SDIDTK

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 166

STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI

TUMBUH KEMBANG

(SDIDTK)
• E:\Video Motivasi\KIA\Anak peniru ulung.mp4
TUJUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI
POSYANDU/TK/PAUD

TUJUAN:
• Memantau pertambahan Berat Badan (BB) anak
• Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak
• Melakukan rujukan ke Puskesmas bila terjadi gangguan
pertumbuhan pada anak
Pelaksanaan SDIDTK
1. Di Luar gedung
• Jejaring dengan Posyandu, PAUD,TK, TPA dan
Bina Keluarga Balita
• Pemberdayaan keluarga mengunakan buku KIA
• Kelas ibu balita
2. Dalam Gedung ( jaringan di layanan puskesmas )

4
Luar Gedung
Tempat Pelaksana Perkembangan Pertumbuhan
Rumah Orang Buku KIA KMS yang di isi Nakes/Kader
tua/Keluarga

Posyandu/ Kader Buku KIA, KKA KMS, Timbangan Dacin


BKB Posyandu/Kader
BKB
PAUD/TK Pendidik PAUD, Tidak terlatih/terorientasi KMS ,timbangan Dacin
Guru TK BUKU KIA

Terlatih/terorientasi KPSP, Tabel BB/TB


KMPE, TTD dan TDL Grafik LK,
pita pengukur LK
Kelas Ibu Di fasilitasi oleh Lembar balik kelas ibu Balita, Timbangan, alat ukur TB dan
Balita/Bina nakes Buku KIA, KPSP, KMPE, PB
keluarga TTD,TDL
Balita
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI
MELALUI POSYANDU - BKB- POS PAUD-KELAS IBU BALITA

Stimulasi Perlindungan
Status Status Lingkunga
dan terhadap
kesehatan/ n yang Pendidikan
imunisasi gizi anak aman dan
perawatan / tindak
anak usia dini kekerasan &
pengasuhan
lengkap baik sehat yang benar diskriminasi

Pengembangan Model pelayanan :


1. Mengintegrasikan layanan yang sudah ada dengan membawa anak anak Paud/BKB pada
hari H Posyandu
2. Pelayanan Posyandu di Pos PAUD secara terintegrasi, pelaksanaan pada satu tempat
(memudahkan anak dan orangtua mendapatkan layanan)  layanan parenting/Kelas ibu
6
Balita
PELAKSANAAN SDIDTK

POSYANDU POS PAUD/


TPA/RA
1 KALI/
BULAN 3 – 5 hari/
minggu
1. Meminimalisasi missed
opportuniy
2. Meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan
balita
BKB Akselerasi penurunan AKB PUSKESMAS/
2-3 KALI/ Pustu
BULAN POLINDES
Setiap hari kerja

7
oh ALUR PELAYANAN
n t
Co INTEGRASI POSYANDU-PAUD-BKB
MEJA 2
MEJA 1
MASUK Penimbangan &
Pendaftaran
Pengukuran

MEJA 4 MEJA 3
Penyuluhan / Pencatatan & Deteksi
Kelas Ibu Balita Perkembangan

MEJA 5
TAMAN Pelayanan Kes,
BERMAIN Terapi & Stimulasi
dan PMT 8
KELUAR
PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) DI
PAUD/TPA/TK
Peran Petugas Kesehatan
• Menentukan status gizi anak berdasarkan pengukuran tinggi badan, berat badan
yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik PAUD
• Melakukan pengukuran lingkar kepala anak
• Melakukan pemeriksaan Autis jika ada keluhan
• Melakukan pemeriksaan GPPH jika ada keluhan
• Menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak
• Melakukan intervensi kelainan gizi dan tumbuh kembang
• Merujuk bila diperlukan
PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) DI
PAUD/TPA/TK
Peran Pendidik PAUD/TK/TPA/ Terlatih :
• Mengisi identitas anak di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
• Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan
• Menuliskan hasil pengukuran dan pemeriksaan perkembangan di formulir Deteksi
Dini Tumbuh Kembang Anak
• Melakukan pemeriksaan perkembangan anak dengan KPSP
• Mengisi Kuesioner Tes Daya Dengar (TDD)
• Melakukan Tes Daya Lihat (TDL)
• Mengisi kuesioner KMPE
PELAKSANAAN KEGIATAN DDTK DI POSYANDU/PAUD/TPA
Peran Kader Posyandu/BKB /PAUD/TPA/TK belum di latih:
• Mengisi identitas anak di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
• Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan serta menuliskannya di
formulir deteksi dini tumbuh kembang anak
• Melakukan pengamatan kemampuan perkembangan anak dengan mengunakan
check list perkembangan anak di buku KIA apakah sudah/belum sesuai dengan
dengan tahapan perkembangan . bila sesuai berikan tanda rumput (V), bila belum
sesuai beri tanda (-).
• Memberikan penyuluhan kepada ibu / keluarga mengenai pentingnya stimulasi
pada anak agar tumbuh kembang optimal
• Merujuk anak ke meja 5. Pelayanan kesehatan bila :
a. Anak sakit
b.Anak mengalami permasalahan gizi
c. Anak dengan kemampuan perkembangan tidak sesuai usia
d.Ada indikasi/keluhan dari orang tua anak
DALAM GEDUNG
Puskemas Pelaksana
1. Poli KIA/Poli SDIDTK/Poli Gizi Dokter, bidan, perawat, ahli Gizi dll

2. Mengurangi Miss Oportunity Semua Petugas Di Poli MTBS, Poli


Gizi, Poli Imunisasi mengingatkan
ibu/keluarga untuk DDTK
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Petugas SDIDTK Petugas Gizi Petugas MTBS/imunisasi

• Memeriksa TB/PB • Memeriksa BB menurut PB/TB • Memberikan


• Memeriksa Lingkar Kepala • Memeriksa PB/TB menurut umur Pelayanan bayi muda
• Memeriksa perkembangan • Memeriksa IMT menurut umur dan balita
anak • Mengisi formulir deteksi dini SDIDTK sakit/pelayanan
(KPSP, TTD, TDL) untuk Pertumbuhan Imunisasi
• Memeriksa mentasl emosional • Mengisi grafik di Buku KIA untuk • Mengingatkan
anak ( KMPE, MCHAT, GPPH ) Pertumbuhan ibu/keluarga untuk
• Mengisi formulir deteksi dini • Tatalaksanan gizi (anak kurus , kurus dilakukan pemeriksaan
SDIDTK sekali dan obesitas) pertumbuhan
• Mencatat di buku KIA dan • Tatalaksana anak stunting perkembangan
mengisi formulir Individu • Merujuk anak dengan gangguan gizi yang • Merujuk balita dengan
SDIDTK tidak dapat ditangani gangguan
• Melaporkan hasil SDIDTK • Mengingatkan ibu untuk membawa pertumbuhan ke
• Merujuk anak dengan ganguan bayi/balita untuk mendapatkan deteksi petugas gizi
gizi dan Stunting ke Petugas Gizi dini perkembangan • Mencatat di BUKU KIA
• Merujuk anak dengan gangguan • Mencatat di buku KIA dan rekam medis dan Form MTBS/Kartu
perkembangan ke RS Balita Imunisasi

13
Materi Inti 1.

KONSEP DASAR
TUMBUH DAN KEMBANG
a. Pengertian
Anak bukan merupakan seorang dewasa dalam bentuk mini, oleh karena
sifatnya berlainan dgn orang dewasa

Tumbuh dan berkembang


(sejak konsepsi  akhir masa remaja)
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
 Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sehingga dapat diukur dengan satuan berat badan, panjang
badan, lingkar kepala

PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Bertambahnya fungsi / kemampuan
 Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
 Motorik (gerak kasar, halus)
 Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
 Komunikasi / berbahasa
 Emosi - sosial
 Kemandirian
Ciri-ciri Tumbuh Kembang
• Perkembangan menimbulkan perubahan
• Tumbang tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
• Kecepatan berbeda
• Perkembangan berkorelasi dgn pertumbuhan
• Perkembangan mempunyai pola yg tetap
• Perkembangan memiliki tahap yg berurutan

 Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar


Kematangan merupakan proses intrinsik yg terjadi dg sendirinya
Belajar berasal dari latihan dan usaha
 Pola perkembangan dapat diramalkan

Terdapat persamaan pola perkembangan pd semua anak


b. Faktor-faktor yg mempengaruhi Tumbuh
Kembang
1. Faktor Internal
 Ras/etnik atau bangsa; suku, keluarga, umur, jenis
kelamin, genetik, kromosom

2. Faktor Eksternal
a. Prenatal (Masa Kehamilan)
b. Natal (Masa Persalinan)
c. Pasca natal (Masa Nifas)
Faktor yang mempengaruhi
NUTRITION

HEALTH

GENETIK
GENETIC

HORMON
HORMON

LOVE
Berat badan
Dipengaruhi oleh :
 genetik (keturunan)
 asupan nutrisi (makan, minum, camilan)
 penyerapan usus, pengeluaran
 aktivitas fisik
 metabolisme tubuh, hormon
 penyakit kronik : jantung, tbc,infeksi saluran kemih
 kadar air dan lemak tubuh
Tinggi badan
Potensi tinggi badan (genetik) pada umur 18 tahun

• Laki = (Tinggi Ayah + tinggi Ibu + 13 cm ) +/- 8.5cm


2

• Perempuan =( Tinggi Ayah + ibu –13 cm) +/- 8.5cm 2


Lingkar Kepala
Berhubungan dengan perkembangan volume otak
• Lingkar kepala lebih besar dari normal (makrosefali))
88% IQ normal,
5 % keterbelakangan mental ringan,
7 % keterbelakangan mental berat (Lober & Priestly, 1981)
• Lingkar kepala lebih kecil dari normal (mikrosefali) keterbelakangan
mental
c. Aspek perkembangan yg dipantau

• Motorik kasar
• Motorik halus
• Kemampuan bicara dan bahasa
• Sosialisasi dan kemandirian
d. Periode Tumbuh Kembang
1. Masa intra uterin (prenatal = janin)
Tiga periode:
a. Masa zigot : konsepsi – 2 minggu
b. Masa embrio: 2 minggu – 8/12 minggu
c. Masa fetus: 9/12 minggu – akhir kelahiran
- Masa fetus dini : 9 minggu – trimester II intra uterin
- Masa fetus lanjut: trimester terakhir

2. Masa ekstra uterin (postnatal = setelah lahir):


a. Masa neonatal: 0-28 hari
- Neonatal dini : 0-7 hari,
- Neonatal lanjut : 8-28 hari
b. Masa bayi: 0 hari-11 bulan
c. Masa balita: 12 – 59 bulan
d. Masa pra-sekolah: 60- 72 bulan
Perkembangan janin

“...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian


dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan
kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"
(QS Az Zumar : 6)

Biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi


terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Buku Basic
Human Embryology: "Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-
embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir
minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai
kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s.
10-APRIL-2014 64.)
DINAS KESEHATAN KOTA 26
TANGERANG SELATAN
Tahapan perkembangan
Umur 0-3 bulan
• Mengangkat kepala 450
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
• Melihat/ menatap wajah
• Mengoceh spontan/ bereaksi dgn mengoceh
• Tertawa keras
• Terkejut/ bereaksi terhadap suara keras
• Membalas tersenyum
• Mengenal ibu dgn penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak
…tahap perkembangan
Umur 3-6 bulan
• Berbalik dari telungkup ke telentang
• Mengangkat kepala setinggi 90
• Pertahankan kepala tetap tegak dan stabil
• Menggenggam pensil
• Meraih benda yang ada dalam jangkauan
• Memegang tangan sendiri
• Berusaha memperluas pandangan
• Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi
• Tersenyum ketika melihat mainan/ gambar yang menarik saat bermain sendiri
…tahap perkembangan
Umur 6-9 bulan
• Duduk sendiri
• Belajar berdiri, kedua kaki menyangga sebagian berat badan
• Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
• Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
• Memungut 2 benda, dengan masing-masing tangan
• Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
• Bersuara tanpa arti, mamama-bababa-dadada-tatata
• Mencari mainan yang dijatuhkan
• Bermain tepuk tangan/ ciluk- baa
• Bergembira dengan melempar bola
• Makan kue sendiri
…tahap perkembangan
Umur 9-12 bulan
• Mengangkat badannya ke posisi berdiri
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
• Berjalan dituntun
• Mengulurkan lengan untuk meraih benda yang diinginkan
• Menggenggam erat pensil
• Memasukkan benda kemulut
• Mengulang/ menirukan bunyi yg didengar
• Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
• Mengeksplorasi sekitar, ingin tau, ingin menyentuh apa saja
• Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan
• Senang diajak bermain ciluk-baa
• Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yg belum dikenal
…tahap perkembangan
Umur 12-18 bulan
• Berdiri sendiri tanpa pegangan
• Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
• Memanggil ayah dengan kata ‘papa’, ibu ‘mama’
• Menumpuk 2 kubus
• Memasukkan kubus ke kota
• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menagis/ merengek,
anak bisa mengelurkan suara yang menyenangkan atau
menarik tangan ibu
• Memperlihatkan rasa cemburu/ baersaing
…tahap perkembangan
Umur 18-24 bulan
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
• Berjalan tanpa terhuyung
• Bertepuk tangan, melambai
• Menumpuk 4 buah kubus
• Memungut benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
• Menggelindingkan bola kearah sasaran
• Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
• Menirukan pekerjaan rumah tangga
• Memegang cangkir sendiri, belajar makan, minum sendiri
…tahap perkembangan
Umur 24-36 bulan
• Naik tangga sendiri
• Dapat bermain dan menendang bola kecil
• Mencoret-coret pensil pada kertas
• Bicara dengan baik dengan 2 kata
• Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
• Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
• Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika
diminta
• Makan sendiri tanpa banyak tumpah
• Melepas pakaiannya sendiri
…tahap perkembangan
Umur 36-48 bulan
• Berdiri 1 kaki 2 detik
• Melompat kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda tiga
• Menggambar garis lurus
• Menumpuk 8 buah kubus
• Mengenal 2-4 warna
• Menyebut nama, umur, tempat
• Mengerti arti kata diatas, dibawah, didepan
• Mendengarkan cerita
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
• Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
• Mengenakan sepatu sendiri
• Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
…tahap perkembangan
Umur 48-60 bulan
• Berdiri 1 kaki 6 detik
• Melompat-lompat 1 kaki
• Menari
• Menggambar tanda silang
• Menggambar lingkaran
• Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
• Mengancing baju atau pakaian boneka
• Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
• Senang menyebut kata-kata baru
• Senang bertanya tentang sesuatu
• Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
• Bicaranya mudah dimengerti
• Bisa membandingkan/ membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
• Menyebur angka, menghitung jari
• Menyebut nama-nama hari
• Berpakaian sendiri tanpa dibantu
• Menggosok gigi tanpa dibantu
• Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu
…tahap perkembangan
Umur 60-72 bulan
• Berjalan lurus
• Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
• Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
• Menggambar segi empat
• Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
• Mengerti arti lawan kata
• Mengerti pembicaraan yg menggunakan 7 kata atau lebih
• Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
• Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
• Mengenal warna-warni
• Mengungkap simpati
• Mengikuti aturan permainan
• Berpakaian sendiri tanpa dibantu
e. Gangguan Tumbuh Kembang
• Gangguan bicara dan bahasa
• Cerebral palsy
• Sindroma Down
• Perawakan pendek
• Autisme
• Retardasi mental
• Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH)
Manteri Inti 2.

PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK


a. PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK
PERTUMBUHAN
 Timbang berat badannya (BB)
 Ukur tinggi badan (TB)
 Lingkar kepalanya (LK)

PENENTUAN STATUS GIZI


• BB/PB atau BB/TB  untuk anak < 5 tahun Normal/Kurus/Sangat
Kurus/Gemuk
• PB/U atau TB/U  Normal/Pendek/Sangat Pendek
• IMT/U  untuk anak 5 – 6 tahun
Normal/Kurus/Sangat Kurus/Gemuk
HAL-HAL PENTING
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. Cara memasang timbangan (dacin) dan cara


menimbang berat badan (BB)
2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepala (LK)
3. Cara menghitung umur (U)
4. Cara menandai BB, TB, LK
dan menarik garis pertumbuhan dalam grafik BB, TB, LK
5. Cara menilai status pertumbuhan anak
b. Pengukuran Lingkar Kepala (LK)
• Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
• Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
• Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn

NORMAL : bila ukuran lingkaran kepala anak berada di


dalam “jalur hijau”

TIDAK NORMAL :bila ukuran lingkaran kepala anak berada


di luar “jalur hijau”
 segera rujuk ke Rumah Sakit
 Hiasan di kepala dilepas
 Bayi lebih nyaman dalam dekapan ibu
 Ukur lingkaran kepala terbesar melalui occipito-
frontal
 Lakukan pembacaan dg ketelitian 0,1 cm

42
…pengukuran lingkar kepala
…pengukuran lingkar kepala

Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK NORMAL ABNORMAL
STANDAR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BALITA
Pemantauan Pertumbuhan Balita

Suatu kegiatan penilaian pertumbuhan balita yang


dilakukan secara terus menerus dan teratur melalui
pengukuran antropometri, agar dapat diketahui ada
gangguan pertumbuhan pada Balita. Bila terjadi gangguan
pertumbuhan, maka dapat diketahui secara cepat sehingga
dapat dilakukan tindak lanjut penanganan.
Peralatan

1. Alat timbang: Baby Scale, Dacin, Tared Scale,


Timbangan Digital, Beam Balance
2. Alat ukur tinggi badan: Infantometer/ Length Board,
Microtoise
PENGUKURAN
PERTUMBUHAN ANAK
A. Menghitung umur anak
Dihitung berdasarkan bulan penuh
1 bulan = genap 30 hari

1. Menghitung umur yang diketahui tanggal


lahirnya.
Didapat dengan menghitung selisih
tanggal lahir dengan tanggal kunjungan
Contoh:
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
(5+30) (4-1)+12 (2008-1)
Tanggal Lahir 19 09 2007
__________________________
16 6 0
Jadi, umur anak tersebut adalah 6 bulan
• TK : 13 – 6 – 2019
• TL : 10 – 3 – 2017
2. Menghitung/menentukan umur anak yang tidak
diketahui tanggal lahirnya
Bila tanggal lahir anak tidak diketahui, lakukan
langkah-langkah berikut:
• Gunakan kalender lokal
• Tanyakan kapan anak dilahirkan dengan menghubungkan kejadian
penting yang terdekat, misalnya lebaran.
• Mencari anak yang pada saat dilahirkan bersamaan/berdekatan
• Setelah diketahui perkiraan tanggal lahir anak kemudian lakukan
langkah-langkah seperti contoh di atas
2. Menghitung/menentukan umur anak yang tidak
diketahui tanggal lahirnya
Bila tanggal lahir anak tidak diketahui, lakukan
langkah-langkah berikut:
• Gunakan kalender lokal
• Tanyakan kapan anak dilahirkan dengan menghubungkan kejadian
penting yang terdekat, misalnya lebaran.
• Mencari anak yang pada saat dilahirkan bersamaan/berdekatan
• Setelah diketahui perkiraan tanggal lahir anak kemudian lakukan
langkah-langkah seperti contoh di atas
Bila umur anak tidak dapat ditentukan,
jadi dalam menilai anak hanya
menggunakan indikator berat badan
menurut panjang badan/tinggi badan
B. Menimbang Anak
Kriteria Timbangan Berat Badan
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 gram)
• Sudah dikalibrasi
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur lebih dari
6 bulan. (Timbangan kamar mandi dan timbangan gantung yang
menggunakan pegas tidak direkomendasikan karena hasilnya
kurang akuat).
• Memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI)
Jenis Alat Timbang
• Timbangan digital (elektronik)

• Tared Scale (Uniscale)

• Dacin

• Baby Scale

• Beam Balance
 Jika anak berumur kurang dari 6 bulan gunakan Baby
Scale,
 Bila anak diatas 6 bulan penimbangan dapat
menggunakan Dacin/ Tared Scale/ Timbangan Digital/
Beam Balance.
 Gunakan pakaian seminimal mungkin.
 Apabila anak menggunakan hiasan rambut yang akan
mengganggu pengukuran panjang/tinggi badan, lepaskan
sebelum ditimbang.
Kriteria Alat Ukur Panjang / Tinggi Badan

• Kuat dan tahan lama


• Mempunyai presisi sampai 0,1 cm
• Sudah dikalibrasi
• Memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI)
Jenis Alat Ukur Panjang Badan

• Infantometer (papan panjang badan)

• Microtoise
Video
Pengukuran Pertumbuhan
INTERPRETASI INDIKATOR
PERTUMBUHAN
A. Mencantumkan Angka Hasil Pengukuran (Ploting)
Berdasarkan Beberapa indikator
Indikator pertumbuhan digunakan untuk menilai gangguan
pertumbuhan anak dengan mempertimbangkan umur, jenis
kelamin dan hasil pengukuran.
Indikator penilaian pertumbuhan anak sbb:
• Panjang/Tinggi Badan Menurut Umur
• Berat Badan Menurut Umur
• Berat Badan Menurut Panjang/Tinggi Badan
Istilah yang berhubungan dengan grafik:
•Sumbu x – garis horisontal pada grafik.
•Sumbu y – garis baku vertikal yang terletak di
sebelah kiri grafik.
•Letak titik – angka hasil pengukuran yang diplot
pada sebuah grafik yang terletak pada perpotongan
antara sumbu x (misalnya: umur) dengan garis
terhadap sumbu y (misalnya berat badan)
1. Ploting Panjang Badan Memurut Umur (PB/U) atau Tinggi
Badan Menurut Umur (TB/U)
Menggambarkan pertumbuhan anak menurut panjang atau
tinggi badan berdasarkan umur.
Identifikasi anak-anak yang pendek karena gizi kurang
dalam waktu lama atau sering sakit. Termasuk anak-anak
yang tergolong tinggi menurut umurnya (anak dengan tinggi
badan diatas normal bukan masalah, kecuali yg tinggi sekali
yang biasanya karena gangguan endokrin.
• Sumbu x : umur anak. Umur ditentukan dalam bulan.
• Sumbu y  panjang atau tinggi badan anak dalam cm.
PERHATIAN
Angka panjang/tinggi badan dibulatkan
menjadi angka tanpa desimal yang
terdekat, misalnya
0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke bawah,
sedangkan ≥0,5 dibulatkan ke atas.
Cara Memplot Grafik PB/U atau TB/U
• Pertama-tama tentukan umur anak dalam bulan pada garis
horisontal Sebagai contoh, jika seorang anak berumur 2 tahun 4
bulan, tarik garis vertikal pada skala 28 bulan
• Tentukan angka tinggi badan pada garis vertikal. Sebagai contoh,
hasil pengukuran tinggi badan adalah 92 cm, tarik garis horisontal
pada skala 92
• Plot titik ada pertemuan garis horizontal dan vertikal tersebut
• Bila lebih dari 1 pengukuran, hubungkan titik titik tersebut dengan
garis lurus
2. Ploting Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
• BB/U merefleksikan berat badan relatif dibandingkan dengan
umur anak.
• Digunakan untuk menilai apakah seorang anak beratnya
kurang atau sangat kurang, tetapi tidak dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan apakah seorang anak
mengalami kelebihan berat badan atau sangat gemuk.
• BB relatif mudah diukur, paling umum digunakan, tetapi tidak
cocok digunakan pada situasi dimana umur anak tidak
diketahui dengan pasti.
• Penting untuk diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U
rendah dapat disebabkan oleh pendek (stunting) atau kurus
(thinness) atau keduanya
Cara memplot grafik BB/U:
• Pertama-tama tentukan umur anak dalam bulan penuh pada
garis horisontal. Tarik garis vertikal sesuai umur anak.
• Tentukan angka berat badan pada garis vertikal. Tarik garis
horisontal sesuai dengan hasil penimbangan.
• Plot titik pada pertemuan garis horisontal dan vertikal
tersebut.
• Bila lebih dari satu pengukuran, hubungkan titik-titik tersebut
dengan garis lurus.
3. Ploting Berat Badan Menurut Panjang Badan atau
Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/PB) atau
BB/TB

• BB/PB atau BB/TB untuk melihat apakah BB anak


sesuai/proporsional terhadap pertumbuhan panjang/tinggi
badan.
• Indikator ini bermanfaat bila umur anak tidak diketahui.
• Sumbu x : panjang atau tinggi dalam cm.
• Sumbu y : berat badan dalam kilogram.
Cara Memplot BB/PB atau BB/TB

• Pertama-tama tentukan panjang atau tinggi anak pada


garis horisontal. Tarik garis vertikal sesuai panjang atau
tinggi anak.
• Tentukan angka berat badan pada garis vertikal. Tarik
garis horisontal pada skala berat badan.
• Plot titik pada pertemuan garis horisontal dan vertikal
tersebut.
• Bila lebih dari satu pengukuran, hubungkan titik-titik
tersebut dengan garis lurus.
4. Interpretasi Hasil Ploting
• Garis lengkung pada grafik pertumbuhan
membantu interpretasi titik menggambarkan status
pertumbuhan anak.
• Garis 0 pada setiap grafik menunjukkan median.
• Garis z-score pada grafik pertumbuhan: positif (1, 2, 3)
atau negatif (-1,-2, -3).
• Angka-angka yang diplot jauh dari median menunjukkan
adanya masalah pertumbuhan.
• z-score juga disebut angka simpangan baku (SD).
Cara Membaca Titik Hasil Ploting

• Titik antara garis z-score -2 dan -3 disebut “di bawah -2”.


• Titik antara garis z-score 2 dan 3 disebut “di atas 2”.
• Titik yang tepat pada garis z-score disebut “tepat di garis
yang bersesuaian”, misalnya tepat di garis -2 z-score
disebut “tepat di garis -2”
Cara Membaca Titik Hasil Ploting

Jika hasil plot tepat pada garis z-score, maka


dianggap masuk kategori yang lebih ringan.
Sebagai contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap
berat badan kurang dan bukan berat badan sangat
kurang.
B. Penentuan Masalah Pertumbuhan
1. Berdasarkan 4 Grafik Pertumbuhan
Pengamatan pada 4 grafik pertumbuhan anak secara
bersama-sama, terutama sekali apabila ada salah satu dari
grafik memperlihatkan satu masalah.
Contoh: jika berdasarkan indikator BB/U seorang anak
masuk kategori Berat Badan Kurang, maka perlu
mempertimbangkan indikator PB/U dan BB/PB.
• PB/U atau TB/U merupakan pencapaian pertumbuhan tinggi
badannya.
• Anak pendek akibat dari kekurangan zat gizi dalam waktu
lama dan atau infeksi yang berulang sehingga tidak
mendukung pencapaian pertumbuhan normal.
• BB/PB atau BB/TB  indikator pertumbuhan yang dapat
dipercaya apabila umur anak tidak diketahui. Anak yang
kurus  kejadian yang baru terjadi, seperti penurunan
asupan makanan yang drastis dan atau penyakit yang
menyebabkan kehilangan berat badan yang banyak.
C. Tindak Lanjut Penanganan Gangguan Pertumbuhan
• Balita yang diketahui mengalami gangguan pertumbuhan berdasarkan
antropometri dan atau tanda klinis perlu segera mendapatkan
penanganan.
• Tindak lanjut terhadap gangguan pertumbuhan yang dialami balita
disesuaikan dengan jenis gangguan pertumbuhan yang dialami,
diantaranya :
a. Tatalaksana gizi buruk rawat jalan atau rawat inap disertai dengan
pemantauan kasus pasca rawat.
b. Konseling pada orang tua balita mengenai pola makan dan pola asuh.
c. Rujukan kembali ke kader Posyandu, atau petugas kesehatan di pustu/desa
bila balita rujukan tidak termasuk dalam kriteria gizi buruk dengan memberi
umpan balik berisi saran.
POKOK BAHASAN IV
EDUKASI PERTUMBUHAN
Banyak faktor sosial dan lingkungan
 Mempengaruhi pemberian makanan,
pola asuh dan pertumbuhan anak.
 Sangat perlu untuk menentukan penyebab
timbulnya masalah pada anak sebelum
memberikan konseling.
Misalnya, seorang anak kurus karena keluarganya kekurangan bahan
makan, sehingga tidak akan menolong jika menasihati ibu untuk
memberi makan anak lebih sering. Dalam situasi ini, akan lebih baik
jika keluarga disarankan mendapatkan bantuan dari sumber lain.
Penyebab gemuk dan sangat gemuk berakar dari keadaan
lingkungan.
Contoh:
Keluarga yang sibuk lebih menyukai pemenuhan makanan cepat
saji yang tinggi energi dari pada harus mempersiapkan makanan
seimbang.
Anak-anak merasa tidak aman bermain di luar rumah, mereka
akan menghabiskan waktu dengan menonton televisi, atau
bermain video games.
Maka, untuk mengatasi masalah kegemukan harus ditangani pula
akar masalah, masalah lingkungan disamping pengaturan
makanannya.
INGAT!!!
• Sepakati tindak lanjut bersama ibu
• Cukup berikan 2-3 saran untuk dilaksanakan
• Beri semangat kepada ibu
• Perubahan mungkin tidak terjadi dalam 1 kali
konseling
• Selalu ingatkan ibu untuk datang pada
konseling berikutnya
B. Merujuk Anak Dengan Masalah
Pertumbuhan yang Serius
Anak dengan salah satu masalah pertumbuhan serius berikut ini
harus segera dirujuk untuk mendapatkan perawatan khusus :
•Sangat kurus (di bawah -3 SD untuk BB/PB atau BB/TB)
•Ada tanda klinis marasmus (misalnya tampak benar-benar
kurus, seperti “tulang terbungkus kulit”)
•Ada tanda klinis kwashiorkor (misalnya edema seluruh tubuh;
rambut tipis dan jarang; kulit terkelupas)
•Edema pada kedua punggung kaki
Merujuk Anak Dengan Masalah Pertumbuhan yang
Serius
• Jika diketahui atau dicurigai seorang anak mempunyai
penyakit kronis (seperti HIV/AIDS, TBC ), ibu atau
pengasuh anak perlu diberi konseling atau melakukan
tes/uji kesehatan.
• Rujuk anak-anak yang sangat gemuk yaitu > 3 z-score
pada BB/PB atau BB/TB untuk penilaian medis dan
perawatan khusus.
Materi Inti 3
STIMULASI DAN DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG
a. Stimulasi pada BALITA dan
Anak Prasekolah
pengertian Stimulasi
kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur
0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara
optimal

Buku KIA
Hal 50 - 63
Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh
Kembang Optimal
I. FISIS- BIOLOGIS (ASUH):
nutrisi, imunisasi, kebersihan badan & lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain

II. KASIH SAYANG (ASIH):


menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi, diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi
contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan
ancaman / hukuman)
 pola asuh demokratik

III. STIMULASI (ASAH):


sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral
:
(Dorothy Lou)
Jika Anak diperlakukan dengan :
 Dorongan : Ia belajar Percaya diri
 Toleransi : Ia belajar menahan diri
 Pujian : Ia belajar menghargai
 Penerimaan : Ia Belajar menyintai
 Dukungan : Ia belajar memotivasi
 Tidak banyak dipersalahkan : Ia belajar menjadi dirinya sendiri
 Diperlakukan dgn jujur : Ia terbiasa melihat kebenaran
 Rasa cinta : Ia telah belajar menyayangi
orang lain dan dirinya sendiri
Jika Anak Dibesarkan dengan
Celaan, Ia belajar memaki
Permusuhan, Ia belajar berkelahi
Ketakutan, Ia Belajar Gelisah
Rasa Iba Ia Belajar menyesali diri
Olok-olok Ia belajar rendah diri
Iri hati Ia belajar kedengkian
Dipermalukan Ia belajar merasa bersalah
• Tujuan :
merangsang semua fungsi dan kemampuan anak agar
berkembang optimal

• Yang dirangsang :
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa,
sosialisasi dan kemandirian

• Dilakukan oleh :
ibu ayah, pengasuh, anggota keluarga lain, kelompok
masyarakat
• Cara :
rangsang suara, musik, gerakan, perabaan,
bicara, menyanyi, bermain,
memecahkan masalah, mencoret, menggambar

• Kapan :
setiap kali interaksi dengan anak memandikan, ganti
baju, di jalan, bermain, di dalam mobil, nonton TV,
sebelum tidur dll
Prinsip dasar stimulasi
• Rasa cinta dan kasih sayang
• Perilaku yang baik, anak suka meniru
• Stimulasi sesuai kelompok umur
• Cara menyenangkan, jangan terpaksa  bermain, bernyanyi,
bervariasi
• Bertahap sesuai usia anak, terhadap 4 aspek perkembangan
• Gunakan alat bantu/ permainan sederhana dan aman
• Beri kesempatan yang sama untuk anak laki-laki & perempuan
• Anak diberi pujian/ hadiah atas keberhasilannya
Kecerdasan, Kreativitas dan Perilaku (Emosi, Spiritual) Anak

Mendengar, melihat
(dari orangtua, pengasuh, kakak, adik, teman, TV, guru,
tetangga)

Merasakan Mengingat Meniru


Membayangkan Mencoba
Melakukan

Mengulang, Membiasakan

Kebebasan berkreasi

Perilaku, Kecerdasan dan Kreatifitas


Stimulasi Dini
• BERMAIN AKTIF setiap hari dengan penuh kasih sayang, gembira,
berulang, konsisten, bervariasi, tuntas (selesai)

• Metoda : dengar, lihat, tiru / coba, diulang-ulang


• Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa,
sosio-emosional, kemandirian, kreativitas,
• Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan, bicara, menyanyi,
membaca, mencocokkan, membandingkan, mengelompokkan,
memecahkan masalah, mencoret, menggambar, merangkai dll
• Kapan : setiap kali interaksi dengan anak :memandikan, ganti baju, di
jalan, bermain, di dalam mobil, nonton TV, sebelum tidur dll
Suasana stimulasi (bermain)
 Sikap orangtua : demokratik /otoritatif
 Gembira, kasih sayang
 Mendengarkan, memberi kebebasan, kesempatan,
menghargai, mendorong, memuji
 Jangan : banyak membatasi, melarang, memaksa,
mendikte, mencela, mengancam, menghukum
 Batas : tidak membahayakan diri anak atau orang lain
Pengaruh Nutrisi, Kasih Sayang dan Stimulasi
pada Jumlah sel dan Percabangan Sel-sel Otak
Bayi Baru Lahir Cukup Nutrisi, Kasih Kurang Nutrisi, Kasih
Sayang dan Stimulasi Sayang dan Stimulasi
b. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan
Pengertian deteksi dini tumbuh kembang anak

Adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan


penyimpangan Perkembangan secara dini agar lebih
mudah diintervensi

Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit


diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh
kembang anak
Cara Deteksi Dini gangguan
Pertumbuhan Anak
PERTUMBUHAN
 Timbang berat badannya (BB)
 Ukur tinggi badan (TB)
 Lingkar kepalanya (LK)

PENENTUAN STATUS GIZI


• BB/PB atau BB/TB  untuk anak < 5 tahun Normal/Kurus/Sangat
Kurus/Gemuk
• PB/U atau TB/U  Normal/Pendek/Sangat Pendek
• IMT/U  untuk anak 5 – 6 tahun
Normal/Kurus/Sangat Kurus/Gemuk
PENENTUAN UMUR ANAK
UNTUK PERTUMBUHAN
1. Penentuan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun
anak lahir
2. Umur dihitung dalam bulan penuh

Contoh;
a. Anak umur 6 bulan 12 hari  6 bulan
b. Anak umur 6 bulan 28 hari  6 bulan
Interpretasi berdasar tabel BB/TB
Gemuk : > 2 SD
Normal : -2 SD s/d 2 SD
Kurus : <-2 SD - (-3 SD)
Sangat Kurus : < - 3 SD
PENENTUAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:
1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari, dibulatkan
menjadi 1 bulan.
contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan
19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari, dibulatkan


menjadi 0 bulan
Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan
19 bulan – 14 hari = 19 bulan
Prinsip perhitungan usia
Usia (kronologis) = Tanggal Periksa – Tanggal lahir

•Untuk anak lahir prematur harus menggunakan Usia Koreksi,


dengan syarat:
Usia kronologis < 2 tahun
DAN
Lama prematuritas > 2 minggu
(dihitung dari usia gestasi 40 minggu)
Usia (koreksi) = Usia (kronologis) – Lamanya prematur

•Berlaku universal: - 1 bulan : 30 hari - 1 minggu : 7 hari


- 1 bulan : 4 minggu - 1 tahun : 12 bulan
- > 15 hari = dibulatkan keatas (1 bulan)
- < 15 hari = dibulatkan kebawah (0 bulan)

Early Life Nutrition Roadshow


UKK Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial
• Kronologis
21 - 8 - 2017
20 – 6- 2016
1 th 2 bln 1 hr = 14 bln
Prematur 36 mgg
Usia koreksi : 40 mgg – 36 mgg = 4 mgg = 1 bln
=> 14 bln – 1 bln = 13 bln
1.Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan :
– minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
– minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2. Tanya pendengaran anak dengan TDD


(tes daya dengar) mulai umur 0 bln :
– minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
– minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
…Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat)
mulai umur 3 tahun  tiap 6 bulan.

4. Gangguan perilaku dengan KMPE (kuesioner masalah


perilaku mental emosional), M-CHAT (Modified checklist
for autisme in toddler) dan Conners untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
• ..\Video Motivasi\KIA\Tumbuh Kembang bayi.mp4

• ..\Video Motivasi\KIA\Ciri anak Autis.mp4


1. Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak

 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal
tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun

 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat


Umur Kemampuan perkembangan
0-1 bulan Menatap ke ibu, mengeluarkan suara, tersenyum, dll
1-3 bulan Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap, tertawa, mengamati tangannya, dll

3-6 bulan Meniru bunyi, meraih benda, tengkurap sendiri, dll


6-9 bulan Duduk sendiri,mengucapkan ma..ma..ma,da..da..da..,pegang biskuit,dll

9-12 bulan Bermain CI LUK BA, menjimpit benda kecil, berdiri dan berjalan berpegangan, dll

1-2 tahun Menunjukkan dan menyebut nama bagian tubuh, naik tangga, corat-coret, dll

2-3 tahun Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan, bicara domengerti, makan sendiri,
memeluk dan mencium orang yang terdekat, dll
3-5 tahun Melompat-lompat,menggambar, cerita, pakai pakaian, dll
KPSP SDIDTK
 Algoritma KPSP:
 Hijau (sesuai),
 kuning (meragukan)
 merah (penyimpangan)

 Warna KPSP : Hijau (gerakan kasar),


Biru (gerakan halus),
Merah muda (bicara dan bahasa)
Kuning (sosialisasi dan kemandirian)

 Tes Daya Dengar :


 Umur memulai skrining : 0 bulan
1. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) BAYI UMUR 3 BULAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
- Wool merah

YA TIDAK
Bayi Terlentangkan:
1 Pada waktu bayi terlentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak Gerak Kasar
dengan mudah? Jawaban TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi
bergerak tak terarah/tak terkendali
2 Pada waktu bayi terlentang apakah ia melihat dan menatap wajah anda? Sosialisasi
dan
Kemandirian
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) selain menangis? Bicara dan
Bahasa
4 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, apakah ia tersenyum kembali Sosialisasi
kepada anda dan
Kemandirian
5 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba -raba? Bicara dan
Bahasa
6 Ambil wool merah, letakkan di atas wajah di depan mata, Gerak Halus
gerakkan wool dari samping kiri ke kanan kepala
Apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

7 Ambil wool merah, letakkan di atas wajah di depan Gerak Halus


mata, gerakkan wool dari samping kiri ke kanan
kepala
Apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir
sampai pada sisi yang lain?

Bayi Telungkupkan:
8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, Gerak Kasar
apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti
pada gambar ini?

9 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia Gerak Kasar
dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut
45˚ seperti pada gambar?

10 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah Gerak Kasar
ia dapat mengangkat kepalanya dengan tegak seperti
pada gambar?
KPSP PA DA A NAK UMUR 21 BULAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


- Kismis
- Bola tenis
- Kubus

YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja periksa
1 Letakkan kismis diatas meja dekat anak, apakah anak dapat mengambil dengan Gerak Halus
ibu jari dan telunjuk?

2 Gelindingkan bola tenis kearah anak, apakah dapat mengelindingkan/melempar Gerak Halus
bola kembali kepada anak?
3 Beri kubus didepannya. Minta anak meletakkan 1 kubus diatas kubus lainnya (1 Gerak Halus
tingkat saja)
Tanya ibu :
4 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau Sosialisasi
merengek? dan
Kemandirian
5 Apakah anak dapat minum dari cangkir/gelas sendiri tanpa tumpah? Sosialisasi
dan
Kemandirian

6 Apakah anak suka meniru bila ibu sedang melakukan pekerjaan rumah tangga Sosialisasi
(menyapu, mencuci, dll) dan
Kemandirian

7 Apakah anak dapat mengucapkan minimal 3 kata yang mempunyai arti (selain kata Bicara dan
mama dan papa)? Bahasa
8 Apakah anak pernah berjalan mundur minimal 5 langkah? Gerak Kasar
Berdirikan anak :
9 Letakkan kubus di lantai, minta anak memungut, apakah anak dapat memungut Gerak Kasar
dan berdiri kembali tanpa berpegangan?
10 MInta anak berjalan sepanjang ruangan, dapatkan ia berjalan tanpa Gerak Kasar
terhunyung/jatuh?
TOTA L
KPSP PA DA A NAK UMUR 36 BULAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


- Kubus - Bola Tenis - Kertas
- Pensil - Form Gambar

YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja periksa :
1 Beri kubus di depannya. Gerak Halus
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
2 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- gambar ini tanpa bantuan? Bicara dan
Bahasa

(Menyebut dengan suara binatang tidak ikut dinilai)


3 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa Gerak Halus
bantuan/petuniuk?
4 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- kurangnya 2.5 cm. Gerak Halus
Suruh anak menggambar garis lain di samping garis ini.
Jawab YA bila ia menggambar garis seperti ini:

Jawab TIDAK bila ia menggambar garis seperti ini:

Tanya ibu :
5 Dapatkah anak menggunakan 2 kata berangkai pada saat berbicara seperti Bicara dan
"minta minum", "mau tidur''? Bahasa
"Terimakasih" dan "Dadag" tidak ikut dinilai
6 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi
dan
Kemandirian
7 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Gerak Kasar
Minta anak untuk berdiri :
8 lkuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk Bicara dan
atau mata pada saat memberi- kan perintah berikut ini: Bahasa
"Letakkan kertas ini di lantai".
"Letakkan kertas ini di kursi".
"Berikan kertas ini kepada ibu".
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
9 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat Gerak Kasar
melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
– Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
• Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln, dst.
– atau kuesioner yang lebih muda dari umurnya (kalau datang umur 4
atau 5 bulan gunakan kuesioner umur 3 bulan dulu)
• Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua
– Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
 Tanyakan isi KPSP sesuai urutan
 Atau melaksanakan perintah sesuai KPSP
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah
atau sering atau kadang-kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P)  rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10
Artinya : perkembangan anak sesuai dengan
umurnya (S)
• beri pujian pada ibu
• teruskan pola asuh
• teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan
berikutnya
• Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PAUD
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8
Artinya : perkembangan anak meragukan (M)
 Beri dukungan ibu
 Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur
 Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
 Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP sesuai
umur anak

Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka kemungkinan


ada penyimpangan (P)
 rujuk ke RS terdekat
Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang

Kemungkinan ada penyimpangan


perkembangan (P)
 Segera rujuk ke Rumah Sakit
 Tulis jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan
(mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial
dan kemandirian)
d. Deteksi dini Penyimpangan Pendengaran (Test Daya Dengar (TDD)
(hal 71)
• Mulai umur 0 bulan
Alat :
• Daftar pertanyaan
Umur kurang atau sampai 3 bulan : Ya Tidak

1. Kemampuan Ekpresif:    

Apakah bayi dapat mengatakan aaaaa, ooooo?


Apakah bayi menatap wajah dan tampak mendengarkan anda, lalu berbiara saat anda diam?
Apakah anda dapat seolah olah berbicara dengan bayi anda?
 
1. Kemampuan Reseptif:    

Apakah bayi kaget bila mendengar suara (mengejapkan mata, napas lebih cepat)?
Apakah bayi kelihatan menoleh bila anda berbicara di sebelahnya?

1. Kemampuan Visual:    

Apakah bayi anda dapat tersenyum?


Apakah bayi anda kenal dengan anda, seperti tersenyum lebih cepat pda anda dibandingakan
orang lain?
 
Total jawaban Tidak    
• kalau ada salah satu ada jawab tidak, maka
adalah masalah/penyimpangan pada
pendengaran. --> rujuk
…Test Daya Dengar (TDD)
Umur lebih dari 3 bulan sampai 6 bulan Ya Tidak
1. Kemampuan Ekspresif    
Apakah bayi anda dapat tertawa keras?
Apakah bayi dapat bermain menggelembungkan mulut seperti meniup balon?

1. Kemampuan Reseptif:    
Apakah bayi memberi respons tertentu, seperti menjdi lebih riang bila anda datang?
Pemeriksa duduk menghadap bayi yang diapangku orang tuanya, bunyikan bel disamping tanpa
terlihat bayi, apakah bayi itu menoleh ke samping?

1. Kemampuan Visual    
Pemeriksa menatap maya bagi sekitar 45 cm, lalu gunakan mainan untuk menarik pandangan
bayi ke kiri, kanan, atas dan bawah, Apakah bayi dapat mengikutinya?
Apakah bayi berkedip bila pemeriksa melakukan gerakan menusuk mata, lalu berhenti sekitar 3
cm tanpa menyentuh mata?

Total jawaban Tidak    


…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 6 bulan sampai 12 bulan: Ya Tidak

1. Kemampuan Ekspresif    
Apkah bayi dapat membuat suara berulang seperti mamamama, babababa
Apakah bayi dapat memanggil mama atau papa, walaupun tidak untuk memanggil orang
tuanya?
 
 
1. Kemampuan Reseptif:    
Pemeriksa duduk menghadap bayi yang dipangku orang tuanya, bunyikan bel di samping
bawah tanpa terlihat bayi, apakah bayi langsung menoleh ke samping bawah?
Apakah bayi mengikuti perintah tanpa dibantu gerakan badan, seperti stop, berikan
mainanmu?
 

1. Kemampuan Visual;    
Apakah bayi mengikutui perintah dengan dibantu gerakan badan, seperti stop, berikan
mainanmu?
Apakah bayi secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok ame-
ame atau cilukba
   
Total jawaban Tidak
     
…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 12 bulan sampai 18 bulan: Ya Tidak
1. Kemampuan Ekspresif;    
Apakah anak dapat memanggil mama atau papa, hanya untuk memanggul orang tuanya?
Apakah anak meulai menggunakan kata-kata lain, selain kata mama,papa anggota keluarga lain
dan hewan peliharaan?
 

1. Kemampuan Reseptif:    
Pemeriksa duduk mengahdap bayi yang dipangku orang tuanya, bunyikan bel di samping bawah
tanpa terlihatbayi, apakah bayi langsung menoleh ke samping bawah?
Apakah anak mengikuti perintah tanpa dibantu gerakan badan, seperti stop, berikan mainanmu?

1. Kemampuan Visual:    
Pakah anak secara spontan memaulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok kame-ame
atau cilkuba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara
memegang dengan semua jari?
 
Total jawaban Tidak    
…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 18 bulan sampai 24 bulan: Ya Tidak
1. Kemampuan Ekspresif:    
Apakah anak dapat mengucapkan dua atau lebih kata yang menunjukkan keinginan, seperti
susu, minum, lagi?
Apakah anak secara spontan mengatgakan 2 kombinasi kata, seperti mau bobo, lihat papa?

1. Kemampuan Reseptif;    
Apakah anak dapat menunjukkan paling sedikit satu anggota badan, misal mana hidungmu?
Mana matamu? Tanpa diberi contoh?
Apakah anak dapat mengerjakan 2 macam perintah dalam satu kalimat, seperti ambil
sepatumu dan taruh disini, tanpa diberi contoh?

1. Kemampuan Visual;    
Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok ame-
ame atau cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan carra
memegang dengan semua jari?
…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 24 bulan sampai 30 bulan Ya Tidak
1. Kemampuan Ekspresif:    
Apakah anak muli menggunakan kata-kata lain, selain kata mama,papa, anggota
keluargalain dan hewan peliharaan?
Apakah anak mulai menguapkan kata yang berarti “milik” missal susu kamu,
bonekaku?

1. Kemampuan Reseptif;    
Apakah anak dapat mengerjakan 2 macam perintah dalam satu kalimat, sepperti
ambil sepatu dan taruh disini, tanpa diberi contoh?
Apakah anak dpat menunjuk minimal 2 nama benda di depannya (cangkir, bola,
sendok)?

1. Kemampuan Visual;    
Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok
ame-ame atau cilukba?
Apakah anak anada menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan
cara memegang dengan semua jari?

Total jawaban Tidak    


…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 30 bulan sampai 36 bulan
1. Kemampuan Ekspresif Ya Tidak
Apakah anak sudah dapat mengucapkan kata depan. Seperti di atas, di dalam, dibawah?
Apakah anak dapat mengucapkan 2 atau 3 kalimat dalam permbicaraan?

1. Kemampuan Reseptif: Ya Tidak


Apakah anak dapat menunjuk minimal 2 nama benda di depannya (cangkir, bola, sendok)?
Apakah anak dpat menunjukkan minimal 2 nama benda di depannya sesuai fungsinya (misal untuk
minum: cangkir, untuk dilempar; bola, untuk makan; sendok, untuk menggambar; pensil
warna)?
 

1. Kemampuan Visual:    
Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh seperti pok ame-ame atau
cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara memegang
dengan semua jari?
…Tes daya dengar (TDD)

Umur lebih dari 36 bulan

1. Kemampuan Ekspresif Ya Tidak


Apakah anak dapat menyebutkan nama benda dan kegunaannya? Cangkir untuk minum, bola untuk dilempar,
pernsil warna untuk menggambar, sendok untuk makan?
Apakah lebih dari tiga perempat orang mengeri apa yang dibicarakan anak anda?
 
1. Kemampuan Reseptif: Ya Tidak
Apakah anak dapat menunjukkan minimal 2 nama benda di depannya, sesuai fungsinya (missal untuk minum:
cangkir, untuk dilempar; bola, untuk makan: sendok; untuk menggambar; pensil warna)?
Apakah anak dapat mengerjakan perintah yang disertai kata depan? (misal: sekarang kubus itu di bawah meja,
toong taruh di atas meja)?
 
 

1. Kemampuan Visual:    
Apakah anak secara spopntan memulai permainan dengan gerakan tubuh? Seperti pok ame-ame atau cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara memegang dengan
semua jari?
Hasil Interpretasi Tindakan
Pemeriksaan
Tidak ada jawaban Sesuai umur Puji keberhasilan
“Tidak” orangtua/pengasuh.
Lanjutkan stimulasi sesuai
umur. Jadwalkan kunjungan
berikutnya

Jawaban “Tidak” 1 Penyimpangan Rujuk ke RS Rujukan Tumbuh


atau lebih Kembang level 1
e. Deteksi Dini Penyimpangan Penglihatan(Tes Daya
Lihat (TDL) (hal 74)

• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru

Alat dan Sarana :


1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
Tes Daya Lihat (TDL)
Cara:
 gantungkan poster 3 m dari anak, setinggi mata anak dalam posisi
duduk
 latih anak mengarahkan kartu E dengan benar ke atas, bawah, kanan,
kiri, sesuai yang ditunjuk pada poster
 Tutup sebelah mata dengan kertas
 Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai baris 1 -4
 Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
 Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
 Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris
ketiga gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan) : rujuk
F. Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku Emosional (hal
77)
 Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru / kader
(tidak rutin)

1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme (Modified Checklist for autism in toddlers/
MCHAT) bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun.

2. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale untuk Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi umur 3 tahun ke atas.
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anak anda senang diayun, melambung di lutut anda dan sebagainya ? ya tidak

2 Apakah anak anda senang / tertarik dengan anak-anak lain ? ya tidak


3 Apakah anak anda senang memanjat seperti tangga ? ya tidak
4 Apakah anak anda senang bermain cilukba / petak umpet ? ya tidak
5 Apakah anak anda sering bermain pura-pura, contohnya; berbicara ditelepon atau ya tidak
bermain dengan boneka atau bermain pura-pura yang lain ?

6 Apakah anak anda sering menunjuk dengan jarinya untuk bermain sesuatu ? ya tidak

7 Apakah anak anda sering menunjuk dengan jarinya untuk mengindikasikan ia ya tidak
tertarik sesuatu ?
8 Dapatkah anak anda bermain pantas dengan mainan kecil (seperti mobil atau benda ya tidak
kecil) tanpa memasukkan ke dalam mulut , menguyah atau menjatuhkannya ?

9 Apakah anak anda sering membawa benda didepan orang tua untuk ya tidak
menunjukkan kepada anda sesuatu ?
10 Apakah anak anda melihat mata anda lebih dari satu atau dua detik ? ya tidak
11 Apakah anak anda sering terlihat sensitif yang berlebihan terhadap suara berisik ? ya tidak
(seperti menutup telinga)
12 Apakah anak anda tersenyum sebagai respon terhadap wajah atau senyum anda ? ya tidak
3. Dgn Kuesioner Masalah Perilaku Mental Emosional
(KMPE) bagi anak 36 – 72 bulan..
(dilakukan pada semua pasien)
INSTRUMEN PEMERIKSAAN MODIFIED
CHECKLIST FOR AUTISM IN TOODLER
(M-CHAT)
• KETERANGAN :
1. Enam pertanyaan No. 2, 7, 9, 13, 14, dan 15 adalah
pertanyaan penting (critical item ) jika dijawab tidak
berarti pasien mempunyai risiko tinggi autism.

Jawaban tidak pada dua atau lebih critical item atau tiga
pernyaan lain yang dijawab tidak sesuai ( misalnya
seharusnya dijawab ya, orang tua menjawab tidak) maka
anak tersebut mempunyai risiko autism
2.Jika perilaku itu jarang dikerjakan ( misal anda
melihat satu atau 2 kali) , mohon dijawab anak
tersebut tidak melakukannya.
Misal : jawaban 1. Tidak 2. Tidak 3. Tidak 4. Tidak
5.Tidak 6. Tidak 7. Tidak 8.Tidak 9.Tidak10.Tidak
11.Ya 12.Tidak 13.Tidak 14.Tidak 15.Tidak 16.Tidak
17.Tidak 18.Ya 19.Tidak 20.Ya 21.Tidak 22.Ya
23.Tidak
Kita Curigai sebagai faktor risiko tinggi autism. 
2. Kuesioner Masalah Perilaku Dan Emosional
(KMPE)
• Bila ada kecurigaan orangtua / petugas (tidak rutin)
anak umur 3- 6 tahun
• 14 pertanyaan untuk deteksi dini masalah mental -
emosional, tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orangtua / pengasuh.
• Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
• Hitung jumlah jawaban “Ya”.
Interpretasi (penafsiran) KMPE
Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.
No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah anak anda sering bereaksi negatif, marah atau tegang tanpa sebab yang jelas?    
(bereaksi negatif contohnya rewel, tidak sabaran, banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi
berlebihan bila merasa situasi tidak seperti yang diharapkannya atau kemauannya tidak terpenuhi)

2 Apakah anak anda tampak lebih memilih untuk menyendiri atau bermain sendiri, atau menghindar    
dari anak seumurnya atau orang dewasa?
(ingin sendirian, menyendiri dengan ekspresi murung, tidak bersemangat, sedih, atau kehilangan minat
terhadap hal-hal yang biasa sangat dinikmati)
3 Apakah anak anda cenderung bersikap menentang?    
(membantah, melawan, tidak mau menurut atau melakukan hal yang sebaliknya dari apa yang diminta, serta
tampak tidak perduli ketika diberitahu atau ditegur)
4 Apakah anak anda mudah takut atau cemas berlebihan tanpa sebab yang jelas ?    
(misalnya takut pada binatang atau benda yang tidak berbahaya, terlihat cemas ketika tidak melihat
ibu/pengasuhnya
5 Apakah anak anda sering sulit konsentrasi, perhatiannya mudah teralihkan atau banyak bergerak /    
tidak bisa diam?
( misalnya anak tidak bisa bertahan lama untuk bermain dengan satu permainan, mudah mengalihkan
perhatian bila ada hal lain yang lebih menarik perhatian seperti bunyi atau gerakan, tidak bisa duduk
dengan tenang, banyak bergerak atau cenderung berjalan / berlari mondar mandir)

6 Apakah anak anda lebih banyak menempel / selalu minta ditemani, mudah cemas dan tidak percaya    
diri ?
(seakan minta perlindungan atau minta ditemani pada berbagai situasi, terutama ketika berada dalam situasi
baru atau ada orang yang baru dikenalnya; mengekpresikan kecemasan serta terlihat tidak percaya diri)

7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?    


(Seperti sulit tidur, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk,
mengigau, menangis didalam tidurnya)
8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan dari yang biasanya?    
(kehilangan nafsu makan, tidak mau makan sama sekali, atau sebaliknya makan berlebihan,
sangat memilih jenis makanan atau membiarkan makanan lama dimulut tanpa dikunyah/ diemut)

9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan fisik lainnya dalam    
waktu-waktu tertentu?
10 Apakah anak anda mudah putus asa atau frustrasi dan sering menunjukkan emosi yang negatif ?    
(Seperti sedih atau kecewa yang berkepanjangan, mudah mengeluh, marah atau protes. Misal ketika
anak merasa kesulitan dalam menggambar, lalu berteriak minta tolong, marah, atau kertasnya disobek)

11 Apakah anak anda menunjukkan kemunduran pola perilaku dari kemampuan yang sudah    
dimilikinya ?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan
orangtua/pengasuhnya)

12 Apakah anak anda sering berkelahi, bertengkar, atau menyerang anak lain baik secara verbal    
maupun non-verbal ?
(seperti misalnya mengejek, meneriaki, merebut permainan, atau memukul temannya)

13 Apakah anak anda sering diperlakukan tidak menyenangkan oleh anak lain atau orang dewasa?    
(seperti misalnya ditinggal bermain, dihindari, diejek, dikata-katai, direbut mainannya atau disakiti secara
fisik)

14 Apakah anak anda cenderung berperilaku merusak atau cenderung selalu ingin menang atau    
menguasai.
(Misalnya merusak benda, menyakiti dirinya atau binatang)

  TOTAL    
Intervensi (tindakan):

1. Bila ditemukan 1 atau lebih masalah mental emosional :


• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku
Pedoman Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada fasilitas
tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental
emosional, rujuk anak ke Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus dituliskan jumlah dan
masalah mental emosional yang ditemukan.
3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /
kader (tidak rutin) umur > 3 thn
•10 pertanyaan
•Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang);
• 2 (sering); 3 (selalu)
Interpretasi (penafsiran)
Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
< 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
RINGKASAN KUESIONER DETEKSI GANGGUAN
PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS GPPH)

 Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


 Mudah gembira, impulsif
 Mengganggu anak lain
 Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
 Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
 Kurang perhatian, mudah teralihkan
 Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
 Mudah menangis
 Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
 Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
MATERI INTI 4

INTERVENSI DAN RUJUKAN


DINI PEYIMPANGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK
Tujuan intervensi dan Rujukan Penyimpangan
Tumbuh Kembang Anak

• Untuk segera memperbaiki dan mengatasi


masalah penyimpangan perkembangan sehingga
anak dapat tumbuh kembang sesuai potensinya
• Sedini mungkin, usia anak < 5 tahun  golden
periode
a. Intervensi Perkembangan
• Atas Indikasi :
Perkembangan anak meragukan/ tidak sesuai dengan yg harus
dimilikinya

• Intervensi dilakukan dengan memberi stimulasi pada aspek yang tidak


sesuai tsb & umur stimulasi yg lebih muda dari umur anak

• Beri petunjuk kepada orangtua dan intervensi intensif setiap hari 3-4
jam selama 2 minggu

• Kontrol setelah 2 minggu dan evaluasi (KPSP sesuai umur skrining


terdekat)
Umur 3 bulan bayi tidak membalas tersenyum

Intervensi
Ajak bayi tersenyum dan bicara sesering
mungkin
Tunjukan wajah yang cerah pada bayi
Peluk, belai, cium bayi sesering mungkin
Gerakan lembut, penuh kasih sayang
Umur 6 bulan belum bisa tengkurap
dengan kepala tegak
Intervensi :
 Tidurkan tengkurap, beri benda warna cerah / berbunyi, sampai
bayi bisa angkat kepala
 Tidur tengkurap, tekan-tekan otot punggung dari arah leher ke
bawah, sampai bayi bisa angkat kepala
 Bila otot punggung & bahu lemah  tengkurapkan di atas bantal,
taruh mainan / ajak bicara
 Cara gendong harus benar  anak dapat
menegakkan kepala, tangan & kaki bebas bergerak
(gendong di depan dada ibu)
Umur 9 bulan tidak mengoceh
dadada..mamama
Intervensi :
 Ajak bicara anak sesering mungkin
 Usahakan selalu menatap muka anak bila berbicara agar
anak dapat melihat bibir dan mata si pembicara
 Sebutkan nama benda, gambar
 Dudukkan anak, berikan benda yang berbunyi dari arah
samping kiri / kanan bergantian, ulangi.
 Bila tidak ada reaksi  curiga gangguan pendengaran 
rujuk
Umur 9 bulan belum bisa bermain
dengan benda-benda
Intervensi
Dudukan bayi dipangkuan
Letakkan mainan ditangannya supaya digenggam, tarik pelan-pelan
Letakkan di depan bayi mainan yang bisa dipegang dan tidak tajam
Ajarkan untuk meraih dan memegang mainan tersebut
Ajarkan memindahkan mainan dari tangan kanan ke kiri
Letakkan benda yang lebih kecil : potongan biskuit
Ajarkan untuk mengambil biskuit
Bila berhasil berikan pujian dengan gembira
Latihlah berulang-ulang, dengan kasih sayang
b.Evaluasi hasil intervensi
Setelah intervensi selama 2 minggu  evaluasi

• Bila berhasil (anak dapat melakukan) berikan pujian pada ibu bila intervensi berhasil

• Bila belum berhasil (anak belum dapat melakukan)


– tanyakan cara intervensi, apakah caranya benar
– lakukan pemeriksaan lebih teliti
– Intervensi lagi 2 minggu : bila belum berhasil rujuk

Cari masalah gizi :


• Beri makan bergizi (menu seimbang)
• Porsi kecil tapi sering
• Beri makanan lebih sering setelah sembuh sakit
• ASI teruskan sampai usia 2 tahun

Cari penyakit lain yang bisa sebabkan penyimpangan


2. Rujukan Dini Penyimpangan Dan
Perkembangan Anak
Anak 0-6 thn Alur rujukan dini

Deteksi dini tumbuh kembang

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Stimulasi rutin Intervensi 2 minggu Tingkat


dirumah Puskesmas
Evaluasi hasil

Sesuai Meragukan Penyimpangan Tingkat


Puskesmas
Evaluasi hasil Intervensi2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tingkat
RS Rujukan
Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS Kl. Tumbuh
Untuk penanganan spesialistik Kembang
Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

Deteksi Dini Penyimpangan Orang tua, KMS


Pertumbuhan kader,petugas PAUD, BKB, TPA dan Timbangan Dacin
guru TK Buku KIA

Deteksi dini penyimpangan Orang tua, KMS


perkembangan kader, BKB, TPA tidak (tidak Timbangan Dacin
terlatih) Buku KIA
KKA

Petugas PAUD dan Guru TK terlatih kuisioner Praskrining Perkembangan


(KPSP), Kusioner Masalah Perilaku
Emosional (KMPE) Tes Daya Dengar
(TDD) , Tes Daya Lihat (TDL)
PENERAPAN SDIDTK DI PAUD
PERAN PENDIDIK PAUD PERAN PETUGAS KESEHATAN

 Mengisi identitas anak di formulir Deteksi Dini  Menentukan status gizi anak berdasarkan
Tumbuh Kembang Anak pengukuran tinggi badan, berat badan yang telah
 Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat dilakukan oleh tenaga pendidik PAUD
badan  Melakukan pengukuran lingkar kepala anak
 Menuliskan hasil pengukuran dan pemeriksaan  Melakukan pemeriksaan Autis jika ada keluhan
perkembangan di formulir Deteksi Dini Tumbuh  Melakukan pemeriksaan GPPH jika ada keluhan
Kembang Anak  Menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di formulir
 Melakukan pemeriksaan perkembangan anak Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
dengan KPSP  Melakukan intervensi kelainan gizi dan tumbuh
 Mengisi Kuesioner Tes Daya Dengar (TDD) kembang
 Melakukan Tes Daya Lihat (TDL)  Merujuk bila diperlukan
 Mengisi kuesioner KMPE

160
PENGINTEGRASIAN Contoh
PADA KEGIATAN
POSYANDU-PAUD-BKB (2)

RUJUK
BENTUK KERJASAMA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ANAK USIA
DINI DI PROGRAM PAUD

Tingkat • Bersama melakukan pendataan anak usia dini dan


membuat baseline data. Setiap balita memiliki Buku
KIA/KMS dan pencatatan perkembangan
Desa: Bidan Desa, Pengelola Pos PAUD/ PLKB • Pengelola Pos PAUD membawa anak usia dini pada hari buka
dan Kader POSYANDU
• Pengelola Pos PAUD membawa anak usia dini ke Puskesmas pada
untuk mendapat pelayanan SDIDTK
• Bidan desa memberikan penyuluhan dan pelayanan bila
dibutuhkan dan memungkinkan

Kecamatan: Bidan Puskesmas, Petugas Gizi • Penanggung Jawab Pos PAUD merujuk anak usia dini ke
dan Penanggung Jawab Pos PAUD tingkat Puskesmas untuk DDTK
Kecamatan • Penanggung Jawab Pos PAUD berkoordinasi dengan
Puskesmas dalam penyelenggaraan DDTK di Pos PAUD

• Pemda memastikan ketersediaan kebutuhan akan


pelayanan kesehatan termasuk DDTK penyelenggaraan Pos
Ada MOU antara Penanggung Jawab Program PAUD
PAUD Kab/ Kota dengan Kadinkes Kab/kota yang
ditandatangani Bupati/walikota
162
a.Pencatatan
Pencatatan:
-Formulir /Kartu deteksi dini Tumbuh kembang
-Register deteksi dini Tumbuh kembang
-Register Kohort bayi (0-11 bulan)
-Register Kohort Anak balita dan Prasekolah (12-72 bulan)
1. Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang
(Formulir DDTK).
• FORMULIR DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
• Puskesmas ……………………Kec………...Kab/kota…………….Prov………..........
I. IDENTITAS ANAK
• 1.Nama : ............................................Laki-laki/ Perempuan;
• 2.Nama Ayah :............................................; Nama lbu:.............................................................


1.

4.Tanggal Pemeriksaan : ......../................./ 20.....
5.Tanggal Lahir
6.Umur Anak
: ......../................
: ............bulan…….. hari
/
3.Alamat .....................................................
20.....

ANAMNESIS :
• 1.Keluhan Utama.....................................................................................................................
• 2.Apakah anak punya masalah tumbuh kembang :.......................................................................
PEMERIKSAAN RUTIN SESUAI JADWAL
– BB:_______ Kg; PB/TB: _____Cm. BB/TB: a.Normal b. Kurus c. Kurus Sekali d. Gemuk
I. PB/U atau TB/U: a. TInggi b. Normal c. Pendek d. Sangat Pendek
– LKA:........Cm. LKA/U :a. Normal; b. Mikrosefal; c. Makrosefal;
– Perkembangan anak:
• 1). Sesuai, Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak:
• 2). Meragukan: Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak
• a. Gerak .Kasar, c. Bicara bahasa
• b. Gerak.Halus, d. Sosialisasi .Kemandirian,
3). Penyimpangan: Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak
• a. Gerak .Kasar, c. Bicara bahasa
• b. Gerak.Halus, d. Sosialisasi .Kemandirian,
•  
. Daya Dengar
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
Daya Lihat
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
Perilaku dan Emosional:
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
 
PEMERIKSAAN ATAS I NDIKASl/JIKA ADA KELUHAN
– Autisme; a. Risiko tinggi autisme b. Risiko autisme c. normal
I. GPPH: a. Kemungkinan GPPH; b. normal

KESIMPULAN
_____________________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________________________
 
TINDAKAN INTERVENSI
– Konseling stimulasi bagi ibu/ pengasuh : a. Diberikan b. Tidak diberikan
– Intervensi stimulasi perkembangan
a. Gerak Kasar b. Gerak Halus c. Bicara dan Bahasa d. Sosialisasi dan Kemandirian
e. Tanggal evaluasi intervensi : ____________________
3. Tindakan pengobatan lain:
 
4. Dirujuk dengan surat rujukan ke _________________________________________________  
• Pemeriksa:

Anda mungkin juga menyukai