Lapsus Tinea
Lapsus Tinea
Lapsus Tinea
Pembimbing:
dr. Muhammad Mazaya Atif, Sp.DV
Usia 74 tahun
Agama Islam
2
Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada Rabu, 12 Juli 2023, PUKUL 11.10 WITA, dI Poli Kulit dan Kelamin RSUD SULTAN SURIANSYAH
BANJARMASIN
3
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan serupa, Hipertensi (-),
Diabetes mellitus (-), alergi (-)
Riwayat pengobatan :
Pasien sudah ada minum obat mikonazol yang di beli sendiri di apotek, namun
tidak ada perubahan.
4
Status Presen
5
Status Generalis
Kepala : Normosefali, alopesia (-), rambut tersebar normal
Mata : Konjungtiva anemis dextra et sinistra (-/-), sklera ikterik dextra et sinistra (-/-),
edema palpebral dextra et sinistra (-/-)
Telinga : Serumen minimal dextra et sinistra (+/+), membrane timpani
intak dextra et sinistra (+/+), tinnitus dextra et sinistra (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), epistaksis dextra et sinistra (-/-), sekret dextra et sinistra (-/-)
Mulut : Bibir pucat (-), ulkus (-), leukoplakia (-), pembesaran tonsil dextra et sinistra (-/-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening dextra et sinistra (-/-)
Thorax : Bentuk normal, gerak napas simetris, suara napas vesikuler, wheezing (---/---),
rhonki (---/---), suara jantung S1 S2 regular, murmur (-)
Abdomen : Datar, distensi (-), timpani, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edema tangan kanan dan kiri (-/-), edema kaki kanan dan kiri (-/-)
6
Status Dermatologi
Inspeksi
Gambaran Umum:
Warna Kulit : Sawo matang
Turgor kulit : Cepat kembali
7
Gambaran khusus Regio suprapubic
Regio Inguinal dekstra et sinistra UKK I : Plak eritematosa berbatas tegas
UKK I : Plak eritematosa berbatas irreguler ukuran plakat tersusun
tegas irreguler ukuran plakat polisiklik dengan bagian tengah
tersusun polisiklik dengan tampak tenang dan bagian tepi aktif
bagian tengah tampak (Central healing)
tenang dan bagian tepi aktif UKK II: Skuama
(Central healing)
UKK II : Skuama Regio gluteal sinistra
UKK I : Plak eritematosa berbatas tegas
Regio abdomen irreguler ukuran plakat tersusun
inferior polisiklik dengan bagian tengah
UKK I : Plak eritematosa berbatas tampak tenang dan bagian tepi aktif
tegas irreguler ukuran plakat (Central healing)
tersusun polisiklik dengan UKK II: Skuama
bagian tengah tampak
tenang dan bagian tepi aktif Regio gluteal dekstra
(Central healing) UKK I: Pacth hipopigmentasi dengan batas tegas
UKK II : Skuama hiperpigmentasi, bentuk irreguler tersusun
polisiklik 8
Foto Klinis
9
Diagnosa Banding
10
10
Usulan Pemeriksaan Penunjang
11
Diagnosis Kerja
12
Terapi
Non Medikamentosa :
Medikamentosa :
Topikal :
Sistemik:
13
Prognosis
Ad Vitam Ad Kosmetikum
Bonam Bonam
Ad Sanationam
Bonam
14
Anjuran & Saran
Anjuran penggunaan obat
Krim 1% dioleskan sebanyak 1 kali sehari ke area yang terinfeksi. Oleskan krim tipis-tipis di area kulit
yang sudah dibersihkan dan dikeringkan. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan krim.
Elimininasi pencetus
1. Menjaga kebersihan diri.
2. Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan menyerap keringat.
3. Hindari penggunaan handuk atau pakaian bergantian dengan orang lain. Cuci handuk yang
kemungkinan terkontaminasi.
4. Tatalaksana linen infeksius: pakaian, sprei, handuk dan linen lainnya direndam dengan sodium
hipoklorit 2% untuk membunuh jamur atau menggunakan disinfektan lain.
Kontrol ulang
Lakukan kontrol ulang 2 minggu lagi.
15
Dermatofitosis
Dermatofitosis atau tinea merupakan suatu infeksi superfisial pada kulit, kuku dan rambut yang
disebabkan oleh dermatofita Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton.
Faktor predisposisi : iklim yang panas dengan kelembaban yang tinggi, hygiene yang buruk, adanya
sumber penularan di sekitarnya, penggunaan obat-obatan antibiotik, steroid dan sitostatika serta adanya
penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya.
Penularan dermatofitosis :
• Kontak langsung dengan penderita atau binatang
• Kontak tidak langsung dapat melalui bulu binatang, pakaian atau benda-benda yang terkontaminasi,
dan dapat pula terjadi karena autoinokulasi dan infeksi pada bagian tubuh lainnya
16
Tinea Cruris et Corporis
Definisi Etiologi
• Tinea cruris: T. rubrum dan E. floccosum
• Tinea cruris: Dermatofitosis
(tersering)
pada genitokrural, sekitar
• Tinea corporis: T. rubrum (tersering)
anus, bokong, dan kadang-
Lainnya: M. Canis, T. tonsurans
kadang sampai perut bagian
bawah
UKK
• Tina corporis: Dermatofitosis • Tinea Cruris: Lesi berupa plak anular
pada kulit tubuh yang tidak berbatas tegas dengan tepi meninggi,
berambut (glabrous skin); dapat disertai papul dan vesikel
badan, ekstremitas atas dan • Tinea corporis: Lesi bulat atau
bawah, leher (kecuali pedis, lonjong, polisiklik, batas tegas, tepi
manus, dan lipatan paha) aktif, polimorfi yang terdiri atas eritem,
skuama, kadang vesikel dan papul di
tepi, normal di tengah (central healing).
17
Terapi
Tinea Cruris dan Corporis
1. Topikal:
• Obat pilihan: golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin) sekali sehari selama 1-2 minggu.
• Alternatif:
Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6
minggu.
2. Sistemik:
Diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi
• Obat pilihan: terbinafin oral 1×250 mg/hari (hingga klinis membaik dan hasil pemeriksaan
laboratorium negatif) selama 2-4 minggu
• Alternatif:
Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mq/kqBB/hari selama 2-4 minggu
Ketokonazol 200 mg/hari
Catatan:Lama pemberian aisesuaikan cencan alacnosisHat-nau ereK samping obat sistemik,
knususnya ketokonazolGriseofulvin dan terbinafin hanya untuk anak usia di atas 4 tahun
18
THANK YOU
19