PKN Kel1 Pradigma Baru

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

Paradigma Baru
Pendidikan
Kewarganegaraan
Aura Luhfiah Nur & Ai Maryam Nurfazriyah
01
Pengertian pkn
National Council of Social Studies
Nu’man somantri (NCSS) Amerika Serikat
pengertian PKn adalah program pendidikan PKn adalah proses yang meliputi semua pengaruh positif
yang berintikan demokrasi politik, yang yang dimaksudkan untuk membentuk pandanggan seorang
diperluas dengan sumber-sumber warga negara dalam peranannya di masyarakat. PKN
pengetahuan lainnya, positive influence mengambil bagian dari pengaruh positif dari keluarga,
pendidikan sekolah, masyarakat, orang tua, sekolah, dan masyarakat. Melalui PKn generasi muda
yang kesemuanya itu diproses untuk melatih dibantu untuk memahami cita-cita nasional, hal-hal yang
pelajar-pelajar bersikap kritis, analitis, baik diakui oleh umum, proses pemerintahan sendiri, dan
bersikap dan bertindak demokratis dengan dibantu untuk memahami arti kemerdekaan untuk mereka,
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. untuk semua manusia, untuk individu dan kelompok, dalam
bidang kepercayaan, perdagangan, pemilu atau dalam
tingkah laku sehari-hari.
Menurut UU no. 2 Tahun 1989 bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara
agar dapat menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

secara akademis Pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebaga suatu bidang


kajian yang memusatkan telaahnya pada seluruh dimensi psikologis dan social-kultural
kewarganegaraan individu, menggunakan ilmu politik dan ilmu pendidikan sebagai
landasan epistemology intinya, diperkaya dengan disiplin ilmu lain yang relevan, dan
mempunyai implikasi aksiologis terhadap instrumentasi dan praksis pendidikan setiap
warga negara dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
02
Cakupan/ Ruang
Lingkup PKn
Menurut NCSS cakupan PKn meliputi:

1. Cita-cita nasional (ideology)


2. Hal-hal baik yang diakui oleh masyarakat
3. Proses pemerintahan sendiri
4. Hak asasi manusia dan warga negara yang dijamin konstitusi
5. Seluruh pengaruh positif yang berasal dari keluarga, sekolah,
dan masyarakat
Menurut Kurikulum 2013 cakupan PKN
meliputi:
1. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif
dan utuh
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara
Indonesia
03
Tujuan PKN
Ahmad Sanusi menyatakan bahwa konsep-konsep pokok yang
lazimnya merupakan tujuan Civic education pada umumnya
sebagai berikut:
1. Kehidupan kita di dalam 6. Turut secara aktif dalam urusan-urusan
jaminan-jaminan konstitusi publik
2. Pembinaan warga bangsa 7. Sekolah sebagai laboratorium
menurut syarat-syarat demokrasi
konstitusi 8. Prosedur dalam mengambil keputusan
3. Kesadaran warga negara melalui 9. Latihan-latihan kepemimpinan
pendidian dan komunikasi 10. Pengawasan demokratis terhadap
politik lembaga-lembaga eksekutif dan
4. pendidikan untuk ke arah warga legislatif
negara yang bertanggung 11. Menumbuhkan pengertian dan
jawab kerjasama internsional
5. Latihan-latihan demokrasi
Tujuan Pkn menurut kurikulum 2013:
Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 ayat (1) huruf j
ditegaskan bahwan Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang – Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PPKN dalam Kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah
mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (1) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung
jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility); (2) pengetahuan kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan
termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic
responsibility).
04
Struktur Keilmuan
PKn
PKn mengambil porsi dari ilmu politik dengan unsur pokok
“hubungan warga negara dengan negara” yang dikenal dengan
istilah “Kewarganegaraan” atau “Citizenship”. Pembahasan
dalam PKn berkaitan dengan warga negara secara luas dan
hubungannya dengan pemerintah/negara dan fokusnya pada
hak-hak dan kewajiban warga negara dalam rangka partisipasi
dalam kehidupan bernegara secara bertanggung jawab. Hal ini
menunjukan struktur keilmuan PKn didasari pada kisaran
pembahasan tentang Demokrasi politik, sosial, dan budaya
(unsur partisipasi), negara hukum beserta penegakkannya, dan
moralitas (unsur tanggung jawab). Dalam perkembangannya,
ilmu politik sebagai unsur pokok dalam PKn melahirkan
berbagai kajian yang merupakan cangkokan ilmu politik,
seperti Pendidikan Politik. PKn merupakan bagian dari kajian
Pendidikan Politik.
05
Pengertian
Paradigma Baru
PKn
Pengertian paradigma kadang-kadang disederhanakan sebagai cara berpikir. Jadi paradigma baru PKn
merupakan cara berpikir baru tentang PKn. Paradigma dalam hal ini dimaksudkan merupakan kesepakatan dari
suatu komunitas tentang hal-hal yang bersifat mendasar seperti: materi pokok keilmuan, sudut pandang atau
orientasi, visi dan misi. Komunitas dalam hal ini adalah komunitas Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). PKn
(Civic Education) merupakan mata pelajaran yang bertugas bagaimana membentuk warga negara yang baik
(how a good citizen). Warga negara yang baik adalah warga negara yang sadar akan hak – kewajibannya.
Dengan kesadaran akan hak – kewajibannya maka seorang warga negara diharapkan menjadi kritis, partisipatif
dan bertanggung jawab.

Sebagai pendidikan karakter yang bersifat multidimensional, PKn mengusung misi untuk mengembangkan
civic competencies yang di dalmnya tetkandung civic knowledge, civic dispositions, civic skills, civic
competebce, civic confidence, civic commitment yang bermuara pada kemampuan integratif well informes and
reasoned decision making, yang secara praksis diperlukan oleh individu dalam berperan sebagai participative
and responsible citizen atau warganegara Indonesia yang cerdas dan baik
Kesimpulan
PKn sebagai suatu disiplin ilmu yang multidimensional yang secara umum bertujuan
membina peranan warga negara sesuai ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi
warga negara yang berperan aktif, kritis, dan demokratis dalam berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam perkembangannya di masa lampau telah
mengalami berbagai penyelewengan. Paradigma PKn di masa lampau dikembangkan
sesuai kepentingan rezim politik tertentu untuk melegitimasi hegemoni kekuasaan rezim
tersebut, akibatnya masyarakat warga negara yang terbentuk adalah masyarakat yang
cenderung pasif, tidak kritis dan kuarng berperan dalam kehidupan politik masyarakat,
bangsa, dan negara Untuk itu diperlukan suatu konstruksi paradigma PKn yang baru yang
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yang mana paradigma tersebut dapat bertahan di
segala perubahan politik apapun namun selalu ikut serta dalam perkembangan jaman tanpa
harus keluar dari subtansi utamanya yaitu Pancasila dan UUD 1945. Paradigma ini akan
menjadi patokan dalam membentuk dan mengembangkan suatu kurikulum pembelajaran
PKn dan diharapkan akan mengembangkan suatu pemberdayaan warga negara sehingga
warga negara tidak hanya cerdas namun juga dapat aktif dan kritis dalam setiap partisipasi
dalam segala aspek kehidupan serta mengambangkan pendidikan multikultural sesuai
konteks keberagaman masyarakat bangsa Indonesia.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai