Kom Ter Imobilisasi - Rian
Kom Ter Imobilisasi - Rian
Kom Ter Imobilisasi - Rian
—KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Pada Pasien Berkebutuhan Khusus
5
TUNA RUNGU
01 02
Metode Auditory oral Metode membaca bibir
03 04
Metode bahasa isyarat Metode komunikasi
universal
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan
klien gangguan pendengaran :
Tuna netra adalah suatu kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau
hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasar tingkat gangguannya tuna
netra dibagi menjadi dua yaitu : buta total (total blind) dan yang masih
memiliki sisa penglihatan (low visioan). Tuna netra memiliki alat bantu
khusus yaitu tongkat yang berwarna putih dengan garis merah horizontal.
Teknik-Teknik Yang Perlu Diperhatikan Selama Berkomunikasi Dengan
Klien Yang Mengalami Gangguan Penglihatan
a. Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan
parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran kita ketika berada
didekatnya.
b. Identifikasi diri kita dengan menyebutkan nama dan peran kita berbicara mengguna
nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkanya menerima pesan verbal
secara visual.
c. Nada suara kita memegang peranan besar dan bermakna bagi klien.
d. Terangkan alasan kita menyentuh atau mengucapkan kata – kata sebelum melakukan
sentuhan pada klien.
e. Informasikan kepada klien ketika kita akan meninggalkanya / memutus komunikas.
f. Orientasikan klien dengan suara – suara yang terdengar disekitarnya.
g. Orientasikan klien pada lingkungannya bila klien dipindah ke lingkungan ruangan
yang baru.
TUNA WICARA
Indra wicara merupakan organ kompleks yang terdiri atas sistem saraf pengatur
wicara pada korteks serebri, pusat pengatur pernafasan di pons, struktur mulut
dan tenggorok, serta paru-paru sebagai pensuplai udara yang digunakan untuk
menghasilkan suara. Sebenarnya suara yang timbul dari mulut merupakan
udara yang dihembuskan paru-paru melewati pita suara sehingga dihasilkan
suara. Proses ini disebut vonasi.
Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ lingual, kerusakan pita
suara, ataupun gangguan persyarafan. Berkomunikasi dengan klien dengan
gangguan wicara memerlukan kesabaran supaya pesan dapat dikirim dan
ditangkap dengan benar.
Teknik Dalam Berkomunikasi Dengan Klien
Gangguan Wicara :