Ews SNS 2022

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMENTASI

EARLY WARNING SYSTEM


DI RUMAH SAKIT SARININGSIH
APA YANG DIMAKSUD DENGAN EWS?

• EWS adalah sistem yang digunakan secara internasional


untuk membantu dalam identifikasi awal perburukan
keadan pasien selama dirawat di rumah sait
• Perburukan kondisi pasien di rumah sakit sering didahului
dengan terjadinya perubahan fisiologis yang dapat kita
lihat dari perubahan tanda-tanda vital
MENGAPA EWS DIPERLUKAN DI RUMAH SAKIT?
• Penyakit pasien yang makin komplek, banyak komorbid sehingga
pasien mudah mengalami perburukan
• Keluarga dan pasien semakin mengerti akan hukum
• karena sebab itulah rumah sakit perlu untuk mengembangkan
strategi untuk memudahkan identifikasi secara cepat pada pasien
yang mengalami perburukan
• menurut beberapa penilitian didapatkan 30%pasien akut yang
dirawat di RS awalnya fungsi vital stabil dan dalam 24 jam
pertama perawatan dapat mengalami perburukan fungsi Vital
• 43% pasien yang mengalami perburukan fungsi Vital tidak
terdeteksi oleh perawat
7 PARAMETER YG DIUKUR DALAM EWS?

• Tingkat kesadaran
• Frekuensi pernapasan
• Suturasi oksigen
• Penggunaan oksigen atau tidak
• Suhu badan
• Tekanan darah sistolik
• Frekuensi nadi
APAKAH EWS DIGUNAKAN UNTUK SEMUA PASIEN?

• EWS digunakan untuk pasien dewasa (usia 18 keatas)


• PEWS digunakan untuk pasien anak (usia 1 tahun s/d 17
tahun)
• MEWS (Maternity Early Warning Sistem) digunakan untuk
pasien mulai dari masa kehamilan, persalinan dan post
partum
• untuk pasien ICU kita menggunakan lembar observasi
ICU
• IGD menggunakan lembar observasi UGD
KAPAN EWS DILAKUKAN?

• Setelah dilakukan asesment awal keperawatan


• selanjutnya sesuai dengan hasil penilaian EWS awal
PENILAIAN EWS
NAMA

SADAR
TINGKAT 0
KESADARAN
V/P/U
Penilaian EWS…….Cont
TANGGAL

JAM

FREKUENSI ≥ 25 3
PERNAPASAN
21-24 2
12-24 0
9-11 1

< 8 3
PENILAIAN EWS

nama :
≥ 96% 0
Suturasi
oksigen (SpO2) 94 - 95% 1

92 - 93% 2

Oksigen Tidak 0
PENILAIAN EWS
NAMA PASIEN : TANGGAL LAHIR :

≥ 39.1 3
SUHU
BADAN
38.1 - 39.0 2

36.1 - 38.0 1

35.1 - 36.0 2

≤ 35 3
PENILAIAN EWS
NAMA PASIEN : TANGGAL LAHIR :

≥ 220 3
TEKANAN
DARAH
(SISTOLIK)
111-219 0
mmHg
101 - 110 1

91 - 100 2

≤ 90 3
PELAKSANAAN EWS

TANGGAL

JAM
≥ 131 3

FREKUENSI 2
111 - 130
NADI
91 - 110 1

51 - 90 0

41 - 50 1

≤ 40 3
PENATALAKSANAAN EWS

MONITORING KEADAAN PASIEN

PENURUNAN KONDISI PASIEN ?

TENTUKAN SCORE EWS !

