Penyusutan 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DALAM

PERENCANAAN PAJAK

Oleh :
Pujo Gunarso,SE,MSA
Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan : Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan


yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus,
melainkan melalui penyusutan atau amortisasi .
Definisi (PSAK 16)

 Aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang
dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk
digunakan lebih dari satu periode. Kecuali tanah, semua jenis aset tetap mempunyai umur
terbatas
KLASIFIKASI AKTIVA TETAP BERWUJUD

1. AKTIVA YANG DAPAT DISUSUTKAN :


Bangunan, mesin dan peralatan yang lain.

2. AKTIVA YANG TIDAK DAPAT DISUSUTKAN :


Tanah
AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

1. AKTIVA YANG MASA MANFAATNYA DIBATASI OLEH


HUKUM
( ketentuan, persetujuan atau sifat aktiva )

2. AKTIVA YANG MASA MANFAATNYA TIDAK TERBATAS


(goodwill dan merk dagang )
PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

Menurut akuntansi ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan


dalam penghitungan besarnya biaya penyusutan suatu aktiva,
yaitu:

1. NILAI PEROLEHAN AKTIVA


2. NILAI RESIDU
3. DASAR PENYUSUTAN
4. UMUR AKTIVA
METODE PENYUSUTAN

 Menurut literatur akuntansi Indonesia ada beberapa metode penyusutan, yaitu:

1. Metode Garis Lurus


2. Metode Jumlah Angka Tahun
3. Metode Saldo Menurun
4. Metode Satuan Produksi
5. Metode Grup dan Gabungan
PEROLEHAN AKTIVA

Perolehan Aktiva dengan cara :

1. Pembelian Aktiva
a. Tunai (kas)
b. Kredit (angsuran)
2. Sewa guna usaha modal (leasing)
3. Pertukaran
4. Membangun sendiri
5. Hibah, bantuan, atau pemberian
METODE PENYUSUTAN YANG DIBOLEHKAN
DALAM KETENTUAN FISKAL

1.METODE GARIS LURUS


a. Dalam ketentuan fiskal metode ini disebut penyusutan dalam bagian-bagian
yang sama besar selama masa manfaat aktiva.
b. Contoh: Biaya gedung sebesar Rp 40 juta dan manfaatnya 20 tahun
c. Penyusutan setiap tahun adalah Rp 2 juta (40 juta: 20 )
METODE SALDO MENURUN

 Penyusutan atas harta berwujud dilakukan dengan cara menurun selama masa
manfaat, menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa
manfaat nilai sisa buku disusutkan .

 Contoh :

Sebuah mesin dan ditempatkan pada bulan Juni 2000 dengan harga perolehan Rp
150 Juta. Masa manfaat dari mesin tersebut adalah 4 tahun. Jika tarip penyusutan
mesin ditetapkan 50% maka penghitungan penyusutan adalah sebagai berikut:
CONTOH PENGHITUNGAN PENYUSUTAN DENGAN
METODE SALDO MENURUN

Th Tarif Penyusutan Nilai Sisa/Buku


0 150.000.000 - -
1 50% 75.000.000 75.000.000
2 50% 37.500.000 37.500.000
3 50% 18.750.000 18.750.000
4 disusutkan sekaligus 18.750.000 0
Metode dan Tarif Penyusutan
(AktivaTetap Berwujud)
Pasal 11 (6) UU no. 36 tahun 2008

Tarif Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
Kelompok Harta Masa Manfaat

Bukan Bangunan :
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
Bangunan :
Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10% -
-
Metode dan Tarif Amortisasi
( Aktiva Tetap Tidak Berwujud)
Pasal 11A (6) UU no. 36 tahun 2008

Tarif Penyusutan
Kelompok Harta Masa Manfaat
Tak Berwujud Garis Lurus Saldo Menurun

Kelompok 1 4 tahun 25% x HP 50% x NSB


Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
Cara Menghitung Penyusutan Fiskal

1. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang
masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya
pengerjaan harta tersebut.

2. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran untuk harta berwujud yang
diperoleh setelah tanggal 1 Januari 2001, sedangkan untuk sebelumnya dimulai pada
tahun saat digunakan aktiva tersebut.
Cara Menghitung Penyusutan Fiskal

3. Dengan persetujuan Direktur Jendral Pajak (KPP), WP dapat memulai


penyusutan sejak harta tersebut digunakan atau menghasilkan (bulan produksi
komersial)

4. Dasar penyusutan fiskal adalah harga perolehan tanpa dikurangi taksiran


nilai residu

5. Penyusutan fiskal dilakukan perjenis aktiva tetap


Perbedaan pajak antara metode garis lurus
dengan saldo menurun
a. Apabila dikaitkan dengan present value maka terdapat perbedaan
pajak dengan penggunaan kedua metode diatas.
b. Perencanaan pajak akan memilih saldo menurun dari pada garis
lurus , dengan mempercepat biaya penyusutan didepan maka laba
akan lebih kecil dan pajak penghasilan badan juga lebih kecil.
(dalam contoh kasus tertentu bisa berubah)
c. Perhatikan contoh soal berikut :
Contoh Soal

Sebuah aktiva dengan nilai 1 M, golongan 1 (4 tahun), diminta :


a. Hitung biaya penyusutan tiap tahun dengan metode garis lurus dan
saldo menurun ganda.
b. Untuk mengetahui present value gunakan tingkat diskon faktor
20%.
c. Hitung tax saving /penghematan pajak dari kedua metode tsb
dengan tarif pajak 30 %.
d. Simpulkan metode yang baik untuk tax planning
Present Value Garis Lurus vs Saldo Menurun
(Aktiva nilai 1 M, golongan 1 /4 tahun)
Metode Penyusutan

Garis lurus Saldo Menurun Tingkat


Tahun
diskon
Nominal PV PV Nominal PV PV
(20%)

1 250.000.000 208.333.333,30 500.000.000


416.666.666,701 0,833333
2 250.000.000 173.611.111,10 250.000.000
173.611.111,10 0,694444
3 250.000.000 144.675.925,90 125.000.000
72.337.963,00 0,578703
4 250.000.000 120.563.271,60 125.000.000
60.281.635,80 0,482253

Total
1.000.000.000 647.183.641,90 1.000.000.000 722.897.376,60
Penjelasan Tabel :

 Nilai nominal : garis lurus sama tiap tahun, untuk metode so menurun dihitung dahulu
seperti contoh slide no 11.
 Nilai PV = nilai nominal X diskon faktor.
 Nilai diskon faktor diperoleh daritabel (untuk 8 tahun disiapkan pada penjelasan/data
tugas)
Efisiensi pajak

Garis lurus (Rp) Saldo Menurun (Rp)

Nominal PV PV Nominal PV PV
Ket
(Tingkat diskon (Tingkat diskon

20%) 20%)

Total 1.000.000.000 647.183.641,98 1.000.000.000 722.897.376,54

Pajak (30%) 300.000.000 194.115.092,59 300.000.000 216.869.212,96

Penghematan pajak = Rp 216.869.212,96 – Rp 194.115.092,59 = Rp 22.714.120,37


Penjelasan Tabel

a. Total PV diperoleh dari tabel sebelumnya.


b. Nilai pajak = 30% x total nilai PV.
c. Penghematan pajak = selisih pajak PV so menurun dengan pajak PV garis lurus.
d. Kesimpulan :Metode so menurun lebih hemat pajaknya Karena lebih tinggi mebiayakan
penyusutan selisih 22.714.120, menyebabkan laba lebih kecil pajak badan juga lebih
kecil.
Soal latihan 1

 Aktiva mesin suatu perusahaan dengan data sbb :


 Nilai perolehan 800 jt
 Umur golongan 1
 Nilai residu 100 jt
 Diminta :
1. Hitung penyusutan (tabel penyusutan) dengan metode garis
lurus dan saldo menurun ganda beserta present valuenya
dengan tingkat diskon 20 %
2. Hitung tax saving dari penggunan kedua metode
penyusutan tersebut dengan tarif pajak 25 %.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai