Pertemuan 6 Ibadah Maliyah.
Pertemuan 6 Ibadah Maliyah.
Pertemuan 6 Ibadah Maliyah.
MAHASISWA UMSIDA
TAHUN AJARAN 2020-2021
IBADAH MALIYAH
By taufik
Pokok bahasan
1. Pengertian ibadah Maliyah
2. Maca-macam ibadah Maliyah
3. Hikmah menjalankan ibadah maliah
4. Makna spiritual ibadah Maliyah
2
Pengertian Ibadah Maaliyah
Ibadah maliyah merupakan inventasi amal yang
tidak akan berhenti pahalanya,walaupun siang sudah
meninggal dunia yang dikenal dengan amaljariyah.
Harta yang dititipkan kepada manusia harus
dijadikan sebagai bekal kepada Allah swt.
Pelaksanaan tugas ibadah kepada allah tidak hanya
diwujudkan dalam bentuk ibadah fisik saja, tetapi
juga harus diwujudkan dalam bentuk ibadah harta.
3
Macam-macam
1. Zakat
2. Infaq
3. Shadaqah
4. Fidya
5. Kafarat
6. Aqiqah
7. Qurban
4
1.Zakat
Zakat merupakan istilah untuk ibadah harta yang hukumnya
wajib dan ketentuannya sudah termaktub dalam al-Quran dan
Hadits. Kata zakat merupakan isim mashdar dari
kata zakā yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik.
Sedangkan menurut istilah para ulama, zakat adalah:
5
DalamAl-qur'anil karim, zakat dan shalat banyak sekali
dijadikan dalam satua yat. Jadi artinya digandengkan. Ini
menunjukkan bahwa urgensi zakat Sama dengan
urgensi shalat
Abu Bakar Shiddiq yang biasanya kebijakan bijakannya selalu
lunak,pada saat ada kasus sejumlah umat Islam yang
rajin shalat tetapi tidak mau membayar zakat,kontan beliau
melakukan sebuah sikap yang sangat keras dengan
sumpah, "Demi Allah. Saksikan olehkalian, demi
Allah, saya akan berperang dengan orang-orang yang sudah
rajin shalat , tetapi tidak mau membayar zakat Mungkin
karena kebijakan ini dan sikap Abu Bakar yang begitu
tegas,mereka segera membayar zakat
6
5 unsur utama dalam zakat
1. Sebagian harta, tidak seluruhnya
2. Harta yang dizakati adalah harta yang khusus (telah
ditentukan) misalnya harta perdagangan (tijarah)
3. Ada ketentuan yang khusus dalam standar ukuran
misalnya zakat perdagangan adalah 2,5 % dari modal
4. Sebagian didistribusikan pada waktu tertentu seperti
halnya zakat fitrah dan zakat emas sebagai simpanan
5. Zakat hanya untuk mustahik yang sudah ditentukan (Q.S.
at-Taubah [9]: 60).
7
2.Infaq
• Infaq berasal dari kata nafaqa yang berarti telah lewat, berlalu, habis,
mengeluarkan isi, menghabiskan miliknya, atau belanja.
• Menurut istilah, infaq adalah
• “ ِإْخ َر اُج اْلَم اِل الَّطِّيِب ِفْي الَّطاَع اِت َو اْلُم َباَح اِت
• Mengeluarkan harta yang thayib (baik) dalam ketaatan atau hal-hal
yang dibolehkan”
• Perbedaan antara infaq dengan zakat terletak pada standar ukuran,
waktu dan mustahik. Jika zakat sudah tertentu sebagaimana lima
unsur utama zakat, maka infaq tidak ditentukan standar ukuran,
waktu penunaian, dan mustahiknya tidak terpaku sebagaimana dalam
Q.S. at-Taubah (9) ayat 60.).
8
Infaq merupakan istilah ibadah harta yang
hukumnya wajib tetapi ketentuannya tidak
dibuat oleh Allah dan Rasulullah.
Dan, shadaqah adalah sebutan untuk ibadah
harta yang hukumnya sunat.
Khusus tentang infaq, infaq wajib adalah
infaq dari penghasilan yang tidak dikenai
kewajiban zakat. Misalnya, para staf,
karyawan, PNS, atau pegawai lainnya yang
memiliki penghasilan. Semuanya kena wajib
infaq.
Hanya ada dua hukum dalam
ibadah maliyah ini, yaitu wajib dan sunat.
9
Menurut para ulama, wajib adalah:
“ َم اُيَثاُب َع َلى ِفْع ِلِه َو ُيَع اَقُب َع َلى َتْر ِكِه
Sesuatu yang diganjar jika mengamalkannya dan disanksi jika
meninggalkannya”
Sedangkan sunat adalah: “ َم اُيَثاُب َع َلى ِفْع ِلِه َو َال ُيَع اَقُب َع َلى َتْر ِكِه
Sesuatu yang diganjar jika mengamalkannya dan tidak disanksi
jika meninggalkannya”
Letak perbedaan kedua hukum tersebut adalah
adanya reward (pahala) dan punishment (adzab).
Mengamalkan yang wajib, mendapat reward dan
meninggalkannya mendapat punishment.
Mengamalkan yang sunat memperoleh reward tetapi
meninggalkannya tidak diberi punishment
10
3.Shadaqah
Pengertian Shadaqah Ibadah harta pada umumnya
disebut shadaqah. Shadaqah yang wajib dan ditentukan
standar pelaksanaannya disebut zakat. Shadaqah yang
wajib tapi tidak ditentukan standar pelaksanaannya disebut
infaq. Adapun shadaqah yang sunat disebut dengan kata
shadaqah itu sendiri.
Shadaqah bersal dari kata ash-shidqu yang berarti benar,
jujur. Falsafahnya, shadaqah merupakan bukti bahwa
seseorang memiliki keyakinan (aqidah) yang benar, jalan
hidup (syariah) yang benar dan prilaku (akhlak) yang
benar. selain itu, shadaqah merupakan manifestasi
kejujuran seseorang dalam kepemilikan harta.
11
Menurut istilah, shadaqah adalah:
“ َم ا ُتْع َطى َع َلى َو ْج ِه الَّتَقُّر ِب ِإَلى ِهللا َتَع اَلى
sesuatu yang diberikan untuk mendekatkan diri kepada Allah
ta’ala”. Jika zakat dan infaq sudah ditentukan jenisnya
seperti uang, emas, perak, perdagangan, hewan ternak, dll.,
maka shadaqah tidak demikian.
12
• Shadaqah boleh dengan barang-barang sebagaimana disebut, bisa
juga dengan tenaga, fikiran dan lainnya. Bahkan, wajah
sumringah dan senyuman pun bisa bernilai shadaqah.
• Seluruh Kebaikan itu Shadaqah Rasulullah saw. bersabda, ُك ُّل
“ َم ْع ُر ْو ٍف َص َد َقٌةSetiap kebaikan itu bernilai shadaqah” (H.R.
Bukhari)
• Wajah Sumringah itu Shadaqah Dalam hadits yang lain,
Rasulullah bersabda, َالَتْح ِقَر َّن ِم َن اْلَم ْع ُر ْو ِف َش ْيًئا َو َلْو َاْن َتْلَقى َأَخ اَك ِبَو ْج ٍه َطْلٍق
“Janganlah kamu menyepelekan kebaikan sedikitpun walaupun
kamu bertemu saudaramu dengan wajah sumringah” (H.R.
Muslim).
• Senyum itu Shadaqah “ َتَبُّس ُم َك ِفى َو ْج ِه َأِخ ْيَك َلَك َص َد َقٌةSenyumanmu
terhadap wajah saudaramu bernilai shadaqah untukmu” (H.R.
Ibnu Hibban
13
4.Fidyah
Fidyah adalah menempatkan sesuatu pada tempat lain sebagai tebusan
(pengganti) nya, baik berupa makanan atau lainnya. Fidyah juga berarti
kewajiban manusia mengeluarkan sejumlah harta untuk menutupi ibadah
yang ditinggalkannya.
Fidyah shaum wajib dilakukan oleh seseorang yang tak sanggup karena
kepayahan dalam melakukan shaum fardhu khususnya di bulan
Ramadhan, sebagai salah satu bentuk rukhsah (dispensasi) yang
diberikan Allah kepada mereka. Karena Allah SWT tidak membebani
hamba-hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuannya. Selain itu
juga Allah tidak pernah menjadikan syari’at yang diturunkan-Nya
menyulitkan hamba-hamba-Nya. Landasan normatif yang dititahkan
Allah SWT mengenai hal ini adalah firman-Nya dalam Al Qur’an: dan
wajib bagi orang-orang yang berat melakukan shaum (jika mereka tidak
shaum) memberi fidyah, yaitu dengan memberi makan satu orang
miskin. (Q.S. Al Baqarah, 2:184).
14
Hukum fidyah, sebagaimana firman Allah SWT di atas adalah wajib,
apabila :
1. Tidak mampu melakukan shaum, seperti karena lanjut usia.
2. Orang sakit permanen yang kesembuhannya sangat sulit.
3. Perempuan hamil atau perempuan yang sedang menyusui (yang
bersangkutan boleh memilih antara qadha shaum atau fidyah).
4. Jumlah fidyah adalah sejumlah makanan yang dikonsumnsi
yang bersangkut pada bulan Ramadhan. Setiap hari tidak puasa
diganti dengan fidyah makan sehari untuk seorang miskin
. 5. Kifarat Kifarat sumpah (bersumpah palsu), salah satu caranya
adalah dengan memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari
makanan yang biasa diberikan kepada keluarga sendiri atau
memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan sorang
hamba sahaya.
15
5. Kifarat
Dalam hadits riwayat Muslim juga diterangkan bahwa kifarat nadzar yang tidak
dapat dilakukan sama dengan kifarat sumpah. Kifarat shaum (sebagai akibat
melakukan pelanggaran shaum, melakukan jima atau persetubuhan pada siang hari
bulan Ramadhan bagi mereka yang wajib melakukan shaum Ramadhan), selain
bisa dengan memerdekakan hamba sahaya, bisa juga dengan melakukan shaum
selama dua bulan berturut-turut, tertapi juga bisa dengan memberi makan kepada
enam puluh orang fakir miskin.
Kifarat zhihar (mengharamkan istri dengan mempersamakannya dengan ibu
sendiri), adalah dengan memberikan makan enam puluh orang miskin, selaian itu
bisa juga dengan memerdekakan hamba sahaya atau melakukan shaum selama dua
bulan berturut-turut. Pelaksanaan atau pemenuhan kifarat zhihar diwajibkan
kepada suami sebelum kembali (melakukan senggama) lagi kepada istrinya .
16
Kifarat membunuh (tak sengaja) adalah dengan
memerdekakan hamba sahaya atau diganti dengan puasa
enam puluh hari bertutur-turut atau dengan memberi
makan enam puluh fakir miskin ditambah dengan
kewajiban membayar diyat, semacam uang duka kepada
keluarga yang terbunuh.
Pemberian diyat (pembayaran sejumlah harta kepada
keluarga korban) ditetapkan sesuai dengan kesepakataan,
karena sesuatu tindakan menghilangkan nyawa ssesorang
dengan tidak sengaja, juga sebagai tebusan bila ada maaf
dari pihak keluarga terbunuh. Untuk pembayaran diyat,
tidak terikat dengan ketentuan mesti konsumtif, mungkin
saja bersifat produktif dan monumental.
17
6. Kurban/Udhiyyah Udhiyyah
Kurban/Udhiyyah Udhiyyah adalah menyembelih binatang
tertentu pada Hari Raya Qurban (Idul Adha) atau Hari
Tasyriq (11,12 dan 13 Dzulhijjah) dengan niat taqarub atau
qurban (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Udhiyyah
(qurban) sebenarnya sudah menjadi syari’at para Nabi dan
Rasul Allah. (QS Al Kautsar, 108:2.)
Syarat-syarat berqurban/udhiyyah :
1. Waktu pelaksanaan qurban/udhiyyah pada Hari raya
Adha/Qurban (10 Dzulhijjah) setelah shalat sunnat Idul
Adha dan Hari Tasyriq (11,12 dan 13 Dzulhijjah).
18
2. Binatang qurban ialah unta, sapi atau kerbau, kambing, biri-biri atau
domba. Binatang-binatang tersebut hendaknya :
a. Tidak cacat (cacat mata, sakit, pincang, kurus dan tak berdaya,
rusak/pecah sebelah tanduknya atau telinganya).
b. Bulu binatang (kambing) lebih disukai yang berwarna putih mulus
atau bulu mulutnya, bulu kakinya dan bulu di sekitar matanya
berwarna hitam.
c.Sudah berumur satu tahun. Bila kesulitan mendapatkan binatang
berumur satu tahun boleh kambing jadza’ah (berumur sekitar 9-11
bulan, tetapi gemuk, sehat tanpa cacat).
d. Dilakukan sendiri setelah usai melaksanakan shalat sunat Idul Adha.
e. Satu ekor kambing berlaku untuk satu orang atau satu keluarga.
f. Satu ekor unta atau sapi atau kerbau berlaku bagi 7 orang.
19
7. Aqiqah
• Aqiqah adalah binatang (kambing atau domba) yang disembelih
dalam rangka menyambut anak yang baru dilahirkan.
• Aqiqah dilaksanakan pada saat bayi berumur 7 hari, sekaligus
dicukur habis rambutnya (digunduli kepalanya) dan disyi’arkan
namanya. Apabila pada hari ke 7 tidak bisa dilaksanakan aqiqah,
boleh diundurkan sampai hari ke 14 atau hari ke 21.
• Pelaksanaan aqiqah setelah waktu tersebut menjadi ihtilaf para
ulama. Ada yang berpendapat, bahwa aqiqah tetap dianjurkan,
akan tetapi ada pendapat lain yang menyatakan tidak usah
dilaksanakan, lebih baik berkurban saja pada tanggal 10
Dzulhijjah atau pada hari-hari tasyriq (11, 12 dan 13 dzulhijjah).
20
8.Al-Hadyu
• Al-Hadyu adalah melakukan penyembelihan binatang
ternak (domba) sebagai pengganti pekerjaan wajib haji
yang ditinggalkan, atau sebagai denda karena melanggar
hal-hal yang terlarang mengerjakannya dalam prosesi
ibadah umrah atau haji atau bagi mereka yang memiliki
kemampuan melakukannya, atau bagi mereka yang
melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap larangan-
larangan tertentu dalam ibadah haji. Kalau tidak
melakukan alhadyu, maka wajib berpuasa 10 hari, yang
pelaksanaan puasanya 3 hari di tanah Suci dan 7 hari di
luar tanah suci.
21
9. Dam
• Dam adalah menyembelih binatang tertentu sebagai sangsi
terhadap pelanggaran atau karena meninggalkan sesuatu
yang diperintahkan dalam rangka pelaksanaan ibadah haji
dan umrah atau karena mendahulukan umrah daripada haji
(haji tamattu) atau karena melakukan haji dan umrah
secara bersamaan (haji qiran).
• Dam dilakukan sebagai salah satu bentuk ketaatan kepada
Allah SWT sekaligus juga sebagai salah satu bentuk
penghapusan atau kifarat atas pelanggaran dalam
pelaksanaan ibadah dan atau umrah.
22
Hikmah
Ibadah maliyah membawa berkah baik kepada orangmiskin selaku penerima
maupun orangkaya atau paraagniya, diantara hikmahnya:
1.Pertama, bagi sikaya, sesuai dengan fungsinya,sebagai pembersih harta,
selain juga pembersih hati tuthohhiruhum watuzaqqiihim bihaa . Jadi dengan
berzakat harta itu menjadi bersih darihak-hak oranglain yang dititipkan oleh
Allah kepada orang kaya.
2.Kedua, bisa membersihkan hati dari penyakit tamak, rakus, kikir, dan serta
penyakit-penyakit hati lainnya.Jadi zakat memiliki satu kekuatan
transformatif dalam menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati muzakki.
3.Memberikanzakatatauinfaqdanlainnyakepadafakir miskin bisa menjaga
keseimbangan hidup atau kesenjangan dan menghindari ketidakadilan sosial.
4.Memupuk rasa kasih sayang dan kecintaan orangkaya (aghniya) kepada orang
miskin sehingga terjalin keterpaduan antara orang miskin dan orang kaya.
5.Mengikis segala bentuk kejahatan yang bisa terjadi dalam masyarakat akibat
kesenjangan, kecemburuan dan ketidakadilan sosial
23
MaKna spiritual
Zakat merefleksikan nilai spiritual dan nilai charity (kedermawanan) atau filantropi dalam
Islam.
Sejumlah ayat bertebaran dalam berbagai surat dalam al Qur’an dan hadits Nabi
ditemukan anjuran tentang pentingnya filantropi terhadap sesama manusia, di antara QS.
30:39; QS. 9: 103; QS. 18:18.
ُخ ْذ ِم ْن َاْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك ْيِهْم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْۗم ِاَّن
ْي
ِل ٌم َع ْيٌع ُهّٰللا
َو َس ِم ْۗمُهَّل َكٌن َس َكَت و ٰل َص
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
menyucikan mereka dan mendoalah untukmereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagimereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS.
at Taubah [9]: 103)
Ayat tersebut mengandung spirit filantropi dalam Islam.
Duanilai penting yang terkandung dalam spirit ayat filantropi di atas adalah bahwa zakat
dan selalu mengandung dimensi ganda. Dimensi kesalehan individual tercermin
dalam tazkiyat an nufus dalam zakat (penyucian danpembersihan diri dan harta) pada satu
sisi, dan refleksi kesalehan sosial pada sisi lain seperti empati dan solidaritas pada sisi yang
lain
24