Pelatihan Hidroponik Dhs

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 64

Hydroponic

system in the
world
WORKSHOP HIDROPONIK
“SOLUSI PERTANIAN KOTA”
DELTA HIDROPONIK SIDOARJO

DELTA HIDROPONIK SIDOARJO


LA
Kenapa harus HYDROPONIC....?

TA
•Semakin berkurangnya lahan pertanian

R
BE
•Semakin banyaknya penduduk dunia

LA
•Semakin tingginya permintaan akan sayuran segar

KA
NG
•Kesadaran masyarakat akan konsumsi sayuran sehat
meningkat
Masalah Pertanian di
Indonesia

ISU YANG KITA HADAPI SAAT INI


1. Kekeringan dan cuaca yang tidak
menentu
2. Meningkatnya suhu
3. Air yang tercemar
4. Ketiadaan / minimnya sistim irigasi
5. Manajemen air yg tidak baik
6. Indonesia saat ini membutuhkan
makanan yang aman untuk di
konsumsi dengan kandungan
nutrisi yang baik. Dengan tidak
ketersediaan sistim irigasi yang
baik menyebabkan tanaman
tumbuh dengan kekurangan
nutrisi.
PERTANIAN
MODERN
Apa itu Hydroponic ?

Main Point
Apa keuntungan ber Hydroponic ?

Bagaimana penerapan Hydroponic ?

Bagaimanakah prospek Hydroponic


kedepannya ?
Apa itu
Hydroponic ?
H i d ro
ponik
Hidroponik ( Hydroponic ) berasal dari kata Yunani
yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya
daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture
atau budidaya tanaman tanpa tanah.

Dikembangkan pertama kali di Amerika pada tahun 1900 an.

Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980 an.


Apa Kelebihan
Berhidroponik
Hidroponik dapat menghemat tempat.

Hidroponik dapat meminimalkan masalah


yang berhubungan dengan pertanian.

Penyakit yang berasal dari tanah tidak akan menyerang


karena bertanam hidroponik tidak menggunakan tanah

Nurtrisi atau pupuk yang diperlukan oleh tanaman dapat kita atur.

Konsumsi air dalam hidroponik relatif lebih sedikit


dibanding metode tradisional.

Tidak ada gulma dan tumbuhan pengganggu


mencuri persediaan air /nutrisi dll.
Media Tanam (Media Tumbuh)

Ada berbagai bahan inert yang dapat digunakan untuk


mendukung akar tanaman
dalam sistem hidroponik.

Organik : Arang sekam, Cocopaeat, Serbuk kayu,


Akar pakis, Vermikulite dll.

Anorganik :
Spons, Perlite, Clay granular, Rockwool, Kerikil
pasir, Batu bata, Batu apung, Kerikil Zeolit,
Hydroton dll

Media tanam inert adalah :


Media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
1. Media Tanam Organik
Terbuat dari bahan-bahan organik dari lingkungan sekitar
diantaranya :
Arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, akar
pakis,arang, gambut dll
2. Media Tanam AnOrganik

KERIKIL Batuan Perlite PASIR

HIDROTON ROCKWOOL
Bagaimana Penerapan Hidroponik?
FLOATING
C RAFT

NFT
DAN EBB & FLOW
DFT

HYDROPONIC
SYSTEM

WICK FERTIGATION

AEROPONIK
FLOATING RAFT SYSTEM (RAKIT APUNG)

FLOATING RAFT (Rakit Apung) prinsip kerjanya adalah dengan menempatkan tanaman terapung tepat
berada di atas cairan nutrisi.
FLOATING RAFT SYSTEM (RAKIT APUNG)
FLOATING RAFT SYSTEM (RAKIT APUNG)
FLOATING RAFT SYSTEM (RAKIT APUNG)
NFT SYSTEM (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)

Prinsip dari system ini adalah tanaman tumbuh pada lapisan air nutrisi yang dangkal dan
tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
(NUTRIENT FILM TECHNIQUE)
NFT SYSTEM (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)
`

NFT SYSTEM (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)


DFT SYSTEM (DEEP FLOW TECHNIQUE)

DFT SYSTEM (DEEP FLOW TECHNIQUE) prinsipnya mirip dengan sistem NFT,
perbedaannya pada penempatan pipa (gully) yang diletakkan secara horizontal (rata) dan
kedalaman air nutrisi tergenang sekitar 1/3 atau ¼ bagian pipa.
DFT SYSTEM (DEEP FLOW TECHNIQUE)
DFT SYSTEM (DEEP FLOW TECHNIQUE)
EBB & FLOW SYSTEM (FLOOD AND DRAIN)

 Sistem EBB&Flow ( sistem pasang surut ) ini merupakan salah satu


alat hidroponik yang unik karena prinsip kerjanya yaitu tanaman
mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak
penampung yang dipompa melewati media kemudian membasahi
akar tanaman (pasang), kemudian selang beberapa waktu air bersama
nutrisi akan turun (surut) kembali melewati media menuju bak
penampungan
EBB & FLOW SYSTEM (FLOOD AND DRAIN)
AEOROPONICS SYSTEM (PENGKABUTAN)

 Air dan nutrisi yang akan diserap tanaman diberikan dalam bentuk butiran kecil atau
kabut. Pengkabutan ini berasal dari pompa dari bak penampungan yang disemprotkan
menggunakan nozzel sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih cepat terserap akar
tanaman.
 Penyemprotan dilakukan berdasarkan durasi waktu yang diatur menggunakan timer.
Penyemprotan dilakukan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung. Air dan nutrisi
yang telah disemprot akan masuk menuju bak penampungan untuk disemprotkan
kembali
CONTOH AEROPONICS SYSTEM

Sumber Gambar :
www.flairform.com
Dan Google
AEROPONICS SYSTEM
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)

• Sistem Fertigasi ialah salah satu dari metode hidroponik. Fertigasi adalah
teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian
fertigasi sendiri yang merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan
irigasi.  Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat
dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman.
Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena
pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi
kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat ‘leaching’ atau pencucian
dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas).
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
FERTIGASI DRIP SYSTEM (DRIP IRIGATION)
WICK SYSTEM

Sistem Wick adalah sistem yang paling sederhana. Disebut juga sistem pasif/statis
dengan kondisi air menggenang, yang berarti tidak ada bagian yang bergerak.
Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu,
biasanya sumbu yang digunakan berupa kain flannel atau jenis bahan lain yang
mudah menyerap air.
Berbagai media dapat digunakan dalam Sistem wick, sekam bakar,rockwool,perlite /
vermikulit, atau dapat pula menggunakan hidroton juga zeolit.
Kelemahan terbesar dari sistem ini adalah jika tanaman bertambah besar akan
menyerap air lebih banyak, sehingga harus sering mengisi ulang air nutrisi
Sedangkan dalam prosesnya meliputi, semai, pindah tanam ke sistem wick,
perawatan dan panen.
WICK SYSTEM
WICK SYSTEM
WICK SYSTEM
WICK SYSTEM
WICK SYSTEM
PERALATAN UNTUK BER-HIDROPONIK
Persemaian Dengan
Rockwool
1.
TAHAP PENYEMAIAN
Potong Rockwool ukuran 2,5 cm x 2,5 cm, kemudian sirami dengan air sampai basah/lembab. Setelah itu
susun di tray kemudian dilubangi bagian tengahnya.

2. Letakkan biji /benih tanaman kedalam lubang yang sudah


dibuat, kemudian disemprot dengan air kembali sampai benih
basah sempurna. Letakkan tray di tempat yang terlindung
dari sinar matahari sampai benih sproud (pecah biji) .
3. Jaga kelembapan benih setiap hari , jika terlihat kering dapat
disemprot/disiram dengan air . Dalam rentang waktu 24 jam
benih sudah mulai sproud (pecah biji). Kemudian letakkan
semaian tanaman tersebut ditempat yang kena matahari langsung
untuk mencegah etiolasi/kutilang (KUrus TInggi LANGsing).

4. Penjemuran dilakukan setiap hari sampai daun sejati mulai


muncul (daun berjumlah 3-4 helai), kira-kira sampai usia 14 hari.
Penyiraman mulai awal pecah biji sampai usia 14 hari hanya
menggunakan air biasa tanpa nutrisi.
5. Sobek dan pisahkan satu-persatu semaian yang telah siap kita
pindah tanam.

6. Pasang kain flannel ke dalam netpot, kemudian basahi


dengan air. Letakkan semaian yang telah kita siapkan di atas
kain flannel di dalam netpot. Tanaman siap kita pindah ke
dalam modul.
TAHAP PENANAMAN
1. Siapkan terlebih pupuk Abmix yang sudah kita cairkan
menjadi pekatan A dan B . Perbandingan/dosis pemberian
pupuk adalah 4:4:1 untuk selada dan 5:5:1 untuk tanaman
lainnya. Maksud dari dosis ini adalah kita mencampur 5 ml
Larutan A + 5 ml larutan B + 1 liter air . Banyaknya
larutan yang dibuat disesuaikan dengan besar wadah yang
digunakan .

2. Masukkan benih yang sudah dipindah ke dalam netpot ke dalam


modul yang telah kita siapkan. Beri lubang di 4 sisi bagian
samping untuk sirkulasi udara agar akar dapat bernafas dengan
baik
PERAWATAN TANAMAN
1. Setelah proses pindah tanam, cek secara berkala level
air yang ada di dalam bak penampungan. Semakin
besar tanaman, maka semakin banyak pula tanaman
menyerap air nutrisi.

2. Letakkan sayuran tersebut ditempat yang terkena matahari


langsung , jika memungkinkan lindungi sayuran tersebut dari
tetesan air hujan, karena akan menyebabkan berkurangnya
kepekatan pupuk ABmix . Akan lebih baik bila kita bisa
mengecek kepekatan nutrisi dengan alat TDS meter.
Sesuaikan kepekatan nutrisi dengan tabel kebutuhan nutrisi
tanaman. pH air juga perlu diperhatikan dan dijaga di range
5,5-6,5. pengukuran bisa menggunakan pH pen/meter.
TAHAP PANEN
1. Lebih kurang 30 – 40 hari sayuran yang ditanam
sudah dapat dipanen .

2. Cabut tanaman dari netpot, bersihkan pot dari


sisa sisa akar sayur dan pot tersebut dapat
digunakan untuk penanaman berikutnya .
Nutrisi Hidroponik
Nutrisi hidroponik mengandung semua unsur hara yang
dibutuhkan tanaman yang berupa hara :

Makro element :
Nitrogen (N), Kalsium (Ca), Fospor (P),
Magnesium (Mg), Sulfur (S)

Mikro element :
Besi (Fe), Boron (B) ,Mangan (Mn),
Kopper (Cu)
Molibdenum (NaMo) Adapun H, C
dan O didapat dari udara dan air.
pH...?
Apa sih "pH" itu?
pH (power of Hydrogen)
merupakan derajat atau
tingkat keasaman suatu
larutan.

Rentang pH ideal untuk


tanaman hidroponik adalah
antara
5,5 dan 6,5.
pH mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan ketersediaan hara.

           
Bagaimana tingkat pH
mempengaruhi pertumbuhan
tanaman?

pH dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi oleh akar tanaman

Nilai pH di atas 7,5 ion menyebabkan besi, mangan, tembaga,


seng, dan boron pH dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara.
menjadi kurang tersedia bagi tanaman.

Nilai pH di bawah 6 menyebabkan kelarutan asam fosfat, kalsium


dan magnesium sedikit atau kurang tersedia.

Nilai pH antara 3 - 5 dan suhu di atas 26 O C mendorong


perkembangan penyakit jamur.
TERIMA KASIH

DELTA HIDROPONIK SIDOARJO

Anda mungkin juga menyukai