7.koordinasi Sinyal

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KOORDINASI SINYAL

LALU LINTAS
PRINSIP DASAR KOORDINASI

Memungkinkan pergerakan kendaraan secara


KONTINYU/MENERUS dan meminimumkan tundaan
sepanjang jalan arteri atau di seluruh jaringan jalan
suatu kawasan.
TUJUAN KOORDINASI

1. Pengembangan Strategi optimal pengaturan


sinyal lalu lintas;
2. Evaluasi pengaruh koordinasi sinyal lalu lintas.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN KOORDINASI

Keuntungan Kerugian
1. Waktu perjalanan lebih 1. Antrian arus minor lebih
pendek panjang
2. Menurunkan kebisingan 2. Kesulitan bagi pejalan kaki
dan polusi udara untuk menyeberang jalan
3. Mengurangi konsumsi 3. Tundaan di arus minor
energi lebih lama
4. Meningkatkan keselamatan
lalu lintas
5. Mengurangi tundaan
PERSYARATAN KOORDINASI

• Jarak antar simpang tidak terlalu jauh maks


800m
• Antrian kendaraan cukup panjang
• Spesifikasi APILL sama
• Platoon (iringan) kendaraan yang masuk pada
saat hijau tidak habis seluruhnya
DATA-DATA YANG DIPERLUKAN
1. Data Geometrik
Meliputi : lebar jalur, jumlah lajur, kelandaian, jarak antar
simpang
2. Pengaturan lalu lintas, marka, dan rambu
Meliputi : batas kecepatan, parkir, prioritas dsb
3. Kondisi lalu lintas
Meliputi : volume gerakan membelok, kecepatan, komposisi
dsb
4. Tingkat kecelakaan
Statistik kecelakaan meliputi tipe, fatalitas, jumlah korban dsb
5. Kondisi sekitar
Tata guna lahan sekitar, apakah pemukiman, pertokoan,
sekolah dsb
TAHAPAN KOORDINASI
Analisis Kinerja Simpang Eksisting

Tetapkan kecepatan rata-rata

Tetapkan waktu siklus masing2 simpang

Tetapkan fase masing2 simpang

menentukan offset pada simpang koordinasi

Lakukan sosialisasi

Uji coba dan evaluasi


VEHICLE TRAJECTORY

Jarak (m)
K1

K2

d
V2

V1

t1 t2
Waktu (dt)
GAMBAR HUBUNGAN WAKTU - RUANG
Jarak (m)

Banwidth

Offset

Waktu (dt)
BEBERAPA STRATEGI OFFSET
1. IDEALISED CO-ORDINATION
Jarak (m)

Waktu (dt)
2. STARTING OFFSET COORDINATION
(minimum number of stops)
Jarak (m)

Offset
Waktu (dt)
3. FINISHING OFFSET COORDINATION
(minimum delay)
Jarak (m)
Offset

Waktu (dt)
CONTOH PENGHITUNGAN KOORDINASI
I Q=100 II 200
S=1500 2000

2500 3600
300 600
500 150
3600 1500

1500 1500
100 200 m 100

I II I II
SIMPANG 1
FR = 100/1500 = 0,07
Minor 0,07 LTI =2 (AR+K)
FR = 100/1500 = 0,07
= 2(2+3)
= 10 dtk
Mayor FR = 500/3600 = 0,14
0,14
FR = 300/2500 = 0,12 Starting delay = 3 dtk

Co=1,5LTI+5
Co= 1,5(10)+5
1 - IFR 1 – (0,07+0,14)
= 20/0,79
= 26 dtk
Hijau efektif = 26 – 3 = 23 detik

G jalan utama = (0,14/0,21) x 23


= 16 dtk
SIMPANG 2
FR = 200/2000 = 0,10
Minor 0,10 LTI =2 (AR+K)
FR = 100/1500 = 0,07
= 2(2+3)
= 10 dtk
Mayor FR = 600/3600 = 0,17
0,17
FR = 150/1500 = 0,10 Starting delay = 3 dtk

Co=1,5LTI+5
Co= 1,5(10)+5
1 - IFR 1 – (0,10+0,17)
= 20/0,73
= 28 dtk
Hijau efektif = 28 – 3 = 25 detik

G jalan utama = (0,17/0,27) x 25


= 16 dtk
PENENTUAN OFFSET
OFFSET = selisih antara mulainya nyala hijau simpang 1 dengan
simpang 2 dst

Jarak = 200 m
Kec = 36 km/jam = 10 m/dtk

V = S/t
t = S/V
= 200/10
= 20 dtk
GAMBAR HUBUNGAN WAKTU - RUANG
Jarak (m)
16 dtk

Banwidth

Waktu (dt)
20 dtk

Anda mungkin juga menyukai