Kasus Neurodermatitis
Kasus Neurodermatitis
Kasus Neurodermatitis
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kebun Tebeng
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa : Bengkulu
Agama : Islam
II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Gatal dibagian kedua punggung kaki
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasakan gatal dikedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu.
Sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, muncul kemerahan pada kulit
dibagian kedua punggung kaki dan disertai dengan kulit terasa tebal. Gatal
dirasakan semakin bertambah sehingga pasien seringkali tidak tahan dan
akhirnya menggaruk-garuk daerah yang gatal sehingga daerah yang gatal
terkadang sampai berdarah. Pasien merasakan daerah yang gatal lama-
kelamaan menjadi terasa tebal dan bersisik akibat pasien sering
menggaruknya. Kulit menjadi kasar, dan terasa perih serta panas.
Pasien merasakan gatal bertambah apabila pasien banyak pikiran
dan stres. Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke puskesmas
terdekat dengan keluhan yang sama, pasien diberikan obat berupa salep
yang dioleskan pada daerah yang gatal, setelah menggunakan salep
tersebut pasien mengaku keluhan membaik namun setelah obat habis
keluhan dapat muncul kembali
1
Pasien menyangkal keluhan gatal menjadi semakin bertambah
apabila pasien sedang berkeringat ataupun bertambah berat apabila
pasien menggunakan detergen untuk mencuci.
2
BB : 65
TB : 173
2. Status Generalis
Kepala : Mesocephal, rambut hitam, distribusi merata.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil
isokor.
Hidung : Discharge (-/-), tidak ada deviasi septum, nafas
cuping hidung (-)
Mulut/gigi : Bibir sianosis (-), lidah tidak kotor.
Telinga : Daun telinga simetris, serumen (+/+), discharge
(-/-)
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi
Kulit : Sianosis (-), turgor cukup
Pemeriksaan Thorax
Inspeksi : Dinding dada simetris, jejas (-) retraksi (-/-)
Palpasi : Vokal fremitus paru kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea midklavikula sinistra
Perkusi : Batas jantung
Kanan atas SIC II linea parasternal dextra
Kiri atas SIC II linea parasternal sinistra.
Kanan bawah SIC IV linea parasternal dextra
Kiri bawah SIC V linea mid clavicula sinistra
Auskultasi : S1 > S2, regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
3
Inspeksi : Datar, striae (-), distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), defans muskuler tidak ada
Perkusi : Tympani
Pemeriksaan ginjal
Inspeksi : Kelainan (-) di daerah costo vertebrae kanan dan kiri
Palpasi : Nyeri tekan (-/-), Ballotement (-/-)
Perkusi : Nyeri ketok costo vertebra (-/-)
3. Status Dermatologikus
Lokasi : Ekstremitas inferior
Effloresensi : Makula hiperpimentasi bilateral disertai ekskoriasi
sirkumskrip pada dorsum pedis bilateral disertai
likenifikasi. Pus (+)
V. DIAGNOSA KERJA
Neurodermatitis dengan infeksi sekunder
2. Psoriasis
4
Predileksi: scalp. Tengkuk, interskapula, lumbosakral, bagian ekstensor lutut
dan siku, areola, mamaer, lipatan mamae, umbilicus, punggung kaki dekat
pergelangan.
UKK: makula eritematosa yang merata berbatas tegas dengan skuama tebal
diatasnya. Skuama kasar berlapis-lapis, warna putih transparan, bentuk bulat
atau lonjong, ukuran bervariasi.
3. Dermatitis Atopik
Predileksi: muka, kepala, tengkuk, lipat siku, pergelangan tangan, fosa
poplitea.
UKK : edema, vesika/ bula, dapat disertai ekskoriasi. Pada keadaan kronik
dapat terjadi penebalan kulit/likenifikasi dan hiperpigmentasi.
VII. PENATALAKSANAAN
a. Non medikamentosa
1. Edukasi kepada pasien tentang penyakitnya
2. Mencegah garukan pada daerah yang gatal
3. Hindari stress psikologis
4. Istirahat yang cukup
5. Menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kelembapan kulit agar kulit tidak
kering.
b. Medikamentosa
Sistemik :
1. Amoxicilin tablet 4 x 500 mg
2. CTM tablet 3x 4 mg
3. Methylprednisolon 3x 4 mg
4. Desoximethasone cream
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad fungtionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam