Putusnya Perkawinan
› Iddah
Sebab Putusnya Perkawinan
Menurut ketentuan hukum Islam, perkawinan dapat putus karena:
(1) Kematian, (2) talak, (3) fasakh, (4) lian, (5), Nusyus dan
syiqaq.
(1) Kematian
Kematian suami atau istri mengakibatkan perkawinan putus sejak
terjadi kematian. Apabila tidak terdapat halangan syara’, istri atau
suami yang ditinggal mati berhak mewarisi harta peninggalan si
mati. Istri yang ditinggal mati suaminya harus menjalani masa
berkabung 4 bulan 10 hari.
(2) Talak
Tujuan perkawinan untuk mendapat ketenangan, berkasih sayang
kadang terhalang oleh keadaan yang tidak dibayangkan
sebelumnya. Islam membenarkan terjadinya putus perkawinan
untuk memenuhi tuntutan kebaikan hidup rumah tangga, khusus
mengenai putusnya perkawinan dengan jalan talak ini, Islam
memberikan pedoman-pedoman yang harus diperhatikan.
Pedoman talak dalam Islam
› Pada dasarnya Islam mempersempit perceraian. Al-Qurthubi
dalam Kitab Tafsir Ayat-Ayat Hukum mengutip hadits nabi yang
berasal dari Ali bin Abi Thalib yang mengajarkan, “Kawinlah
kamu, tetapi jangan suka talak, sebab talak itu
menggoncangkan Arsy.” Dari sekian banyak hadits mengenai
talak, diperoleh ketentuan bahwa aturan talak diadakan guna
mengatasi hal-hal yang memang telah amat mendesak dan
terpaksa.
› Meskipun talak benar-benar terjadi, pemeliharaan hubungan dan
sikap baik antara bekas suami istri harus senantiasa dipupuk.
Hak Talak
› Hukum Islam menentukan bahwa hak menjatuhkan talak ada pada
suami, dengan pertimbangan bahwa laki-laki pada umumnya
berpembawaan kodrati lebih berpikir mempertimbangkan mana
yang lebih baik antara berpisah atau bertahan hidup bersuami istri
daripada seorang perempuan.
› Pertimbangan lain, seorang suami akan berpikir panjang untuk
menjatuhkan talak, sebab talak itu akan berakibat beban atas
suami, berupa nafkah.
› Dalam hal istri yang diperlakukan aniaya oleh suami, Islam
memberikan jalan kepada istri untuk mengajukan gugatan kepada
hakim agar diceraikan dari suaminya.
Syarat-Syarat Talak
Pihak yang menjatuhkan talak.
Baligh, berakal sehat, tidak dalam keadan terpaksa (Ikhtiyar)

Sighat Talak: Thalaaq, Firaaq (Pisah), saraah (Lepas)

Niat atas dasar kehendak bebas

Bilangan Talak. QS 2: 229-230, bilangan Talak adalah tiga kali

Waktu menjatuhkan talak, QS. Ath-Thalaaq ayat 1

Persaksian dalam Talak, QS. Ath-Thalaaq ayat 2


Macam-macam Talak
› Fuqaha telah sependapat bahwa talak itu ada dua macam, yaitu
talak ba’in dan talak raj’i.
› Talak raj’i ialah suatu talak dimana suami memiliki hak untuk
merujuk istrinya. Talak raj’i ini disyaratkan pada istri yang telah
digauli.
› Talak Ba’in , fuqaha telah sependapat bahwa talak itu terjadi
karena belum terdapatnya pergaulan, karena adanya bilangan
talak tertentu dan karena adanya penerimaan ganti pada khulu.
› Fuqaha juga sependapat bahwa bilangan talak yang
mengakibatkan talak ba’in adalah tiga kali talak. (QS. 2: 229)
(3) Fasakh
Kata fasakh berarti merusakkan atau membatalkan. Jadi, fasakh
sebagai salah satu sebab putusnya perkawinan ialah merusakkan
atau membatalkan hubungan perkawinan yang telah berlangsung.
Fasakh dapat terjadi karena terdapat hal-hal yang membatalkan
akad nikah yang dilakukan dan dapat pula terjadi karena sesuatu
yang baru dialami sesudah akad nikah dilakukan dan hidup
perkawinan berlangsung.
Contoh fasakh
› Misalnya suami istri yang telah melangsungkan hidup
perkawinan, tiba-tiba diketahui bahwa antara mereka terdapat
hubungan saudara susuan.
› Misalnya suami istri beragama Islam, tiba-tiba suami murtad
keluar dari agama Islam.
Akibat Fasakh:
- Istri yang diceraikan pengadilan dengan jalan fasakh tidak dapat
dirujuk oleh suaminya. Harus melalui akad nikah baru
- Fasakh tidak mengurangi bilangan talak yang menjadi hak suami.
(4) Lian
Perkawinan dapat putus dengan jalan lian. Arti kata lian ialah sumpah
laknat. Yaitu sumpah yang didalamnya terdapat pernyataan bersedia
menerima laknat tuhan.
Hal ini terjadi apabila suami menuduh istri berbuat zina, padahal tidak ada
saksi kecuali dirinya sendiri. Seharusnya ia dikenai hukuman menuduh
zina tanpa saksi yang cukup, yaitu didera 80 kali. Hukuman menuduh zina
itu hanya dapat dihinari apabila suami bersedia bersumpah 5 kali; 4 kali ia
bersumpah, “Saya bersaksi kepada Allah bahwa dalam menuduh istri saya
fulanah berbuat zina itu, saya di pihak yang benar; dan anak yang
dilahirkannya itu adalah anak zina, bukan anak saya.”
Yang kelimanya setelah dinasihati oleh hakim, suami mengatakan, “saya
bersedia menerima laknat Allah apabila ternyata saya di pihak yang
berdusta.”
Dasar hukum lian adalah Q.S. 24: 6-9
› Akibat dari ucapaj sumpah lian suami itu adalah:
1. Suami terhindar dari hukuman menuduh zina
2. Dilakukan hukuman zina terhadap istri
3. Hubungan perkawinan putus
4. Anak yang lahir tetap bukan anak suami, hanya bernasab
kepada ibunya
5. Istri menjadi haram selamanya terhadap suami, tidak dapat
kembali hidup bersuami istri
› Pihak istri setelah suami menyatakan sumpah lian itu hanya dapat
terhindar dari hukuman zina apabila bersedia menyatakan
sumpah lian pula. Dalam hal ini istri mengucapkan, “saya
bersaksi kepada Allah, bahwa suamiku fulan ini dalam menuduh
saya berbuat zina, di pihak yang berdusta.”
› Sumpah demikian itu diucapkan 4 kali, dan yang kelimanya
setelah dinasihati oleh hakim, istri mengatakan, “saya bersedia
menerima murka Allah apabila suamiku di pihak yang benar.”
(5) Nusyus dan Syiqaq
Arti kata nusyus adalah membangkang, yang dimaksud ialah
membangkang terhadap kewajiban-kewajiban dalam hidup
perkawinan.
Arti kata syiqaq ialah retak, yang dimaksud ialah retak hubungan
perkawinan, tidak ada persesuaian antara suami dan istri sehingga
dikhawatirkan terjadi perceraian.
Penyelesaian QS. An-Nisa ayat 128
QS. An-nisa ayat 35
Iddah
Iddah adalah masa tunggu bagi wanita yang ditinggal mati atau bercerai dari
suaminya untuk memungkinkan melakukan perkawinan lagi dengan laki-laki lain.
Tujuan diadakan Iddah:
1. Untuk menunjukkan betapa pentingnya masalah perkawinan dalam ajaran Islam.
2. Iddah diadakan untuk memberi kesempatan suami istri kembali lagi hidup
berumahtangga, tanpa akad nikah baru.
3. Dalam perceraian karena ditinggal mati, idah diadakan untuk menunjukkan rasa
berkabung atas kematian suami bersama-sama dengan keluarga suami. Dalam hal
ini faktor psikologis yang menonjol.
4. Idah diadakan untuk meyakinkan kekosongan rahim, untuk menjaga agar jangan
sampai terjadi percampuran/kekacauan nasab bagi anak yang dilahirkan.
› Idah bagi istri yang ditinggal mati adalah 4 bulan 10 hari sesuai
dengan QS al-Baqarah ayat 234
› Bagi istri yang dalam keadaan hamil, idahnya adalah sampai
melahirkan. QS ath-Thalaq ayat 4
› Bagi istri yang masih mengalami menstruasi, idahnya adalah 3 kali
suci, termasuk suci pada waktu terjadi talak, asal sebelumnya tidak
dilakukan hubungan suami istri, sesuai ketentuan QS al-Baqarah ayat
228
› Bagi istri yang tidak pernah atau sudah tidak dapat lagi mengalami
mens, idahnya adalah 3 bulan berdasarkan ketentuan QS ath-thalaq
ayat 4

Anda mungkin juga menyukai