Materi Advocacy 101
Materi Advocacy 101
Materi Advocacy 101
Monika Arum
Tenaga Ahli DPR RI
:
12 Oktober 2022
Kebijakan Publik Yang Ideal :
Jawaban dari suatu masalah yang
dihadapi oleh masyarakat.
Kebijakan publik adalah :
• suatu produk, sebagai suatu proses, dan sebagai suatu kerangka kerja.
• sebagai suatu produk, kebijakan dipandang sebagai serangkaian kesimpulan
atau rekomendasi,
• sebagai suatu proses, kebijakan dipandang sebagai suatu cara dimana melalui
cara tersebut suatu organisasi dapat mengetahui apa yang diharapkan darinya,
yaitu program dan mekanisme dalam mencapai produknya
• sebagai suatu kerangka kerja, kebijakan merupakan suatu proses tawar
menawar dan negosiasi untuk merumus isu-isu dan metode implementasinya”.
Hubungan Kebijakan dengan
Pemerintah :
Mustopadidjaja (1992:30) menjelaskan, bahwa istilah kebijakan lazim
digunakan dalam kaitannya atau kegiatan pemerintah, serta perilaku negara
pada umumnya dan kebijakan tersebut dituangkan dalam berbagai bentuk
peraturan.
Kebijakan : Jawaban Suatu Masalah ?
Menurut Anderson (1984:113), kebijakan adalah suatu tindakan yang mempunyai tujuan
yang dilakukan seseorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk memecahkan suatu
masalah.
Klasifikasi kebijakan menjadi dua: substantif dan prosedural.
Kebijakan substantif yaitu apa yang harus dikerjakan oleh pemerintah
kebijakan prosedural yaitu siapa dan bagaimana kebijakan tersebut diselenggarakan.
Kesimpulan : kebijakan publik adalah kebikan-kebijakan yang dikembangkan
oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah.
5 Hal Penting Dalam Kebijakan Publik :
1. Tujuan atau kegiatan yang berorientasi tujuan haruslah menjadi perhatian utama
2. Kebijakan merupakan pola model tindakan pejabat pemerintah mengenai keputusan-
keputusan diskresinya secara terpisah.
3. Kebijakan harus mencakup apa yang nyata pemerintah perbuat, atau apa yang
mereka katakan akan dikerjakan.
4. Bentuk kebijakan publik dalam bentuknya yang positif didasarkan pada ketentuan
hukum dan kewenangan.
5. Tujuan kebijakan publik adalah dapat dicapainya kesejahteraan masyarakat melalui
produk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Prof Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt :
“a standing decision characterized by behavior consistency and
repetiveness on the part of both thoose who make it and those who abide by
it”.
Dye (2008:1), mengemukakan :
“Public policy is what ever governments choose to do or not to do”,
• Konsep ini menjelaskan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
• Apabila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu maka harus ada tujuan dan kebijakan
negara tersebut harus meliputi semua tindakan pemerintah, bukan semata-mata pernyataan
keinginan pemerintah atau pejabatnya.
• Disamping itu sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan
negara. Hal ini disebabkan ”sesuatu yang tidak dilakukan” oleh pemerintah akan mempunyai
pengaruh yang sama besarnya dengan ”sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah”.
Jadi, kebijakan adalah…
Upaya untuk memahami:
1. Apa yang dilakukan dan atau tidak dilakukan oleh pemerintah
2. Apa penyebab atau yang mempengaruhinya
3. Apa dampak dari kebijakan tersebut jika dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan.
Komposisi Kebijakan Publik :
Charles O. Jones menegaskan bahwa kebijakan publik terdiri dari komponen-komponen :
1. Goal atau tujuan yang diinginkan
2. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesific untuk mencapai tujuan
3. Programs, yaitu upaya-upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan,
4. Decisions atau keputusan, aitu tindakan-tindakan untuk menentukan tujuan, membuat
rencana, melaksanakan dan mengevaluasi program.
5. Efek, yaitu akibat-akibat dari program (baik disengaja atau tidak, primer atau
sekunder.
Kebijakan & Politik
Dalam kaitan inilah maka mudah dipahami jika kebijakan acap kali diberikan makna sebagai tindakan politik.
Sehubungan dengan hal tersebut Dunn, (2003:22), mengemukakan bahwa proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas intelektual yang
dilakukan di dalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat politis. Aktivitas politis tersebut dijelaskan sebagai proses pembuatan
kebijakan dan diaktualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur menurut urutan waktu penyusunan
agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan.
Itulah sebabnya Utomo (2006:76), mengemukakan setiap peraturan daerah, undang-undang maupun kebijakan akan selalu terkait atau
dikaitkan atau bahkan dipengaruhi oleh sistem politik, sistem pemerintahan atau suasana politik atau bahkan keinginan power elit pada
suatu waktu.
Senada dengan hal tersebut (Nugroho, 2003: 7), mengemukakan bahwa kebijakan adalah suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama
yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi saknsi sesuai dengan bobot pelanggaran yang
dilakukan dan sanksi dijatuhkan di depan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi.
Sisi Hukum dari Kebijakan
Dari pengertian tersebut kebijakan dapat diartikan sebagai suatu hukum.
Ketika suatu isu yang menyangkut kepentingan bersama dipandang perlu untuk diatur maka
formulasi isu tersebut menjadi kebijakan publik harus dilakukan dan disusun dan disepakati oleh
para pejabat yang berwewenang
Ketika kebijakan publik tersebut ditetapkan menjadi suatu kebijakan publik, apakah menjadi
Undang-Undang, apakah menjadi Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Presiden termasuk
Peraturan Daerah, maka kebijakan publik tersebut berubah menjadi hukum yang harus
ditaati.
Dengan demikian Kebijakan Publik adalah produk hukum yang dikeluarkan oleh
pemerintah menyangkut kepentingan publik yang harus ditaati bersama.
Klasifikasi Kebijakan Publik :
1. Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum, atau mendasar, yaitu :
UUD1945, UU/Perpu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah.
2. Kebijakan Publik yang bersifat (meso) atau menengah, atau penjelas pelaksanaan :
Kebijakan ini dapat berbentuk Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan
Gubernur, Peraturan Bupati, dan Peraturan Walikota. Kebijakannya dapat pula berbentuk
Surat Keputusan Bersama atau SKB antar Menteri, Gubernur dan Bupati dan Walikota.
3. Kebijakan Publik yang bersifat mikro adalah kebijakan yang mengatur pelaksanaan atau
implementasi dari kebijakan di atasnya. Bentuk kebijakannya adalah peraturan yang
dikeluarkan oleh aparat publik di bawah Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota.
Indikator Evaluasi Kebijakan Publik
Evaluasi kebijakan mencakup lima indikator sebagai berikut :
1. Evektivitas, apakah hasil yang diinginkan tepat tercapai
2. Kecukupan, seberapa jauh hasil yang telah tercapai dapat memecahkan masalah.
3. Pemerataan, apakah biaya dan manfaat didistribusikan merata kepada kelompok
masyarakat yang berbeda?
4. Responsivitas, apakah hasil kebijakan memuat preferensi/ nilai kelompok dan
dapat memuaskan mereka? 5
5. Ketepatan, apakah hasil yang dicapai bermanfaat?
Good Governance
• UNDP mendefenisikan Good Governance sebagai :
“The Exercise of political, economic, and administrative authority to
manage the nation’s affair at all levels.
Dewan Perwakilan Rakyat
Sesi Interaktif