Gadar IV
Gadar IV
Gadar IV
Dalam Kehamilan
Muda
Hadriani,SST.,M.Keb
Asuhan Kegawatdaruratan
Kehamilan Muda
Kondisi yang dapat menimbulkan
tanda bahaya adalah perdarahan, yang
dapat dimungkinkan karena terjadi
abortus, dan kehamilan ektopik
terganggu (KET) ataupun
molahydatidosa.
Abortus
Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia
reproduktif yang mengalami terlambat haid (dengan
jarak waktu lebih dari satu bulan sejak waktu haid
terakhir)
Mempunyai satu atau lebih tanda berikut ini : perdarahan,
kaku perut, pengeluaran sebagai produk konsepsi, serviks
yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari
seharusnya
Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis, kenali
dan segera tangani komplikasi yang ada.
Imminens
Perdarahan pervaginam sedikit
Hasil konsepsi masih di dalam uterus
Tidak ada pembukaan ostium uteri
internum (OUI)
Nyeri memilin
Uterus sesuai dengan usia kehamilan
Tes hamil (+)
Incipient
Perdarahan >> kadang bergumpal
Hasil konsepsi masih di dalam
uterus
Terdapat pembukaan servik
Uterus sesuai dengan usia
kehamilan
Mules/nyeri sering dan kuat
Inkomplit
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
Masih ada sisa di dalam uterus
Terdapat pembukaan ostium uteri internum
(OUI) dan teraba sisa
Perdarahan >>> / tidak berhenti jika hasil
konsepsi belum keluar semua
Bisa sampai syok bila perdarahan sangat
banyak.
Komplit
Semua hasil konsepsi sudah
dikeluarkan
Ostium sudah menutup
Perdarahan sedikit
Uterus lebih kecil
Asuhan Kebidanan Dengan
Abortus
DATA SUBJEKTIF
Ada tanda kehamilan
Perdarahan pervaginam
Nyeri ringan sampai berat
Keluar jaringan, darah stolsel
Perdarahan pada waktu - waktu tertentu misal
: postcoital
Adakah riwayat PMS, PID, pemakaian IUD
DATA OBJEKTIF
KU normal atau tergantung jumlah
perdarahan (Tensi ↓, N.↑ )
Denyut jantung janin (-)
Nyeri pada saat di palpasi (bedakan
dengan KET)
Pemeriksaan speculum : Lihat
pembukaan servik/ apakah terdapat
infeksi
Penatalaksanaan Abortus
Imminens
Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total
Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
Perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan
penilaian jika perdarahan terjadi lagi.
Perdarahan terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji
kehamilan/USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya
penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemui uterus
yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan
kehamilan ganda atau mola
Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik
(seperti salbutamol atau indometasis ) karena obat-obat ini tidak
dapat mencegah abortus
Penatalaksanaan Abortus
Insipiens
Lakukan konseling terhadap kehamilan yang
tidak dapat dipertahankan
Lakukan rujukan ibu ketempat layanan sekunder
Informasi mengenai kontrasepsi pasca keguguran
Jelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak
nyaman selama tindakan evakuasi.
Lakukan pemantauan pascatindakan setiap 30
menit selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik,
pindahkan ibu ke ruang rawat.
Lanjutan...
Lakukan pemeriksaan jaringan secara
makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan
patologi ke laboratorium.
Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan
pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi
urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar
hemoglobin setelah 24 jam.
Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl,
ibu dapat diperbolehkan pulang.
Penatalaksanaan Abortus
Inkomplit
Lakukan konseling kemungkinan adanya sisa kehamilan
Jika perdarahan ringan atau sedang dan usia
kehamilan < 16 mg, gunakan jari atau forsep cincin
untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari
serviks.
Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 mg,
dilakukan evakuasi isi uterus.
Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan
ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit
kemudian bila perlu).
Lanjutan...
Jika usia kehamilan > 16 mg, berikan infus 20 IU oksitosin
dalam 500 ml NaCl 0,9% atau RL dengan 40 tetes /menit
untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi.
Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg pervaginam setiap 4
jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg)
Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda
akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam.
Periksa kadar hemoglobin setelah 24 jam.
Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat
diperbolehkan pulang serta pastikan untuk tetap memantau
kondisi ibu setelah penanganan
Penatalaksanaan Abortus
Komplit
Tidak diperlukan evakuasi lagi
Lakukan konseling untuk memberikan dukungan
emosional dan menawarkan kontrasepsi pasca
keguguran
Observasi keadaan ibu
Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas
ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu, jika anemia berat
berikan transfusi darah
Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
Kehamilan Ektopik
Terganggu
Jika terjadi perdarahan pada kehamilan < 22 mgg
KET terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi dalam
perjalanan menuju endometrium tersendat sehingga
embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum
uteri dan akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim.
Bila tempat nidasi tidak dapat menyesuaikan diri
dengan besarnya buah kehamilan, akan terjadi ruptura
dan menjadi kehamilan ektopik yang terganggu
(KET).
Lanjutan…
Beberapa Kemungkinan Kehamilan Tuba
Hasil konsepsi mati dini dan reabsobsi
Abortus ke dalam lumen tuba
Ruptur dinding tuba
Tanda KE
Gejala kehamilan awal (flek atau
perdarahan yang ireguler, mual,
pembesaran payudara, perubahan warna
pada vagina dan serviks, perlukaan
serviks, pembesaran uterus, frekuensi
buang air kecil yang meningkat
Nyeri pada abdomen dan pelvis
Tanda KET
Nyeri perut
Serviks terbuka
Mungkin timbul preeklamsia atau eklamsia
pada usia kehamilan > 24 minggu
Penegakkan diagnosis kehamilan mola
dibantu dengan pemeriksaan USG
Asuhan Kebidanan
Molahidatidosa
DATA SUBYEKTIF
Amenorea
Nyeri Perut
Lanjutan…
DATA OBYEKTIF
Tidak terdengar DJJ
HCg >>> utama setelah hari ke 100
USG. gambaran badai salju (snow flake pattern)
Perdarahan Pervaginam
Uterus lebih besar/ tidak sesuai dengan usia
kehamilan
Tidak teraba bagian anak
Penatalaksanaan
Tatalaksana Umum
Diagnosis dini tanda mola
Beri infus NS/RL preventif terhadap perdarahan
hebat
Observasi kadar HCg
Observasi kadar Hb dan T/N/S serta perdarahan
pervaginam
Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap untuk
dilakukan evakuasi jaringan mola
Lanjutan…
Tatalaksana Khusus
Pasang infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml
NaCl 0.9% atau RL dengan kecepatan 40-60
tetes/mnt u/ mencegah perdarahan.
Pengosongan isi uterus dengan Aspirasi
Vakum Manual (AVM)
Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi
hormonal bila masih ingin memiliki anak, atau
tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
Lanjutan…
Selanjutnya ibu dipantau:
Pemeriksaan HCG serum setiap 2
minggu.
Bila hasil HCG serum terus menetap
atau naik dalam 2 kali pemeriksaan
berturut-turut, ibu dirujuk ke rumah
sakit rujukan tersier yang mempunyai
fasilitas kemoterapi
Lanjutan…
Penanganan Selanjutnya
Pasien dianjurkan menggunakan
kontrasepsi hormonal atau tubektomi
Lakukan pemantauan setiap 8 minggu
selama minimal 1 tahun pasca evakuasi
dengan menggunakan tes kehamilan
dengan urin karena adanya risiko
timbulnya penyakit trofoblas yang menetap
Lanjutan…
Jika tes kehamilan dengan urin yang
belum memberi hasil negatif setelah 8
minggu atau menjadi positif kembali
dalam satu tahun pertama, rujuk ke
rumah sakit rujukan tersier untuk
pemantauan dan penanganan lebih
lanjut