Paparan SPIP

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 58

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH (SPIP)
Perkenalkan
AFRIANTO

*PERK
*Agenda
* Pendahuluan
* Penjelasan tentang SPIP
* Maturitas SPIP
* Penilaian Risiko
POOR
GOVERNANCE
*Pelayanan Publik

Negara/ Pelayanan Masyarakat


Pemerintah
PENGENDALIAN, RISIKO, MANUSIA dan SISTEM

RISIKO
(TEKNIS & KEU)

SYSTEM
VERSUS

MAN
PENGENDALIAN, RISIKO, MANUSIA dan SISTEM

TERDOKUMENTASI,
EVALUASI, OTOMASI

PENGENDALIAN
TUJUAN
RISIKO dan
SASARAN

BOOM
!!!!! PEMBIARAN
* DASAR HUKUM
DASAR HUKUM PERMENPANRB PERMENPANRB tentang ZI
1. UU 28 / 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. UU 31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Permen PANRB 20 / 2012 tentang
Korupsi; Pedoman Umum Pembangunan ZI
menuju Wilah Bebas dari Korupsi
3. UU 30 / 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi;
diubah
4. UU 14 / 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ;
5. UU 25 /2009 tentang Pelayanan Publik ;
6. PP 60 / 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Permen PANRB 60 / 2012 tentang
Pemerintah; Pedoman Pembangunan Zona
7. Perpres 54 / 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Integritas menuju WBK dan WBBBM
Pemerintah; di Lingkungan K/L dan Pemda
diubah
8. Perpres 81 / 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025;
9. Perpres 55 / 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan Permen PANRB 52 / 2014 tentang
dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 / 2014 Tentang Aksi Pedoman Pembangunan ZI menuju
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi; WBK dan WBBM di Lingkungan
Instansi Pemerintah
10. Permen PAN dan RB 14 / 2014 tentang Pedoman Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 8
*DEFINISI

ZONA INTEGRITAS
•Predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan
dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM
melalui RB, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan
kualitas pelayanan publik

9
Menuju WBK
•Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja
yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam
manajemen perubahan, penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.

10
Menuju WBBM
•Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi
sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan
tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan
kualitas pelayanan publik.

11
* PROSES PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
PENCANANGAN ZI PEMBANGUNAN ZI PENGUSULAN
• Penandatanganan Pakta • Menetapkan unit kerja • Penilaian Mandiri oleh
Integritas oleh seluruh yang akan diusulkan Tim Penilai Internal (TPI)
atau sebagian besar menuju WBK/WBBM • TPI melaporkan kepada
pegawai • Membangun unit kerja pimpinan instansi
• Pernyataan komitmen menuju WBK/WBBM • Pengusulan ke Kemen
telah siap membangun PAN RB
Zona Integritas

Penetapan WBK/WBBM
Reviu TPN • MenPANRB mengusulkan
kepada Instansi Pemerintah
• Reviu oleh Tim Penilai agar unit kerja ditetapkan
Nasional menjadi WBK
• MenPANRB menetapkan unit
kerja sebagai WBBM
* KERANGKA LOGIS EVALUASI WBK/WBBM
(Internal dan Eksternal)

PENGUNGKIT (60%) HASIL (40%)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


PEMERINTAH YANG BERSIH
DAN BEBAS KKN
MANAJEMEN PERUBAHAN (5)

PENATAAN TATALAKSANA
(5) Nilai persepsi korupsi
(survei eksternal) (15)
PENATAAN MANAJEMEN SDM Presentase penyelesaian TLHP
(15) (5)

(10)
PENGUATAN PENGAWASAN
(15)

PENGUATAN AKUNTABILITAS PENINGKATAN PELAYANAN


KINERJA (10) PUBLIK
Nilai persepsi kualitas
pelayanan (survei eksternal)
(20)

PERBAIKAN D A N 13 P E M B E L A J A R A N
Indikator Penguatan Pengawasan

Pengendalian Pengaduan Whistle-Blowing


Penerapan SPIP Masyarakat System
Gratifikasi
• unit kerja telah • unit kerja telah • unit kerja telah • unit kerja telah
memiliki public membangun lingkungan mengimplementasikan menerapkan whistle
campaign tentang pengendalian; kebijakan pengaduan blowing system;
pengendalian • unit kerja telah masyarakat; • unit kerja telah
gratifikasi; melakukan penilaian • unit kerja telah melakukan evaluasi
• unit kerja telah risiko atas unit kerja; melaksanakan tindak atas penerapan whistle
mengimplementasikan • unit kerja telah lanjut atas hasil blowing system; dan
pengendalian melakukan kegiatan penanganan pengaduan • unit kerja
gratifikasi. pengendalian untuk masyarakat; menindaklanjuti hasil
meminimalisir • unit kerja telah evaluasi atas
risikoyang telah melakukan monitoring penerapan whistle
diidentifikasi; dan dan evaluasi atas blowing system.
• unit kerja telah penanganan pengaduan
mengkomunikasikan masyarakat; dan
dan • unit kerja telah
mengimplementasikan menindaklanjuti hasil
SPI kepada seluruh evaluasi atas
pihak terkait. penanganan pengaduan
masyarakat.

14
Apa yang Perlu Dilakukan
APIP

1 Membangun
SPIP
2 Mengukur Maturitas SPIP

Internali Rencana Tindak Monitoring Penilaian Tindak


• PerMEN SPIP
• Satgas SPIP sasi SPIP Pengendalian
(RTP)
RTP dan
Reviu SPIP Pembentuka
n
Maturitas
SPIP
Area of
Improve Lanjut
AOI
Ment
asesor (AOI)

4 Mengembangkan SPIP Tematik


Penentuan Program/Kegiatan berisiko tinggi/
3 Penguatan Efektivitas SPIP

strategis, misal PBJ, perizinan/investasi Pengawasan oleh APIP


Pemantauan
Berkelanjutan
Penetapan Identifikasi Pengendalia Kapabilitas Pemantauan
n atau APIP SPIP
tujuan risiko
respon risiko
Evaluasi
Terpisah
Dukungan
RTP SDM I Anggaran
*Mengenali Pengendalian

SPIP
*
PENGERTIAN SPIP

SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan


yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)
(Keseluruhan, tidak terpisahkan, terpadu)
SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah
pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
17
PENGENDALIAN INTERN
PENGAWASAN MELEKAT vs SPIP
NO URAIAN WASKAT SPIP
1 Definisi Alat Proses

2 Sifat Statis Dinamis

3 Framework 8 Unsur Sisdalmen 5 Unsur

4 Tanggungjawab Atasan Langsung Seluruh pegawai dalam


Pelaksanaan organisasi
5 Keberadaan Berdiri Sendiri Terintegrasi

6 Penekanan  Pengawasan Atasan Langsung • Lingkungan Pengendalian


 Pengawasan Fungsional • Penilaian Risiko

18
PERSPEKTIF SPIP

N
ER NS S

AS N A

N
OP ISIE ITA

AN

R A AN
AS I

RA
A
EF TIV

U
L

PE AAT
AM

TU
ET

DA

KE
EK

NG

T
AN

P
K

KE
EF

LA
PE

KE
E
K
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN E
G
I
G
U A
I
N T
INFORMASI DAN KOMUNIKASI U
I
A
A
N T
T N
I A
B 2
KEGIATAN PENGENDALIAN T N
1
A

PENILAIAN RISIKO

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

19
UNSUR SPIP (PP 60 2008)
KORELASI SPIP DAN TUJUAN PEMERINTAH

KUALITAS
AKUNTABILI
TAS,
- KINERJA

SPIP
KEPERC
TRANSPARA PARTISIPASI PEMERINTAHAN
AYAAN
NSI, PUBLIK - KORUPSI
PUBLIK
KEPATUHAN, - KESEJAHTERAA
EFISIENSI, N RAKYAT
EFEKTIVITAS
KEPEMERINT
AHAN
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN

a. Lingkungan pengendalian
Kondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian intern.
Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan
kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern dalam
lingkungan kerjanya.
Lingkungan pengendalian merupakan fondasi bagi efektifitas
penerapan komponen SPIP lainnya.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN

b. Penilaian risiko
Kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Penilaian
risiko terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko.
Dalam penilaian risiko, pimpinan Instansi Pemerintah terlebih
dahulu menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada
tingkat kegiatan dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN

c. Kegiatan pengendalian
Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan
pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.

Kegiatan pengendalian ditetapkan untuk membantu memastikan bahwa


arahan pimpinan IP dilaksanakan dan membantu memastikan tindakan
yang perlu, telah dilakukan untuk meminimalkan risiko dalam mencapai
tujuan
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN

d. Informasi dan komunikasi


Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah. Sedangkan komunikasi adalah
proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan
simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan umpan balik.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN

e. Pemantauan Pengendalian Intern


Proses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian intern
dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan
evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. Pemantauan
pengendalian intern dilaksanakan melalui pemantauan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi
hasil audit dan reviu lainnya.
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP

* 3. Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP


Tingkat Karakteristik SPIP
K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-
Belum Ada
praktek pengendalian intern
Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-
Rintisan hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak
diidentifikasi.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan
pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas
Berkembang pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.

K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi
Terdefinisi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.

K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang
Terkelola dan
selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi
Terukur
formal dan terdokumentasi.
K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan
* B. TAHAP PENILAIAN
1. Penilaian Pendahuluan Tingkat Maturitas SPIP 2. Pengujian Bukti
Maturitas SPIP
Pemilihan tekhnik
pengumpulan bukti

Pemilihan fokus yg diuji

- Kuesioner Lanjutan
- Wawancara
- Analisis dokumen
- Observasi

Simpulan Tingkat
Maturitas
8

11

2
* Apa itu Risiko?
Kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran Instansi
Pemerintah”
(PP 60/2008 Ps. 3 ayat 1.b)
Akibat risiko:
• Tujuan lebih lama tercapai
• Tujuan tercapai sebagian(< 100%)
• Tujuan tidak tercapai sama sekali
• Tujuan tercapai tapi mahal
• Tujuan melenceng

20/02/2024
ANCAMAN TERHADAP TUJUAN SPIP
* Apa yang akan/berpotensi mengganggu efisiensi dan efektivitas
operasi di instansi pemerintah?
* Apa yang berpotensi mengancam pelaporan keuangan yang andal?
* Apa yang berpotensi menghambat dalam hal pengamanan aset di
instansi pemerintah?
* Apa yang berpotensi menjadi tantangan atau gangguan dalam hal
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di instansi
pemerintah?
AMANAT DARI SPIP
RAKYAT KEPADA
PEMERINTAH
Ind
Kaya

1.Kegiatan Yang Efektif Dan


1. OTORITAS/KEBIJAKAN Efisien
2. ANGGARAN/DANA 2.Keandalan Pelaporan Keuangan Tujuan
3. SDM 3.Pengamanan Aset Organisasi
4. SARANA DAN 4.Ketaatan Terhadap Peraturan Tujuan
PRASARANA NKRI
Keadil
an sos
Informasi Pemantauan
Lingkungan Kegiatan dan
Penilaian
Pengendalian Pengendalian Komunika
Risiko
n si
Risiko Risiko

Risiko Risiko
Risiko

Proses 1 Proses 2 Proses 3 T Tujuan Kegiatan

Risiko Risiko Risiko


PROSES PENGADAAN TANAH
* PROSES MANAJEMEN RISIKO
TUJUAN: KRITERIA:
Probabilitas
Strategis
Dampak
Kegiatan

IDENTIFIKASI RISIKO: Pengecekan


Kejadian/ Sebab/ Proses/ Validitas
Lokasi Waktu Risiko
dampak faktor kronologi

ANALISIS RISIKO:
Level Level Level of Existing Map/
Probabilitas Dampak Risk Controls Profile

Prioritas Risiko Risiko Tersisa (residu)

KEGIATAN
RESPON RISIKO PENGENDALIAN
* 7 (tujuh) strategic goals ATR BPN

* Terwujunya keadilan pertanahan;


* Mendaftarkan bidang-bidang tanah di seluruh Indonesia;
* Penataan ruang berbasis RDTR untuk mewujudkan tujuan pembangunan
berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi;
* Meningkatkan standar kompetensi SDM menuju birokrasi berstandar dunia;
* Mewujudkan kantor layanan modern;
* Mengoptimalisasi layanan informasi pertanahan dan tata ruang;
* Mewujudkan kepastian hukum hak atas tanah dengan memberlakukan
sistem stelsel positif.
* UNSUR DAN SUMBER RISIKO

SUMBER /SEBAB RISIKO (Ps


16b)

• peraturan perundang-
EKSTERNAL undangan baru,
• perkembangan teknologi,
KRITERIA RISIKO • bencana alam, dan
• gangguan keamanan.

Probabilitas/ Dampak/
Peristiwa Kemungkinan Konsekwensi • keterbatasan dana
operasional,
• sumber daya manusia yang
tidak kompeten,
INTERNAL • peralatan yang tidak
memadai,(Kom,Kend, Mesin)
• kebijakan dan prosedur yang
tidak jelas, dan
• Suasana kerja tak kondusif.
* STATUS RISIKO

Status Risiko = Probabilitas x Dampak


Probabilitas Rating Kriteria Dampak Keterangan
Kriteria Sangat tinggi/ Mengancam program dan organisasi serta
Rating % 5
katastropik stakeholders. Kerugian sangat besar bagi
organisasi dari segi keuangan maupun politis
1 0-10 Sangat Jarang
4 Besar Mengancam fungsi program yang efektif dan
organisasi. Kerugian cukup besar bagi organisasi
2 10-30 Jarang/kemungkinan kecil dari segi keuangan maupun politis

3 Menengah/medium Mengganggu administrasi program. Kerugian


3 30-50 Kemungkinan terjadi /kadang2 keuangan dan politis cukup besar
2 Kecil Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa
4 50-90 Sering terjadi aspek program. Kerugian kurang material dan
sedikit mempengaruhi stakeholders
5 > 90 Hampir pasti terjadi
1 Sangat rendah/ tidak Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan
signifikan rutin. Kerugian kurang material dan tidak
mempengaruhi stakeholders
Finansial
• Kerugian
Keuangan
Negara

Tuntutan Hukum
• Tuntutan pidana Kinerja
atau perdata • Tidak
atas
pelanggaran
yang dilakukan
Dampak tercapainya
kinerja
instansi
oleh instansi pemerintah
pemerintah

Reputasi
• Keluhan
masyarakat
atas
pelayanan
Pemerintah
* TEKNIK-TEKNIK IDENTIFIKASI RISIKO

BRAIN- NO TEKNIK HASIL


STORMING
TEKNIK- 1 Brainstorming Risiko, penyebab, dampak (kualitatif)
TEKNIK FGD
LAINNYA 2 Focus Group Discussion Risiko, penyebab, dampak (kualitatif)
3 Wawancara Risiko, penyebab, dampak (kualitatif)
4 Kajian dokumen Risiko, penyebab, dampak (kualitatif)
TEKNIK
WAWAN- 5 Observasi Risiko, penyebab, dampak (kualitatif)
SWOT IDENTIFI CARA
ANALYSIS KASI 6 Kuesioner Risiko, penyebab, dampak
(kualitatif/kuantitatif)

7 SWOT analysis Risiko, penyebab, dampak (kualitatif)

KUESIONE OBSERVAS
R I
KAJIAN
DOKUMEN
Dimensi Resiko

Waktu/Jadwal Kualitas/Kuantitas Keselamatan/Keamanan

Kecelakaan Demonstrasi
Keterlambatan Kesalahan
Komplain Salah ukur Kecurangan dalam Penolakan
Pelayanan input data
Distribusi survey
*Contoh Pernyataan Risiko
No Dimensi Contoh

1. Waktu /Jadwal - Keterlambatan pelaksanaan tugas operasi


- Keterlambatan pengadaan/pengujian/pemeriksaan di lapangan;
- Waktu pelaksanaan pengamanan tidak ditaati

2. Kualitas
(produkjasa) - Data untuk pembuatan laporan tidak valid;
- Barang yang datang atau dikerjakan tidak sesuai SPK/Kontrak

3. Keamanan/ - Kecelakaan dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan;


keselamatan - Penyerangan oleh oknum pembuat kejahatan

49
* IDENTIFIKASI RISIKO

SUMBER RISIKO
Kegiatan dan Peryataan PENGENDALIAN YANG
No Pemilik Risiko
Tujuan Kegiatan Risiko ADA
SUMBER U/C URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8
* TEMPLATE MATRIKS / PETA RISIKO
MATRIKS ANALISIS RISIKO 5X5 Dampak

1 2 3 4 5
Deskripsi Probabilitas Likelihood Tidak signifikan Kecil Medium Besar Katastropik

Hampir pasti 90% 5

Kemungkinan besar 70% 4

Mungkin 50% 3

Kemungkinan kecil 30% 2

Sangat jarang 10% 1

RATING/STATUS:
Deskripsi Level Level dimulai dari status
Ekstrim 5 15
PERHATIAN UTAMA
Tinggi 4 10
UTK RESPON RISIKO
Moderat 3 5
Rendah 2 3
Sangat Rendah 1 1
Skala Kemungkinan Kejadian Tunggal (Probabilitas)
Nilai
1 Sangat Jarang Probabilitas sangat kecil, mendekati nol

2 Jarang Probabilitas rendah, tetapi lebih besar dari


pada nol
Probabilitas kurang dari pada 50%, tetapi
3 Kadang-kadang
masih cukup tinggi
4 Sering
Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50
5 Sangat Sering Kemungkinan terjadi > 50%
* RESPON TERHADAP RISIKO
Kurangi
kemung-
kinan

Kurangi
Terima
dampak
RESPON
RISIKO

Hindari Berbagi
* CONTOH TABEL RESPON RISIKO
Apa yang Terjadi Apa yang Harus Dilakukan
Risiko Status Sangat Tinggi
Tujuan dan hasil tidak tercapai Pengelolaan yang bersifat urgen dan aktif, melibatkan pimpinan tingkat tinggi.
Mengakibatkan kerugian finansial yang besar Strategi risiko wajib dilaksanakan secepatnya.
Mengurangi kapabilitas instansi Pendekatan yang segera dan tepat serta pelaporan secara rutin
Reputasi instansi sangat menurun

Risiko Status Tinggi


Beberapa tujuan dan hasil tidak tercapai. Perlu pengelolaan aktif dan review rutin.
Mengakibatkan kerugian finansial yang cukup besar. Strategi harus dilaksanakan, terutama difokuskan pada pemeliharaan kendali
Mengurangi kapabilitas instansi. yang sudah baik.
Cukup menurunkan reputasi. Pendekatan yang tepat
Risiko Status Menengah
Mengganggu kualitas atau ketepatan waktu dari tujuan dan hasilnya. Perlu dikelola dan direviu secara rutin.
Mengakibatkan kerugian finansial, pengurangan kapabilitas dan reputasi yang Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
reasonable. Strategi harus dilaksanakan.

Risiko Status Rendah


Mengganggu kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu dari tujuan dan hasilnya. Prosedur rutin yang cukup untuk menanggung dampak.
Mengakibatkan kerugian finansial, penurunan kapabilitas dan reputasi yang Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
tidak besar/minimal Strategi yang fokus pada pemantauan dan reviu terhadap prosedur
pengendalian yang sudah ada.
Risiko Status Sangat Rendah
Dampak terhadap pencapaian tujuan dan hasil adalah sangat kecil. Hanya perlu pemantauan singkat.
Kerugian keuangan, penurunan kapabilitas, atau reputasi adalah sangat kecil. Pengendalian normal sudah mencukupi.
Jika sama sekali tidak diperhatikan, risiko-risiko ini dapat meningkat
statusnya/prioritasnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai