Taba

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

KURIKULUM

HILDA TABA
Oleh:
Almaida Vebibina
Dian Noer Asy’ari
LATAR BELAKANG MASALAH
Modifikasi dari model dasar Tyler

Aspek yang
diperhatikan dalam
merancang kurikulum
Landasan dan Prinsip, Kurikulum mempunyai kedudukan
konsep model dan sentral dalam proses pendidikan
langkah sehingga diperlukannya
pengembangan pengambangan kurikulum
kurikulum
.
Rumusan Masalah
Bagaimana prinsip dan landasan
01 pengembangan kurikulum Taba?

02 Bagaimana model konsep kurikulum Taba?

03
Bagaimana langkah pengembangan
kurikulum Taba ?

04 Bagaimana kelemahan dan kelebihan


kurikulum Taba?
TUJUAN PENULISAN

02. Menjelaskan model 03. Menjelaskan langkah


konsep kurikulum taba pengembangan kurikulum
taba

01. Menjelaskan prinsip 04. Menjelaskan


dan landasan kelemahan dan kelebihan
pengembangan kurikulum kurikulum taba
Taba
LANDASAN DAN PRINSIP TABA
Model kurikulum yang dirumuskan oleh Hilda Taba
(1962) yang menganut prinsip induktif, penyimpulan
berupa pernyataan umum yang didapatkan dari
pembuktian dan contoh-contoh fakta dari
permasalahan-permasalahan khusus.
Model pengembangan kurikulum ini dibuat dengan
memodifikasi model dasar Tyler agar lebih representatif
terhadap perkembangan kurikulum untuk semua jenis
sekolah, dimana Taba lebih menitikberatkan kepada
bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu
proses perbaikan dan penyempurnaan. Taba
menganjurkan untuk menggunakan pertimbangan
ganda terhadap isi (organisasi) kurikulum yang logis
dan individu pelajar (psikologis organisasis).
LANDASAN FILOSOFI
Pemikiran filosofis Taba tentang pengembangan kurikulum
yakni:
Proses sosial, termasuk perwujudan manusia, tidak linier, dan
tidak dapat dimodelkan melalui perencanaan linier. Dengan
kata lain, pembelajaran dan pengembangan kepribadian tidak
dapat dianggap sebagai proses satu arah untuk menetapkan
tujuan pendidikan dan memperoleh tujuan khusus dari cita-
cita pendidikan yang diproklamirkan atau dibayangkan oleh
beberapa otoritas.
Rekonstruksi kurikulum dan program bukanlah upaya jangka
pendek tetapi proses panjang, yang berlangsung bertahun-
tahun.
LANDASAN PSIKOLOGIS
Bagi Taba, pengembangan kurikulum
seharusnya dirancang langsung oleh
pengguna (guru). Dalam konteks tersebut,
Taba lebih menekankan pendekatan induktif
dari pada pendekatan non-saintifik peserta
didik merupakan subjek yang selalu
berkembang sehingga dalam pembelajaran
peserta didik tidak bersifat pasif tetapi aktif
dalam mendapatkan pengetahuan.
KARAKTERISTIK MODEL TABA
SKEMA KONSEP MODEL TABA
Langkah Pengembangan Kurikulum Taba
1. Diagnosis
Konsep atau ide yang akan dipelajari

Sikap, sensitivitas, dan perasaan yang akan


dibangun

Pola pikir yang akan ditekankan,


dikuatkan, atau dirumuskan

Kebiasaan dan kemampuan yang akan


dikuasi
2. Formulation of objectives
Pernyataan tujuan menggambarkan sikap yang diharapkan dan
isi dari penerapan sikap
Tujuan yang komplek perlu dianalisis dan dispesifikan sehingga
tidak ada keraguan terhadap sikap yang diharapkan atau sikap
yang
Tujuanditerapkan
hendaknya memberikan petunjuk bahwa ada perbedaan
yang jelas tentang pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk
mencapai sikap yang berbeda
Tujuan adalah hal yang dikembangkan, yang merupakan langkah
(perjalanan) yang lebih dari sekedar titik akhir
Tujuan seharusnya realistis dan seharusnya termasuk hal yang
dapat diterjemahkan ke dalam kurikulum dan pengalaman
belajar
Jangkauan dari tujuan seharusnya menyeluruh yang meliputi
semua tujuan yang akan dicapai sekolah
3. Selection of content
Validitas dan signifikansi isi

Konsisten dengan realitas sosial

Keseimbangan antara keluasan dan kedalaman

Ketentuan untuk keluasan cakupan dari tujuan

Pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan


pengalaman siswa

Sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa


4. Organization of learning experiencesof learning
experiences
Validitas, dapat diterapkan di sekolah
Kelayakan dalam hal waktu, kemampuan guru, fasilitas sekolah, dan pemenuhan terhadap harapan
masyarakat.
Optimal dalam mengembangkan kemampuan peserta didik.

Memberikan peluang untuk pengembangan berpikir rasional


Memberikan peluang pengembangan kemampuan peserta didik sebagai individu dan anggota
masyarakat
Terbuka terhadap hal baru dan toleransi terhadap perbedaan peserta didik.
Memotivasi belajar lebih lanjut.
Memenuhi kebutuhan peserta didik
Memperluas minat peserta didik
Mengembangkan kebutuhan pengembangan ranah kognitif, afektif, psikomotorik, sosial, emosi,
dan spiritual peserta didik.
5. Organization of learning experiences

Menentukan kriteria program penilaian

Menyusun program penilaian yang menyeluruh

Teknik mengumpulkan data

Menginterpretasikan data penilaian

Menerjemahkan data evaluasi ke dalam kurikulum

Evaluasi sebagai usaha kerjasama


6. Organization of Learning Activities

• Same as content, learning activities must be sequenced


and organized.
• The sequence of the learning activities is determined by
the content.
• Teacher needs to keep in mind the particular students whom he
or she will be teaching.
• A balanced variety of learning techniques makes
flexibility possible when working with heterogeneous groups.

We must design methods of learning according to


differences in needs, level of comprehension, or ability.
7. Evaluation and Means of Evaluation
• Teachers will develop the means of evaluation.
• Evaluation process includes
• clarifying the objectives to describe
student behaviors,
• developing a variety of ways to evaluate students,
• summarizing the evaluations or evidence, and
• using the information gained from these assessments
• Teachers use evaluations to assess progress toward the
objectives while students should “make judgements”
about what they have learned.
• Parents should evaluate their children and whether or not
they feel their students have learned the material.
KEKUATAN KELEMAHAN KEKUATAN
1. Kurikulum sebagai
rancangan untuk
bertindak  
1. Tertakluk kepada
perancangan dan
penyusunan bahan
DAN
2. Berorientasi melalui
cara-cara aktif dalam
oleh guru  
2. Bergantung KELEMAHAN
TABA
proses pengajaran dan sepenuhnya kepada
pembelajaran  guru karena guru
3. Membantu perlu memainkan
perkembangan peranan utama  
kurikulum   3. Pelajar hanya
4. Objektif sebagai menunggu guru
platform untuk aktiviti membuat
di sekolah   perancangan  
5. Penyusunan bahan 4. Melatih kreativiti
pengajaran yang guru dan
sistematik membantu mengurangkan
pembentukan konsep kreativiti pelajar
yang tepat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai