Asuhan Keperawatan Pada TN.F Dengan Diagnosa Acute Limb Ischemic (ALI) Rutherford IIB-III Diruang Wisnumurti RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Asuhan Keperawatan Pada TN.F Dengan Diagnosa Acute Limb Ischemic (ALI) Rutherford IIB-III Diruang Wisnumurti RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Asuhan Keperawatan Pada TN.F Dengan Diagnosa Acute Limb Ischemic (ALI) Rutherford IIB-III Diruang Wisnumurti RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Kelompok 4
KELOMPOK 4
AKTA SANDRY
SISWANTININGR
UM
PALINDATU
PENGERTIAN ALI
EMBOLI TROMBUS
Emboli akan bermigrasi ke titik lumen Diawali dengan proses trombosis in situ, yang
pembuluh darah dan menjadikannya selanjutnya berperan sebagai penyebab
semakin kecil untuk pergerakan lebih sekunder yang memperburuk beban
aterosklerotik natif atau hiperplasia intima,
lanjut. Hal ini menyebabkan oklusi yang mana hal ini dicetuskan oleh intervensi
pembuluh darah dan stasis darah. sebelumnya. Proses ini menyebabkan stenosis
Selanjutnya, terdapat pula atau oklusi yang signifikan dalam jangka waktu
pembentukan trombus dan penyebaran lama. Namun, lesi kritis akan mengalami stasis
dan membentuk trombus yang serupa dengan
secara proksimal dan distal. Urutan yang ada pada etiologi emboli. Dalam
peristiwa ini terjadi dalam waktu prosesnya, terdapat pula perfusi dari arteri
singkat; oleh karena itu onset kolateral pada daerah distal, sehingga pada saat
gejalanya cepat. Onset yang cepat gejala yang timbul semakin berlanjut maka
tidak cukup dalam mencetuskan arteri derajat iskemia pada bagian distal akan
semakin berkurang. Namun, jika trombosis
kolateral untuk berperan, sehingga berlanjut hingga ke area kolateral yang terlibat,
derajat iskemia menjadi semakin hal ini dapat menyebabkan terjadinya iskemia
parah (Shah et al., 2018). berat.
FAKTOR RESIKO
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Genetik
a. Merokok
b. Hipertensi
c. Diabetes melitus
d. Hiperlipidemia
e. Hiperkoagulasi
f. Penyakit jantung
Manifestasi Klinis
Pain Pallor
Nyeri yang hebat terus menerus Tampak putih, pucat dan dalam
terlokalisasi didaerah ekstremitas dan beberapa jam dapat menjadi
muncul tiba-tiba kebiruan
Parasthesia Pulseless
Suatu keadaan tidak
Menurunnya/tidak adanya denyut
mampu merasakan sentuhan
pada ekstremitas/ kehilangan nadi
fungsi (kebas)
Paralysis Perishingliy
Suatu keadaan Cold/Poikilothermia
Perbedaan suhu dengan anggota
kehilangan sensasi motorik badan yang lain / dingin pada
pada ekstremitas ekstremitas
Klasifikasi ALI
Pemeriksaan Diagnostik
5 MSCT
3 Echokardiografi
Duplex Imaging/
1 Doppler vaskuler
6 ABI Score
4 Angiografi
Elektrokardiografi
2 (EKG)
PENATALAK-
SANAAN
Sindrome
Infark Stroke Nekrosis
Perdarahan Komparteme
Miokard Iskemik Jaringan
n
Algoritma Penanganan ALI
02
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Tgl Masuk Rumah Sakit : 29 Agustus 2022 Pukul 04.56
Tgl masuk IMCC : 29 Agustus 2022 Pukul 06.15
Tanggal Pengkajian : 29 Agustus 2022 Pukul 12.45
Sumber data : Pasien, keluarga, tenaga kesehatan lain, rekam medis
Metode Pengumpulan data : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumen
Identitas Pasien
Nama : Tn. F
No.RM : 020224xxx
Tanggal lahir : 09/05/1972
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMU
Alamat : Jl. KH. A. Dahlan RT.002/007 Jenang Majenang Kabupaten Cilacap Jawa Tengah
Diagnosa Medis : ALI Rutherford IIB-III Extrimitas Inferior Sinistra, Trombositopenia
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Saat ini
Pada saat pengkajian klien mengatakan nyeri pada kaki kiri seperti terbakar. Klien mengatakan nyeri muncul setiap
saat lebih dari 30 menit dan tidak membaik saat istirahat dan dipijat. Klien mengatakan nyeri dirasakan di kaki kiri
mulai dari telapak kaki menjalar ke betis dan paha dengan skala nyeri 7. Klien mengatakan tidak bisa berjalan dan
menekuk kaki selama 3 hari ini karena nyeri di kaki dan terasa kebas. Kaki klien teraba dingin dan pucat. Tidak ada
bengkak dan kemerahan. Klien tampak meringis. Klien tampak gelisah.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk IGD RS Dr. Sardjito (tgl 29/08/2022 jam 04.56) dengan keluhan nyeri kaki kiri semakin memberat,
VAS 8-9, kesemutan, kebas diarea telapak kaki sampai betis, kaki tidak bisa digerakkan, kaki terlihat pucat dan
teraba dingin.
Therapy dan pemeriksaan yang sudah di berikan di UGD RSS yaitu UFH 800 iu/jam, Fentanyl 30 mcg/jam, CPG
1x75 mg, EKG, cek laboratorium, ro thorax.
Persiapan arteriografi :
Pasien dilakukan arteriografi di ruang cathlab (29/08/2022). Saat PIAT pasien di berikan obat Alteplase bolus 10 mg
sebanyak 2x, didapatkan thrombus masih banyak, sehingga Tindakan dihentikan dan dilanjutkan dengan Drip
Alteplase 1 mg/jam.
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit HT, DM dan stroke. Klien
mengatakan mempunyai riwayat penyakit Trombositopenia dengan hematochezia pada
maret 2022. Klien mengatakan sebelum sakit klien merokok dan berhenti setelah
selama sakit.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit jantung, ada keluarga
yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, tidak ada keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit diabetes mellitus.
Riwayat Alergi
Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada riwayat alergi obat dan makanan.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Airway : Jalan nafas paten, tidak ada
Kesadaran : Composmentis sumbatan/obstruksi jalan nafas, snoring (-),
KU : Sedang wheezing (-), krekles (-).
GCS : E4V5M6 Breathing
TD : 125/82 mmHg Inspeksi : Gerakan dada kanan dan kiri
HR : 95 x/menit simetris, irama teratur, tidak terlihat sesak
RR : 20 x/menit nafas, SpO2 97%, RR 20 x/menit dengan
Suhu : 36 OC Room Air.
Status Nutrisi Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
TB = 168 cm Auskultasi : Suara nafas vesikuler
BB = 65 kg
IMT = 23,2 kg/m2 (Berat Badan
Berlebih)
PEMERIKSAAN FISIK
Circulation
Pain : Pasien menyatakan nyeri kaki sebelah kiri dari telapak kaki menjalar ke betis
dan paha
Pale : Akral teraba dingin, warna kulit pucat
Pulseless :
Pulse D S
a femoral + +
a popliteal + +
a tibia anterior + -
a tibia posterior + -
a dorsal pedis + -
PEMERIKSAAN FISIK
Circulation
Parasthesia : Jari kaki kiri, telapak kaki dan punggung kaki tidak terasa saat disentuh dan ada
sensasi nyeri tekan
Paralysis : Respon gerak pada jari kaki kiri tidak ada, tungkai kaki cenderung ekstensi
SPO2 :
SPO2 D S
Digiti 1 97% -
Digiti 2 96% -
Digiti 3 93% -
Digiti 4 94% -
Digiti 5 94% -
Inspeksi Simetris, tidak ada benjolan, tidak Palpasi Teraba iktus cordis di ICS 5
midsternum kiri
ada retraksi dinding dada, tidak ada
Perkusi Bunyi redup di area jantung
luka bekas operasi, tak tampak iktus
cordis Auskultasi Bunyi jantung S1/S2 normal, tidak ada
suara tambahan
Palpasi Teraba ictus cordis di ics 5
midsternum kiri, pengembangan Genitalia : Terpasang DC no. 16
Ekstremitas :
dinding thorax simetris, taktil • Tangan kiri: akral hangat, terdapat edema, tidak ada kelemahan gerak
fremitus normal • Tangan kanan: akral hangat, terpasang infus dengan drip fentanyl 30
mcg/jam, tidak ada kelemahan gerak
Perkusi Sonor • Kaki kiri: akral dingin, tidak ada edema, kelemahan gerak, warna pucat
dan terasa nyeri dari telapak kaki menjalar ke betis dan paha
• Kaki kanan: akral hangat, tidak ada kelemahan gerak bagian bawah.
Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat
suara nafas tambahan
PEMERIKSAAN FISIK
Skor Resiko Jatuh Kriteria Parameter Nilai Hasil
Riwayat jatuh Kurang dari 3 bulan 25 25
Kondisi kesehatan Lebih dari satu diagnosa 15 15
penyakit
Bantuan Ambulasi Ditempat tidur/butuh 0 0
bantuan perawat/memakai
kursi roda
Kruk, tongkat, walker 15
Furniture : dinding, meja, 30
kursi, almari
Terapi IV/ antikoagulan Terapi intravena terus- 20 20
menerus
Gaya berpindah Normal/di tempat tidur/ 0 0
immobilisasi
Lemah 10
Kerusakan 20
Status mental Orientasi dengan 0 0
kemempuan sendiri
Lupa keterbatasan 15
Total skor 60
TR: Tidak Resiko (0-24) RT
RR : Resiko Rendah(25-44)
RT : Resiko Tinggi (≥45)
Paraf
Nilai
No Fungsi Skor Uraian
1 Mengendali 0 Tak terkendali/tak
kan teratur (perlu
rangsang pencahar)
Skala Ketergantungan defekasi
6 Berubah 0 Tidak mampu 0
(BAB) 1 Kadang-kadang
sikap dari 1 Perlu banyak
tak terkendali
berbaring ke bantuan untuk
Ket : 2 Mandiri 2 duduk bisa duduk (> 2
Skor 20 : Mandiri 2 Mengendali 0 Tak orang)
Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan (KR) kan terkendali/pakai 0 2 Bantuan ( 1
rangsang kateter orang)
Skor 9-11 : Ketergantungan Sedang (KS) berkemih 1 Kadang-kadang 3 Mandiri
Skor 5-8 : Ketergantungan Berat (KB) (BAK) tak terkendali
Skor 0-4 : Ketergantungan Total (KT) 2 Mandiri
3 Membersihk 0 Butuh pertolongan
an diri (cuci orang lain 0 7 Berpindah/ 0 Tidak mampu 0
muka, sisir berjalan 1 Bisa pindah
rambut, 1 Mandiri dengan kursi roda
sikat gigi) 2 Berjalan dengan
bantuan 1orang
3 Mandiri
4 Penggunaan 0 Tergantung 8 Memakai 0 Tidak mampu 0
jamban, pertolongan orang 0 baju 1 Sebagian dibantu
masuk dan lain (mengancingkan
keluar 1 Perlu pertolongan baju)
(melepas, pada beberapa 2 Mandiri
memakai kegiatan tetapi 9 Naik turun 0 Tidak mampu 0
celana, dapat mengerjakan tangga 1 Butuh
membersihk sendiri kegiatan
an, pertolongan
yang lain 2 Mandiri
menyiram)
10 Mandi 0 Tergantung orang
0
lain
2 Mandiri
1 Mandiri
5 Makan 0 Tidak mampu 0
Total Score 2
1 Perlu ditolong
Tingkat Ketergantungan K
memotong
T
makanan
Paraf dan nama perawat
2 Mandiri
Pemeriksaan Penunjang :
Hasil laboratorium tanggal 29/08/2022 jam 06.18
PENYEBAB :
MASALAH :
GANGGUAN
GANGGUAN
PERSEPSI
MOBILITAS FISIK
SENSORI
ANALISA DATA
3. DS:
Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri seperti terbakar.
Klien mengatakan nyeri muncul setiap saat lebih dari 30 menit dan tidak membaik saat istirahat dan
dipijat.
Klien mengatakan nyeri dirasakan di kaki kiri mulai dari telapak kaki menjalar ke betis dan paha
dengan skala nyeri 7.
Klien mengatakan tidak bisa berjalan dan menekuk kaki selama 3 hari ini karena nyeri di kaki dan
terasa kebas.
DO:
Kaki klien teraba dingin dan berwarna pucat. MASALAH :
PENYEBAB :
AGEN CEDERA
Klien tampak meringis. NYERI AKUT
FISIOLOGIS
Klien tampak gelisah.
Pasien terpasang Drip Fentanyl 30 mcg/jam
Hasil arteriografi: Total oklusi trombotik Arteri illiaca communis sinistra post PTA on CDT
ANALISA DATA
4.DS:
Klien mengatakan badan terasa demam dan menggigil.
DO:
TD: 120/72 mmHg
HR: 122 x/menit MASALAH : PENYEBAB :
HIPERTERMIA PROSES INFEKSI
RR: 22 x/menit
T: 39,8 oC
Leukosit 18.700/uL.
Klien tampak menggigil
Badan klien teraba hangat
ANALISA DATA
5. DS:
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Trombositopenia dengan hematochezia pada maret
2022.
DO:
APTT : 31,8 detik
APTT kontrol 31,2 detik MASALAH :
PENYEBAB : EFEK
RISIKO
PPT : 10 detik PERDARAHAN
SAMPING TERAPI
PPT control 11,0 detik
INR 0,91
HB: 17, 6 g/dL
Terapi medikasi selama perawatan:
• UFH 800 ui/jam
• Drip Fentanyl 30 mcg/jam
• CPG 75 mg/24 jam
• Drip Alteplase 1 mg/jam
ANALISA DATA
5. DS:
Klien menyatakan kaki kiri tidak bisa digerakkan karena nyeri dengan skala nyeri 7
Klien mengatakan tidak bisa berjalan dan menekuk kaki selama 3 hari ini karena nyeri
di kaki dan terasa kebas.
DO:
Skor resiko jatuh 60 (RT)
Kaki klien teraba dingin dan berwarna pucat.
Jari kaki kiri, telapak kaki dan punggung kaki tidak terasa saat disentuh dan ada sensasi
nyeri tekan
Respon gerak pada jari kaki kiri tidak ada, tungkai kaki cenderung ekstensi
MASALAH : PENYEBAB :
RISIKO JATUH NEUROPATI
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
01 02 03
NYERI AKUT (D. 0077) PERFUSI PERIFER TIDAK GANGGUAN MOBILITAS
BERHUBUNGAN EFEKTIF (D. 009) FISIK (D.0054)
DENGAN AGEN CEDERA BERHUBUNGAN BERHUBUNGAN
FISIOLOGIS DENGAN PENURUNAN DENGAN GANGGUAN
ALIRAN DARAH ARTERI PERSEPSI SENSORI
04 05 06
HIPERTERMI (D.0130)
BERHUBUNGAN RESIKO PERDARAHAN RESIKO JATUH (D.0143)
DENGAN PROSES (D.0012) BERHUBUNGAN BERHUBUNGAN
INFEKSI DENGAN EFEK SAMPING GANGGUAN DENGAN
TERAPI NEUROPATI
INTERVENSI
KEPERAWATAN
TGL & TUJUAN & KRITERIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
29/08/22 Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238)
14.00 fisiologis dibuktikan dengan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
DS: keperawatan selama 3x24 jam durasi, frekuensi, kualitas,
• Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri seperti tingkat nyeri menurun dengan intensitas, skala nyeri
terbakar. kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor yang
• Klien mengatakan nyeri muncul setiap saat lebih • Keluhan nyeri menurun dengan memperberat dan memperingan
dari 30 menit dan tidak membaik saat istirahat dan skala 3 (5) nyeri
dipijat. • Meringis menurun (5) 3. Monitor efek samping
• Klien mengatakan nyeri dirasakan di kaki kiri • Gelisah menurun (5) penggunaan analgetik
mulai dari telapak kaki menjalar ke betis dan paha 4. Berikan teknik non
dengan skala nyeri 7. farmakologis untuk mengurangi
• Klien mengatakan tidak bisa berjalan dan menekuk rasa nyeri
kaki selama 3 hari ini karena nyeri di kaki dan 5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
terasa kebas. untuk mengurangi rasa nyeri
DO: 6. Kolaborasi pemberian analgetik
• Kaki klien teraba dingin dan berwarna pucat.
• Klien tampak meringis.
• Pasien terpasang Drip Fentanyl 30 mcg/jam
• Hasil arteriografi: Total oklusi trombotik Arteri
illiaca communis sinistra post PTA on CDT
INTERVENSI
KEPERAWATAN
TGL & TUJUAN & KRITERIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
29/08/22 Perfusi perifer tidak efektif (D.009) berhubungan Tingkat Nyeri (L.08066) Perawatan Sirkulasi (I. 02079)
14.00 dengan penurunan aliran darah arteri dibuktikan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Periksa sirkulasi perifer (mis.
dengan keperawatan selama 3x24 jam nadi perifer, edema, pengisian
02
DS : tingkat nyeri menurun dengan kapiler, warna, suhu, ankle
• Klien mengatakan nyeri di kaki kiri dengan skala kriteria hasil : brachial index)
nyeri 7 dan terasa kebas. • Kekuatan nadi perifer 2. Monitor panas, kemerahan,
DO : meningkat (5) nyeri atau bengkak pada
• Kaki kiri teraba dingin. • Sensasi meningkat (5) ekstremitas
• Pulsasi • Warna kulit pucat menurun (5) 3. Hindari pemasangan infus,
• Nyeri ekstremitas menurun (5) pengambilan darah, pengukuran
Pulse D S • Parastesia menurun (5) tekanan darah, penekanan dan
• Akral membaik (5) pemasangan tourniquet pada
A. Femoral + + ekstremitas dengan keterbatasan
A. Popliteal perfusi
+ +
4. Lakukan pencegahan infeksi
A. Tibia 5. Anjurkan melakukan perawatan
anterior + - kulit yang tepat (mis.
melembabkan kulit kering pada
A. Tibia kaki)
posterior + -
A. Dorsal
pedis + -
INTERVENSI
KEPERAWATAN
TGL & TUJUAN & KRITERIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
29/08/22 • SPO2 6. Anjurkan program rehabilitasi
14.00 vascular
SPO2 D S 7. Informasikan tanda dan gejala
02
darurat yang harus dilaporkan
Digiti 1 97% -
(mis. rasa sakit yang tidak
Digiti 2 96% - hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
Digiti 3 93% -
Digiti 4 94% -
Digiti 5 94% -
• Kaki kiri tidak terasa saat disentuh
• Jari kaki berwarna pucat dan terasa nyeri dari
telapak kaki menjalar ke betis dan paha
• Respon gerak pada jari kaki kiri tidak ada, tungkai
kaki cenderung ekstensi
• Hasil arteriografi: Total oklusi trombotik Arteri
illiaca communis sinistra post PTA on CDT
INTERVENSI
KEPERAWATAN
TGL & TUJUAN & KRITERIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
29/08/22 Gangguan mobilitas fisik (D.0054) berhubungan Setelah dilakukan tindakan asuhan Dukungan Ambulasi (I. 06171)
14.00 dengan gangguan persepsi sensori dibuktikan dengan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi adanya nyeri atau
DS: mobilitas fisik meningkat dengan keluhan fisik lainnya
• Klien menyatakan kaki kiri tidak bisa digerakkan kriteria hasil: 2. Identifikasi toleransi fisik sebelum
06
atau sesuai dengan kebijakan
• Klien menyatakan kaki kiri tidak bisa • Jatuh dari tempat tidur instansi
digerakkan karena nyeri dengan skala menurun (5) 3. Hitung risiko jatuh dengan
nyeri 7 • Jatuh saat berdiri menurun menggunakan skala, jika perlu
• Klien mengatakan tidak bisa berjalan dan (5) 4. Orientasikan ruangan pada
menekuk kaki selama 3 hari ini karena • Jatuh saat duduk menurun pasien dan keluarga
nyeri di kaki dan terasa kebas. (5) 5. Pastikan roda tempat tidur dan
kursi roda selalu dalam kondisi
DO: terkunci
• Skor resiko jatuh 60 (RT) 6. Pasang handrall tempat tidur
• Kaki klien teraba dingin dan berwarna 7. Dekatkan bel pemanggil dalam
pucat. jangkauan pasien
• Jari kaki kiri, telapak kaki dan punggung 8. Anjurkan memanggil perawat
kaki tidak terasa saat disentuh dan ada jika membutuhkan bantuan
untuk berpindah
sensasi nyeri tekan 9. Ajarkan cara menggunakan bel
• Respon gerak pada jari kaki kiri tidak ada, pemanggil untuk memanggil
tungkai kaki cenderung ekstensi perawat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI
Kriteria
Awal Target Capaian
Hasil
Meringis 2 5 2
Gelisah 2 5 2
Meringis 2 5 3
Gelisah 2 5 4
Kriteria
Awal Target Capaian
Hasil
Meringis 2 5 5
Gelisah 2 5 5
02 posterior
A. dorsal pedis
+
+
+
+
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI
• SPO2
SPO2 D S
Digiti 1
97% -
Digiti 2
96% 58%
Digiti 3
93% -
Digiti 4
94% -
Digiti 5
94% -
• Kaki kiri tidak terasa saat disentuh
• Jari kaki tidak pucat dan masih terasa nyeri
dari telapak kaki menjalar ke betis dan
paha
• Respon gerak pada jari kaki kiri tidak ada,
tungkai kaki cenderung ekstensi
• Hasil arteriografi: Total oklusi trombotik
Arteri illiaca communis sinistra post PTA
on CDT
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI
• Pulse : D S
a femoral + +
a popliteal + +
a tibia anterior + +
a tibia posterior + +
a dorsal pedis + +
• SPO2 : D S
Digiti 1 97% 81%
Digiti 2 93% 77%
Digiti 3 93% 66%
Digiti 4 95% 95%
Digiti 5 93% 93%
• Hasil Evaluasi Arteriografi: Total oklusi
trombolitik A. Illiaca Communis Sinistra post
successful PTA dan CDT
04
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI
05
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI
06
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI