B.Widya

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Nama Kelompok :

Hefi Vironica M.
Ria Lusiana
GAMBARAN PERILAKU MEROKOK, MINUM - MINUMAN
BERALKOHOL DAN PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
PADA REMAJA DI SMK NEGERI 8 MALANG
LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami
perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali
mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002).
Usia remaja juga merupakan masa dimana manusia sedang mengalami perkembangan begitu pesat dan ditandai dengan makin matangnya
organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi. Secara sosial perkembangan ini ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan
dengan orang tuanya, sehingga remaja biasanya akan mengenal komunitas luar dengan jalan interaksi sosial yang dilakukan di sekolah.
Pergaulan dengan sebaya maupun masyarakat luas. Pada masa ini pula, ketertarikan dengan lawan jenis muncul dan berkembang (Dianawati,
2003).
Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku
menyimpang. Remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan. Lingkungan sosial dan budaya yang tidak positif merupakan faktor resiko
bagi remaja untuk terjebak dalam perilaku merokok, minum minuman keras, penggunaan narkoba, seks sebelum menikah, tawuran, kriminal,
kebut-kebutan di jalan. Semua perilaku remaja yang dianggap menyimpang ini sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan remaja
(Depkes,2003).Biasanya didapatkan di lingkungan tempat tinggal, orang tua, ataupun teman-teman, karena remaja pada dasarnya labil dan
merasa sudah cukup dewasa untuk melakukan apa saja, ditambah dengan jiwa pemberontak yang menggelora, maka mudah sekali mengikuti
pengaruh buruk dari luar dirinya tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan remaja melakukan semua kenakalan remaja adalah konsep
diri yang rendah (Afwina,2008).
KONSEP DASAR PERILAKU
Definisi Perilaku :
Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Sering
tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks, kadang-kadang kita tidak
sempai memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena
itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, sebelum
ia mampu mengubah perilaku tersebut (Maria Magdalena, 2008).

Ada beberaapa macam teori mengenai


perilaku dari para ilmuwan:
1. Teori insting 3. Teori insentif
2. Teori dorongan 4. Teori atribusi
5. Teori atribusi

Domain Perilaku
Benyamin Bloom, seorang psikologi pendidikan (Notoatmodjo, 2003: 58-62)
membagi perilaku manusia ke dalam 3 domain meliputi:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Tindakan
KONSEP REMAJA
 Definisi
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12-24 tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan
definisi remaja digunakan oleh Depkes adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin, sementara itu menurut BKKBN (Direktorat
Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun .
 Karakteristik Remaja
Menurut Sholahudin,2006 masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu :
1. Periode masa pubertas usia 12-18 tahun.
2. Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun
 Ciri-ciri Remaja
Menurut Hurlock,ciri-ciri remaja tersebut antara lain :
3. Masa remaja sebagai periode penting, karena terjadi perkembangan fisik dan mental yang cepat
4. Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masam kanak-kanak ke masa dewasa.
5. Masa remaja sebagai periode perubahan, terjadi perubahan emosi tubuh,minat dan peran, perubahan nilai-nilai dan tanggung jawab.
6. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah dan karena remaja
merasa sudah mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri.
7. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk mencari siapa diri, apa perannya
dalam masyarakat, apakah dia seorang anak atau dewasa.
8. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, anggapan sterotipe budaya yang bersifat negatif terhadap remaja, mengakibatkan
orang dewasa tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
9. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, remaja melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang mereka inginkan.
10. Masa remaja sebagai masa ambang masa dewasa, remaja berperilaku yang dihubungkan dengan status dewasa seperti merokok, minum
minuman keras, obat-obatan dan terlibat seks, agar mereka memperoleh citra yang mereka inginkan.
Perkembangan
fisik

Perkembangan Perkembangan Perkembangan


Emosional Masa Remaja Intelektual

Perkembangan
Seksual
Remaja dan Rokok
 Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkus-bungkusan tersebut juga
umumnya diserta pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,
misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

 Penyebab Remaja Merokok


1. Pengaruh Orangtua
2. Pengaruh teman
3. Faktor Kepribadian
4. Pengaruh Iklan

Remaja dan Minuman Beralkohol

 Definisi Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan bahan
psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi
umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll. Minuman beralkohol
mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras
yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol).
LANJUTAN…….
 Pengaruh terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu :
a. Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
b. Usia, berat badan, dan jenis kelamin
c. Makanan yang ada di dalam lambung
d. Pengalaman seseorang minum – minuman beralkohol
e. Situasi dimana orang minum – minuman beralkohol
 Toleransi dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan
penggunaan alkohol dari jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Sedangkan
ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang
karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti).
 Gejala Putus Alkohol
Seseorang yang mengalami ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan mengalami gejala putus alkohol apabila
menghentikan atau mengurangi penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum yang terakhir. Gejala
putus alkohol sangat berbahaya. Orang yang minum lebih dari 8 standar minum perhari dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter
(sebelum memutuskan untuk berhenti minum) untuk mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi.
Definisi dan
Macam –
Macam
Narkoba
Efek
Narkoba dan
Penyalahgun
aan Narkoba

Remaja dan
Penggunaan
Obat-obatan
(Narkoba
Dampak
Penyalahgun
aan Narkoba

Bahaya
Narkoba
Bagi Remaja
Kerangka Konsep

Perilaku remaja

1. Merokok, minum-
minuman beralkohol dan Faktor-faktor yang
penggunaan obat-obatan mempengaruhi perilaku
1. Umur mulai merokok remaja.
2. Perilaku pacaran dan 2. Perokok saat ini
seksual a. internal
3. Umur mulai minum b. keluarga
3. Pengetahuan tentang pertama kali
sistem reproduksi wanita c. sekolah
dan pengalaman pubertas 4. Penggunaan obat-obatan
d. lingkungan
4. Perkawinan dan e. sosio ekonomi
Keinginan mempunyai anak
f. politik
5. HIV/AIDS dan infeksi
g. budaya, agama dan
menular seksual
gender
h. Umur dan tahap
perkembangan
METODELOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Jenis desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
deskriptif . Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgent yang terjadi
pada masa kini.

Kerangka Kerja (Frame Work)


Kerangka adalah teori yang bisa diukur dan telah dikembangkan
pada perawatan atau dikembangkan pada perawatan atau disiplin
ilmu lain. Jadi kerangka kerja akan membantu penelitian dalam
menghubungkan hasil penemuan dengan ilmu pengetahuan, pada
kerangka kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang
akan digunakan dalam penelitian.
POPULASI
Semua siswa-siswi kelas XI SMK Negeri 8 Malang yang berjumlah 186 orang

SAMPEL
Siswa-siswi kelas XI SMK Negeri 8 Malang yang berjumlah
127 orang

SAMPLING
Simple Random Sampling

PENGUMPULAN DATA
Menggunakan Kuesioner

PENGOLAHAN DATA
Editing, Coding, Tabulating

ANALISA DATA
Analisa deskriptif

HASIL

KESIMPULAN
Kriteria Inklusi
1. Siswa-siswi SMK
kelas XI
2. Siswa-siswi SMK Kriteria Eksklusi Tehnik Sampling
kelas XI yang bersedia siswa-siswi SMK kelas Tehnik sampling yang
untuk menjadi XI yang tidak masuk digunakan adalah
responden. sekolah saat dilakukan Simple Random
3. Siswa-siswi SMK penelitian Sampling
kelas XI yang masuk
sekolah saat dilakukan
penelitian.
Informed
Consent

Etika
Penelitian

Kerahasiaan Tanpa nama


(Confidentality). (Anominity)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai