Keberatan, Banding, Gugatan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

Prosedur Keberatan, Banding

dan Gugatan

GG
Outline
Keberatan (Pasal 25 ayat 1 UU KUP)

• Salah satu upaya hukum yang dapat dilaksanakan di dalam


sengketa perpajakan adalah KEBERATAN
• Produk hukum yang dikenakan atas keberatan meliputi beberapa
hal diantaranya:
1.Surat ketetapan pajak kurang bayar (skpkb)
2.Surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan (skpkbt)
3.Surat ketetapan pajak lebih bayar
4.Surat ketetapan pajak nihil
5.Pemotongan dan pungutan pajak oleh pihak ketiga sesuai dengan
peraturan perundang undangan pajak yang berlaku
Syarat Pengajuan Keberatan
1. Pengajuan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
2. Pengajuan mengandung unsur daripada jumlah pajak yang
terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau
jumlah rugi yang menurut Wajib Pajak dengan disertai alasan
yang menjadi dasar perhitungan
3. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk (satu) surat ketetapan
pajak, untuk 1 (satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu)
pemungutan pajak;
4. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling
sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebelum Surat Keberatan
disampaikan;
5. Diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal Surat
ketetapan pajak dikirim atau pemotongan atau pemungutan pajak
oleh pihak ketiga, kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa
jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar
kekuasaan Wajib Pajak
Contoh
• Keberatan atas ketetapan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2008 dan
Tahun Pajak 2009 harus diajukan masing-masing dalam 1 (satu)
surat keberatan tersendiri. Untuk 2 (dua) Tahun Pajak tersebut
harus diajukan 2 (dua) buah surat keberatan 🡪 sekalipun SKPKB
disampaikan pada tanggal yang sama kepada wajib pajak
• Pada saat pengajuan daripada keberatan, Wajib Pajak wajib
menyampaikan Bukti Penerimaan Negara atas nilai yang disetujui
dalam Pembahasan Akhir
• Surat keberatan harus diajukan daam waktu 3 bulan sejak surat
ketetapan disampaikan, karena apabila diajukan melewati waktu 3
bulan, maka Wajib Pajak dinilai tidak memenuhi ketentuan formal
sehingga tidak dapat diajukan upaya hukum lanjutan
Contoh Surat Keberatan
Alur
Pengajuan
Keberatan
Alur Saat Pengajuan Keberatan
1. Wajib Pajak mendatangi langsung Tempat Pelayanan Terpadu
(TPT) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan mengambil nomor
antrian.
2. Petugas TPT memanggil nomor antrian.
3. Wajib Pajak mendatangi Loket TPT dan menyerahkan Formulir
Permohonan Keberatan.
4. Petugas TPT mengecek kelengkapan dokumen.
5. Dalam hal dokumen tidak lengkap, maka Petugas TPT akan
memberitahu kekurangan yang harus dilengkapi dan
menyerahkan Formulir Permohonan Keberatan kepada Wajib
Pajak.
6. Dalam hal dokumen lengkap, Petugas TPT segera mencetak Bukti
Penerimaan Surat (BPS) dan memberikannya kepada Wajib
Pajak.
Alur Saat Pengajuan Keberatan
7. KPP mengirimkan berkas permohonan tersebut ke Kanwil DJP
terkait.
8. Penelitian akan dilakukan oleh Kanwil DJP terkait, dalam waktu
12 (dua belas) bulan sejak permohona diterima secara lengkap,
akan diterbitkan Surat Keputusan Keberatan.
9. KPP terkait akan menindaklanjuti hasil Surat Keputusan Tersebut
10. Proses selesai.
Penangguhan Pelunasan Utang Pajak
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu
pelunasan pajak atas jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu)
bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan

Sanksi Terkait Keberatan


Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan
sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa denda
sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan
Contoh
Untuk tahun pajak 2021, SKPKB dengan jumlah pajak yang masih
harus dibayar sebesar Rp 1 miliar diterbitkan terhadap PT MKL.
Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, PT MKL hanya
menyetujui pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp200 juta.
PT MKL telah melunasi sebagian SKPKB tersebut sebesar Rp200
juta dan kemudian mengajukan keberatan atas koreksi lainnya.
Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib
Pajak dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi
sebesar Rp750 juta.
Dalam hal ini, Wajib Pajak tidak dikenai sanksi administratif
sebagaimana diatur dalam Pasal 19 UU KUP, tetapi dikenai sanksi
administratif sesuai dengan ayat ini, yaitu sebesar 30% x
(Rp750.000.000,00 - Rp200.000.000,00) = Rp165.000.000
Surat Keputusan Keberatan
JANGKA WAKTU KEPUTUSAN KEBERATAN
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi
keputusan atas keberatan yang diajukan

SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN


Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa
mengabulkan seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah
besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar
BANDING
Banding
Berdasarkan pasal 1, UU Pengadilan Pajak yang dimaksud
dengan banding adalah

Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh


Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu
keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
Objek Banding dan Gugatan

OBJEK BANDING

▪ Keputusan Keberatan
▪ Keputusan yang dapat diajukan Banding berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku, antara lain:
a) Surat Penetapan Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPKTNP) Pasal 17 ayat
(2) UU Kepabeanan
b) Surat Penetapan Kembali Perhitungan Bea Keluar (SPKPBK) Pasal 12 ayat (1) PP 55
Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar
c) Surat Penetapan sanksi administrasi berupa denda paling sedikit 100% (seratus
persen) dan paling banyak 1000% (seribu persen) dari Bea Keluar yang kurang dibayar
sesuai Pasal 9 ayat (3) PP 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar

OBJEK GUGATAN

▪ Pelaksanaan Penagihan Pajak (UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa)


▪ Surat Keputusan Pembetulan (Pasal 16 UU KUP)
▪ Keputusan Lainnya sebagaimana dimaksud Pasal 23 ayat (2) UU KUP
▪ Keputusan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku
Karakteristik Sengketa Pajak

▪ Sengketa pajak yang timbul akibat adanya perbedaan interpretasi terhadap


peraturan perundang-undangan perpajakan;

▪ Sengketa pajak yang timbul karena adanya perbedaan perlakuan perpajakan


yang berlaku secara umum dan perlakuan perpajakan yang berlaku secara
khusus untuk Wajib Pajak.

▪ Sengketa pajak yang timbul karena koreksi perhitungan pajak akibat dari
penerapan prinsip-prinsip akuntansi fiskal dengan akuntansi komersial;

▪ Sengketa pajak yang timbul karena koreksi perhitungan pajak sebagai akibat
adanya ketidaksesuaian antara pelaporan dalam Laporan Keuangan/SPT
dengan bukti-bukti pendukung;

▪ Sengketa pajak yang timbul karena koreksi pajak akibat adanya


ketidaksesuaian antara Nilai dan Jenis Barang yang dilaporkan dalam
PIB/PEB dengan bukti-bukti pendukung, dst

▪ Sengketa pajak atas penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang menurut
Penggugat diterbitkan tidak melalui mekanisme Closing/ Pembahasan Koreksi Pajak;

▪ Sengketa Gugatan atas pelaksanaan penyitaan, yang menurut Penggugat tidak dapat
dilakukan penyitaan karena sengketanya masih disidangkan di Pengadilan Pajak atau
Mahkamah Agung;

▪ Sengketa atas tidak dilaksanakannya putusan Pengadilan Pajak khususnya yang terkait
dengan imbalan bunga

Tidak ada Gugatan yang bersifat non yuridis


Syarat Pengajuan Banding
Syarat Pengajuan Banding
Contoh Surat Banding
Dokumen yang disertakan pada proses Banding
1. Surat Banding diajukan ke Pengadilan Pajak terdiri dari 2 (dua)
rangkap (1 asli dan 1 fotokopi).
2. Surat Banding dilampiri dengan fotokopi Keputusan yang diajukan
banding serta fotokopi surat atau dokumen lainnya sebanyak 2 (dua)
rangkap.
3. Surat atau dokumen lainnya sebanyak 2 (dua) rangkap antara lain:
Banding Pajak Pusat/Daerah:
1. Surat Keputusan yang dibanding,
2. Surat Keberatan,
3. Surat Ketetapan Pajak (SKP),
4. Surat Setoran Pajak (SSP) dalam hal terdapat setoran pajak.
Banding Bea dan Cukai:
5. Surat Keputusan yang dibanding,
6. Surat Keberatan,
7. Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) atau Surat
Penetapan Pabean (SPP) atau Surat Penetapan Perhitungan Bea
Keluar (SPPBK) sesuai Keputusan Keberatan yang dibanding.
8. Pemberitahuan Impor Barang (PIB) atau Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB).
Dokumen yang disertakan pada proses Banding
4. Bukti bayar 50% dari jumlah pajak yang terutang.
5. Dokumen pendukung lain sebanyak 1 (satu) rangkap:
▪ Fotokopi akta pendirian dan perubahannya (yang mencantumkan
pengurus yang menandatangani surat banding, surat keberatan,
surat kuasa khusus, dan pakta integritas) yang telah dimeteraikan
kemudian.
▪ Asli surat kuasa khusus bermeterai apabila penandatangan surat
banding dikuasakan.
▪ Fotokopi kartu kuasa hukum apabila dikuasakan kepada kuasa
hukum.
▪ Pakta Integritas.
6. Surat Banding disampaikan dalam bentuk softcopy dalam format
Microsoft Word (.doc) dan Portable Document Format (pdf.)
7. Softcopy surat atau dokumen lainnya disampaikan dalam format
pdf.
8. Softcopy disampaikan dalam bentuk CD atau Flashdisk 1 (satu)
buah untuk setiap surat banding yang diajukan.
9. Daftar isian surat banding/gugatan.
BAGAIMANA CARA MENYERAHKAN
BERKAS PERMOHONAN BANDING
• Permohonan Banding dapat disampaikan
dengan menggunakan sistem informasi e-Tax Court
yang dapat diakses melalui
etaxcourt.kemenkeu.go.idPermohonan Banding
dapat disampaikan dengan menggunakan sistem
informasi e-Tax Court yang dapat diakses
melalui etaxcourt.kemenkeu.go.id, dikirim melalui
Pos atau ekspedisi tercatat ke alamat Pengadilan
Pajak di Jl. Hayam Wuruk No. 07, Gambir, Jakarta
Pusat 10120 atau diantar langsung dan
disampaikan melalui Loket Penerimaan Surat
Pengadilan Pajak dengan
Mekanisme Antrean Online.
Mekanisme Antrean Online
BAGAIMANA PEMROSESAN BANDING DI PENGADILAN
PAJAK?
• Pengadilan Pajak akan mengirim Tanda Terima Surat Banding
(TTSB) dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterima surat banding di Pengadilan Pajak, Pemohon Banding
akan menerima TTSB yang dikirimkan ke alamat Pemohon
Banding melalui sistem informasi e-Tax Court (
etaxcourt.kemenkeu.go.id)Pengadilan Pajak akan mengirim Tanda
Terima Surat Banding (TTSB) dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari sejak tanggal diterima surat banding di Pengadilan
Pajak, Pemohon Banding akan menerima TTSB yang dikirimkan ke
alamat Pemohon Banding melalui sistem informasi e-Tax Court
(etaxcourt.kemenkeu.go.id) apabila diajukan melalui e-Tax Court
atau Pos apabila diajukan secara manual/langsung. TTSB tersebut
memuat nomor sengketa yang berfungsi sebagai nomor identitas
selama bersengketa di Pengadilan Pajak. Nomor tersebut dapat
digunakan untuk melakukan pengecekan status sengketa pada
laman web https://setpp.kemenkeu.go.id di kolom 'Pencarian
Berkas'.
• Pengadilan Pajak akan meminta Surat Uraian Banding (SUB)
kepada Terbanding dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal diterima Surat Banding lengkap, yang akan
BAGAIMANA PEMROSESAN BANDING DI PENGADILAN
PAJAK?
• Terbanding menyerahkan SUB kepada Pengadilan Pajak dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim permintaan SUB.
• Salinan SUB akan dikirimkan kepada Pemohon Banding dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima SUB
disertai dengan Permintaan Surat Bantahan.
• Pemohon Banding dapat menyerahkan surat bantahan kepada
Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal diterima salinan SUB.
• Meskipun Terbanding atau Pemohon Banding tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, Pengadilan Pajak tetap
melanjutkan pemeriksaan banding.
• Setelah dilaksanakan sidang pemeriksaan, akan dilaksanakan
sidang pengucapan putusan.
PENCABUTAN SURAT BANDING
Kelengkapan administrasi Pernyataan Pencabutan Banding:
•Surat Pernyataan Pencabutan disampaikan ke Pengadilan Pajak
sebanyak 2 (dua) rangkap;
•Asli Surat Kuasa Khusus yang telah dibubuhi materai dalam hal
penandatangan Surat Pernyataan Pencabutan adalah orang yang
diberi kuasa sebanyak 2 (dua) rangkap
PENCABUTAN SURAT BANDING
Tata cara Pengajuan Pernyataan Pencabutan Banding:
•Surat Pernyataan Pencabutan diajukan kepada Ketua Pengadilan
Pajak dengan ketentuan sebagai berikut:
• Dalam hal diajukan pada saat sidang pemeriksaan, rangkap
pertama diserahkan kepada Majelis di dalam ruang sidang
dan rangkap kedua disampaikan kepada Ketua Pengadilan
Pajak.
• Dalam hal pencabutan tidak diajukan pada saat sidang
pemeriksaan/sebelum sidang pemeriksaan, terhadap 2 (dua)
rangkap surat pernyataan pencabutan disampaikan kepada
Ketua Pengadilan Pajak.
• Surat pernyataan pencabutan disampaikan ke Pengadilan
Pajak dengan cara dikirim melalui pos atau ekspedisi tercatat.
PENCABUTAN SURAT BANDING
Tata cara Pengajuan Pernyataan Pencabutan Banding:
•Surat Pernyataan Pencabutan ditandatangani oleh:

• Wajib Pajak orang pribadi atau ahli warisnya selaku Pemohon


Banding.
• Seorang pengurus yang sah dan berwenang berdasarkan
Akta Pendirian Badan atau dokumen lain yang dipersamakan,
bagi Wajib Pajak Badan selaku Pemohon Banding, atau
• Kuasa Hukum Pemohon Banding dengan dilampiri surat
kuasa khusus yang bermeterai.
•1 (satu) surat pernyataan pencabutan banding diajukan untuk 1
(satu) surat banding.
•Surat pernyataan pencabutan banding ditujukan kepada Ketua
Pengadilan Pajak.
PENANGGUHAN PEMBAYARAN
• Dasar Pasal 27 ayat 5a UU KUP
• Jika Wajib Pajak mengajukan banding, jangka waktu pelunasan
pajak atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan
keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak
tanggal penerbitan Putusan Banding
PUTUSAN BANDING
• Putusan Banding adalah putusan badan peradilan
pajak atas banding terhadap Surat Keputusan
Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak
PERMOHONAN BANDING DITOLAK
• Dasar Hukum: Pasal 27 ayat 5d UU KUP
• Jika permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian,
Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa denda
sebesar 60% (enam puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan
pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan
Contoh Sengketa Terkait Sanksi
• Untuk tahun pajak 2021, PT DKL menerima SKPKB sebesar Rp1
miliar.
• Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, PT DKL hanya
menyetujui pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp200 juta.
• PT DKL telah melunasi sebagian SKPKB tersebut sebesar
Rp200juta dan kemudian mengajukan keberatan atas koreksi
lainnya.
• Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib
Pajak dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi
sebesar Rp750 juta.
• Selanjutnya PT DKL mengajukan permohonan banding dan oleh
Pengadilan Pajak diputuskan besarnya pajak yang masih harus
dibayar menjadi sebesar Rp450 juta
• Dengan demikian, Wajib Pajak dikenai sanksi administratif
berupa denda sebesar: 60% x (Rp450 juta - Rp200 juta) =
Rp150 juta
Gugatan
GUGATAN
• Dasar Hukum: Pasal 1 UU Pengadilan Pajak

Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh


Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan
penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat
diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang
undangan perpajakan yang berlak
OBJEK GUGATAN
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan
ke Pengadilan Pajak terhadap:
❑pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
❑keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
❑keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
❑keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25
ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP; atau
❑penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan
prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
PEMOHON YANG DAPAT MENGAJUKAN
GUGATAN
Merujuk pada Pasal 41 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak, yang dapat melakukan pengajuan gugatan
adalah:
1.Gugatan dapat diajukan oleh Penggugat, ahli warisnya, seorang
pengurus atau kuasa hukumnya.
2.Apabila selama proses Gugatan, Penggugat meninggal dunia,
Gugatan dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli
warisnya, atau pengampunya dalam hal Penggugat pailit.
3.Apabila selama proses Gugatan, Penggugat melakukan
penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau
likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang
menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.
SYARAT PENGAJUAN GUGATAN
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
• Ditujukan kepada Pengadilan Pajak
• Diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal
pelaksanaan penagihan atau diajukan dalam jangka waktu
30 hari sejak tanggal diterima keputusan yang digugat
• Satu surat gugatan untuk satu keputusan yang digugat
• Diajukan oleh Penggugat, ahli waris, pengurus atau kuasa
hukumnya
• Disertai alasan yang jelas dan dicantumkan tanggal surat
keputusan yang di gugat
• Dilampirkan surat keputusan yang di gugat
Dokumen yang disertakan pada proses Gugatan
1. Surat Gugatan diajukan ke Pengadilan Pajak terdiri dari 2 (dua) rangkap (1 asli dan 1
fotokopi).
2. Surat Gugatan dilampiri dengan fotokopi Keputusan yang diajukan Gugatan serta fotokopi
surat atau dokumen lainnya sebanyak 2 (dua) rangkap.
3. Surat atau dokumen lainnya sebanyak 2 (dua) rangkap antara lain:
• Surat Keputusan atau surat lainnya yang digugat,
• Surat Tagihan Pajak (STP) untuk gugatan atas penolakan sanksi administrasi ataupun semua
gugatan yang terkait dengan STP,
• Pelaksanaan penagihan,
4. Dokumen pendukung lain (1 rangkap):
• Fotokopi akta pendirian dan perubahan (yang mencantumkan pengurus yang
menandatangani surat gugatan, surat keberatan, surat kuasa khusus, dan pakta integritas)
yang telah dimeteraikan kemudian.
• Asli surat kuasa khusus bermeterai apabila penandatangan surat gugatan dikuasakan.
• Fotokopi kartu kuasa hukum apabila dikuasakan kepada kuasa hukum.
• Pakta Integritas.
Dokumen yang disertakan pada proses Gugatan
5. Surat Gugatan disampaikan dalam bentuk softcopy dalam format Microsoft Word (.doc) dan
Portable Document Format (PDF).
6. Surat atau dokumen lainnya disampaikan dalam bentuk softcopy dalam format PDF.
7. Softcopy disampaikan dalam bentuk Compact Disc atau Flashdisk sebanyak 1 (satu) buah
untuk setiap surat gugatan yang diajukan.
8. Daftar isian surat banding/gugatan
Format Surat Gugatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai