Pengertian, Fungsi Dan Tujuan Manajemen Zakat & Organisasi Pengelola Zakat

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Pengertian, fungsi dan

tujuan Manajemen Ziswaf


& Organisasi Pengelola
Zakat

Dosen :
Suryanto Sarjodiningrat, SE, ME
Poin Pembahasan

1. Pengertian Manajemen
2. Fungsi Manjemen
3. Tujuan Manajemen
4. Organisasi Pengelola Zakat
Pengertian,
Fungsi dan
Tujuan
Pengertian Manajemen
Pengertian secara umum :
1. Secara harfiah kita bisa mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah cara agar tujuan dapat dicapai secara teratur dan
terarah.
2. Pengertian manajemen secara umum adalah sebuah proses
yang dilakukan seseorang dalam mengatur kegiatan yang
dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen
harus dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai
oleh individu atau kelompok tersebut dalam sebuah kerjasama
dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Pengertian dalam Islam :
Management atau Idarah adalah suatu keadaan timbal
balik,berusaha supaya menaati peraturan yang telah ada.
Idarah dalam pengertian umum adalah segala usaha,
tindakan dan kegiatan manusia yang berhubungan dengan
perencanan dan pengendalian segala sesuatu secara tepat
guna.
Pengertian Manajemen menurut Ahli
1. Menurut Eiji Ogawa, manajemen adalah perencanaan,
pengimplementasian, serta pengendalian dari setiap kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi dengan
menetapkan sasaran yang disempurnakan sesuai dengan
kondisi.
2. Prajudi Atmosudirdjo mengatakan manajemen merupakan
menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang,
uang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai kebutuhan.
3. Menurut Ketua Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia,
Prof KH Ali Yafie, dalam Islam manajemen dipandang sebagai
perwujudan amal sholeh yang harus bertitik tolak dari niat baik.
Niat baik tersebut akan memunculkan motivasi aktivitas untuk
mencapai hasil yang bagus demi kesejahteraan bersama.
Fungsi Manajemen
1. Planning atau perencanaan
Fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan. Manajemen dibutuhkan untuk
penyusunan rencana dan strategi ketika akan memulai sebuah kegiatan atau usaha.
Contohnya, ketika kita akan membuat acara penyambutan direktur baru pasti dibutuhkan
sebuah rencana. Rencana disini diperlukan agar acara sambutan dari awal hingga akhir
terarah dan berjalan baik.

2. Organizing atau pengorganisasian


Adalah sebuah fungsi dari manajemen yang tujuannya membagi-bagi tugas sesuai
kemampuan yang dimiliki. Fungsi manajemen ini diperlukan untuk mengatur sebuah
kelompok atau organisasi. Dimana dalam organisasi atau perusahaan tersebut ada tugas yang
dibagikan sesuai dengan jabatannya masing-masing. Misalnya, tugas untuk direktur, manajer,
staf, dan anggota pasti berbeda-beda sesuai dengan bidangnya. Mereka juga harus
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Fungsi Manajemen
3. Actuating atau pengarahan
Pengarahan dibutuhkan setelah tugas dibagi-bagi pada individu atau kelompok sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Pengarahan dibutuhkan agar tujuan bisa dicapai dengan baik dan
meminimalkan resiko terhambatnya sebuah rencana. Actuating bisa dilakukan dengan cara
membimbing, konsultasi terkait tugas, dan pemberian motivasi.

4. Controlling atau evaluasi


Evaluasi merupakan fungsi manajemen untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan.
Evaluasi dibutuhkan untuk mengontrol kemajuan dari rencana yang telah dicanangkan. Bisa
juga digunakan untuk menilai apakah perlu diadakan perubahan strategi atau tidak.
Tujuan Manajemen
• Tujuan utama diterapkannya sistem manajemen adalah untuk
memperoleh hasil maksimal dengan biaya atau usaha seminimal
mungkin, dengan mendayagunakan seluruh aspek pendukung berupa
SDM, aset, dan finansial yang telah diatur sesuai perencanaan.
Manajemen dalam Zakat
Manajemen dalam pengelolaan Zakat adalah untuk mengontrol dan
memastikan target dapat dicapai. Dengan begitu, tujuan yang ingin
dicapai sebuah Organisasi Pengelola Zakat dapat dicapai dengan
semaksimal mungkin dengan sumber daya sesedikit.
Organisasi
Pengelola
Zakat
Zaman Rasulullah SAW
Pada zaman Rasulullah SAW, terdapat sebuah lembaga yang dikenal dengan
Baitul Maal yang memiliki tugas dan fungsi mengelola keuangan negara. dimana
Sumber pemasukannya berasal dari dana zakat, infaq, Khataz, ijzya, ghanimah, fai
dan lain-lain. Sedangkan penggunaanya adalah untuk asnaf mustahik yang telah
ditentukan, untuk kepentingan da’wah, pendidikan, pertahanan, kesejahteraan
sosial, pembuatan infrastruktur, dan lain sebagainya. Selama masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Khattab, lembaga Baitul Maal mengalami perubahan yang
begitu besar dengan diopersikannya sistem administrasi yang dikenal dengan
nama sistem Ad Diwaan. Namun saat ini pengertian Baitul Maal tidak lagi seperti
pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabat, tetapi mengalami penyempitan,
yaitu hanya sebagai lembaga yang mengelola dana-dana zakat, infaq, shadaqah
dan wakaf atau lebih dikenal sebagai Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).
Pengertian
Pengertian organisasi pengelola zakat menurut Hertanto Widodo dan
Teten Kustiawan adalah“ Institusi yang bergerak di bidang pengelolaan
zakat, infaq dan shodaqah.”
Pengertian organisasi pengelola zakat menurut Undang-undang No.23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat adalah “Kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.”
Organisasi Pengelola Zakat

Dalam peraturan Perundang-undangan No.23 Tahun


2011 tentang Pengelolaan Zakat di atas, diakui adanya
dua jenis organisasi pengelola zakat, yaitu :
1. Badan Amil Zakat adalah merupakan pengelola
zakat yang dibentuk oleh pemerintah
2. Lembaga Amil Zakat adalah merupakan organisasi
pengelola zakat yang sepenuhnya dibentuk oleh
masyarakat, dan dikukuhkan oleh pemerintah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Amil Zakat dan
Lembaga Amil Zakat bertanggung jawab kepada
pemerintah sesuai dengan tingkatannya.
Karakteristik Organisasi Pengelola Zakat
1. Sumber daya berasal dari para penyumbang atau donatur yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan
jika suatu organisasi menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik organisasi
tersebut.
3. Tidak adanya kepentingan seperti lazimnya organisasi bisnis.
Prinsip Operasionalisasi Organisasi Pengelola Zakat

• Aspek Kelembagaan. Dari aspek kelembagaan sebuah organisasi pengelola zakat


seharusnya memperhatikan berbagi faktor, yaitu : visi dan misi, kedudukan dan
sifat kelembagaan, legalitas dan struktur organisasi, aliansi strategis.
• Aspek Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan aset
yang paling berharga, sehingga pemilihan siapa yang akan menjadiamil zakat
harus dilakukan dengan hati-hati, untuk itu perlu diperhatikan Perubahan
Paradigma: Amil Zakat adalah sebuah profesi, Kualitas Sumber Daya Manusia
• Sistem Pengelolaan, Organisasi pengelola zakat harus memiliki sistem
pengelolaan yang baik, unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah: memiliki
sistem, prosedur, dan aturan yang jelas; manajemen terbuka; mempunyai
aktivity plan, mempunyai lending comitte; memiliki sistem akuntansi dan
manajemen keuangan; diaudit; publikasi; perbaikan terus-menerus.

Anda mungkin juga menyukai