SKOR 1 - 4 SKOR 5-6 / SKOR SKOR ≥ 7 / SKOR HENTI NAPAS


3 dlm 1 3 dlm 2
RESIKO HENTI
PARAMETER PARAMETER
RENDAH RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI JANTUNG
Skor 1 - 4? (Resiko rendah)

Respon:
§  Asesmen segera oleh PPJA/ wakaru/karu, respon segera, maksimal 5 mnt
§  Eskalasi rencana perawatan dan frekuensi monitoring 4 - 6 jam
§  Jika diperlukan → lakukan asesmen oleh dokter jaga

§  Monitoring dan evaluasi


§  Observasi manajemen sesuai resiko pasien

§  Rekomendasi 0 →kondisi pasien stabil → di ruang rawat inap biasa


§  Rekomendasi 1 →potensial penurunan KU tapi masih cukup stabil,
perawatan di ruang rawat inap biasa, dg pengawasan khusus
Skor 5 – 6 ? / Skor 3 dlm 1 parameter? (Resiko Sedang)

Respon:
1. KaTIM/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time 5 mnt
2. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait→ time pelaporan cito, decision time 30 menit
3. Eskalasi rencana perawatan dan monitoring minimum tiap 1 jam (pertimbangkan perawatan
di HCU)

Monitoring dan evaluasi


Observasi manajemen sesuai resiko pasien

§  Rekomendasi risiko sedang → rawat ruang HCU


§  Rekomendasi 2 →memerlukan observasi ketat dan intervensi (support untk kegagalan
organ) → rawat ICU
§  Jika ICU penuh → informed consent → pindah RS/ rujuk RS lain → keluarga menolak →
informed consent
Skor ≥ 7? / 1 parameter kriteria blue? (Resiko Tinggi)

Respon:
1. KaTIM/ KONTROLE/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time
5 mnt
2. Lakukan resusitasi dan monitoring secara kontinyu
3. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait →Tim reaksi cepat, decision time 30 mnt

Resusitasi oleh tim code blue


Manajemen risiko pasien
Tentukan level perawatan post resusitasi

• Rekomendasi risikotinggi →rawat ruang ICU


• Rekomendasi 3 → support pernafasan lanjut / support pernafasan dasar dg
kegagalan ≥ 2 → rawat ICU
• Jika ICU penuh → informed consent → pindah RS/ rujuk RS lain →keluarga
Henti Nafas / Henti Jantung?

Respon:
1. Panggil bantuan, asesmen oleh dokter jaga, respon time 5 menit
2. Lakukan resusitasi jantung paru
3. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait → TIM CODE BLUE
4. Aktivasi code blue, respon time 5 mnt

• Resusitasi oleh tim medis reaksi cepat


• Manajemen risiko pasien
• Tentukan level perawatan post resusitasi

• Rekomendasi : sama dg risiko tinggi


• Level terminal →dilakukan perawatan lanjutan →SPO pasien paliatif (end of
live) →Edukasi dan informed consent
SOAL LATIHAN 1

Pasien Tn A umur 50 tahun, dengan diagnosa medis PPOK. Pd


saat dilakukan penemeriksaan fisik didapatkan : kesadaran
kompos mentis, TD 120/80 mmHg, HR 92 x/ mnt, RR 28 x/mnt,
suhu 37 0C, dan pasien dg nasal kanul O2 2 liter/menit

Berapa total skor EWS pd pasien tersebut dan intervensi apa


yg harus dilakukan
Kasus 3
Tn. A umur 45 tahun dengan Dx Post op laparatomi ec peritonitis Kes CM : 00
difusa. Dirawat di
ruang perawatan bedah
Sistolik: 120 0

HR : 92 1

RR : 28 3

T : 37 0

O2 : 2 L/mnt 2

JUMLAH : 6
Skor 5 – 6 ? / Skor 3 dlm 1 parameter? (Resiko Sedang)

Respon:
1. PPJA/ wakaru/ karu memanggil dr jaga, asesmen oleh dokter jaga, respon time 5 mnt
2. Konsultasi ke DPJP/spesialis terkait→ tim reaksi cepat, decision time 30 menit
3. Eskalasi rencana perawatan dan monitoring minimum tiap 1 jam (pertimbangkan
perawatan di ICU)

Monitoring dan evaluasi


Observasi manajemen sesuai resiko pasien

• Rekomendasi risiko sedang→rawat ruangan biasa dengan observasi ketat


• Rekomendasi 2 →memerlukan observasi ketat dan intervensi (support untk kegagalan
organ) →rawat ICU
• Jika HCU penuh → informed consent →pindah RS/ rujuk RS lain → keluarga menolak
→ informed consent

Anda mungkin juga menyukai