Survei Pendahuluan Audit Internal Pada Puskesmas Makrayu
Survei Pendahuluan Audit Internal Pada Puskesmas Makrayu
Survei Pendahuluan Audit Internal Pada Puskesmas Makrayu
Nama: Murzalin
Heni Hafizah
Dosen: Aryanto, S.E, M.Ti. AK. CA
Pengertian
Survei pendahuluan dalam audit internal adalah suatu cara yang digunakan
untuk dapat mengetahui kerumitan operasi yang diaudit pada saat audit
mulai dilakukan sebagaimana yang kemudian mereka ketahui pada saat
audit telah selesai. Secara sederhana survei pendahuluan dapat dipahami
sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
objek tertentu tanpa melakukan verifikasi secara rinci.
Langkah Dasar Dalam Melakukan Survei Pendahuluan
7. Sasaran dan standar yang ditetapkan akan memotivasi orang untuk mencapai lebih dari apa
yang bisa mereka capai.
8. Laporan formal dan periodik disiapkan untuk menunjukan tingkat pencapaian
tujuan dan terpenuhinya sasaran dan standar.
9. Tujuan, sasaran, dan standar secara periodik dievaluasi ulang dan didefinisikan
ulang.
Kontrol-Kontrol untuk Mencapai Tujuan
Sebelum auditor mengelola risiko atau memutuskan alokasi sumber daya yang terlibat dalam
manajemen risiko,membuat hubungan antara manajemen risiko dan audit internal. Beberapa
pengamat menyarankan bahwa titik awal perencanaan audit internal haruslah risiko-risiko
organisasional, atau ancaman bagi pencapaian tujuan- tujuan terselenggaranya proses alur
pendaftaran yang baik
Kontrol Risiko
Ketika auditor internal telah mengenali risiko. Mereka harus mencari kontrol yang dirancang
untuk menghadapinya. Kontrol yang tidak memadai atau tidak efektif harus didiskusikan segera
dengan manajer klien. Jika kesepakatan tentang tindakan perbaikan dicapai dan tindakan
perbaikan yang memadai diambil upaya audit selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika manajer
tidak bisa diyakinkan dan membutuhkan bukti bahwa risiko tersebut memang ada dan kontrol
memang lemah, auditor harus membuat program pengujian purposif bukan pengujian
berdasarkan sampel untuk mendukung bukti dan signifikansi risiko.
Penentuan Risiko
Pegawai merupakan urat nadi perusahaan. Kontrol yang baik tidak dengan
sendirinya dapat menjamin bahwa suatu aktivitas akan dilaksanakan dengan
baik kecuali terdapat sejumlah orang yang kompeten untuk melakukannya.
Auditor internal berupaya objektif dalam menyatakan pendapatnya, namun
ketika melakukan survei atas aktivitas pendaftaran di puskesmas dan
menentukan cakupan audit harus mempertimbangkan orang yang terlibat
dalam aktivitas tersebut. Untuk itu, survei pendahuluan harus mencakup jika
layak penelaahan catatan dan praktik pegawai. Penelaahan tersebut bisa jadi
tidak memungkinkan auditor membuat penentuan yang bisa memberikan
sinyal bahaya dan memprengaruhi program audit.
Pengamatan Fisik
Pengamatan fisik selayaknnya berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama, auditor internal harus
berkeliling melihat fasilitas perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai lokasi,
kondisi, dan tata letak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kebijakan,
prosedur dan bagan organisasi. Pasa saat bertemu karyawan, auditor dapat menanyakan:
1. Apakah pekerjaan tepat waktu, dan apakah kualitasnya bagus?
2. Apakah terdapat laporan atau catatan informal mengenai kesulitan dalam pekerjaan yang diterima?
3. Apakah tindakan perbaikan sudah diambil untuk masalah-masalah?
4. Apakah tindakan tersebut terbukti efektif? Jika tidak, mengapa?
5. Apakah terdapat masalah yang ditemui? Apakah sudah ada penelaahan oleh bagian administrasi kesehatan
atau pemeriksa asuransi?
6. Apakah terdapat masalah keamanan menyangkut dokumen dan aktiva?
7. Apakah alur kerja pendaftaran cukup wajar dan efisien?
8. Bagaimana kondisi fasilitas peralatan?
9. Bagaimana kuantitas dan kualitas alat pendukung pendaftaran?
Membuat Anggaran Survei