Perawatan Mesin

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

PEMELIHARAAN MESIN

KENDARAAN RINGAN
PERAWATAN BERKALA SISTEM UTAMA
ENGINE

Muhamad Fajar Ardhian S.T.


Blok Silinder

• Internal combustion engine, identik dengan piston. Piston ini


bekerja untuk memanipulasi volume ruang yang akan
dijadikan ruang pembakaran.
• Lalu dimana piston ini bekerja ?
Ternyata piston bekerja didalam sebuah tabung silinder.
Tabung silinder ini, diletakan dalam sebuah blok yang kita
kenal dengan sebutan blok silinder.
Tetapi selain digunakan untuk meletakan tabung silinder,
blok silinder ini juga masih memiliki fungsi yang lain.
Pengertian dan Fungsi Blok Silinder

• Pengertian
Blok silinder merupakan base part atau komponen inti mesin yang digunakan untuk menopang semua
bagian-bagian utama mesin seperti piston, kepala silinder, oil pan dan poros engkol.
• Fungsi :
– Sebagai dudukan silinder linner (tabung silinder)
– Sebagai dudukan kepala silinder
– Sebagai dudukan poros engkol dan oil pan
– Sebagai tempat mount engine ke body mobil
• Komponen dan Konstruksi Blok Silinder
Bentuk paling sederhana dari blok silinder, bisa anda lihat pada gambar dibawah. Gambar tersebut
menerangkan desain blok silinder dengan konfigurasi 4 silinder in-line.

Sementara gambar
disamping,
menerangkan gambar
blok silinder 1 silinder
yang biasa digunakan
pada mesin sepeda
motor.
• Komponen-komponen yang terdapat pada blok silinder antara lain :
– Linner silinder, ini merupakan komponen berbentuk tabung yang dimasukan ke dalam blok silinder. Fungsinya
sebagai lintasan pergerakan piston.
– Engine compartements holder, adalah berbagai tempat untuk meletakan komponen mesin. Ini bisa dilihat dari
lekukan disisi-sisi blok silinder dan adanya lubang baut.
– Water jacket, merupakan selubung air yang terdapat pada sela-sela blok silinder. Selubung air ini akan
dihubungkan ke pompa air yang juga diletakan pada blok silinder.
– Oil feed, merupakan saluran oli yang ada di dalam blok silinder. Fungsi saluran oli ini adalah sebagai tempat
sirkulasi oli mesin dari oil pan ke kepala silinder begitu pula sebaliknya.
– Gasket, gasket adalah pelapis antara blok silinder dengan kepala silinder. Gasket ini fungsi utamanya untuk
mencegah bocor kompresi.
– Crankshaft seal, seal berfungsi untuk mencegah kebocoram oli mesin. Khususnya kebocoran melalui poros engkol.
Ada dua buah crankshaft seal, yang masing-masing diletakan dibagian depan dan belakang.

• Dilihat dari bentuknya, blok silinder tidak hanya terdiri dari satu bentuk. Karena ada berbagai jenis blok
silinder, antara lain ;

1. Mono cylinder
Mono cylinder adalah desain blok silinder dengan hanya satu tabung silinder. Jenis ini memiliki desain paling
sederhana dan paling kecil, umumnya mono cylinder dipakai pada mesin sepeda motor untuk memperkecil ukuran total
mesin.

2. In-line cylinder
Inline cylinder adalah desain blok silinder dengan lebih dari satu tabung silinder yang diletakan secara segaris/in-
line. Karena silindernya didesain segari, maka mesin ini akan berbentuk agak memanjang. Meski demikian, secara umum
mesin inline masih memiliki bentuk yang relatif kecil.

Tipe in-line cylinder, banyak diaplikasikan pada hampir semua mobil penumpang. Umumnya mobil menggunakan
konfigurasi in-line 4 cylinder, artinya terdapat 4 buah tabung silinder yang diletakan secara segaris.

Selain konfigurasi diatas, ada pula konfigurasi in-line 3 cylinder yang digunakan pada mobil lebih kecil dan I n-line
6 cylinder yang biasa digunakan untuk mesin truk/bus.
• 3. V cylinder

V cylinder merupakan konfigurasi mesin dengan banyak silinder yang


diletakan secara beriringan dan membentuk huruf V. secara sederhana,
tabung silinder akan diletakan secara beriringan tapi tetap menggunakan
satu poros engkol, sehingga bagian bawah masing-masing silinder akan
saling berdekatan agar mengarah pada poros engkol yang sama.

Umumnya, mesin dengan V cylinder ini dipakai pada mobil-mobil sport


dengan kapasitas mesin diatas 3.000 cc. mesin dengan kapasitas diatas
3.000 cc, biasanya didesain dengan 6 hingga 12 cylinder. Kalau
konfigurasinya in-line tentu akan sangat panjang, sehingga misal untuk 6
cylinder maka akan dibuat 3 – 3, artinya tiga in-line sebelah kiri dan 3 in-line
sebelah kanan.

4. Boxer
Boxer adalah desain blok silinder yang saling
berlawanan. Artinya misal untuk mesin 6
cylinder, maka masing-masing 3 silinder akan
diletakan secara berlawanan dengan satu
sumbu. Kelebihan mesin ini, memiliki bentuk
yang tidak terlalu tinggi, sehingga pas apabila
akan memiliki ruang mesin yang terbilang
rendah.
• Oversize Cylinder

Mungkin anda pernah mendengar istilah OV silinder. Istilah itu berarti memperbesar ukuran tabung
silinder. Tujuannya beragam, ada yang karena blok silinder sudah aus atau karena ingin memperbesar
kapasitas mesin meski hanya sedikit pengaruhnya.

Untuk melakukan oversize, dilakukan dengan membubut bagian dalam tabung silinder. Tentu ini dilakukan
oleh profesional karena pembubutan tabung silinder harus sangat presisi.

Ada 4 tahap dalam pekerjaan oversize, yakni ;


-- 0,25 artinya tabung silinder akan dibubut untuk pertama kali dengan jarak 0,25 mm.
– 0,50 artinya tabung sudah di OV sebelumnya dan akan di OV lagi 0,25 mm. sehingga pembesaran
silinder total menjadi 0,50 mm.
– 0,75 artinya ini adalah OV yang dilakukan ketiga kalinya.
– 1 artinya OV yang dilakukan ke empat kalinya atau yang terakhir. Karena kalau tabung silinder sudah
di over size sampai 1 mm maka ketebalan tabung ini akan semakin berkurang, sehingga kalau dibubut
lagi akan melemahkan kekuatan silinder itu sendiri.
Kepala Silinder
• Kepala silinder (cylinder head)
merupakan komponen dalam mesin pembakaran
kendaraan terutama mobil yang menempel di atas
silinder blok dengan diikat oleh baut khusus. Peran
salah satu komponen mesin ini yaitu menghasilkan
tenaga mesin pada ruang pembakaran.
Fungsi Kepala Silinder
Fungsi
• Sebagai penutup blok silinder
• Sebagai tempat terjadinya pembakaran karena dikomponen inilah ruang bakar diletakan
• Sebagai komponen untuk meletakan komponen mesin lain seperti mekanisme katup,
manifold dan busi/injektor
• Sebagai saluran masuk dan saluran buang

Bagaimana Cara Kerja Kepala Silinder ?

Kepala silinder merupakan static part, artinya komponen ini bersifat statis atau tidak bergerak.
Karena fungsinya memang hanya sebagai penutup bagian atas blok silinder. Jadi setelah kepala
silinder terpasang diatas blok silinder, maka pembakaran didalam mesin bisa terjadi.

Sehingga bisa dikatakan, tidak ada mekanisme pada kepala silinder. Yang ada, hanya mekanisme
komponen didalam kepala silinder. Seperti mekanisme katup OHC.
Komponen Didalam Kepala Silinder
Tiap jenis mesin tentu berbeda, tapi sebagai acuan pada mesin mobil 4 silinder OHC maka setidaknya
akan ada komponen berikut didalam kepala silinder.

• Ruang bakar, pada mesin bensin bentuk ruang bakar hanya berupa cekungan yang ada dipermukaan
bawah kepala silinder. Cekungan ini akan dipaskan dengan permukaan atas piston, dengan kata lain
saat akhir langkah kompresi gas bertekanan tinggi akan terkumpul pada cekungan ini.
• Katup intake & exhaust, sebagai pintu keluar masuk material dari luar ke dalam ruang bakar.
• Mekanisme katup OHC, merupakan mekanisme yang menentukan kapan katup intake terbuka dan
kapan katup exhaust tertutup.
• Busi, berfungsi sebagai pemicu pembakaran. Busi akan diletakan tepat pada titik tengah kepala silinder.
Namun pada mesin diesel, keberadaan busi diganti injektor.
• Lubang oli, lubang oli ini ada disela-sela kepala silinder. Fungsinya sebagai lanjutan jalur sirkulasi oli dari
blok silinder.
• Saluran air pendingin, saluran ini juga berfungsi sebagai jalur lanjutan sirkulasi air pendingin dari blok
silinder untuk mendinginkan kepala silinder.
• Intake manifold, merupakan pipa untuk mengalirkan udara bersih dari luar dan mencampur bensin
kedalam udara dengan porsi yang ideal.
• Exhaust manifold, merupakan pipa untuk mengalirkan gas sisa pembakaran ke knalpot.
• Cover kepala silinder, merupakan tutup kepala silinder yang akan menutup bagian atas kepala silinder.
Pada cover ini pula biasanya diletakan tutup oli yang digunakan untuk tempat pengisian oli mesin.
• Jenis Ruang Bakar
A. Ruang bakar model Baji B. Ruang bakar model bak mandi
Dengan bentuk ruang bakar yang
menyerupai bak mandi, maka nantinya
model ruang bakar yang satu ini juga akan terjadi pusaran gas yang berguna
memiliki efisiensi panas yang baik, untuk memaksimalkan pembakaran.
selain itu juga mempunyai kontruksi  Sama dengan ruang bakar yang lain,
mekanisme katup yang lebih ruang bakar tipe ini juga mempunya
sederhana lagi bila dibandingkan kerugian.
dengan ruang bakar setengah bulat.
Kontruksi dari ruang bakar tipe baji, Kerugiannya adalah pada saat
dapat anda lihat pada gambar menghisap campuran udara dan
dibawah ini. bahan bakar, atau pada saat
membuang gas hasil pembakaran
kurang sempurna bila dibandingkan
dengan jenis ruang bakar yang lainnya

C. Ruang bakar bentuk setengah bulat D. Ruang bakar model atap 4 katup

Ruang bakar ini mempunyai efisiensi Karena bentuknya yang seperti atap
panas yang sangat tinggi, selain itu rumah, ruang bakar ini digunakan pada
juga kontruksi dari ruang bakar jenis mesin yang memiliki katup dengan jumlah
ini lebih sempurna. yang melebihi 2 setiap silindernya.  
tipe ini juga mempunyai kekurangan, Kelebihan dari ruang bakar model ini
yaitu rumit dalam hal penempatan adalah memberikan efek semburan gas
mekanisme katupnya. Untuk kontruksi yaang lebih cepat terbakar, dan
dari macam ruang bakar ini dapat penempatan spark plug berada di tengah
anda lihat pada gambar dibawah ini : dari ruang bakar.
Torak / piston
Piston atau juga dikenal sebagai torak atau seker adalah komponen yang naik turun
didalam silinder. Piston sendiri berfungsi untuk menerima tekanan dari tekanan
pembakaran dan berfungsi untuk meneruskan tekanan tersebut ke poros engkol melalui
batang penghubung atau connecting rod. Piston bergerak dari Titik Mati Atas ke Titik Mati
Bawah
Konstruksi 
Piston terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan pembakaran dan temperatur yang
tinggi dalam jangka waktu yang lama. Umumnya piston terbuat dari bahan paduan
aluminium karena bahannya yang ringan dan mampu tahan terhadap panas dari pada
bahan yang lain.
• Kelengkapan Piston :
1. Celah piston
• Panas akan mengakibatkan benda logam memuai, begitu pula dengan piston. Piston juga
dapat memuai ketika temperatur tinggi sehingga diameter piston akan bertambah lebar
sehingga bila ini terjadi dapat menyebabkan piston macet. Untuk menghindari resiko
tersebut, maka dibuat celah antara piston dan silinder. Celah tersebut disebut dengan piston
clearance.
• Piston cleaarance untuk setiap mesin berbeda-beda, hal ini tergantung dari model mesinnya,
dan pada umumnya antara 0,02 mm sampai 0,12 mm, Untuk bentuk piston adalah sedikit
tirus, diamater bagian bawah piston lebih besar dari pada diameter atas piston sehingga
celah bagian atas lebih besar dari pada celah bagian bawah.
Ukuran celah yang salah, baik karena terlalu
besar maupun terlalu kecil akan berakibat
buruk bagi mesin. Bila celah terlalu kecil maka
ketika temperatur naik maka piston akan
memuai dan diamter pistonnya menjadi lebar
dan akan menekan dinding silinder. Bila ini
terjadi maka silinder akan rusak dan fatalnya
bisa membuat piston macet. Sedangkan bila
celah terlalu besar, maka kompresi pada mesin
dapat bocor sehingga tenaga mesinnya turun
atau tidak optimal
2. Pegas piston / Ring Piston
• Pegas piston atau ring piston dipasang pada bagian dalam alur ring piston atau ring groove.
Untuk diameter dari ring piston ukurannya lebih besar dari piston. Ketika ring piston ini
terpasang pada piston, karena sifatnya seperti pegas yang elastis maka ring piston akan
mengembang sehingga ketika dipasang pada silinder akan menekan rapat. Bahan yang
dubuat untuk membuat ring piston juga harus tahan panas dan dapat bertahan dalam waktu
yang lama serta tidak merusak dinding silinder. Pada umumnya bahan pembuat ring piston
adalah dari baja tuang.
• Jumlah ring piston jumlahnya bermacam-macam, hal ini tergantung dari jenis mesinnya.
Biasanya ring piston berjumlah 3 sampai 4 untuk setiap pistonnya.

Fungsi dari ring piston antara lain:


• Untuk mencegah kebocoran dari campuran bahan bakar dan udara serta kebocoran dari gas
pembakaran melalui celah piston.
• Mencegah oli yang berada dibak engkol masuk kedalam ruang bakar.
• Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder untuk membantu proses pendinginan. 
Ring piston terbagi menjadi 2 tipe yaitu ring kompresi dan ring oli:
1. Ring kompresi
• Ring kompresi ini berfungsi untuk mencegah kebocoran dari campuran bahan bakar dan
udara serta kebocoran dari gas pembakaran melalui celah piston. Jumlah dari ring kompresi
pada piston adalah 2 buah pada umumnya. Ring piston paling atas atau yang pertama disebut
dengan top compression ring dan yang kedua disebut second compression ring. Tepi bagian
atas ring piston kompresi dibuat agak runcing dan bersentuhan dengan silinder. Hal ini dibuat
dengan tujuan agar antara piston dan silinder menjadi rapat. Selain itu untuk mengikis oli
yang berada didinding silinder. Untuk membedakan antara top compression ring dan second
compression ring biasanya terdapat angka di ring pistonnya dan bentuk dari ring pistonnya
juga berbeda. Tanda dari ring kompresinya harus berada menghadap atas ketika dipasang.
2. Ring oli
• Ring oli berfungsi untuk mencegah oli yang berada dibak engkol masuk kedalam ruang bakar.
ring oli merupakan ring ke 3 yang dipasang dipiston. Untuk tipe dari ring oli terdapat 2 tipe
yang sering digunakan, yaitu tipe integral dan tipe three piece.

• Celah ujung ring


• sama halnya piston yang bila terkena temperatur tinggi akan memuai, begitu pula
dengan ring piston juga dapat memuai. Ukuran celah ini bermacam-macam dan
pada umumnya berukuran antara 0,2 mm sampai 0,5 mm pada temperatur ruang.
Poros Engkol
A. Pengertian Poros Engkol
Poros engkol merupakan poros utama yang menjadi pusat dari seluruh gerakan piston
kendaraan. Poros engkol adalah bagian mesin pembakaran yang langsung berhubungan
dengan bagian krusial pembakaran mesin untuk menunjang pergerakan roda
kendaraan.

B. Fungsi Poros Engkol


1. Piston atau Poros Gerakan
Sebagai alat pemacu gerakan mesin kendaraan roda empat fungsi poros engkol
yang pertama adalah sebagai poros gerakan. Alasan lain yang melatar belakangi
fungsi kruk ini adalah hubungannya langsung dengan komponen- komponen
penunjang lainnya. Poros engkol sendiri memiliki kemampuan menahan gerakan dan
getaran yang tinggi, sehingga bagian lainnya tetap kokoh dari dasar tumpuannya.
Tekanan yang cukup besar dari bagian pembakaran seringkali menjadikan beban untuk
poros engkol bertambah, jadi tidak heran jika kendaraan roda empat perlu
pemanasan sebelum digunakan. Kebiasaan ini penting dilakukan untuk
menyiapkan piston sebelum dioperasikan di jalan. 
2. Connecting Road
Masih berhubungan dengan yang sebelumnya, fungsi dari kruk kendaraan roda
empat selanjutnya adalah sebagai alat connecting rod. Fungsi ini berhubungan dengan
kemampuan poros engkol dalam menerima beban yang cukup besar. Kemampuan
poros engkol dalam menampung beban juga selalu diimbangi dengan kinerja
perputarannya yang tinggi, sehingga mesin ini berfungsi sebagai connecting rod. Hal ini
juga yang melatarbelakangi poros engkol dibuat dari material baja untuk memperkokoh
body dan menjaga keawetannya. Selain desain yang kokoh untuk fungsi ini, kruk juga
dilengkapi dengan desain permukaan body dengan tambahan bantalan. Desain ini
berguna untuk mencegah kruk cepat aus karena kinerja mesin yang tinggi dan
kemungkinan gesekan yang sangat tinggi. 

3. Sistem Pemindah Tenaga


Fungsi poros engkol yang terakhir sekaligus sebagai fungsi utamanya adalah sistem
pemindah tenaga. Dilihat dari desain dan bentuknya, poros engkol sangat teliti. Hal ini
karena poros engkol dibuat untuk sistem pemindah tenaga dalam mesin pembakaran roda
kendaraan. Tenaga yang diubah poros engkol adalah pergerakan poros dari yang semula
naik turun menjadi berputar untuk memaksimalkan pergerakan dan penggunaan mesin.
Pengubahan gerakan ini dibantu oleh komponen transmisi yang menghubungkan energi
gerak dari piston ke transmisi untuk diubah cepat.Pada proses pengubahan tenaga inilah
seluruh komponen pemindah tenaga bekerja secara maksimal.
C. Bagian-Bagian Poros Engkol
1. Crank pin
Bagian dari poros engkol yang pertama adalah crank pink atau journal dari crankshaft. Bagian ini mempunyai hubungan
langsung dengan batang piston. Pada bagian dalam komponen ini, ada kanal oli sebagai saluran pelumas untuk
menghindari gesekan dari kedua bagian yang berhubungan tersebut. Bagian inilah yang paling membutuhkan pelumas
untuk mencegah mesin sering bergesekan dan cepat aus. Selain kanal dan fungsi komponen yang menonjol. ada juga yang
menambahkan con rod bearing sebagai penunjang kinerjanya.
2. Main 
Komponen berikutnya adalah main atau alat yang memiliki hubungan dengan blok silinder kendaraan. Pada bagian main
journal ini ada komponen main bearing dan kanal oli yang berfungsi sebagai jalur lalu lintas pelumas. Fungsi dari bagian
ini adalah mencegah  poros engkol cepat aus karena seringnya gesekan.
3. Oil hole
Berikutnya ada komponen yang bernama oli hole. Komponen ini memiliki bentuk yang menyerupai namanya yaitu
sebagai kanal atau lubang yang menjadi jalur oli kendaraan. Bagian oil hele inilah yang menghubungkan antar komponen satu
dengan komponen lainnya. Untuk struktur tata letaknya oil hole atau lubang oli satu ini berada di area antara main journal dan
crank pin journalnya. 
4. Counter weight
Komponen berikutnya adalah counter weight yang berguna untuk menyeimbangkan poros engkol ketika berputar. Pada
komponen ini ada banyak lubang yang memang sengaja dibuat untuk memaksimalkan pengaturan berat pada setiap s isi.
Counter weight yang berupa bagian dengan banyak lubang ini sering disebut penyeimbang poros engkol karena ketika
berputar udara akan mengisi ruangan kosong sebagai penyeimbang. Hal inilah yang menjadikan poros engkol bekerja lebih
efektif dan semakin dinamis. 
5. Crank arm 
Bagian terakhir dari poros engkol adalah crank arm yang juga sebagai sarana penghubung setiap komponen dalam kruk.
Melalui keberadaan crank arm ini setiap komponen dalam poros engkol dapat berhubungan dengan baik. 
 
Poros Nok / Camshaft
A. Fungsi Camshaft (Poros Nok)
1. Membuka dan menutup katup
Fungsi camshaft yang pertama adalah untuk membuka dan menutup katup
sesuai dengan urutan timing pengapian atau Firing Order. 
2. Untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin
Poros nok selain berfungsi untuk mengatur buka tutupnya katup, juga berfungsi
untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin. Namun ini hanya terdapat
pada mobil-mobil yang konvensional, karena sebagain besar mobil sekarang ini
sudah berteknologi fuel injection yang mana pompa bensinnya biasanya terletak
di dalam tangki dan merupakan pompa bensin elektrik (bukan manual).
3. Untuk memutar poros distributor
Pada sebagaian mobil konvensional, pada cam shaft ini terdapat gigi penggerak
distributor atau distributor drive gear. Distributor ini berputar dan digerakkan
oleh cam shaft ini, seperti kita ketahui bersama bahwa distributor berguna untuk
membagi tegangan tinggi ke masing-masing busi. Sama dengan point yang
no 2, pada mobil-mobil sekarang distributor sudah tidak diperlukan lagi karena
pembagian tegangan pengapian diatur secara elektronik (ECU).
• Pembebanan poros nok
• •    Gesekan pada bantalan poros kam pada bidang lengkung
•    Pembengkokan waktu menekan katup
•    Momen puntir ( momen putar penggerak
• Bagaimana Cam Shaft Dapat Bergerak?
• cam shaft digerakkan oleh mesin yang dihubungkan dengan mekanisme penggerak
camshaft. Mekanisme penggerak ini menghubungkan poros engkol (crank shaft)
dengan cam shaft (poros nok).
• Ada 3 cara yang umumnya dipakai, yaitu :

• Ketiganya memiliki karakteristik masing-masing. Simplenya ketika crankshaft gear


berputar maka camshaft gear pun juga ikut berputar.
• Didalam metode penggerak tersebut terdapat tanda timing yang tidak boleh salah
pemasangannya, tanda timing tersebut akan menyesuaikan kapan katup harus
membuka dan menutup berdasarkan firing order atau berdasarkan pergerakan
piston
Roda Penerus ( Flywheel )
• Tugas utamanya yakni melepaskan energi beban mekanik pada piston
1. Membuat Putaran Mesin Menjadi Lebih Seimbang
Agar kendaraan bisa selaras, diperlukan putaran mesin yang seimbang. Bukan hanya selaras saja, dengan putaran
yang seimbang tersebut bisa dipastikan jika engine bisa bekerja lebih optimal lagi.  Maka dari itu, roda gila dihadirkan
untuk menciptakan putaran engine lebih seimbang yang diakibatkan oleh energi dihasilkan oleh sistem meski
sumbernya tidak berkelanjutan. Roda gila terpasang pada bagian crankshaft yang mana kerap digunakan untuk
membuat keseimbangan pada kinerja engine. Bila putaran mesin tersebut tidak merata, maka energi yang
dihasilkan pun tidak memiliki daya sebagaimana layaknya. .
2. Menyimpan dan Menyalurkan Putar dari Mesin
Jika pada fungsi pertama, roda gila berperan untuk membuat putaran mesin menjadi lebih seimbang. Maka kali
ini, ia mampu menyalurkan dan menyimpan energi putar mesin tersebut. Misalnya saja, ketika kendaraan mulai
dinyalakan hingga menghasilkan tenaga putar, secara otomatis roda gila akan menyimpan energi tersebut dan
menyalurkannya kembali.
3. Memutar Mesin Ketika di Starter Pertama Kalinya
Hal pertama yang dilakukan pada mobil sebelum digunakan untuk bepergian, yakni menyalakannya terlebih
dahulu dengan cara menstarternya. Pada saat itu, fungsi flywheel sedang berperan. Yang mana, roda gila sangat berperan
dalam membantu memutar mesin ketika di starter atau dinyalakan untuk pertama kalinya. Di bagian tepinya,
terdapat ring gear yang berkaitan dengan pinion gear starter. Hal inilah yang membuat roda gila membantu untuk
memutar mesin. Ketika dinyalakan, roda gila pun ikut berputar. Perputaran tersebutlah menyebabkan munculnya efek
domino ke bagian lainnya di dalam kendaraan roda empat. Akhirnya, engine hidup dan bisa digunakan.
4. Tempat Pemasangan Kopling Mobil
Bagi kendaraan roda empat yang menggunakan transmisi manual, pastinya membutuhkan kopling untuk
menjalankan engine di dalamnya. Hadirnya roda gila dalam mobil ternyata sangat membantu. Bagaimana tidak,
ternyata komponen ini digunakan sebagai tempat untuk pemasangan kopling kendaraan bertransmisi manual
saja. Meski begitu, bukan berarti roda gila tidak berperan penting untuk mobil bertransmisi otomatis. Pasalnya,
komponen ini mengikat komponen Torque Converter.  Salah satu komponen kopling yang biasanya dipasang menyatu
dengan roda gila yakni Clutch Cover. Antara Clutch Cover dan komponen ini lebih tepatnya di bagian tengahnya,
dipasangkan plat kopling. Plat kopling yang dipasang tersebut telah terhubung dengan poros transmisi. Sehingga secara
otomatis, ketika plat kopling terjepit roda gila dan Clutch Cover, maka poros transmisinya akan berputar. Begitupun
sebaliknya, bila tidak terjepit, maka fungsi flywheel tidak akan berjalan. Yakni tenaga putar mesin menjadi terputus alhasil
poros transmisi terbebas dari hal tersebut.
BAK OLI
• 1. MENAMPUNG OIL MESIN
Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil yang pertama dan paling pokok adalah
sebagai tempat untuk menampung seluruh oli mesin yang digunakan.
Umumnya, oil pan ini memiliki bentuk bertingkat dimana pada bagian yang paling
cekung (dalam) akan diletakkan oil strainer (saringan oli) yang terhubung langsung
dengan pompa oli mesin. Pada bagian oil pan yang cekung inilah oli mesin
sepenuhnya ditampung di oil pan.

Oli mesin yang sudah ditampung oleh oil pan ini nantinya akan disirkulasikan ke
seluruh saluran sistem pelumasan mesin melalui saringan oli, pompa oli dan
seluruh komponen serta saluran pada sistem pelumasan.

Setelah oli mesin bersirkulasi dan melumasi komponen-komponen di dalam


mesin, oli tersebut kemudian akan jatuh kebawah dan ditampung kembali di dalam
oil pan untuk kemudian disiapkan untuk dapat disirkulasikan kembali.
2. TEMPAT SALURAN PEMBUANGAN OLI MESIN
Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil yang kedua adalah sebagai tempat saluran
pembuangan oli mesin. Ya, pada oil pan umumnya dipasang baut tap yang berfungsi untuk
mengeluarkan oli mesin dari oil pan.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa oli mesin memiliki masa kerja yang pendek
(sekitar 5000 sampai 10.000 KM). Memasuki masa kerja tersebut, oli mesin akan mengalami
penurunan kualitas sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari sistem pelumasan.
3. MENJAGA KELANCARAN SIRKULASI OLI MESIN DI BERBAGAI KONDISI PERMUKAAN JALAN
Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil yang terakhir adalah untuk menjaga kelancaran sirkulasi
oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan. Ya, permukaan jalan yang dilalui mobil tidak
selamanya rata dan lurus. Ada kalanya jalan yang dilalui mobil ini harus menanjak, menurun, miring
kanan kiri atau memiliki sudut kemiringan jalan yang cukup ekstrim sehingga dapat mempengaruhi
posisi dan permukaan oli mesin di dalam oil pan

Oleh karena oli mesin bersifat cair yang akan selalu mengalir ke arah tempat yang lebih rendah,
maka di dalam oil pan umum di tambahkan sekat-sekat yang berfungsi untuk mencegah oli
mesin ke tempat yang lebih rendah tersebut.

Dengan begitu, maka kelancaran sirkulasi oli mesin diberbagai kondisi permukaan jalan tetap bisa
dipertahankan dan mesin tidak mengalami kekurangan pelumasan akibat berada dijalan tanjakan atau
jalan yang posisinya membuat mobil menjadi miring
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai