Konsep Bermain - OK
Konsep Bermain - OK
Konsep Bermain - OK
ANAK
Delima, SPd., M.Kes
KONSEP BERMAIN PADA ANAK
Pengertian
- Bermain adalah cerminan kemampuan
fisik, intelektual, emosional dan sosial
dan bermain merupakan media yang
baik untuk belajar karena dengan
bermain , anak akan berkata-kata,
belajar menyesuaikan diri dgn ling,
melakukan apa yg dapat dilakukan, dan
mengenal waktu, jarak, serta suara .
(Wong, 2000).
- Bermain adalah cara alamiah bagi
anak untuk mengungkapkan konflik
dalam dirinya yang tidak
disadarinya (Miller dan Keong, 1983).
6. Melibatkan ortu.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIFITAS BERMAIN
1.Tahap perkembangan anak
Perawat hrs mengetahui dan
memberikan jenis permainan yg
tepat utk setiap tahapan pertumb
dan perkem anak.
2. Status kesehatan anak
Perawat hrs mengetahui kondisi ana
pada saat sakit dan jeli memilihkan
permainan yg dapat dilakukan anak
sesuai dgn prisnsip bermain pd anak yg
sedang dirawat di RS.
3. Jenis kelamin
Dalam melakukan aktifitas bermain
tidak membedaskan jenis kelamin laki-
laki atau perempuan.
Ada pendapat ygdiyakini bahwa
permainan adl salah satu alat
mengenal identitas dirinya.
4. Ling yang mendukung
Ling yg cukup luas utk bermain
memungkinkan ana mempunyai
cukup ruang utk bermain.
5. Alat dan jenis permainan yg cocok
Pilih alat bermain sesuai dgn
tahapan tukem anak
Alat permaianan tidak selalu harus
dibeli ditoko dan harus mahal.
KLASIFIKASI BERMAIN
a. Menurut isinya
Sosial affective play : hub
interpersonal yg menyenangkan
antara anak dgn orla (EX : ciluk-
baa).
Sense of pleasure play :
permaianan yg sifatnya
memberikan kesenangan pada
anak (EX : main air dan pasir).
Skiil play : permainan yg sifatnya
memberikan keterampilan pada
anak (EX: naik sepeda).
Dramatik Role play : anak bermain
imajinasi/fantasi (EX : dokter dan
perawat).
Games : permaianan yg
menggunakan alat tertentu yg
menggunakan perhitungan / skor
(EX : ular tangga).
Un occupied behaviour: anak tidak
memainkan alat permainan
tertentu, tapi situasi atau objek
yang ada disekelilingnya , yg
digunakan sebagai alat
permainan(EX : jinjit-jinjit,
bungkuk-bungkuk, memainkan
kursi, meja dsb).
b. Karakter sosial
Onlooker play : anak hanya
mengamati temannya yg sedang
bermain, tanpa ada inisiatif utk
ikut berpartisifasi dlm
permainan(EX : Congklak).
Solitary play : anak tampak berada dlm
klp permaianan, tetapi anak bermain
sendiri dgn alat permainan yg
dimilikinya.
Parallel play : anak menggunakan alat
permaianan yg sama, tetapi antara satu
anak dgn anak lain tidak terjadi kontak
satu sama lain sehingga antara anak
satu dgn lainya tida ada sosialisasi.
Associative play : permeianna ini sudah
terjadi komunikasi antara satu anak
dgn anak lain, tetapi tidak
terorganisasi, tidak ada pemimpin dan
tujuan permaianan tidak jelas
(bermain boneka,masak-masak).
i. Masa remaja
Anak lebih dekat dgn kelompok
Olra, musik,komputer, dan bermain
drama.
Tidak ada orang
yang mendidik anda
menjadi pandai,
kecuali anda
sendirilah yang
harus membuktikan
kemauan belajar
anda.
29
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
BY Delima, SPd., M.Kes