Suspensi 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SUSPENSI CMC

Anggota Kelompok :
Kartika Dewi I. (1041411082)
Nasa Ayuning S. (1041411106)
Nila Ainun I. D. (1041411109)
Pengertian Suspensi
 Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel tidak larut dalam bentuk halus yang
terdispersi kedalam fase cair.
 Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung
partikel padat terdispersi dalam pembawa cair
dengan bahan pengaroma yang sesuai dan
ditujukan untuk penggunaan oral.
(Depkes RI,1995)
Tipe Suspensi
Flokulasi Deflokulasi
Partikel merupakan agregat yang bebas Partikel suspensi dalam keadaan terpisah
satu dengan yang lainnya

Sedimentasi terjadi cepat Sedimentasi yang terjadi lambat

Tidak terbentuk cake yang keras Terbentuk cake yang keras

Sedimen mudah terdispersi kembali seperti Sedimen sukar terdispersi kembali


semula

Tampilan suspensi kurang Tampilan suspensi bagus/menyenangkan


bagus/menyenangkan sebab sedimentasi karena zat tersuspensi dalam waktu yang
terjadi cepat dan diatasnya terjadi daerah relatif lama. Terlihat bahwa endapan an
cairan yang jernih dan nyata cairan yang diatasnya berkabut
Formula
Kloramfenikol 125 mg/ 5ml
CMC Na 1%
Nipagin 0,2 %
Nipasol 0.02 %
Sirup Simpleks 10 ml
Tween 80 1%
Aquadest ad 60 ml
Analisis Bahan
1. Chloramphenicolum (Kloramfenikol)
 Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih
sampai putih kelabu atau putih kekuningan, tidak berbau, rasa sangat pahit.
 Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian
etanol (95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar larut dalam
kloroform P dan eter P
 Khasiat : Antibiotik (Depkes RI, 1979 : 193)

2. Na CMC
 Pemerian : serbuk atau butiran, putih atau putih kuning gading, tidak
berbau atau hampir tidak berbau, higroskopik.
 Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air, membentuk ssuspensi koloidal,
tidak larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P, dan dalam bentuk organik
lain.
 Fungsi : Suspending agent (Depkes RI, 1979 : 193)
 Konsentrasi :1-2%
3. Methylis Parabenum/Nipagin
 Pemerian : Hablur atau serbuk tidak berwarna atau kristal putih, tidak
berbau atau berbau khas lemah dan mempunyai rasa sedikit panas.
 Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, eter ; praktis tidak larut dalam
minyak; larut dalam 400 bagian air
 Fungsi : Zat pengawet
 Konsentrasi : 0,015 – 0,2%

(Handbook of Pharmaceutical Excipient : 391)


4. Propyl Parabenum/Nipasol
 Pemerian : Kristal putih, tidak berbau, dan tidak berasa
 Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut dalam air dan
etanol 30%
 Fungsi : Zat pengawet
 Konsentrasi : 0,01-0,02%

(Handbook of Pharmaceutical Excipient : 526)


5. Syrupus Simpleks
 Pemerian : Cairan Jernih tidak berwarna
 Kelarutan : Larut dalam 65 bagian sakarosa dalam larutan metil
paraben 0,25% b/v secukupnya hingga diperoleh 100 bagian sirup
(Depkes RI, 1979 : 567)
6. Tween 80
 Pemerian : Cairan kental seperti minyak, jernih, kuning, bau asam
lemak khas
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam etil
asetat P dan dalam metanol P; sukar larut dalam parafin cair P, dan
dalam minyak biji kapas P
 Fungsi : Wetting agent
(Depkes RI, 1979 : 500)
Perhitungan Bahan
Bahan Perhitungan
Chloramphenicolum 125mg/5ml X 180 ml = 4,5 g
Chloramphenicol palmitat BM Palmitat/BM Kloramp x Kloramp
561,56/323,13 x 4,5 g = 7,8204 g
CMC Na 1% X 180 ml = 1,8 g
Air untuk mengembangkan CMC Na 20 x 1,8 = 36 ml
Nipagin / Metil paraben 0,2% X 180 ml = 360 mg
Nipasol / Propil paraben 0,02% X 180 ml = 36 mg
Sirupus simplex 10ml/60ml X 180 ml = 30 ml
Tween 80 / Polysorbatum 80 1% X 180ml = 1,8 g
Aquadest ad 180 ml
Skema Kerja
 Pembuatan Suspensi
Ditimbang CMC Na, kloramfenikol, nipagin dan nipasol untuk 3
formula

Dikembangkan CMC Na dengan air panas sebanyak 20X-nya

Dicampur mucilago CMC dengan kloramfenikol, nipagin, nipasol


sedikit demi sedikit, diaduk hingga homogen

Ditambahkan Tween 80, sirupus simpleks dihomogenkan dengan


mixer

Ditambah dengan aquadest sampai volume yang diinginkan diaduk


dengan mixer hingga homogen
 Evaluasi Sediaan

1. Organoleptis
Diperiksa bentuk, warna, bau, rasa
2. Ukuran Partikel
 Kalibrasi Skala Okuler

Ditempatkan mikrometer dibawah mikroskop

Dihimpitkan garis awal skala okuler dengan garis


awal skala objektif

Ditentukan garis kedua skala yang tepat berhimpit

Ditentukan harga skala okuler


 Pembuatan Preparat

Diencerkan suspensi yang akan dianalisis

Dibuat sediaan yang cukup diatas objek glass

 Penentuan sistem monodispers/polidispers

Ditentukan 20-25 partikel dari seluruh sediaan

Ditentukan harga logaritma masing-masing partikel

Ditentukan purata harga logaritma partikel dan harga standart


deviasi (SD) purata yang bersangkutan

Ditentukan harga logaritma purata partikel (=d geometrik)dan


antilog SD purata yang bersangkutan (SD Geometrik)
3. Tinggi Sedimentasi

Dimasukkan sediaan ke dalam tabung sedimentasi yang berskala

Diukur tinggi suspensi awal sebelum mengendap (Ho), dan volume suspensi
(Vo)

Diamati pada hari ke 1, 2, 4 dan diukur tinggi sedimentasi (Hn) dan volume
akhir sedimentasi (Vn)

Dihitung rasio volume akhir endapan terhadap volume awal dari suspensi
F = Vu / Vo
4. Bobot Jenis

Ditimbang piknometer bersih dan kering

Diisi pikno dengan air hingga penuh dan ditutup

Dibersihkan air yang menempel

Ditimbang piknometer yang berisi air dan diukur volume air


dalam piknometer

Ditimbang seksama dihitung volume, kerapatan dan BJ

Dicuci bersih piknometer, dikeringkan kemudian diisi larutan


sampel
5. Viskositas Brokfield

Dimasukkan sediaan dalam beaker glass

Dicelupkan spindel yang telah terpasang kedalam cairan


sampai ujung bagian bawah tenggelam

Dipasang stop kontak

Dinyalakan rotor sambil menekan tombol

Dibiarkan spindel berputar dan baca angka yang muncul


Hasil Pengamatan

 Organoleptis
Kelompok Bentuk Warna Rasa Bau
4 Cair Putih Manis Tidak berbau
5 Cair Putih Manis Tidak berbau
6 Cair Putih susu Manis Tidak Berbau

 Tipe Suspensi
Kelompok Tipe
4 Deflokulasi
5 Deflokulasi
6 Deflokulasi
 Bobot Jenis

Kelompok Bobot Jenis

4 0,9852

5 1,0108

6 0,9861

Syarat :>1
Kesimpulan :
-Kelompok 5 memenuhi syarat
-Kelompok 4 dan 6 tidak
memenuhi syarat
 Ukuran Partikel

Kelompok Antilog SD Tipe


4 1,12 Monodispers
5 1,48 Polidispers
6 1,14 Monodispers

Syarat :
Polidispers jika harga antilog SD > 1,2
Monodispers jika harga antilog SD ≤ 1,2
(Mochtar, 1990)
 Viskositas
Kelompok Viskositas
4 179 cp
5 194 cp
6 174 cp

 Tinggi dan Volume Sedimentasi


Kelompok Hari 1 Hari 2 Hari 4
4 8,8 cm 8,8 7,4 cm 7,4 ml 5,8 cm 5,8 ml
ml
5 8,7 cm 8,7 7,2 cm 7,2 ml 5,7 cm 5,7 ml
ml
6 8,5 cm 8,5 7,0 cm 7,0 ml 5,5 cm 5,5 ml
ml
Pembahasan
 Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan suspensi
kloramfenikol dengan suspending agent berupa CMC Na.
 CMC Na digunakan untuk mendispersikan partikel tidak larut
kedalam pembawa dan meningkatkan viskositas sehingga
kecepatan sedimentasi diperlambat.
 Untuk memperpanjang massa simpan dari suspensi
digunakan nipagin 0.2% dan nipasol sebesar 0.02%, nipagin
dan nipasol ini di kombinasi kan untuk memperpanjang rantai
alkil dari nipagin sehingga daya anti bakteri dari nipagin
dapat di tingkatkan.
 Tween 80 berfungsi agar zat aktif lebih mudah terbasahi dan
mudah tersuspensi
 Uji tinggi dan volume sedimentasi didapatkan hasil yang
tidak jauh berbeda pula pada semua kelompok. Semakin
tinggi konsentrasi CMC Na yang digunakan maka
semakin lama proses sedimentasi, karena semakin kental
suatu cairan maka daya tekan partikel ke atas cairan
semakin besar dan hal ini memperlambat partikel untuk
mengendap
 Pada uji bobot jenis kelompok hanya kelompok 5 yang
memenuhi syarat dengan BJ nya adalah 1,0108.
Sedangkan kelompok 4 dan 6 tidak memenuhi syarat
karena hasilnya < 1.
 Pengujian penentuan tipe suspensi dari ketiga kelompok di
dapatkan hasil yang sama yaitu memiiki tipe suspensi
deflokulasi karena proses sedimentasi terbentuk lambat.
 Pengujian ukuran partikel menunjukan hasil yaitu
monodispers pada kelompok 4 dan 6, karena hasil anti log
SD < 1,2. Sedangkan kelompok 5 menunjukkan hasil
polidispers, karena hasil anti log > 1,2.
 Pengujian viskositas menujukan hasil dari ketiga kelompok
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda, karena
konsentrasi CMC Na yang digunakan oleh semua kelompok
sama, yaitu 1%. Semakin tinggi konsentrasi CMC Na yang
digunakan maka semakin tinggi juga viskositasnya.
Kesimpulan
 Uji organoleptis : bentuk cair, warna putih, rasa manis, dan tidak berbau
 Tipe suspensi : deflokulasi
 Ukuran partikel : monodispers (kel 4 dan 6), polidispers (kel 5)
 Bobot jenis : 0,9852 (kel 4); 1,0108 (kel 5); 0,9861 (kel 6)
 Viskositas : 179 cp (kel 4), 194 cp (kel 5), 174 cp (kel 6)
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai